Indikator Kemiskinan
Kemiskinan Struktural
• Disebabkan oleh faktor buatan manusia seperti kebijakan
ekonomi yg tidak adil, distribusi aset produksi yg tdk merata.
• Contoh :masyarakat Papua yang tidak mendapatkan manfaat
dari Freeport.
Garis Kemiskinan
Garis kemiskinan merupakan salah satu indikator
kemiskinan yang menyatakan rata-rata pengeluaran
makanan dan non-makanan per kapita pada kelompok
referensi (reference population) yang telah ditetapkan
(BPS, 2004)
Kelompok referensi ini didefinisikan sebagai penduduk
kelas marjinal, yaitu mereka yang hidupnya
dikategorikan berada sedikit di atas garis kemiskinan.
Berdasarkan definisi dari BPS, sejumlah rupiah yang
diperlukan oleh setiap individu untuk dapat membayar
kebutuhan makanan setara 2100 kilo kalori per orang per
hari dan kebutuhan non-makanan yang terdiri dari
perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi,
serta aneka barang dan jasa lainnya
Badan Pusat Statistik mencatat bahwa
Garis Kemiskinan (GK) penduduk Indonesia
pada Maret 2018 sebesar Rp
401.220/kapita/ bulan.
Artinya angka tersebut merupakan batas
minimum pendapatan yang harus dipenuhi
untuk memperoleh standar hidup, baik
untuk kebutuhan makanan dan
nonmakanan di suatu wilayah.
Garis kemiskinan tersebut terdiri dari GK
makanan Rp 294.806/kapita/bulan
ditambah GK non makanan Rp
106.414/kapita/bulan.
Faktor Penyebab Kemiskinan
Laju Pertumbuhan Penduduk
Angka Pengangguran Tinggi
Tingkat Pendidikan yang Rendah
Bencana Alam
Distribusi yang Tidak Merata
Laju Pertumbuhan Penduduk
• Angka kelahiran yang tinggi akan mengakibatkan laju
pertumbuhan penduduk suatu negara menjadi besar.
• Laju pertumbuhan tidak sebanding dengan pertumbuhan
ekonomi, maka hal ini akan mengakibatkan angka kemiskinan
akan semakin meningkat di suatu negara.