Anda di halaman 1dari 17

Aspek Termodinamika

dalam Kimia
Anorganik
Apa itu Termodinamika
Termodinamika (bahasa
?
Yunani: thermos =panas
and dynamic =perubahan)adalah fisik
a energi, panas, kerja, entropi dan
kespontananproses.Termodinamika
berhubungan dekat dengan mekanika
statistik di mana hubungan
termodinamika berasal. Pada sistem
tempat terjadinya proses perubahan
wujud atau pertukaran energi,
termodinamika klasik tidak
berhubungan dengan kinetika
reaksi (kecepatan suatu proses reaksi
berlangsung).
Aspek Dasar
Termodinamika

Termodinamika merupakan suatu


alat yang dapat digunakan di
dalam berbagai disiplin bidang
ilmu. Padailmu kimia,
termodinamika berperan dalam
mengkaji keterlibatan energi dan
proses-proses kimia, meramalkan
arah proses dan kestabilan
sistem. Pada aspek
termodinamika anorganik akan
lebih menekankan pada
kestabilan spesi anorganik dari
sudut termodinamika. 
Tekanan konstan (isobarik)

Volume konstan (isokhorik)


Proses-proses
Termodinamika

Temperatur konstan(isotermal)

Isentropis (adiabatis reversibel)


Proses tekanan konstan
(isobarik)
Pada proses tekanan konstan, tekanan
awal proses sama dengan tekanan akhir
proses atau p1= p2 . Bila p = C maka dp = 0.
Pada diagram p-V dapat digambar sebagai
berikut.
Proses volume konstan
(isokhorik)
Pada proses isokhorik, volume awal akan
sama dengan volume akhir gas atau V1 = V2.Bila
V1 =V2 makadV=0.Pada proses isokhorik atau
volume konstan, tidak ada kerja yang diberikan
atau dihasilkan sistem, karena volume awal dan
akhir proses sama sehingga perubahan volume
(dV) adalah 0.
Proses temperatur
konstan(isotermal)

Pada proses isotermal, temperatur awal proses


akan sama dengan temperatur akhir proses atau T1 =
T2 . Kondisi ini menyebabkan dT = 0 sehingga
perubahan energi dalam sistem(dU)= 0. Nilai usaha
pada proses isotermik dinyatakan dengan persamaan:

W= n R T ln
Proses Isentropis (adiabatis
reversibel)
Proses adiabatis reversibel adalah proses
termodinamika dimana tidak ada kalor yang
masuk atau keluar dari sistem (adiabatis) dan
proses ini mampu balik (reversibel) artinya tidak
ada hambatan atau gesekan. Adapun usaha pada
proses adiabatik dapat dicari dengan
Termodinamika dalam
Pembentukan Senyawa
1. Entalpi Pembentukan (ΔHf0)
Entalpi (H) digunakan untuk menghitung jumlah
kalor yg berpindah dari atau ke sistem pada
tekanan tetap. Besarnya entalpi (H) tidak dapat
diukur; yang dapat diukur adalah perubahan
entalpi (ΔH).

ΔH0 reaksi = ΔHf0 produk - ΔHf0 reaktan


2. Energi Ikatan (entalpi)
Energi ikatan adalah jumlah energi yang diperlukan
atau yang timbul untuk memutuskan atau menggabungkan
suatu ikatan kimia tertentu.
Pada reaksi eksoterm, besarnya energi yang timbul
dari penggabungan ikatan lebih kecil dari reaksi endoterm,
energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan.

• Pemutusan ikatan ( menerima energi)


H2 (g) 1H(g) ΔH = + 435 Kj mol-1
• Pembentukan Ikatan ( melepaskan energi)
H2 (g) 1H(g) ΔH = - 435 Kj mol-1
3. Entalpi Atomisasi
Energi ini didefinisikan sebagai energi yang dibutuhkan
untuk menghasilkan 1 mol atom gas dari unsur itu, dimana
unsur tersebut dalam fase normal pada suhu kamar. energi ini
dapat digunakan dalam pemecahan ikatan logam dalam
logam, seperti tembaga:
Cu(s) Cu(g) ΔH 0= +337 Kj
 
atau mengatasi ikatan kovalen dan gaya antarmolekul pada
unsur non logam, seperti iodin:
I2(s) 2 I(g)
Dalam kasus atomisasi diodin, ada dua langkah
komponen untuk proses: pertama, mengatasi gaya dispersi
antara molekul dan yang kedua, memecah ikatan kovalen
dalam molekul.
I2(s) I2(g)
I2(g) 2 I(g)
• 4. Perubahan Entalpi
• Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang
menyatakan jumlah energi dari suatu sistem
termodinamika pada tekanan konstan. Fungsi
keadaan entalpi dapat dinyatakan dengan
persamaan:
H=U+PV
Besarnya entalpi tidak dapat diukur, namun
perubahan entalpinya dapat diukur dan nilainya
adalah ∆H. Perubahan entalpi dapat dinyatakan
dengan:
∆H = ∆U + ∆PV
Energi Bebas Gibbs
• Menurut Raymond (2005), Hukum kedua termodinamika
menyatakan bahwa reaksi spontan akan menungkatkan
entropi semesta, Artinya ∆Suniv > 0. Untuk menentukan
kespontakan reaksi secara lebih langsung dengan
menggunakan fungsi termodinamika lain yaitu Energi
Bebas Gibbs (G).

G = H – TS
∆G = ∆H - T∆S

Ket : G : Energi Bebas Gibbs (J)


H : Entalpi (J/mol)
S : Entropi (J/Kmol)
B. Termodinamika dalam Proses Pelarutan
Senyawa Ionik
1. Energi Kisi
Energi Kisi (∆U) merupakan energi yang dilepaskan oleh
ion-ion dalam keadaan gas untuk bergabung menghasilkan
satu mol senyawa ionik kristalin.
Mn+(g) + nX–(g) → MXn(s)                ∆U= (-)
2. Energi Hidrasi
zat ionik seperti garam dapur (NaCl) dilarutkan dalam air,
maka ion-ion yang berdekatan pada zat tersebut akan
memisah (menjadi Na+ dan Cl- dan menuju ke molekul air.
Selanjutnya molekul-molekul air bergabung dengan
mengelilingi kedua ion yang letaknya sedemikian rupa,
sehingga ujung negatif dari dipol akan mengarah ke
muatan positif (Na+), dan ujung positif dari dipol akan
mengarah pada muatan negatif (Cl-).
Secara umum bila partikel solut dikelilingi oleh
molekul pelarut disebut tersolvasi.
• Na+(g) + air  Na+(aq) H= - (energi hidrasi
ion natrium)
• Cl-(g) + air  Cl-(aq) H = - (energi hidrasi Cl-)

3. Perubahan Energi Pada Proses Pelarutan


Proses pelarutan dapat digunakan untuk
natrium klorida dalam menggambarkan suatu
entalpi siklus pelarutan. Dalam proses ini, daya
tarik ionik dalam kisi harus diatasi oleh interaksi ion-
dipol dengan molekul air.
Fungsi dan peran
termodinamika dalam
kehidupan
1. Refferigerator (Lemari Es)
2. Termos
3. Pendingin Ruangan (AC)
4. Mesin kendaraan bermotor

Anda mungkin juga menyukai