Anda di halaman 1dari 3

5.

Oral Candidiasis Leukoplakia


a. Definisi

Kandidiasis ini sering disebut juga sebagai Kandida leukoplakia yang terlihat
seperti plak putih pada bagian komisura mukosa bukal atau tepi lateral lidah yang
tidak bisa hilang bila dihapus (dikerok/ dibersihkan).
Kondisi ini dapat berkembang menjadi displasia berat atau keganasan.
Lesi harus disembuhkan dengan terapi antifungal secara rutin.
(Andryani, 2010)
b. Etiologi
1. Faktor lokal
Fakor lokal biasanya berhubungan dengan segala macam bentuk iritasi kronis,antara lain:
a. Trauma, trauma : gigitan pada tepi atau akar gigi yang tajam, iritasi dari gigi yang malposisi, pemakaian
protesa yang kurang baik, serta adanya kebiasaan jelek, seperti mengigit-gigit jaringan mulut, pipi, maupun
lidah sehingga menyebabkan iritasi kronis pada mukosa mulut.
b. Kemikal atau termal, iritan mekanis lokal dan berbagai iritan kimia akan menimbulkan hiperkeratosis
dengan atau tanpa disertai perubahan displastik. Penggunaan bahan-bahan kaustik kemungkinan akan
menyebabkan terjadinya leukoplakia dan perubahan keganasan. Bahan-bahan kaustik tersebut, antara lain
adalah tembakau dan alkohol. Terjadinya iritasi pada jaringan mukosa mulut tidak hanya disebabkan oleh
asap rokok dan panas yang terjadi pda waktu merokok, tetapi dapat juga disebabkan oleh zat-zat yang
terdapat didalam tembakau yang ikut terkunyah. Selanjutnya lesi akan berwarna putih kepucatan, serta
terjadi penebalan yang sifatnya merata. Ditemukan pula adanya "multinodulair"' dengan bintk kemerahan
pada pusat noduli. Kelenjar ludah akan membengkak dan terjadi perubahan didaerah sekitarnya. Banyak
peneliti yang kemudian berpendapat bahwa lesi ini merupakan salah satu bentuk dari leukoplakia. Alkohol
merupakan salah satu faktor yang memudahkan terjadinya leukoplakia. Pemakaian alkohol dalam jangka
waktu yang lama dapat menimbulkan iritasi pada mukosa.
c. Faktor lokal lain yang menyebabkan terjadinya leukoplakia adalah infeksi bakteri, penyakit periodontal
serta higiene mulut yang jelek, seperti kandida yang sering terdapat dalam preparat histologi leukoplakia
dan sering dihubungkan dengan leukoplakia nodular.
2. Faktor Sistemik
a. Penyakit sistemik : adalah sifilis tertier, anemia sidrofenik, dan xerostomia yang disebabkan
oleh penyakit kelenjar saliva.
b. Bahan-bahan yang diberikan secara sistemik, seperti : alkohol, obat-obat antimetabolit, dan
serum antilimfosit spesifik juga dapat meningkatkan terjadinya leukoplakia.
c. Defisiensi nutrisi, defisiensi vitamin A diperkirakan dapat meningkatkan metaplasia dan
keratinisasi dari susunan epitel, terutama epitel kelenjar dan epitel mukosa respiratorius.
Leukoplakia di uvula merupakan manifestasi dari intake vitamin A yang tidak cukup. Apabila
kelainan tersebut parah, gambarannya mirip leukoplakia. Kekurangan vitamin B kompleks akan
menimbulkan perubahan hiperkeratotik (Rangkuti, 2007).

Faktor yang paling sering dihubungkan dengan terjadinya leukoplakia adalah merokok,
konsumsi alkohol, iritasi kronis, kandidiasis, kekurangan vitamin, gangguan endokrin, serta
karena serangan virus tertentu.

Anda mungkin juga menyukai