Anda di halaman 1dari 41

Telin

Anat
omi
ga
Sony Wahyu Tri C., M.Kep
a. Pengertian Telinga
Telinga adalah Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra
pendengaran dan organ yang menjaga keseimbangan. Telinga
merupakan organ yang berperan terhadap pendengaran kita akan suara
atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena telinga memiliki reseptor khusus
yang berfungsi untuk mengenali getaran suara.
b. Fungsi Telinga
Telinga Sebagai Pengatur Keseimbangan, Terdapat struktur khusus pada
organ telinga yang berfungsi mengatur dan menjaga keseimbangan
tubuh. Organ ini berhubungan dengan saraf otak ke VIII yang berfungsi
dalam menjaga keseimbangan dan untuk mendengar.

Telinga Sebagai Indera Pendengaran, Telinga dapat berfungsi sebagai


indera pendengaran apabila terdapat gelombang suara yang masuk
melalui telinga luar yang akan diterima oleh otak melalui proses
terjadinya pendengaran yang akan kami jelaskan dibawah.
Anatomi Telinga

Telinga terdiri dari :


1. Telinga luar
2. Telinga tengah
3. Telinga dalam
TL TT TD
Telinga Luar (TL)
1. Daun Telinga

1. Crus Of antihelix
2. Helix
3. Scaphoid fossa
4. Antihelix
5. Anti Tragus
6. Ealobule
7. Intertragic incisura
8. Tragus
9. Concha cavity
10. Anterior incisura
11. Crus of Helix
12. Cymba conchae
13. Trianguler fossa

- Melekat di kepala oleh ligamentum dan otot.


- Merupakan lipatan kulit yang membungkus
fibrokartilago kecuali lobulus dan antara
tragus – crus helix.
2. Liang Telinga Luar
- Canalis Auditoris Eksternus (CAE)
- Meatus Akustikus Eksternus (MAE)
Terdiri :
1. Bagian Tulang rawan
- 1/3 bag. Lateral (+ 8 mm)
- lanjutan kartilago aurikula
- terdapat rambut, kel sebacea, kel. Sudorifera
(kel. Seruminosa)
2. Bagian Tulang
- 2/3 bag. Medial (+ 16 mm).
- kulit melekat erat di tulang.
- tidak ada rambut/ kelenjar.
3. Penyempitan (isthmus)
1. - pada “junctura cartilago-ossea”
Canalis Auditoris externus (CAE)

Isthmus
Tlg Tulang
rawan
Telinga Tengah
1. Membrana timpani
2. Cavum timpani
3. Tuba eustakhii
4. Mastoid
2

3
Membrana Timpani
Terdiri :
1. Pars flasida/ shrapnell’s membrane
2 lapis : stratum kutaneum
stratum mukosum
2. Pars tensa
3 lapis : stratum kutaneum
stratum fibrosum
stratum mukosum
“stratum fibrosum berbentuk: sirkuler
dan radier.”
 Batas pars flasida & pars tensa adalah plika malearis anterior
& plika malearis posterior
 Dari umbo ke ventro kauda ada “cone of light”
 Dibagi 4 daerah quadran : anterosuperior, antero inferior,
postero superior, postero inferior

1. pars flasida
2. Plika malearis anterior
3. plika malearis posterior
4. process lateralis malei
5. manubrium malei
6. Cone of light (refleks
cahaya).
Daerah quadran membran timpani.

IV
IV II
I. Kuadran anterosuperior
II. Anteri inferior
III. Posterio inferior
III
III II
II IV. Postero superior
Cavum Timpani
• Bentuk kubus ireguler
• Volume : + 0,25 cc
• Berhubungan dengan nasofaring melalui tuba
auditiva
• Berhubungan dengan antrum mastoid melalui

aditus ad antrum.
Cavum timpani dibagi :
 Epitimpani
 Meso timpani
 Hipotimpani
Isi kavum timpani (viscera timpani) :
1. Tulang pendengaran : maleus, inkus, stapes
2. Ligamen : malei lateralis, malei superior
3. Tendo otot : tensor timpani dan stapedius
4. Saraf : korda timpani , N.stapedius.
Cavum timpani.

M I S
Batas-batas Cavum Timpani
Dinding medial.
 Semicirce. Canal
 Facial canal
 Promontorium
 Foramen ovale
 Foramen rotundum
Dinding lateral.
 membran timpani
Dinding Superior
 tegmen timpani
Dinding Inferior :
 Jugular bulb
I
n s
f u
e p
r e
i r
o i
r o
r

Lateral Medial
Tuba auditiva/ tuba eustakhii
Menghubungkan kavum timpani dengan nasofaring.
Terdiri dari 2 bagian :
1. Pars osseus (tulang)
-1/3 bagian lateral (12 mm)
- Selalu terbuka
2. Pars Kartilaginosa
- 2/3 bagian medial (+ 24 mm)
- Selalu tertutup, terbuka bila ada kontaksi m. tensor
veli palatini dan m. tensor timpani (bicara,
menelan, menguap).

Tuba pada anak-anak : lebih pendek, lebih lebar, lebih


horisontal.
Pars Pars ossea
cartilagenia
Mastoid
 Dibentuk oleh pars squamosa & pars petrosa.
 Disini melekat : M. sternokleido mastoideus,
M. digatricus venter posterior
 Terdiri dari antrum dan rongga-rongga udara yang
disebut selule
 Antrum sudah ada sejak lahir, sedang selulae
terbentuk sejak kehidupan tahun-tahun pertama
sampai pada tahun ke 5-6.
 Antrum berhubungan dengan kavum timpani
melalui aditus ad antrum
Telinga Dalam
Disebut juga Auris Interna = Labirin
Terdiri 2 bagian :
1. Tulang : labirinthus osseus.
2. Membran : labirinthus membranaceus.
Lab. Membran terdapat di dalam labirin osseus,
diantara keduanya terdapat perilympe
Sedangkan di dalam labirin membr terdapat endolympe
Labirin Osseus
Terdiri 3 bagian :
1. Cochlea
seperti rumah siput, terletak di depan (anterior),
bangunan 2 ½ lingkaran
2. Vestibulum : terletak di tengah
3. Kanalis Semisirkularis
- kanalis sem. Horisontal/ lateralis
- kanalis sem. Superior/ anterior
- kanalis sem. Inferior/ posterior
Labirin Membranaceus
Terdapat di dalam labirin osseus dengan pemisah
perilympe; berisi endolimpe.
Terdiri dari :
1. Duktus koklearis : di dalam koklea
2. Sakulus & utrikulus : didalam vestibulum
3. Duktus semisirkularis : didalam kanalis
semisirkularis.
Duktus Koklearis
Fungsi pendengaran : n. Koklearis
Potongan melintang

a membran Resner.
b membran tektorial.
c membran basilaris.
Pada membran basilaris terdapat organon corti dengan
bangunan;
a. Pilar dalam dan pilar luar yang membentuk tunnel of
corti.
b. Sel-sel rambut : dalam 1 deret.
luar 3-4 deret.
c. sel-sel penyokong : sel-sel deiters; sel-sel hensen;
sel-sel claudius.
d. Membrana tektoria.
Sakulus
- Bentuk : globoid;<utrikulus
- Letak: depan bawah
- Terdapat daerah sensoris :
makuli-sakuli terdiri dari :
a. sel-sel reseptor
b. sel-sel penyokong
c. membran basilaris
- Bereaksi terhadap gerakan vertikal
Utrikulus
- Bentuk : ovoid
- Letak : belakang atas.
- Terdapat daerah sensoris :
Makuli-utrikulus terdiri dari :
a. sel-sel reseptor.
b. sel-sel penyokong.
c. membran basilaris.
- Bereaksi terhadap gerak horizontal.
 Kanalis semisirkularis
 Berjumlah tiga (anterior, posterior, dan horisontal/lateral).
 merupakan labirin kinetik.
 Tiap kanalis semisirkularis terdapat pelebaran
berhubungan dengan utrikulus disebut ampula.
 Pada ampula ini dinding menebal dan terdapat peninggian
transversal yang disebut krista ampularis merupakan
daerah sensorik dan terdiri dari sel-sel reseptor yang
bersilia, sel penyokong dan membran basilaris.
 Tiap sel reseptor (sel rambut) mempunyai dua jenis silia :
kinosilia (panjang, tebal dan tunggal) dan stereosilia
(pendek, tipis, jumlah 50 – 110).
PENGKAJIAN SISTEM PENDENGARAN -
TELINGA

ANAMNESA GANGGUAN PENDENGARAN


 1.Faktor yg memperberat (riwayat sering

mengorek kuping, sering menyiram telinga


dgn air)
 1.Faktor-faktor lingkungan. Misal tempat

pekerjaan dilingkungan yang bising ia akan


mengalami penurunan pendengaran.
TANDA DAN GEJALA
 1. Sulit mengerti pembicaraan
 2. Sulit mendengar dlm lingkungan yg bising
 3. Salah menjawab
 4. Meminta lawan bicara utk mengulang pembicaraannya
 5. Mengalami masalah mendengar pembicaraan di telpon

INSPEKSI
 1. Aurikel : bentuk, letak, masa, lesi ?
 2. MAE : Patensi, Otore (jenis,warna,bau), cerumen,

hiperemi, furunkel ?
 3. Membrana timphany : intak, perforasi, hiperemia,

bulging, retraksi, colesteatoma?


 4. Antrum mastoid : abces, hiperemia, nyeri perabaan
 5. Hearing aid : tipe, jenis ?
PEMERIKSAAN FISIK
 Pada telinga dapat menggunakan berbagai

macam alat dan rangkaian tes. Seperti


otoskop, garpu tala, ear speculum, dan head
lamp untuk membantu pemeriksa mendapat
sinar yang cukup
OTOSKOP
 Untuk meluruskan kanal pada orang dewasa/anak besar

tarik aurikula ke atas dan belakang, pada bayi tarik


aurikula ke belakang dan bawah
 Masukkan otoskop ke dalm telinga ± 1,-1,5 cm
 Normal: terlihat sedikit serumen, dasar berwarna pink,

rambut halus
 Abnormal: merah (inflamasi), rabas, lesi, benda asing,

serumen padat
 Membran timpani dapat terlihat, normalnya tembus

cahaya, mengkilat, abu-abu dan tampak seperti mutiara,


utuh.
TES BERBISIK
 Kata-kata yg diucapkan: Satu atau dua kata untuk menghindari

menebak, dapat dikenal klien, bukansingkatan, kata benda atau


kata kerja.
 Cara:

 - Pasien ditempat, pemeriksa berpindah-pindah dari jarak

1,2,3,4,5,6 meter.
 - Mulai jarak 1 m pemeriksa membisikan 5/10 kata.

 - Bila semua kata benar mundur 2 m, bisikan kata yang sama.

Bila jawaban benar mundur 4-5 m (Hanya dpt mendengar 80% 


jarak tajam pendengaran sesungguhnya)
 - Untuk memastikan tes ulang pd jarak 3 M bila benar semua

maju 2 – 1 M.
 Interfensi Secara Kuantitas ( Leucher )
 - 6 meter : normal
 - 4-6 meter : praktis normal/ tuli ringan
 - 1-4 meter : tuli sedang
 - < 1 meter : tuli berat
 - Berteriak didepan telinga tidak mendengar : Tuli Total
 Interfensi secara Kualitatif
 - Tidak dapat mendengar huruf lunak (frekuensi rendah)

 TULI KONDUKSI. Misal Susu : terdengar S S.


 - Tidak dapat mendengar huruf desis (frekuensi tinggi) 

TULI SENSORI. Misal : Susu terdengar U U.


TES SUARA BISIK MODIFIKASI
 Pelaksanaan :
 Dilakukan diruang kedap suara.
 Pemeriksa duduk dibelakang klien sambil

melakukan masking.
 Bisikan 10 kata dengan intensitas suara yg lebih

rendah.
 Untuk memperpanjang jarak jauhkan mulut

pemeriksa dari klien.


 Bila mendengar 80 % pendengaran normal.
4.4. TES RINNE
 membandingkan hantaran melalui udara dan hantaran
melalui tulang
 Garpu tala deng frek 128, 256, dan 512 Hz
 Tekan garpu tala di tulang mastoid smpai tdk terdengar lalu
pindahkan ke dpn telinga
 Rinne + (dpn telinga masih terdengar)
 Interpretasi :
 - Normal  HU : HT = 2:1
 - Masih terdengarRinne (+) : intensitas HU > HT  Telinga
normal atau tuli saraf
 - Tidak terdengarRinne (-) : intensitas HU < HT  Tuli
Konduktif
 4.5. TES WEBER
 Tujuan : membandingkan hantaran tulang telinga kiri
dengan telinga kanan
 Cara pemeriksaan: Penala digetarkan, asar penala
diletakkan pada garis tengah kepala : ubun-ubun,
glabella, dagu, pertengahan gigi seri paling sensitif)
 Normal mendengar bunyi sama di kedua telinga
 Jika bunyi lebih keras pada telinga yg sehat (tuli saraf)
 Jika bunyi lebih keras pada telinga yg sakit (tuli
konduksi)
TES SCHWABACK
 Dibandingkan dengan pemeriksa, garpu tala

diletakkan di depan telinga (kond udara)


 Dibandingkan dengan pemeriksa, garpu tala

diletakkan di tlg mastoid (kond tulang)

Anda mungkin juga menyukai

  • IGD
    IGD
    Dokumen32 halaman
    IGD
    Pheby Alfimay Natysya Putri
    Belum ada peringkat
  • Pps
    Pps
    Dokumen26 halaman
    Pps
    Pheby Alfimay Natysya Putri
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen11 halaman
    Makalah
    Pheby Alfimay Natysya Putri
    Belum ada peringkat
  • NCP Jiwa
    NCP Jiwa
    Dokumen21 halaman
    NCP Jiwa
    Pheby Alfimay Natysya Putri
    Belum ada peringkat
  • SOAL UAS KMB 2 Ners SMT 5 TA 20192020
    SOAL UAS KMB 2 Ners SMT 5 TA 20192020
    Dokumen1 halaman
    SOAL UAS KMB 2 Ners SMT 5 TA 20192020
    Pheby Alfimay Natysya Putri
    Belum ada peringkat