WORKSHOP
PRAKTIS
PT.DHARMA SATYA NUSANTARA . PKS7
PENGERTIAN WORKSHOP
1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Cost.
STRUKTUR ORGANISASI
Mill
MillHead
Head
Askep
Askep
ASSISTEN
ASSISTEN
MAINTENANCE
MAINTENANCE
Mandor
MandorMekanik
Mekanik Mandor
MandorElectric
Electric
Fitter
Fitter Machining
Machining Kerani
Kerani Fitter
Fitter
Helper
Helper
Helper Helper
Helper
MINIMUM STANDART EQUIPMENT WORKSHOP
Proses report
No
Cek
No
Data Workshop
Test
Investigasi Report
Tool
Persiapan Action
PROSEDUR ALUR KERJA
1. Bila laporan kerusakan dari Proses
- Proses membuat laporan kondisi equipment yang tidak
normal untuk dibawa ke workshop.
- Selanjutnya workshop melakukan investigasi atas laporan
tersebut guna mengidentifikasi masalah.
- Bila telah diketahui masalahnya, maka data masalah
tersebut dibawa ke workshop untuk dicari solusinya.
- Setelah mendapatkan ide penyelesaian, maka dibuatlah
persiapan (work order) baik s’part maupun tool.
- Selanjutnya dilakukan perbaikan atas masalah yang ada, &
bila telah selesai maka equipment dilakukan test/uji coba.
- Bila dalam test dinyatakan OK maka workshop membuat
laporan kepada proses.
- Selanjutnya proses mengoperasikan kembali equipment
secara normal.
2. Bila laporan kerusakan dari workshop sendiri
- Workshop melaporkan kepada proses bahwa ada
equipment yang tidak normal.
- Proses menstop equipment yang dimaksud.
- Selanjutnya workshop melakukan investigasi guna
mengidentifikasi masalah.
- Bila telah diketahui masalahnya, maka data masalah
tersebut dibawa ke workshop untuk dicari solusinya.
- Setelah mendapatkan ide penyelesaian, maka dibuatlah
persiapan (work order) baik s’part maupun tool.
- Selanjutnya dilakukan perbaikan atas masalah yang ada, &
bila telah selesai maka equipment dilakukan test/uji coba.
- Bila dalam test dinyatakan OK maka workshop membuat
laporan kepada proses.
- Selanjutnya proses mengoperasikan kembali equipment
secara normal.
3. Bila ada kerusakan tanpa ada laporan sebelumnya
- Equipment yang dimaksud distop terlebih dahulu.
- Proses & workshop sama-sama melakukan investigasi guna
mengidentifikasi masalah.
- Bila telah diketahui masalahnya, maka data masalah
tersebut dibawa ke workshop untuk dicari solusinya.
- Setelah mendapatkan ide penyelesaian, maka dibuatlah
persiapan (work order) baik s’part maupun tool.
- Selanjutnya dilakukan perbaikan atas masalah yang ada, &
bila telah selesai maka equipment dilakukan test/uji coba.
- Bila dalam test dinyatakan OK maka workshop membuat
laporan kepada proses.
- Selanjutnya proses mengoperasikan kembali equipment
secara normal.
BAGAIMANA WORKSHOP BISA BERHASIL
1. Kontrol.
Semua equipment & peralatan PKS harus mendapatkan
kontrol yang baik sehingga bila terjadi suatu masalah bisa
diketahui secara dini.
Kontrol tidak hanya dilakukan pada equipment yang
kurang normal saja tetapi harus menyeluruh walupun
equipment tersebut kondisinya masih baru sekalipun.
Bila suatu masalah telah diketahui secara dini, maka
antisipasi bisa dibuat & tidak akan ada hambatan dalam
proses (proses lancar).
2. Preventif.
Tindakan ini adalah tindakan pencegahan yaitu melakukan
perbaikan / perawatan sebelum terjadi breakdown/
kerusakan.
Kapan tindakan preventif dilakukan ?:
- Bila umur pakai telah sampai pada umur
rekomendasi pembuat equipment tersebut.
- Bila secara statistic menunjukkan performance
equipment semakin jelek/ menurun.
- Bila specifikasi sudah tidak update lagi (misalnya
kapasitas tidak sesuai lagi).
- Bila diprediksikan equipment akan mengalami
kerusakan beberapa waktu ke depan.
- Bila sesuai specifikasi equipment mengharuskan
dilakukan preventif secara periodik (misalnya
greasing seminggu sekali)
3. Replacement.
Replacement bisa terjadi karena adanya preventive
maintenance maupun breakdown maintenance.
Penyebab preventive maintenance yaitu penggantian
equipment karena umur pakai telah mencapai batas umur
rekomendasi (misalnya umur pakai chain 10000 jam harus
ganti).
Penyebab breakdown maintenance yaitu penggantian
equipment karena adanya kerusakan yang bersifat
unpredictable deffect (misalnya shaft gearbox press patah
karena ada besi masuk ke press)
4. Inventory.
Inventory terhadap semua equipment sangat penting dibuat guna
mengetahui sejauh mana kinerja workshop bisa tercapai.
Dengan inventory equipment kita bisa mengetahui kondisi & history
equipment secara detail. Hal ini sangat membantu dalam membuat
rencana kerja workshop ke depan & membantu dalam menemukan
solusi terhadap masalah yang terjadi pada equipment yang ada.
Misalnya mesin A telah mengalami kerusakan 4 kali dengan jenis
kerusakan yang hampir sama dalam waktu 1 tahun. Maka kita tinggal
melihat apakah spare unit ada? apa yang pernah dilakukan? berapa
biaya perbaikan? siapa yang melakukan perbaikan? dst.
5. Cost.
Berhasil tidaknya program workshop bisa diketahui dari
berapa besarnya cost maintenance yang telah dikeluarkan.
Sehingga workshop harus memperhatikan cost dengan
serius. Semakin tinggi cost maintenance berarti program
maintenance tidak berjalan dengan maksimal. Tetapi
rendahnya cost harus diimbangi oleh proses / equipment
tetap berjalan optimal.
Bila preventive kurang dilakukan, maka akan timbul
breakdown. Bila sudah timbul breakdown akan bertambah
juga biaya untuk maintenance karena adanya bagian yang
mengalami deffect.
Makin banyak breakdown maka makin tinggi cost yang
timbul.
TUGAS
TUGAS ASSISTEN
ASSISTEN MAINTENANCE
MAINTENANCE
5. All Pump.
– Cek tekanan pompa.
– Cek kebocoran & cek oli pompa bila ada.
– Cek kekencangan belting.
– Cek keausan pulley.
– Cek suara.
– Cek ampere motor saat operasi normal.
6. All Fan.
– Bersihkan blade fan.
– Cek getaran fan.
– Cek bearing fan.
– Cek ampere motor saat operasi normal.
– Greasing bearing fan.