Anda di halaman 1dari 26

KEBIJAKAN FISKAL

KEBIJAKAN FISKAL

Kelas XI Semester 1

Lanjut
Materi:

KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG


FISKAL.

Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam


memengaruhi perekonomian melalui pengeluaran dan
penerimaan dalam APBN

kembali Lanjut
Materi:

PAJAK
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan undang-undang sehingga dapat
dipaksakan— dengan tiada mendapat balas
jasa secara langsung.

kembali Lanjut
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
M a t e r i:
Fungsi – Fungsi Pajak :
a) Fungsi Budgeter (Sumber Utama Kas Negara)
Pajak sangat diandalkan sebagai sumber utama penerimaan
pemerintah yang berasal dari dalam negeri.

b) Fungsi Alokasi (Sumber Pembiayaan Pembangunan)


Pajak yang telah dihimpun negara dialokasikan untuk
pembiayaan pembagunan disegala bidang.

c) Fungsi Distribusi (Alat Pemerataan Pendapatan)


Pajak yang telah diterima pemerintah digunakan untuk
pembagunan disegala bidang sehingga diharapkan
pembangunan dapat merata.

d) Fungsi Regulasi (Alat Pengatur Kegiatan Ekonomi)


Melalui pajak, Pemerintah dapat mengatur kegiatan ekonomi,
Melalui kebijakan fiskal, pemerintah dapat menetapkan pajak
yang tinggi, misalnya untuk mengatasi tingkat inflasi.
kembali Lanjut
M a t e r i:
Tarif Pajak
a) Tarif Sebanding/proporsional
Tarif berupa persentase tetap, terhadap berapapun jumlah
yang dikenai pajak. Contoh: di Jakarta PPN dikenakan

b) 10%,.
Tarif Tetap
Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun
jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang

c) terutang tetap. Contoh: Bea Materai 3000 dan 6000


Tarif Progresif
Persentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah
yang dikenai pajak semakin besar. Contoh: Pasal 17 UU

d) Pajak Penghasilan untuk WP dlm Negeri.


Tarif Degresif
Persentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah
yang dikenai pajak semakin besar.
M a t e r i:
Jenis-Jenis Pajak.
1. Pajak menurut sifatnya
a. pajak langsung
b. pajak tidak langsung.

Pajak Langsung Pajak Tidak Langsung


No.
1. Pajak yang dipungut Tidak memiliki surat keterangan
berdasarkan surat ketetapan pajak
pajak
2. Dipungut setahun sekali Dipungut setiap terjadi transaksi

3. Tidak dilimpahkan kepada Bisa dilimpahkan kepada orang lain


orang lain

4. Contohnya PPh, PBB, dan Contohnya, pajak penjualan, PPN,


pajak sejenis. PPnBM, dan pajak sejenis.

kembali Lanjut
M a t e r i:

2. Pajak menurut instansi yang memungutnya

• Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut langsung oleh


pemerintah pusat (Direktorat Jenderal Pajak) misalnya
PPN dan PPh

• Pajak Daerah, pajak yang wewenang pemungutan-nya


oleh pemerintah daerah tingkat I dan II, misalnya pajak
Kendaraan Bermotor (PKB) dan pajak tontonan.

kembali Lanjut
PPh (Pajak Penghasilan)

Pajak penghasilan adalah pajak yang


dibebankan pada penghasilan perorangan,
perusahaan atau badan usaha lainnya.

kembali Lanjut
Lapisan Pajak (PPh Pasal 21)

Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak


(PKP)
Sampai dengan Rp50.000.000 5%
Rp50.000.000 – 15%
Rp250.000.000
Rp250.000.000 – 25%
Rp500.000.000
Di atas Rp500.000.000 30%
Cara Menghitung PPh Pasal 21
1. Pajak Penghasilan (Wajib Pajak Pribadi)

Penghasilan Netto Satu Tahun


(Dikurangi) PTKP
(Dikalikan) Tarif PPh terutang

2. Pajak Penghasilan (Badan Usaha)

Penghasilan Kena Pajak


(Dikalikan) 28% tarif pajak badan (tahun 2009), 25%
tarif pajak badan (tahun 2010)
Penghasilan Tidak Kena Pajak
• Wajib Pajak Orang Pribadi
Sebesar Rp15.840.000,-

•Wajib Pajak Orang telah menikah (Kawin)


Sebesar Rp1.320.000,-

•Wajib Pajak Orang yang telah menikah dan bekerja


digabungkan dengan penghasilan suaminya.
Sebesar Rp 15.840.000,-

•Tambahan jika memiliki anak (kandung maupun


angkat)
Per orang Rp1.320.000,- (Maksimal 3 Orang)
Contoh Soal (PPh pasal 21 Badan
Mamat pada tahun 2011 mempunyai
penghasilan sebulan sebesar Rp12.000.000,-.
Mamat sudah menikah dan memiliki 2 orang
anak. Istri Mamat tidak bekerja.

Berapa besar PPh yang harus dibayar oleh


Mamat?
Contoh Soal (Cont.)
Penghasilan Mamat Rp 12.000.000,-
Sebulan
Penghasilan Mamat Setahun X12 Rp 144.000.000,
-
Penghasilan Tidak Kena
Pajak
Untuk WP sendiri Rp 15.840.000,-
WP Kawin Rp 1.320.000,-
Tambahan 2 Anak Rp 2.640.000,-
PTKP Rp (19.800.000,-
)
PKP Rp 124.200.000,
-

PPh yang harus dibayarkan


5% x Rp 50.000.000,- Rp 2.500.000,-
Contoh Soal
Mora memiliki perusahaan yang bergerak di
bidang furniture yaitu CV Mora Furniture.
Pada tahun 2010, Penghasilan Kena
Pajak(PKP)nya sebesar Rp3.200.000.000,-.
Berapa PPh terutangnya?

PPh yang harus dibayarkan


25% x Rp 3.200.000.00 Rp 800.000.000,
0,- -
PBB (Pajak Bumi dan Bangunan)
Pajak bumi dan bangunan (PBB) adalah pajak yang
dipungut atas tanah dan bangunan karena adanya
keuntungan dan/atau kedudukan sosial ekonomi yang
lebih baik bagi orang atau badan yang mempunyai suatu
hak atasnya atau memperoleh manfaat dari padanya.

Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada


di bawahnya. Permukaan bumi meliputi tanah dan
perairan pedalaman. (termasuk rawa-rawa, tambak, dan
perairan) serta laut wilayah RI.

Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau


dilekatkan secara tetap pada tanah atau perairan
Cara Menghitung PBB

Pajak Bumi dan Bangunan = Tarif Pajak x NJKP


= 0,5x[Persentase NJKP x (NJOP – NJOPTKP)]

NJKP = Nilai Jual Kena Pajak


NJOP = Nilai Jual Objek Pajak
NJOPTKP = Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
Contoh Soal
Pak Iqbal memiliki sebidang tanah sebesar
780m2, dan memiliki bangunan 350m2, dan
kolam renang 100m2.
Rumah Pak Iqbal dijaga oleh pagar yang nilai
jualnya sekitar Rp20.000.000,-.
Tanah di daerah Pak Iqbal dihargai
Rp1.000.000/m2nya. Sedangkan Bangunan
Rp2.000.000/m2nya.
Dan NJOPTKPnya Rp12.000.000,-
Persentase NJKPnya 20%

Berapa PBB yang harus dibayarkan?


Contoh Soal (Cont.)
Tanah Pak Iqbal 780m2
x Rp1.000.000, Rp 780.000.000,
- -
Bangunan Pak Iqbal 450m2
x Rp2.000.000, Rp 900.000.000,
- -
Pagar Rp 20.000.000,-
NJOP PBB Pak Iqbal Rp 1.700.000.00
0,-
NJOP TKP Rp (12.000.000,-
)
NJKP Rp 1.688.000.00
0,-

0.5% x 20% x Rp 1.688.000.00


0,-
PBB yang harus dibayarkan Rp 1.688.000
Materi:

3. Pajak menurut Objek Pajaknya

• Objek Pajak kejadian,


contoh: bea masuk dan bea keluar

Objek Pajak Perbuatan,


contoh: PPN dan PPnBM

Objek Pajak Keadaan,


contoh: PPh dan PBB;

• Objek Pajak Pemakaian,


contoh: bea materai dan cukai.
kembali Lanjut
Materi:

4. Pajak menurut Subjek Pajaknya

• Pajak perseorangan yaitu pajak yang dikenakan pada


perseorangan.

• Pajak badan usaha yaitu pajak yang dikenakan pada


badan usaha

kembali Lanjut
Materi:

5. Pajak menurut Asalnya

• Pajak luar negeri, yaitu pajak yang dipungut terhadap


orang-orang asing yang memiliki penghasilan di
Indonesia. Misalnya orang jepang yang mendirikan
pabrik perakitan mobil di Indonesia.

• Pajak dalam negeri, yaitu pajak yang dipungut kepada


setiap warga negara yang tinggal di Indonesia.

kembali Lanjut
M a t e r i : Pungutan resmi lainnya

1. Restribusi:
Pungutan langsung yang ditarik oleh pemerintah
daerah dengan pemberian fasilitas kepada yang
melakukan pembayaran.

Restribusi dibagi 2 golongan:


a. Restribusi Jasa Umum (objeknya jasa umum)
contoh : retribusi kesehatan
b. Restribusi Jasa Usaha (objeknya jasa usaha)
contoh: restribusi parkir

kembali Lanjut
M a t e r i : Pungutan resmi lainnya
2. Bea cukai
a. Bea adalah pungutan yang dikenakan atas
jumlah harga barang yang dimasukan ke
dalam daerah pabean atau dikeluarkan dari
daerah pabean.bea terdiri dari bea masuk
dan bea keluar.

b. cukai adalah pungutan yang dikenakan


atas barang tertentu. Bea cukai merupakan
pungutan yang dilakukan oleh
pemerintah pusat.

kembali Lanjut
M a t e r i : Pungutan resmi lainnya
3. Iuran
Iuran ialah pungutan yang dilakukan
sehubungan dengan pemberian suatu
jasa/fasilitas tertentu yang diberikan oleh
pemerintah kepada kelompok/golongan
tertentu dimana pembayar iuran dianggap
turut menikmati jasa/fasilitas tersebut.

contoh: iuran keamanan, iuran sampah

kembali Lanjut
Terima Kasih

Kembali Ke Menu kembali Lanjut

Anda mungkin juga menyukai