1. Takikardia
2. Demam
3. Gejala hipotiroid yang berlebihan (diaporesis, lemah,
eksoftalmus dan amenore)
4. Penurunan berat badan, diare, nyeri abdomen
5. Psikosis, somnolen, koma
6. Edema, nyeri dada, dispnoe, palpitasi
Penatalaksanaan
Konservatif
Tata laksana penyakit Graves
a. Obat Anti-Tiroid. Obat ini menghambat produksi
hormon tiroid. Jika dosis berlebih, pasien mengalami
gejala hipotiroidisme.Contoh obat adalah sebagai berikut
:
1) Thioamide
2) Methimazole dosis awal 20 -30 mg/hari
3) Propylthiouracil (PTU) dosis awal 300 – 600 mg/hari,
dosis maksimal 2.000 mg/hari
4) Potassium Iodide
5) Sodium Ipodate
6) Anion Inhibitor
2. Surgical
a. Radioaktif iodine.
Tindakan ini adalah untuk menghilangkan kelenjar
tiroid yang hiperaktif
b. Tiroidektomi.
Tindakan Pembedahan ini untuk mengangkat
kelenjar tiroid yang membesar
Pathway
Asuhan Keperawatan
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Dasar Data Pengkajian
a. Aktifitas / istirahat
Gejala : insomnia, sensitivitas T, otot lemah, gangguan koordinasi,
kelelahan otot.
Tanda : atrofi otot.
b. Sirkulasi
Gejala : palpitasi, nyeri dada (angina).
Tanda : disritma (vibrilasi atrium), irama gallop, mur-mur, peningkatan
tekanan darah dengan tekanan nada yang berat.Takikardi saat
istirahat, sirkulasi kolaps, syok (krisis tiroksikosi)
c. Eliminasi
Gejala : urine dalam jumlah banyak, perubahan dalam feces, diare.
d. Integritas ego
Gejala : mengalami stres yang berat (emosional, fisik)
Tanda : emosi labil 9euforia sedang sampai delirium), depresi
f. Neurosensori
Tanda : bicara cepat dan parau, gangguan status mental, perilaku
(bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang), tremor halus pada
tangan, tanpa tujuan beberapa bagian tersentak-sentak, hiperaktif
refleks tendon dalam (RTP).
g. Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri orbital, fotofobia.
h. Pernapasan
Tanda : frekuensi pernapasan meningkat, takipnea, dispea, edema paru
(pada krisis tirotoksikosis).
i. Keamanan
Gejala : tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, alergi
terhadap iodium (mungkin digunakan saat pemeriksaan).
Tanda : suhu meningkat di atas 37,4ºC, diaforesis kulit halus, hangat dan
kemerahan
Eksotalus: retraksi, iritasi pada konjungtiva dan berair, pruritus, lesi
eritema (sering terjadi pada pretibial) yag menjadi sangat parah.
j. Seksualitas
Tanda : penurunan libido, hipomenorea, amenorea dan impoten.