Anda di halaman 1dari 18

KRISIS TIROID

Ns. Yori Umihara Ismail S.Kep


Pendahuluan
Pendahuluan
• Hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid
memiliki dua buah lobus, dihubungkan oleh isthmus,
terletak di kartilago krokoidea di leher pada cincin trakea
ke dua dan tiga. Kelenjar tiroid berfungsi untuk
pertumbuhan dan mempercepat metabolisme. Kelenjar
tiroid menghasilkan dua hormon yang penting yaitu tiroksin
(T4) dan triiodotironin (T3). Karakteristik triioditironin
adalah berjumlah lebih sedikit dalam serum karena
reseptornya lebih sedikit dalam protein pengikat plasma di
serum tetapi ia lebih kuat karena memiliki banyak resptor
pada jaringan. Tiroksin memiliki banyak reseptor pada
protein pengikat plasma di serum yang mengakibatkan
banyaknya jumlah hormon ini di serum, tetapi ia kurang
kuat berikatan pada jaringan karena jumlah reseptornya
sedikit.
Pengertian
• Krisis tiroid adalah bentuk lanjut dari
hipertiroidisme yang sering berhubungan
dengan stres fisiologi/psikologi

• Krisis tiroid adalah keadaan krisis terburuk dari


status tirotoksik

• Penurunan kondisi yang sangat cepat dan


kematian dapat terjadi jika tidak segera
tertangani
Con't

• Krisis tiroid merupakan eksaserbasi keadaan


hipertiroidisme yang mengancam jiwa yang
diakibatkan oleh dekompensasi dari satu atau
lebih sistem organ
Etiologi

Keadaan yang dapat menyebabkan krisis tiroid


1. Operasi dan pijat tiroid & operasi pada penderita
hipertiroid yang belum terkontrol hormon tiroid
2. Stop obat anti tiroid pada pemakaian obat anti
tiroid
3. Pemakaian kontras iodium pada pemeriksaan x
ray
4. Infeksi
5. Stroke
6. Trauma leher
Con't

7. Penyakit graves, toxicmultinodular dan solitray


toxic adenoma
8. Tiroiditis
9. Penyakit troboblastik
10. Pengambilan hormon tiroidi secara berlebihan
11. Pemakaian yodium berlebihan
12. Kanker pituitari
13. Obat-obatan misal amiodarone
Manifestasi klinis

1. Takikardia
2. Demam
3. Gejala hipotiroid yang berlebihan (diaporesis, lemah,
eksoftalmus dan amenore)
4. Penurunan berat badan, diare, nyeri abdomen
5. Psikosis, somnolen, koma
6. Edema, nyeri dada, dispnoe, palpitasi
Penatalaksanaan
Konservatif
Tata laksana penyakit Graves
a. Obat Anti-Tiroid. Obat ini menghambat produksi
hormon tiroid. Jika dosis berlebih, pasien mengalami
gejala hipotiroidisme.Contoh obat adalah sebagai berikut
:
1) Thioamide
2) Methimazole dosis awal 20 -30 mg/hari
3) Propylthiouracil (PTU) dosis awal 300 – 600 mg/hari,
dosis maksimal 2.000 mg/hari
4) Potassium Iodide
5) Sodium Ipodate
6) Anion Inhibitor

b. Beta-adrenergic reseptor antagonist. Obat ini adalah


untuk mengurangi gejalagejala hipotiroidisme. Contoh:
Propanolol
Con't
Indikasi :
1) Mendapat remisi yang menetap atau memperpanjang remisi pada
pasien muda dengan struma ringan –sedang dan tiroktosikosis
2) Untuk mengendalikan tiroktosikosis pada fase sebelum
pengobatan atau sesudah pengobatan yodium radioaktif
3) Persiapan tiroidektomi
4) Pasien hamil, usia lanjut
5) Krisis tiroid
Penyekat adinergik ß pada awal terapi diberikan, sementara
menunggu pasien menjadi eutiroid setelah 6-12 minggu pemberian
anti tiroid. Propanolol dosis 40-200 mg dalam 4 dosis pada awal
pengobatan, pasien kontrol setelah 4-8 minggu. Setelah eutiroid,
pemantauan setiap 3-6 bulan sekali: memantau gejala dan tanda
klinis, serta Lab.FT4/T4/T3 dan TSHs. Setelah tercapai eutiroid,
obat anti tiroid dikurangi dosisnya dan dipertahankan dosis terkecil
yang masih memberikan keadaan eutiroid selama 12-24 bulan.
Kemudian pengobatan dihentikan , dan di nilai apakah tejadi remisi.
Dikatakan remisi apabila setelah 1 tahun obat antitiroid di hentikan,
pasien masih dalam keadaan eutiroid, walaupun kemidian hari
dapat tetap eutiroid atau terjadi kolaps.
Con't
5) Krisis tiroid
Penyekat adinergik ß pada awal terapi diberikan,
sementara menunggu pasien menjadi eutiroid setelah 6-
12 minggu pemberian anti tiroid. Propanolol dosis 40-
200 mg dalam 4 dosis pada awal pengobatan, pasien
kontrol setelah 4-8 minggu. Setelah eutiroid,
pemantauan setiap 3-6 bulan sekali: memantau gejala
dan tanda klinis, serta Lab.FT4/T4/T3 dan TSH. Setelah
tercapai eutiroid, obat anti tiroid dikurangi dosisnya dan
dipertahankan dosis terkecil yang masih memberikan
keadaan eutiroid selama 12-24 bulan. Kemudian
pengobatan dihentikan , dan di nilai apakah terjadi
remisi. Dikatakan remisi apabila setelah 1 tahun obat
antitiroid di hentikan, pasien masih dalam keadaan
eutiroid, walaupun kemudian hari dapat tetap eutiroid
atau terjadi kolaps.
Con't

2. Surgical
a. Radioaktif iodine.
Tindakan ini adalah untuk menghilangkan kelenjar
tiroid yang hiperaktif

b. Tiroidektomi.
Tindakan Pembedahan ini untuk mengangkat
kelenjar tiroid yang membesar
Pathway
Asuhan Keperawatan
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
Dasar Data Pengkajian

a. Aktifitas / istirahat
Gejala : insomnia, sensitivitas T, otot lemah, gangguan koordinasi,
kelelahan otot.
Tanda : atrofi otot.

b. Sirkulasi
Gejala : palpitasi, nyeri dada (angina).
Tanda : disritma (vibrilasi atrium), irama gallop, mur-mur, peningkatan
tekanan darah dengan tekanan nada yang berat.Takikardi saat
istirahat, sirkulasi kolaps, syok (krisis tiroksikosi)
c. Eliminasi
Gejala : urine dalam jumlah banyak, perubahan dalam feces, diare.
d. Integritas ego
Gejala : mengalami stres yang berat (emosional, fisik)
Tanda : emosi labil 9euforia sedang sampai delirium), depresi

e. Makanan & cairan


Gejala : kehilangan berat badan mendadak, napsu makan meningkat,
makan banyak, makannya sering kehausan, mual, muntah.
Tanda : pembesaran tiroid, goiter, edema non pitting terutama daerah
pretibial.

f. Neurosensori
Tanda : bicara cepat dan parau, gangguan status mental, perilaku
(bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang), tremor halus pada
tangan, tanpa tujuan beberapa bagian tersentak-sentak, hiperaktif
refleks tendon dalam (RTP).
g. Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri orbital, fotofobia.

h. Pernapasan
Tanda : frekuensi pernapasan meningkat, takipnea, dispea, edema paru
(pada krisis tirotoksikosis).

i. Keamanan
Gejala : tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, alergi
terhadap iodium (mungkin digunakan saat pemeriksaan).
Tanda : suhu meningkat di atas 37,4ºC, diaforesis kulit halus, hangat dan
kemerahan
Eksotalus: retraksi, iritasi pada konjungtiva dan berair, pruritus, lesi
eritema (sering terjadi pada pretibial) yag menjadi sangat parah.

j. Seksualitas
Tanda : penurunan libido, hipomenorea, amenorea dan impoten.

Anda mungkin juga menyukai