Anda di halaman 1dari 16

METODA PENYELIDIKAN

TANAH DI LAPANGAN
Jurusan Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Surabaya
TUJUAN
• menentukan profil lapisan tanah terhadap kedalaman
• sifat-sifat fisik tanah untuk kepentingan perencanaan
suatu proyek.
• Bermanfaat kepada seorang perencana dalam hal :
- Pemilihan tipe dan kedalaman pondasi
- Evaluasi terhadap daya dukung pondasi
- Memperkirakan kemungkinan adanya penurunan tanah
- Menetapkan kedalaman muka air tanah
- dsb.
Dua Kelompok Utama Penyelidikan
Tanah di Lapangan :

• Uji untuk kepentingan penentuan profil


tanah ( logging )
• Uji khusus
Uji untuk Penentuan Profil Tanah

• Uji Sondir ( Dutch Cone Penetrometer )


• Uji Standard Penetration Test ( SPT )
• Uji Boring
Uji Khusus

• Vane Shear
• Pressuremeter
• Inclinometer
Uji Boring

Tujuan :
– melakukan pengambilan sampel ( contoh
tanah )
– dapat memperkirakan profil tanah dan sifat-
sifatnya
Metoda Pengambilan Contoh
Tanah

• Undisturbed Samples ( Contoh Tidak


Terganggu )
• Disturbed Samples ( Contoh Terganggu )
Metoda Uji Boring :

– Bor Tangan
– Bor Mesin
Bor Tangan / Hand bor
( Auger Boring )

• Metoda sederhana
• Kedalaman terbatas ( hanya s/d 6.0 m )
• Alat yang digunakan : auger yang diputar
secara manual.
Gambar Alat Bor Tangan
Gambar Jenis-jenis Mata Bor
Tangan
Pengambilan Contoh Tanah

1. Contoh tanah terganggu (disturbed samples) :


dapat dilakukan dengan auger.

2. Tanah asli (unditurbed samples).


- diasumsikan sebagai contoh tanah yang diperoleh
dari kondisi aslinya dilapangan
- tidak mengalami perubahan struktur, kepadatan,
porositas dan kadar airnya.
- dengan tabung selby
Persyaratan Ketebalan Tabung
Contoh

Tujuan :
Agar sampel yang diambil dari lapangan
sesedikit mungkin mengalami gangguan
Pedoman Jarak Antara Titik Bor

Jenis Struktur Jarak Titik Bor ( m )


Gedung Tinggi 15 - 45
Bangunan Industri 30 - 90
Kedalaman Titik Bor
• harus dilakukan hingga kedalaman dimana lapisan tanah keras
(nilai NSPT > 50 & min 3 x pembacaan )
• Bila dibawah lapisan keras masih terdapat tanah kompresibel, maka
pemboran diteruskan kecuali jika lapisan tersebut tidak akan
mengakibatkan penurunan yang berlebihan.
• Bila terdapat rencana penggalian, maka kedalaman pemboran
dilokasi tersebut sekurangnya 1.5 – 2.0 kali kedalaman galian.
Batas atas dilakukan bila kondisi tanah lembek. Hal ini adalah untuk
memungkinkan analisis kesetabilan lereng galian dan mengevaluasi
kemungkinan penyembulan (heave).
• Bila kaki pondasi tiang diharapkan masuk kedalam batuan, maka
pemboran dilakukan sekurangnya 3.0 m kedalam lapis batuan
tersebut.
• Untuk struktur yang berat seperti bangunan tinggi, satu titik bor
perlu dilakukan hingga mencapai batuan dasar bila kondisi
memungkinkan
Pedoman Kedalaman Titik Bor ( Sower 1979 )

Jenis Struktur Kedalaman Titik Bor ( m )


Sempit dan Ringan 3 S0.7
Luas dan Berat 6 S0.7
Dimana S : banyaknya lantai dalam gedung tinggi

Anda mungkin juga menyukai