Anda di halaman 1dari 21

NOVEL CORONAVIRUS

COVID-19
APA ITU CORONA VIRUS ???
 Coronavirus (CoV) adalah famili virus yang
menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari batuk pilek
hingga penyakit yang lebih parah
◦ seperti Middle East Respiratory Syndrome
[MERS] dan Severe Acute Respiratory
Syndrome [SARS] 
 Novel coronavirus (nCoV) adalah galur baru yang
sebelumnya belum ditemui pada manusia
 Coronavirus (CoV) adalah famili virus yang menyebabkan
berbagai penyakit, mulai dari batuk pilek hingga penyakit
yang lebih parah. Seringkali CoV bersifat zoonotik (ditularkan
dari hewan ke manusia).
◦ seperti Middle East Respiratory Syndrome [MERS] dan
Severe Acute Respiratory Syndrome [SARS]
◦ Beberapa coronavirus diketahui beredar di antara hewan dan
belum menularkepada manusia.
 Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO Kantor Negara
Tiongkok menerima kabar kasus-kasus pneumonia yang
penyebabnya belum diketahui. Kasus-kasus ini terjadi di Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Oleh pemerintah
Tiongkok, pada tanggal 7 Januari, suatu coronavirus baru
(COVID-19) berhasil diisolasi dan diidentifikasi sebagai virus
penyebabnya.
YANG DIKETAHUI TENTANG COVID-
19
 Periode inkubasi - saat ini diperkirakan periode inkubasi virus ini
berkisar antara 1-12,5 hari (median 5-6 hari).
 Perkiraan akan makin disempurnakan seiring dengan ketersediaan
data baru
 Masih perlu dipelajari apakah penularan dapat terjadi dari orang
yang tidak menunjukkan gejala atau selama periode inkubasi
 Mode penularan: tetesan kecil cairan (droplet) yang disebarkan
orang yang terkena, kontak dengan sekresi pernapasan pasien,
permukaan dan peralatan yang terkontaminasi.
 Penularan dari hewan dan dari orang ke orang.
 Belum ada obat atau vaksin, baru ada langkah-langkah pendukung
saja.
 Mode penularan: tetesan kecil cairan (droplet) yang disebarkan
orang yang terkena, kontak dengan sekresi pernapasan pasien,
permukaan dan peralatan yang terkontaminasi.
 Penularan dari hewan dan dari orang ke orang.
 Belum ada obat atau vaksin, baru ada langkah-langkah pendukung
saja.
GEJALA COVID-19

Tahap Awal:
• Demam (>38C) Tahap Lanjut:
• DAN • Semua gejala
• Gejala-gejala tersebut ditambah
pernapasan: • Radang paru-paru
• Batuk • Bronkitis
• Sesak napas
• Pilak
• Badan lemah
• Tidak enak badan
• Mual/muntah
• Diare
• Sakit kepala
Definisi Operasional
 Pasien dalam Pengawasan
1. Seseorang yang mengalami:
Demam (≥380C) atau ada riwayat demam,
 Batuk/ Pilek/ Nyeri tenggorokan,
 Pneumonia ringan hingga berat berdasarkan
gejala klinis dan/atau gambaran radiologis
Perlu waspada pada pasien dengan gangguan sistem
kekebalan tubuh (immunocompromised) karena
gejala dan tanda menjadi tidak jelas.
DAN disertai minimal satu kondisi sebagai
berikut:
a. Memiliki riwayat perjalanan ke China atau
wilayah/negara yang terjangkit (sesuai
dengan perkembangan penyakit)* dalam
waktu 14 hari sebelum timbul gejala; ATAU
b. merupakan petugas kesehatan yang sakit
dengan gejala sama setelah merawat pasien
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) berat
yang tidak diketahui penyebab/etiologi
penyakitnya, tanpa memperhatikan tempat
tinggal atau riwayat bepergian; ATAU
2.Seseorang dengan ISPA ringan sampai berat dalam
waktu 14 hari sebelum sakit, memiliki salah satu dari
paparan berikut:
a. a.Memiliki riwayat kontak erat dengan kasus
konfirmasi 2019-nCoV; ATAUBekerja atau
mengunjungi fasilitas kesehatan yang
berhubungan dengan pasien konfirmasi 2019-
nCoV di China atau wilayah/negara yang terjangkit
(sesuai dengan perkembangan penyakit)*; ATAU
b. Memiliki riwayat kontak dengan hewan penular
(jika hewan penular sudah teridentifikasi) di China
atau wilayah/negara yang terjangkit (sesuai
dengan perkembangan penyakit)*; ATAU
c. Memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan dan memiliki
(demam ≥380C) atau ada riwayat demam
 Orang dalam Pemantauan
Seseorang yang mengalami gejala demam/riwayat
demam tanpa pneumonia yang memiliki riwayat
perjalanan ke China atau wilayah/negara yang terjangkit,
DAN TIDAK memiliki satu atau lebih riwayat paparan
(Riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi 2019-
nCoV; Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang
berhubungan dengan pasien konfirmasi 2019-nCoV di
China atau wilayah/negara yang terjangkit (sesuai dengan
perkembangan penyakit)*, memiliki riwayat kontak
dengan hewan penular (jika hewan penular sudah
teridentifikasi) di China atau wilayah/negara yang
terjangkit (sesuai dengan perkembangan penyakit)*;
Termasuk Kontak Erat adalah:
 Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat,
mengantar dan membersihkan ruangan di tempat
perawatan khusus
 Orang yang merawat atau menunggu pasien di ruangan
 Orang yang tinggal serumah dengan pasien
 Tamu yang berada dalam satu ruangan dengan pasien
Kegiatan Deteksi Dini dan Respon di Wilayah
Instansi Deteksi Dini Respon

Puskesmas
• Meningkatkan surveilans Influenza • Melakukan tatalaksana sesuai dengan
Like Illness (ILI) dan pneumonia kondisi pasien dan merujuk ke RS
• Melakukan surveilans aktif/pemantauan rujukan sesuai dengan SOP (Standar
terhadap pelaku perjalanan dari Prosedur Operasional) dengan
wilayah/negara terjangkit selama 14 hari memperhatikan prinsip-prinsip PPI
sejak kedatangan ke wilayah • Surveilans ketat probabel dan
berdasarkan informasi dari Dinkes konfirmasi
setempat • Melaporkan kasus dalam waktu 1x24
• Mengidentifikasi kontak erat yang jam ke Dinkes Kab/Kota
berasal dari masyarakat maupun petugas • Melakukan penyelidikan
kesehatan epidemiologi berkoordinasi
• Melakukan pemantauan terhadap kasus dengan Dinkes Kab/Kota
dan kontak erat minimal satu kali masa • Melakukan komunikasi risiko
inkubasi terpanjang. Pencatatan terhadap masyarakat
• Meningkatkan jejaring kerja
pemantauan kontak menggunakan form dengan pemangku kewenangan,
lintas sektor dan tokoh masyarakat
(lampiran 2 dan 3) setempat
Rumah  Meningkatkan surveilans  Melakukan tatalaksana

Sakit ISPA berat sesuai dengan SOP bila

 Mendeteksi kasus dengan menemukan kasus

demam dan gangguan dengan memperhatikan

pernafasan serta memiliki prinsip-prinsip

riwayat bepergian ke pengendalian infeksi

wilayah/negara terjangkit  RS rujukan melakukan

dalam waktu 14 hari pengambilan spesimen

sebelum sakit berkoordinasi dengan

(menunjukkan HAC) Dinkes setempat terkait

 Melakukan pemantauan pengiriman

kontak erat yang berasal  Melaporkan kasus dalam


Dinas  Melakukan pemantauan dan analisis kasus  Melaporkan pasien dalam pengawasan
Kesehatan ILI dan pneumonia melalui Sistem 2019-nCoV ke pusat dalam waktu 1x24
Kab/Kota Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) jam ke PHEOC dan ditembuskan ke
 Melakukan pemantauan berita atau rumor Dinkes Provinsi
yang berkembang terkait dengan kasus  Melakukan penyelidikan
2019-nCoV di masyarakat melalui media epidemiologi bila ada laporan pasien
atau sumber informasi lainnya dan dalam pengawasan 2019-nCoV
melakukan verifikasi terhadap berita  Melakukan mobilisasi sumber daya
tersebut yang dibutuhkan bila diperlukan
 Memonitor pelaksanaan surveilans  Melakukan komunikasi risiko pada
2019-nCoV yang dilakukan oleh masyarakat
puskesmas  Membangun dan memperkuat
 Melakukan surveilans aktif 2019- jejaring kerja surveilans dengan
nCoV rumah sakit untukmenemukan lintas program dan sektor terkait
kasus Melakukan penilaian risiko • Berkoordinasi dengan RS dan
laboratorium dalam pengambilan dan
pengiriman spesimen
Dinas • Melakukan pemantauan dan analisis • Melaporkan pasien dalam
Kesehatan kasus ILI dan pneumonia melalui pengawasan 2019-nCoV dalam
Provinsi SKDR waktu 1x24 jam ke PHEOC
• Melakukan pemantauan berita atau • Melakukan penyelidikan
rumor yang berkembang terkait epidemiologi bersama dengan
dengan kasus 2019-nCoV di Kab/Kota bila ada laporan pasien
masyarakat melalui media atau dalam pengawasan 2019-nCoV
sumber informasi lainnya dan • Melakukan mobilisasi sumber
melakukan verifikasi terhadap berita daya yang dibutuhkan bila
tersebut diperlukan
• Meneruskan notifikasi laporan • Melakukan komunikasi risiko
dalam pengawasan 2019-nCoV pada masyarakat
dari KKP ke Dinkes yang • Melakukan umpan balik dan
bersangkutan pembinaan teknis di Kab/Kota
• Melakukan penilaian risiko • Membangun dan memperkuat

• Membuat Surat Kewaspadaan jejaring kerja surveilans dengan

yang ditujukan bagi Kab/Kota lintas program dan sektor terkait


Pusat • Melakukan pemantauan dan analisis • Melakukan notifikasi ke WHO jika
kasus ILI dan pneumonia melalui ditemukan kasus konfirmasi
SKDR • Melakukan penyelidikan
• Melakukan pemantauan berita atau epidemiologi bersama Dinkes
rumor yang berkembang terkait Prov/Kab/Kota
dengan kasus 2019-nCoV di • Melakukan pemeriksaan spesimen
masyarakat melalui media atau sumber kasus 2019-nCoV
informasi lainnya dan melakukan • Melakukan mobilisasi sumber daya
verifikasi terhadap berita tersebut yang dibutuhkan bila perlu
• Melakukan analisis situasi • Membangun dan memperkuat
secaraberkala terhadap perkembangan jejaring kerja surveilans dengan
kasus 2019-nCoV lintas program dan sektor terkait
• Melakukan penilaian risiko • Melakukan umpan balik dan
• Membuat Surat Edaran yang ditujukan pembinaan teknis di Prov/Kab/Kota
bagi Dinkes Provinsi dan Unit • Melakukan komunikasi risiko
Pelayanan Teknis (UPT) pada masyarakat baik melalui
media cetak atau elektronik
RANTAI PENULARAN
UNSUR UNSUR PENCEGAHAN
1.Kebersihan tangan
2.Kebersihan pernapasan (etika batuk/bersin)
3.APD sesuai risiko
4.Praktik suntikan, manajemen benda tajam dan
pencegahan luka dengan aman
5.Penanganan, pembersihan dan disinfeksi peralatan
perawatan pasien dengan aman
6.Membersihkan lingkungan
7.Penanganan dan pencucian linen yang sudah dipakai
dengan aman
8.Pengelolaan limbah
KEBERSIHAN TANGAN

•Cara terbaik mencegah penyebaran kuman di tempat layanan


kesehatan dan di tengah masyarakat
•Tangan adalah alat utama bagi pekerjaan tenaga kesehatan – dan
tangan menjadi mata rantai kunci dalam rantai penularan
Gunakan produk dan teknik yang
sesuai

Produk pembersih tangan


berbahan alkohol
diutamakan, jika tangan tidak
terlihat kotor
• Gosok tangan selama 20-
30 detik!

Sabun, air mengalir dan tisu


sekali pakai, jika tampak
jelas kotor atau
terkontaminasi kontaminan
berprotein
• Cuci tangan selama 40-60
detik!
SI H
K A
I M A
TE R

Anda mungkin juga menyukai