Negeri
Direktorat Jenderal
Bina Keuangan Daerah
2019
PEDOMAN
PENYUSUNAN APBD TA 2019
UUD 1945
DPRD
Sebagai Lembaga Pemerintahan Daerah PEMERINTAH
Bukan sebagai Perangkat Daerah
DAERAH
Kedudukan yang sama
Sejajar
Setara Tidak saling membawahi
5
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
6
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
8
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
9
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Dalam hal KDH dan DPRD tidak menyepakati bersama rancangan KUA dan rancangan PPAS
paling lama 6 (enam) minggu sejak rancangan KUA dan rancangan PPAS disampaikan kepada
DPRD, KDH menyampaikan Rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD berdasarkan RKPD,
rancangan KUA, dan rancangan PPAS yang disusun KDH, untuk dibahas dan disetujui bersama
antara KDH dengan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
10
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
RKA-SKPD B PENYEMPURNAAN
VERIFIKASI
KDH menyampaikan paling lambat 60 hari sebelum 1
bulan tahun anggaran berakhir.
RKA-SKPD C
PPKD TAPD KDH DPRD
RKA-SKPD ….
dst…. SESUAI
PEMBAHASAN BERSAMA
Berpedoman pada:
SPKD RANPERDA
• RKPD;
• KUA; dan
APBD • PPAS.
MENYUSUN
11
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kepala Daerah dan DPRD wajib menyetujui bersama Ranperda APBD paling lambat 1 bulan sebelum
dimulainya tahun anggaran setiap tahun. Dalam hal penetapan APBD terlambat, KDH melaksanakan
pengeluaran setiap bulan paling tinggi seperduabelas jumlah pengeluaran tahun anggaran sebelumnya, yang
dibatasi hanya untuk mendanai keperluan mendesak sesuai PUU. 12
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
RANPERKADA APBD
Paling tinggi sebesar angka APBD tahun sebelumnya.
Ditetapkan menjadi Perkada setelah memperoleh pengesahan Menteri bagi Provinsi, Gubernur bagi Kabupaten/Kota.
Disampaikan paling lambat 15 hari sejak KDH & DPRD tidak mengambil keputusan bersama utk memperoleh pengesahan
Menteri bagi Provinsi, Gubernur bagi Kabupaten/Kota.
Dalam 30 hari Menteri atau Gubernur tidak mengesahkan, KDH menetapkan Perkada menjadi Perkada.
13
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Setuju Gubernur
menetapkan
MENDAGRI disampaikan kembali PERDA ttg APBD &
paling lambat 7 hari PERGUB ttg
Disampaikan
Penjabaran APBD
dlm wkt 3 hari
Menteri Dalam Negeri melakukan evaluasi Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat dalam
atas Rancangan Perda provinsi tentang melakukan evaluasi rancangan Perda kabupaten/kota
tentang APBD berkonsultasi dengan Menteri Dalam
APBD. Negeri dan selanjutnya Menteri Dalam Negeri
berkoordinasi Menteri Keuangan.
Dalam hal hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti, Dalam hal hasil evaluasi Gubernur tidak, gubernur
Menteri Dalam Negeri mengusulkan kepada mengusulkan kepada Menteri Dalam Negeri, yang
selanjutnya Menteri Dalam Negeri mengusulkan
Menteri Keuangan untuk melakukan kepada Menteri Keuangan untuk melakukan
penundaan dan/atau pemotongan Dana penundaan dan/atau pemotongan Dana Transfer
Transfer Umum. Umum
16
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
17
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
18
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
19
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1 ●
Pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan;
2 ●
Infrastruktur dan pemerataan wilayah;
3 ●
Nilai tambah sektor riil, industrialisasi dan kesempatan kerja;
4 ●
Ketahanan pangan, air, energi dan lingkungan hidup; dan
5 ●
Stabilitas Pertahanan dan Keamanan.
20
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Keuangan
Daerah
2019 P
E
N
D
A
P
A
T
A
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
APBD/P-APBD
FOKUS
22
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
APBN APBD
Termasuk kegiatan
dekonsentrasi dan tugas
pembantuan
23
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENDAPATAN DAERAH
24
Penyesuaian Struktur APBD
PAD PAD
dipisahkan
PP
Hasil Pengelolaan Kekayaan
PP
Sah
12/19 Da
na
Per
im
ba
ng
an
Da
na
Transfer
ent
if
Dae
Dana Perimbangan
rah
Pendapata
Dana
Oton
omi
Pemerintah
Khus
us
Da
Pusat
na
Kei
sti
me
waa
n
D
58/
an
a
H ibah
Hibah
Lain-Lain Pendapatan D ana D a rura t
Lain-Lain
05
Yang Sah
D ana Bagi H asi l da ri Prov insi
B
E
L
A
N
J
A
Penyesuaian Struktur APBD
PP PP
Belanja Subsidi Belanja subsidi
Belanja Hibah Belanja Hibah
Belanja Bansos
Belanja Bansos
Belanja Pegawai
Belanja Tidak Terduga
Belanja Belanja Barang &
Jasa
BELANJA PEGAWAI
INSENTIF PEMUNGUTAN
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
BELANJA BUNGA
BELANJA SUBSIDI
32
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. Penganggaran belanja bagi hasil pajak daerah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota
mempedomani Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah. Besaran alokasi belanja bagi hasil pajak daerah provinsi dianggarkan secara bruto;
2. Larangan Penganggaran dana bagi hasil yang bersumber dari retribusi daerah provinsi untuk
dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2020;
3. Pemerintah kabupaten/kota menganggarkan belanja bagi hasil pajak daerah dan retribusi
daerah kepada pemerintah desa paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari rencana pendapatan
pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota pada Tahun Anggaran 2020;
4. Dari aspek teknis penganggaran, belanja bagi hasil pajak daerah dari pemerintah provinsi
kepada pemerintah kabupaten/kota harus diuraikan ke dalam daftar nama pemerintah
kabupaten/kota selaku penerima sebagai rincian obyek penerima bagi hasil pajak daerah
sesuai dengan kode rekening berkenaan;
5. Selanjutnya, untuk belanja bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah dari pemerintah
kabupaten/kota kepada pemerintah desa harus diuraikan ke dalam daftar pemerintah desa
selaku penerima sebagai rincian obyek penerima bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah
sesuai dengan kode rekening berkenaan.
35
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pemda
Lainnya Pemerinta
h Desa
Kerjasama
antar Alokasi
Daerah Dana Desa
UMUM Khusus
digunakan untuk membantu capaian kinerja
program prioritas pemerintah daerah penerima
Digunakan untuk mengatasi bantuan keuangan sesuai dengan urusan
kesenjangan fiskal. pemerintahan yang menjadi kewenangan penerima
bantuan. 36
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
37
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
38
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Penganggaran uang untuk penanganan dampak sosial Dalam rangka mewujudkan Universal
kemasyarakatan, hanya diperkenankan dalam rangka Health Coverage (UHC), Pemda melakukan
pemberian uang kepada masyarakat yang terkena integrasi Jaminan Kesehatan Daerah
dampak sosial kemasyarakatan akibat penggunaan tanah dengan JKN guna terselenggaranya
milik Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan jaminan kesehatan bagi seluruh
pembangunan proyek strategis nasional dan non proyek penduduk, di luar peserta penerima
strategis nasional, sebagaimana maksud Peraturan bantuan iuran yang bersumber dari APBN
Presiden 62/2018 dan PMDN 117/2018. yang dianggarkan dalam bentuk program
dan kegiatan pada SKPD yang menangani
Pengadaan belanja barang/jasa yang akan diserahkan atau urusan kesehatan pemberi pelayanan
dijual kepada masyarakat/pihak ketiga dalam rangka kesehatan.
melaksanakan program dan kegiatan Pemerintahan Daerah Pemda tidak diperkenankan mengelola
berdasarkan visi dan misi Kepala Daerah yang tertuang sendiri (sebagian/seluruhnya) jaminan
dalam RPJMD dan dijabarkan dalam RKPD, dianggarkan kesehatan daerahnya dengan manfaat
dalam jenis belanja barang dan jasa dengan mempedomani yang sama dengan JKN, termasuk
Pasal 59 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang mengelola sebagian jaminan kesehatan
Pengelolaan Keuangan Daerah; daerahnya dengan skema ganda.
39
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
BELANJA MODAL
PEMBIAYAAN DAERAH
PMDN 13/2006..
PP 12/2019 PMDN 21/2011
42
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DANA CADANGAN
Pemerintah Daerah dapat membentuk dana cadangan yang penggunaannya diprioritaskan untuk
mendanai kebutuhan pembangunan prasarana dan sarana daerah yang tidak dapat dibebankan dalam 1
(satu) tahun anggaran serta dapat digunakan untuk mendanai kebutuhan lainnya sesuai peraturan
perundang-undangan.
Pembentukan Dana Cadangan ditetapkan dalam Perda tentang pembentukan Dana Cadangan dan Perda
tersebut ditetapkan sebelum persetujuan bersama antara Kepala Daerah dan DPRD atas rancangan Perda
tentang APBD.
Dana cadangan bersumber dari penyisihan atas penerimaan daerah kecuali dari DAK, pinjaman daerah, dan
penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk pengeluaran tertentu berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dana cadangan ditempatkan dalam rekening tersendiri dalam rekening kas umum daerah.
Dalam hal dana cadangan belum digunakan sesuai dengan peruntukannya, dana tersebut dapat
ditempatkan dalam portofolio yang memberikan hasil tetap dengan risiko rendah sebagaimanamaksud
Pasal 303 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 43
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Keuangan
Daerah
2019
HAL
KHUSUS
LAINNYA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
45
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. Penerimaan 1. Penerimaan
Dana Transfer Umum Rp xxx
Dana Transfer Umum
Rp xxx Rp xxx
a) DAU a) DAU
Rp xxx Rp xxx
b) DBH b) DBH
Rp xxx
Jumlah Penerimaan Jumlah Penerimaan
2. Pengurang 2. Pengurang
Rp xxx Rp xxx
a) DAU Tambahan a) DAU Tambahan
Rp xxx Rp xxx
b) DBH yang bersifat b) DBH yang bersifat earmarked
Rp xxx
earmarked c) ADD
Rp xxx Rp xxx
c) ADD Jumlah Pengurang
Rp xxx
Jumlah Pengurang
3. Jumlah Dana Transfer Umum Rp xxx 3. Jumlah Dana Transfer Umum yang Rp xxx
yang Diperhitungkan Diperhitungkan
48
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
49
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
ALOKASI ANGGARAN
UNTUK PENINGKATAN SDM
Untuk
PROVINSI KAB/KOTA
ALOKASI
0,34% 0,16%
50
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
ALOKASI
ANGGARAN PENGAWASAN PROVINSI
51
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
ALOKASI
ANGGARAN PENGAWASAN KAB/KOTA
52
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENDANAAN PILKADA
Pendanaan kegiatan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dan Wakil Gubernur/Bupati dan
Wakil Bupati/Wali kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020 yang tahapan penyelenggarannya
dimulai Tahun 2019, dianggarkan pada APBD masing-masing daerah yang melaksanakan kegiatan
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur/Bupati dan Wakil Bupati/Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun
2020, dalam bentuk belanja hibah dari Pemerintah Daerah kepada KPU dan Bawaslu
kabupaten/kota bagi pemerintah kabupaten/kota dengan mempedomani Peraturan Menteri Dalam
Negeri mengenai Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang Bersumber dari APBD.
IR IA N J A Y A
J A V A
Terima Kasih
54
54