Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN Oleh Kelompok 3

Melki Suprianto
KEPERAWATAN PADA Rahmatia
ANAK DENGAN Sarmila
KASUS Sugi Hartoyo
Yunel Maylianti
HIPERBILIRUBIN Sapriani
HIPERBILIRUBIN adalah suatu
kondisi dimana kadar bilirubin
dalam darah tinggi, yang ditandai
dengan berubahnya warna kulit dan
mata menjadi kekuningan, atau
disebut sebagai penyakit kuning
alias jaundice.

PENGERTIAN
Tanda dan
1. Menolak Menyusu
Gejala

2. Lemas

3. Kulit dan bagian putih mata bayi (sklera)


berubah menjadi kuning. Warna kuning ini
biasanya terjadi pada area wajah terlebih
dahulu kemudian turun ke badan dan
seluruh tubuh bayi
Tanda dan Asfiksia
Hipoksia
Gejala Sindrom gangguan nafas

Feses berwarna seperti


dempul dan pemeriksaan
neurologis dapat ditemukan
adanya kejang

Epistotonus (posisi tubuh bayi melengkung)


Terjadi pembesaran hati
Tidak mau minum ASI
 Letargi
Breastfeeding jaundice (BFJ)
ETIOLOGI
Jaundice fisiologis

Breastmilk jaundice (BMJ)

Hemolisis

Kelainan
fungsi hati
Penanganan :
Terapi sinar : fototerapu
Transfusi imunoglobin
Transfusi darah
ASKEP
1. PENGKAJIAN
2. DIAGNOSA
3. INTERVENSI
4. IMPLEMENTASI
5. EVALUASI

1.  Hipertermia b/d paparan lingkungan panas (efek


fototerapi), dehidrasi.
2.  Resiko deficit volume cairan b/d kehilangan aktif
volume cairan (evaporasi).
3.  Resiko kerusakan integritas kulit b/d pigmentasi
(jaundice), hipertermi, perubahan turgor kulit,
eritema.
4. Resiko terjadi cedera b/d fototerapi atau
peningkatan kadar bilirubin.
DX NOC NIC

Hipertermia Thermoregulasi •Monitor suhu minimal


b/d paparan - Suhu tubuh dalam tiap 2 jam.
lingkungan rentang normal •Recanakan monitoring
panas(fototer - nadi , RR dalam rentang suhu secara kontinui
api).  normal •Monitor warna dan suhu
- Tidak ada perubahan kulit
warna kulit •Monitor tanda-tanda
hipertermia & hipotermi.
•Monitor pola pernafasan
abnormal.
•Berikan anti piretik
•tingkatkan sirkulasi udara
•monitor sianosis perifer
DX NOC NIC
Defisit Fluid balance •Timbang popok jika
volume Hydrarin diperlukan
cairan b/d Nutritional status : •Pertahankn cacatan
kehilangan food and fluid intake. intake & output yang
aktif  Mempertahankan akurat.
volume urine output sesuai •Monitor status hidrasi
cairan dengan BB, BJ urine (kelembaban
(evaporasi) normal, HT normal. membrane mukosa
,nadi adekuat)
•Monitor vital sign
DX NOC NIC
Resiko Tissue integrity : skin and •hindari kerutan pada
kerusakan Mucous membrance tempat tidur.
integritas •Suhu tubuh dalam •jaga kebersihan kulit agar
kulit b/d rentang normal 36º C - tetap bersih dan kering.
pigmentasi 37º C. •Mobilisasi klien setiap 2
(jaundice) •Hidrasi dalam batas jam sekali.
hipertermi, normal •Monitor adanya
perubahan •Keutuhan kulit kemerahan.
turgor kulit, •Pigmentasi dalam batas •Oleskan lotin/baby oil
eritemia. normal. pada daerah yang
tertekan.
•Mandikan dengan air
hangat
DX NOC NIC
Resiko 1.Mengkaji S :keluarga mengtakan
terjadi hiperbilirubin 1x 4 bagian tubuh pasien
cedera b/d jam. bertambah kuning.
fototerapi 2. Memberikan O :Sclera tampak
atau fototerapi. ikterik, Total bilirubin
3. Meletakkan bayi 23,81 mg/dl.
peningkata dekat sumber cahaya A :Masalah
n kadar 4. Menutup mata belum  teratasi
bilirubin. dengan kain yang P :Intervensi
menyerap cahaya. dilanjutkan.
5. Mematikan lampu
dan buka penutup
mata bayi setiap 8 jam
PATOFISIOLOGI
GANGGUAN FUNGSI HATI, BREASTMILK JAUUNDICE, BJF

SUPLAI BILIRUBIN MELEBIHI KEMAMPUAN HEPAR

HEPAR TIDAK MAMPU MELAKUKAN KONJUGASI

SEBAGIAN MASUK KE SIKLUS EMEROHEPATIK

PENINGKATAN BILIRUBIN DALAM DARAH→PENINGKATAN


MECONIUM→TINJA BERWARNA PUCAT
Gangguanin
tegritas IKTERUS PADA SKLERA, LEHER, DAN BADAN

kulit INDIKASI FOTOTERAPI

SINAR DENGAN INTENSITAS TINGGI

Kurangnya
Gangguan
Resti injuri volume cairan
suhu tubuh
tubuh

Anda mungkin juga menyukai