HUBUNGAN
SOSIAL
REMAJA
Anak-Anak
3. Berselisih (Bertengkar)
Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau
terganggu oleh sikap atau perilaku anak lain.
4. Menggoda (Teasing)
Merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam
bentuk verbal (ejekan atau cemoohan) yang
menimbulkan marah pada orang yang digodanya.
5. Persaingan (Rivaly)
Yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu
didorong oleh orang lain.
6. Kerja sama (Cooperation)
Yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain.
7. Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior)
Wujud dari sikap ini adalah ; memaksa, meminta,
menyuruh, mengancam dan sebagainya.
9. Simpati (Sympaty)
Sikap emosional yang mendorong individu untuk
menaruh perhatian terhadap orang lain.
Pengaruh Perkembangan Sosial terhadap Tingkah Laku
• 1. Keluarga
Dalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan
keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga
merekayasa perilaku kehidupan anak.
• 2. Kematangan Anak
Untuk mampu mempertimbangan dalam proses sosial,
memberi dan menerima pendapat orang lain,
memerlukan kematangan intelektual dan emosional.
• 3. Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status
kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat..
• 4. Pendidikan
Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan
kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan
• 5. Kapasitas Mental, Emosi, dan Intelegensi
Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi, kemampuan
berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang
sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial
anak.
Pola Interaksi Remaja-Orang tua
Drama tiga babak:
1.Ketergantungan pd orang tua
2.Membebaskan dari ketergantungan
3.Berteman dg orang dewasa
Diskusi : Upaya membantu pengembangan
hubungan social remaja
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masyarakat
Upaya Pengembangan Hub.Sosial
remaja
• Lingkungan Keluarga
• Orang tua hendaknya mengakui kedewasaan remaja
dengan jalan memberikan kebebasan terbimbing untuk
mengambil keputusan dan tanggung jawab sendiri.
• Dengan cara demikian, remaja akan merasa bahwa
dirinya dihargai, diterima, dicintai, dan dihormati
sebagai manusia oleh orang tua dan anggota keluarga
lainnya.
Upaya Pengembangan Hub.Sosial remaja
Hoffman (1989) mengemukakan tiga jenis pola asuh orang tua
yaitu :
• Pola asuh bina kasih (induction); senantiasa memberikan
penjelasan yang masuk akal terhadap setiap keputusan dan
perlakuan yang diambil oleh anaknya.
• Pola asuh unjuk kuasa (power assertion); senantiasa
memaksakan kehendaknya untuk dipatuhi oleh anak meskipun
anak tidak dapat menerimanya.
• Pola asuh lepas kasih (love withdrawal); menarik sementara
cinta kasihnya ketika anak tidak menjalankan apa yang
dikehendaki orang tuanya.
Hadiah adalah berbagai bentuk apresiasi terhadap suatu
prestasi yang telah dicapai oleh suatu atau sekelompok
anak dalam aktivitas tertentu.
Fungsi hadiah ada 3 yaitu :
1. Memiliki nilai pendidikan.
2. Memberikan motivasi kepada anak.
3. Memperkuat perilaku.
Hukuman merupakan sangsi fisik maupun psikis
terhadap sesuatu kesalahan atau pelanggaran yang
dilakukan oleh anak dengan sengaja.
Fungsi Hukuman
1) Fungsi restriktif.
2) Hukuman sebagai fungsi pendidikan.
3) Hukuman sebagai penguat motivasi.
Syarat-syarat Hukuman
1) Hukuman segera diberikan
2) Diberikan secara konsisten.
3) Hukuman yang diberikan harus konstruktif.
4) Bersifat impresional.
5) Disertai alasan
6) Digunakan sbg alat mengembangkan hati nurani
7) Diberikan pada tempat dan waktu yang tepat
Upaya Pengembangan Hub.Sosial remaja
• Lingkungan Sekolah
• Mengembangkan proses pendidikan yang bersifat
demokratis.
• Membina para peserta didik menjadi manusia dewasa
yang bertanggung jawab.
• Belajar pada kelompok.
• Remaja diperlakukan sebagai individu berharga,
dimana suaranya didengar oleh guru, pilihannya
diperhitungkan dan sebagainya.
Kegiatan disekolah