0 >95 % >90 %
1 90 – 80 % 90 -80 %
2 80 – 70 % 80 – 70 %
3 < 70 % < 70 %
Klasifikasi menurut Jelliffe
KEPII 80 – 70
KEP III 70 – 60
KEP IV < 60
Klasifikasi Bengoa
Kategori BB/ U (%)
KEP I 90 -76
KEP II 75 -61
(Derajat KEP)
0 = Normal < 90 %
1 = Ringan 89 – 75 %
2 = Sedang 74 – 60 %
3 = Berat < 60 %
Gejala Klinis/ Laboratoris Angka
Edema 3
Dermatosis 2
Hepatomegali 1
2. Perubahan mental
3. Pada sebagian besar penderita ditemukan edema baik ringan maupun yang berat.
4. Gejala gastrointestinal
6. Kulit penderita biasanya kering dengan menunjukkan garis-garis kulit yang lebih
mendalam dan lebar
7. Pembesaran hati
8. Anemia ringan
Askariasis
KWASHIORKOR MARASMUS
1 Hipoglikemia -----------------
2 Hipotermia -----------------
3 Dehidrasi -----------------
-Ibu atau orang dewasa lain mendekap anak di dadanya lalu ditutupi selimut
(Metode Kanguru). Perlu dijaga agar anak tetap dapat bernafas.
`Tanda klinis yang sering dijumpai pada anak penderita KEP berat/ Gizi buruk dengan dehidrasi
adalah :
Ada riwayat diare sebelumnya Anak sangat kehausan
Mata cekung Nadi lemah
Tangan dan kaki teraba dingin Anak tidak buang air kecil dalam waktu cukup lama.
Berikan :
Makanan tanpa diberi garam/ rendah garam
Untuk rehidrasi, berikan cairan oralit 1 liter yang diencerkan 2 X ( dengan penambahan
1 liter air ) ditambah 4 gr KCL dan 50 gr gula
Bila balita KEP bisa makan berikan bahan makanan yang banyak mengandung mineral
dalam bentuk makanan lumat/ lunak
5. Lakukan Pengobatan dan pencegahan infeksi
UMUR KOTRIMOKSASOL AMOKSISILIN
BADAN hari
Tablet dewasa Tablet Anak Sirup/5ml Sirup
80 mg 20 mg 40 mg 125 mg/5 ml
trimetoprim + trimetoprim + trimetoprim +
400 mg 100 mg 200 mg
sulfametoksazol sulfametoksazol sulfametoksazol
2 sampai 4 bulan
¼ 1 2,5 ml 2,5 ml
(4 - < 6 kg)
4 sampai 12
bulan ½ 2 5 ml 5 ml
(6 - < 10 Kg)
12 bln s/d 5 thn
1 3 7,5 ml 10 ml
6. Pemberian makanan balita KEP berat/ Gizi buruk
MAKANAN KELUARGA
8. Lakukan penanggulangan kekurangan zat gizi mikro
Semua pasien KEP berat/Gizi buruk, mengalami kurang vitamin dan
mineral.
Walaupun anemia biasa terjadi, jangan tergesa-gesa memberikan preparat
besi (Fe) tunggu hingga mau makan& berat badan mulai naik
Berikan setiap hari :
Tambahan multivitamin lain
Bila berat badan mulai naik berikan zat besi dalam bentuk tablet besi folat
Berikan 3 kali
sehari
(7 - < 10 Kg)
(DOSIS TUNGGAL)
200.000 IU 100.000 IU
formula tidak sesuai dengan kondisi anak, maka gunakan formula rendah atau
bebas lactosa dan hipoosmolar, misal: susu rendah laktosa, formula tempe yang
ditambah tepung-tepungan.
Kejadian hipoglikemia : beri minum air gula atau makan setiap 2 jam
Menggunakan leaflet khusus yang berisi jumlah, jenis, dan frekuensi
pemberian bahan makanan
Selalu memberikan contoh menu
Mempromosikan ASI bila anak kurang dari 2 tahun
Memperhatikan riwayat gizi
Mempertimbangkan sosial ekonomi keluarga
Memberikan demonstrasi dan praktek memasak makanan balita untuk
ibu
Merencanakan kunjungan rumah
Merencanakan pemberdayaan keluarga
KOMPLIKASI
Noma
Syok
Semakin muda usia anak mengalami malnutrisi
maka prognosis buruk.
Penanganan secara prognosis baik.
Jika pengobatan tidak diberikan atau terlambat,
kondisi ini bisa mengancam jiwa.
Tindakan pencegahan penyakit KEP bertujuan untuk
mengurangi insidensi KEP dan menurunkan angka kematian
sebagai akibatnya.
Tujuan yang lebih luas dalam pencegahan KEP ialah
memperbaiki pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak-
anak Indonesia sehingga dapat menghasilkan manusia Indonesia
yang dapat bekerja baik dan memiliki kecerdasan yang cukup.
Ada berbagai macam cara intervensi gizi, masing-masing untuk
mengatasi satu atau lebih dari satu factor dasar penyebab KEP
Meningkatkan hasil produksi pertanian
Penyediaan makanan formula yang mengandung tinggi protein
maupun sistemik
-Membersihkan jaringan-jaringan
-Rekonstruksi plastik
Berikan vitamin A oral pada hari 1, 2, 14 ( usia < 6 bulan, 50.000 IU: usia 6-12
bulan 100.000 IU: anak-anak 200.000 IU). Jika dosis pertama sudah diberikan,
obati pada hari 1 dan 14 saja. Jika mata menunjukkan tanda-tanda peradangan
atau ulserasi, berikan perawatan tambahan berikut untuk mata yang terkena
untuk mencegah pecahnya kornea dan ekstraksi lensa:
Tetes mata kloramfenikol atau tetrasiklin, 2-3 jam selama 7-10 hari
Tetes mata atropine 1 tetes 3 kali sehari selama 3-5 hari
Tutup dengan bantalan mata
Perban mata
Kwashiorkor
Kwashiorkor merupakan
merupakan gangguan
gangguan bentuk
bentuk akut
akut anak
anak malnutrisi
malnutrisi protein
protein ditandai
ditandai dengan
dengan edema,
edema, moon
moon face,
face, iritabilitas,
iritabilitas,
anoreksia,
anoreksia, ulserasi
ulserasi dermatosis,
dermatosis, dan
dan pembesaran
pembesaran hati
hati dengan
dengan infiltrat
infiltrat lemak
lemak dimana
dimana prevalensinya
prevalensinya paling
paling banyak
banyak
terdapat
terdapat pada
pada anak
anak dibawah
dibawah lima
lima tahun,
tahun, ibu
ibu yang
yang sedang
sedang mengandung
mengandung serta
serta menyusui
menyusui dan
dan pada
pada negara
negara berkembang,
berkembang,
area
area tropik
tropik serta
serta subtropik
subtropik (seperti
(seperti Africa,
Africa, Asia
Asia dan
dan Amerika
Amerika Selatan),
Selatan), di
di area
area dimana
dimana terdapat
terdapat kelaparan,
kelaparan, persediaan
persediaan
makanan
makanan yang
yang terbatas
terbatas serta
serta pengetahuan
pengetahuan yang
yang kurang.
kurang.
Salah
Salah satu
satu permasalahan
permasalahan kesehatan
kesehatan di
di Indonesia
Indonesia adalah
adalah kematian
kematian anak
anak usia
usia bawah
bawah lima
lima tahun
tahun (balita).
(balita). Angka
Angka kematian
kematian
balita
balita di
di negara-negara
negara-negara berkembang
berkembang khususnya
khususnya di
di Indonesia
Indonesia masih
masih cukup
cukup tinggi.
tinggi. Salah
Salah satu
satu penyebab
penyebab yang
yang menonjol
menonjol
diantaranya
diantaranya karena
karena keadaan
keadaan gizi
gizi yang
yang kurang
kurang baik
baik atau
atau bahkan
bahkan buruk.
buruk.
Malnutrisi
Malnutrisi energy
energy protein
protein merupakan
merupakan masalah
masalah gizi
gizi yang
yang multifaktorial,
multifaktorial, sehingga
sehingga tindakan
tindakan pencegahan
pencegahan mengurangi
mengurangi
insiden
insiden dan
dan menurunkan
menurunkan angka
angka kematian,
kematian, maka
maka untuk
untuk mencegah
mencegah bisa
bisa dilakukan
dilakukan beberapa
beberapa langkah
langkah antara
antara lain:
lain:
Penyuluhan
Penyuluhan pada
pada masyarakat
masyarakat mengenai
mengenai gizi
gizi seimbang,
seimbang, Pemantauan
Pemantauan tumbuh
tumbuh kembang
kembang dan
dan penentuan
penentuan status
status gizi
gizi secara
secara
berkala,
berkala, Mencari
Mencari kemungkinan
kemungkinan adanya
adanya pantangan
pantangan makanan,
makanan, Perlunya
Perlunya bahan
bahan makanan
makanan bergizi
bergizi baik
baik disamping
disamping kuantitas,
kuantitas,
Mengobati
Mengobati infeksi
infeksi karena
karena adanya
adanya interaksi
interaksi sinergis
sinergis antara
antara malnutrisi
malnutrisi energy
energy protein
protein dengan
dengan infeksi,
infeksi, Mengadakan
Mengadakan
kerjasama
kerjasama antara
antara pemerintah
pemerintah dengan
dengan dinas
dinas kesehatan
kesehatan setempat
setempat untuk
untuk mendidik
mendidik tenaga-tenaga
tenaga-tenaga kesehatan,
kesehatan, Melakukan
Melakukan
penyuluhan
penyuluhan tentang
tentang Keluarga
Keluarga Berencana
Berencana kepada
kepada masyarakat,
masyarakat, Penyediaan
Penyediaan bahan
bahan makanan
makanan di
di Puskesmas
Puskesmas untuk
untuk
perbaikan
perbaikan gizi
gizi terutama
terutama kepada
kepada keluarga
keluarga dengan
dengan gizi
gizi buruk,
buruk, Mengadakan
Mengadakan kerjasama
kerjasama dengan
dengan dinas
dinas pertanian
pertanian untuk
untuk
mengajari
mengajari masyarakat
masyarakat cara
cara bercocok
bercocok tanam.
tanam.
THANK YOU