Anda di halaman 1dari 30

PERTEMUAN KE-12

KECEMASAN
(ANXIETY)
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Manjelaskan pengertian kecemasan


2. Menjelaskan tipe-tipe kecemasan
3. Menjelaskan tingkatan kecemasan
4. Menjelaskan gejala-gejala kecemasan
5. Menjelaskan respon psikologis terhadap kecemasan
6. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi kecemasan
7. Menjelaskan faktor pemicu timbulnya kecemasan
8. Menjelaskan akibat kecemasan
9. Menjelaskan upaya mencegah kecemasan pada siswa
10. Menjelaskan upaya mengurangi kecemasan
PENGERTIAN KECEMASAN

Kecemasan atau anxiety merupakan salah


satu bentuk emosi individu yang berkenaan
dengan adanya rasa terancam oleh sesuatu,
biasanya dengan objek ancaman yang tidak
begitu jelas.
PENGERTIAN KECEMASAN
(DepKes RI, 1990)

Kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak


aman, dan kekhawatiran yang timbul
karena dirasakan terjadi sesuatu yang
tidak menyenangkan yang sumbernya
sebagian besar tidak diketahui dan
berasal dari dalam.
PENGERTIAN KECEMASAN
(Stuart and Sundeens, 1998).

Kecemasan dapat didefinisikan sebagai


suatu keadaan perasaan keprihatinan,
rasa gelisah, ketidaktentuan, atau takut
dari kenyataan atau persepsi ancaman
sumber aktual yang tidak diketahui atau
dikenal.
TIGA TIPE KECEMASAN
FREUD (CALVIN S. HALL, 1993)

1. Kecemasan realistik yaitu rasa takut terhadap


ancaman atau bahaya nyata yang ada di dunia luar.
2. Kecemasan neurotik adalah rasa takut jangan-jangan
insting-insting (dorongan Id) akan lepas kendali dan
menyebabkan dia berbuat sesuatu yang bisa
membuatnya dihukum.
3. Kecemasan moral yaitu rasa takut terhadap suara hati
(super ego). Orang-orang yang memiliki super ego
yang baik cenderung merasa bersalah atau malu jika
mereka berbuat atau berpikir sesuatu yang
bertentangan dengan moral.
EMPAT TINGKAT KECEMASAN
(Gail W. Stuart, 2006: 144)

1. Kecemasan ringan
Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan
sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada
dan meningkatkan lahan persepsinya. Kecemasan ringan
dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan
dan kreativitas.
Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah
kelelahan, iritabel, lapang persepsi meningkat, kesadaran
tinggi, mampu untuk belajar, motivasi meningkat dan
tingkah laku sesuai situasi
EMPAT TINGKAT KECEMASAN
(Gail W. Stuart, 2006: 144)

2. Kecemasan sedang  
Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada
masalah yang penting dan mengesampingkan yang lain
sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif,
namun dapat melakukan sesuatu yang terarah.
Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu kelelahan
meningkat, kecepatan denyut jantung dan pernapasan
meningkat, ketegangan otot meningkat, bicara cepat
dengan volume tinggi, lahan persepsi menyempit,
EMPAT TINGKAT KECEMASAN
(Gail W. Stuart, 2006: 144)

3. Kecemasan berat  
Sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang
dengan kecemasan berat cenderung untuk memusatkan
pada sesuatu yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat
berpikir tentang hal lain. Orang tersebut memerlukan
banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu
area yang lain.
EMPAT TINGKAT KECEMASAN
(Gail W. Stuart, 2006: 144)

4. Panik
Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror
karena mengalami kehilangan kendali.
Orang yang sedang panik tidak mampu melakukan
sesuatu walaupun dengan pengarahan.
GEJALA-GEJALA KECEMASAN
(Dadang Hawari, 2006: 65-66)

1. Cemas, khawatir, tidak tenang, ragu, dan bimbang


2. Memandang masa depan dengan rasa was-was
(khawatir)
3. Kurang percaya diri, gugup apabila tampil di muka
umum (demam panggung)
4. Sering merasa tidak bersalah, menyalahkan orang lain
5. Tidak mudah mengalah, suka ngotot
6. Gerakan sering serba salah, tidak tenang bila duduk,
gelisah
GEJALA-GEJALA KECEMASAN
(Dadang Hawari, 2006: 65-66)

7. Sering mengeluh ini dan itu (keluhan-keluhan


somatik), khawatir berlebihan terhadap penyakit
8. Mudah tersinggung, suka membesar-besarkan
masalah yang kecil (dramatisasi)
9. Dalam mengambil keputusan sering diliputi rasa
bimbang dan ragu
10.Bila mengemukakan sesuatu atau bertanya seringkali
diulang-ulang
11.Kalau sedang emosi sering kali bertindak histeris
RESPON PSIKOLOGIS TERHADAP
KECEMASAN

1. Perilaku:  Gelisah, tremor, gugup, bicara cepat dan


tidak ada koordinasi, menarik diri, menghindar.
2. Kognitif:  Gangguan perhatian, konsentrasi hilang,
mudah lupa, salah tafsir, bloking, bingung, lapangan
persepsi menurun, kesadaran diri yang berlebihan,
kawatir yang berlebihan, obyektifitas menurun, takut
kecelakaan, takut mati dan lain-lain.
3. Afektif:  Tidak sabar, tegang, neurosis, tremor, gugup
yang luar biasa, sangat gelisah dan lain-lain.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KECEMASAN

1. Pengalaman
Pada cemas ringan individu dapat menginterpretasikan
pengalaman masa lalu, saat ini, dan masa datang.
Pada cemas sedang memandang pengalaman saat ini dengan
arti masa datang.
Pada cemas berat memandang pengalaman saat ini dengan
arti masa lalu.
Pada tingkat panik, individu tidak mampu mengintergrasikan
pengalaman, dapat berfokus hanya pada hal saat ini
(Carpenito, 1995)
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KECEMASAN

2.  Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi status kesehatan mental
seseorang. Individu dengan tingkat pendidikan rendah
memiliki faktor resiko terjadi gangguan mental
dibandingkan yang berpendidikan lebih tinggi (Stuart &
Sundeen, 1991).
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KECEMASAN

3.  Pendapatan yang rendah


Pendapatan yang rendah memiliki kecenderungan timbul
gejala paskiatri yang lebih besar dibandingkan dengan
yang memiliki pendapatan yang lebih besar (Stuart &
Sundeen, 1991).
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KECEMASAN

4. Jenis kelamin
Jenis kelamin berpengaruh terhadap terjadinya gangguan
mental seseorang, karena antara laki-laki dan
perempuan mempunyai cara penyelesaian masalah yang
berbeda-beda (Stuart & Sundeen, 1991).
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KECEMASAN

5.   Suku
Kebudayaan mempengaruhi terhadap gangguan psikis
seseorang. Karena setiap suku memiliki metode
penyelesaian masalah yang berbeda (Stuart & Sundeen,
1991).
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KECEMASAN

6.   Umur
Dibandingkan dengan kelompok umut yang lebih muda,
orang yang lebih tua lebih cepat mengatasi problem
kejiwaan dan dapat mengantisipasi bila masalah yang
dihadapi timbul  kembali (Stuart & Sundeen, 1991).
FAKTOR PEMICU TIMBULNYA
KECEMASAN PADA SISWA

1. Kurikulum: target kurikulum yang terlalu tinggi, iklim


pembelajaran yang tidak kondusif, pemberian tugas
yang sangat padat, serta sistem penilaian ketat, dan
kurang adil.
2. Guru: sikap dan perlakuan guru yang kurang
bersahabat, galak, judes, dan kurang kompeten.
3. Manajemen sekolah: penerapan disiplin sekolah yang
ketat dan lebih mengedepankan hukuman, iklim
sekolah yang kurang nyaman, serta sarana dan
prasarana belajar yang sangat terbatas.
AKIBAT KECEMASAN PADA SISWA
(SIEBER, 1977)

1) Kecemasan dianggap sebagai salah satu faktor


penghambat dalam belajar yang dapat mengganggu
kinerja fungsi-fungsi kognitif seseorang, seperti dalam
berkonsentrasi, mengingat, pembentukan konsep dan
pemecahan masalah.
2) Pada tingkat kronis dan akut, gejala kecemasan dapat
berbentuk gangguan fisik (somatik), seperti: gangguan
pada saluran pencernaan, sering buang air, sakit
kepala, gangguan jantung, sesak di dada, gemetaran
bahkan pingsan.
UPAYA MENCEGAH KECEMASAN
PADA SISWA

1. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.


2. Mengembangkan “sense of humor” dirinya maupun para
siswanya.
3. Melakukan kegiatan selingan melalui berbagai atraksi “game”
atau “ice break” tertentu.
4. Mengajak siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran di
luar kelas.
5. Memberikan materi dan tugas-tugas akademik dengan tingkat
kesulitan yang moderat.
6. Menggunakan pendekatan humanistik dalam pengelolaan kelas.
UPAYA MENCEGAH KECEMASAN
PADA SISWA

7. Mengembangkan sistem penilaian yang menyenangkan,


dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan penilaian diri (self assessment).
8. Menanamkan kesan positif dalam diri siswa.
9. Mengembangkan menajemen sekolah yang memungkinkan
tersedianya sarana dan sarana pokok, menciptakan sekolah
yang nyaman, menerapkan disiplin yang manusiawi,
menghindari bentuk tindakan kekerasan fisik maupun psikis.
10.Mengoptimalkan pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah.
UPAYA MENGURAGI KECEMASAN

1. Pembelaan
Usaha yang dilakukan untuk mencari alasan-alasan yang
masuk akal bagi tindakan yang sesungguhnya tidak masuk
akal, dinamakan pembelaan. Pembelaan ini tidak
dimaksudkan agar tindakan yang tidak masuk akal itu
dijadikan masuk akal, akan tetapi membelanya, sehingga
terlihat masuk akal. Pembelaan ini tidak dimaksudkan untuk
membujuk atau membohongi orang lain, akan tetapi
membujuk dirinya sendiri, supaya tindakan yang tidak bisa
diterima itu masih tetap dalam batas-batas yang diingini oleh
dirinya.
UPAYA MENGURAGI KECEMASAN

2. Proyeksi
Proyeksi adalah menimpakan sesuatu yang terasa dalam
dirinya kepada orang lain, terutama tindakan, fikiran
atau dorongan-dorongan yang tidak masuk akal sehingga
dapat diterima dan kelihatannya masuk akal.
UPAYA MENGURAGI KECEMASAN

3. Identifikasi
Identifikasi adalah kebalikan dari proyeksi, dimana orang
turut merasakan sebagian dari tindakan atau sukses yang
dicapai oleh orang lain. Apabila ia melihat orang berhasil
dalam usahanya ia gembira seolah-olah ia yang sukses
dan apabila ia melihat orang kecewa ia juga ikut merasa
sedih.
•.
UPAYA MENGURAGI KECEMASAN

4. Disasosiasi (Hilang Hubungan)


Seharusnya perbuatan, pikiran, dan perasaan orang
berhubungan satu sama lain. Apabila orang merasa
bahwa ada seseorang yang dengan sengaja
menyinggung perasaannya, maka ia akan marah dan
menghadapinya dengan balasan yang sama. Dalam hal
ini perasaan, pikiran, dan tindakannya adalah saling
berhubungan dengan harmonis. Akan tetapi
keharmonisan mungkin hilang akibat pengalaman-
pengalaman pahit yang dilalui waktu kecil
UPAYA MENGURAGI KECEMASAN

5. Represi
Represi adalah tekanan untuk melupakan hal-hal, dan
keinginan-keinginan yang tidak disetujui oleh hati
nuraninya. Semacam usaha untuk memelihara diri supaya
jangan terasa dorongan-dorongan yang tidak sesuai
dengan hatinya. Proses itu terjadi secara tidak disadari.
UPAYA MENGURAGI KECEMASAN

6. Subsitusi
Substitusi adalah cara pembelaan diri yang paling baik di
antara cara-cara yang tidak disadari dalam menghadapi
kesukaran. Dalam substitusi orang melakukan sesuatu,
karena tujuan-tujuan yang baik, yang berbeda sama
sekali dari tujuan asli yang mudah, dapat diterima, dan
berusaha mencapai sukses dalam hal itu.
TUGAS

• TULISKAN PENGALAMAN SAUDARA MENGHADAPI RASA


CEMAS TINGKAT PANIK!
• KEMUKAKAN KAPAN TERJADI DAN BAGAIMANA
KEJADIANNYA!
• MENGAPA SAMPAI PANIK?
• APA YANG SAUDARA LAKUKAN SAAT TERJADI CEMAS PADA
TINGKAT PANIK?
• BAGAIMANA SAUDARA MENYELESAIKAN MASALAH
TERSEBUT?

Anda mungkin juga menyukai