Anda di halaman 1dari 47

GANGGUAN MENTAL ORGANIK (G.M.

O )
TERMASUK GANGGUAN MENTAL
SIMTOMATIK

Pembimbing :
DR. DR. Iwan Arijanto SPKJ Mkes

Oleh:
Nadia opmalina
Primer : * Penyakit
* Cedera atau rudapaksa otak --
disfungsi otak

Sekunder : Penyakit sistemik yang


menyerang otak sebagai salah satu dari
beberapa organ atau sistim tubuh
Istilah organik : sindrom yang
diklasifikasikan dapat berkaitan dengan
gangguan / penyakit sistemik / otak yang
secara bebas dapat di diagnosis
Istilah simtomatik : untuk G.M.O yang
pengaruhnya terhadap otak merupakan
akibat sekunder dari gangguan / penyakit
ekstra serebral sitemik
Gambaran utama:

• Gangguan Fungsi Kognitif


misal : daya ingat (memory), daya pikir (intellect ),
daya belajar (learning )
• Gangguan Sensorium
misal : gangguan kesadaran ( conciousness ) dan
perhatian ( attention)
• Sindrom dengan manifestasi yang menonjol
dalam bidang:
o Persepsi ( halusinasi )
o Isi pikiran ( waham / delusi )

o Suasana perasaan dan emosi ( depresi, gembira,

cemas )
Mild Cognitive Impairment ( MCI )
atau Gangguan Kognitif Ringan didefinisikan sebagai fungsi
kognitif dibawah kisaran normal tetapi tidak mencukupi
untuk diagnosis demensia.

MCI biasanya dipisahkan menjadi 2 kategori.


1. MCI amnestik  dimana gangguan memori lebih dominan
 mungkin penanda penyakit Alzheimer
2. MCI non amnestik  dimana defisit bahasa, perhatian atau
fungsi visuospasial  penanda degenerasi lobus
frontotemporalis atau degenerasi badan Lewy.
Penurunan kognitif ringan ditandai dengan penurunan
kemampuan kognitif (memori, konsentrasi, orientasi, persepsi,
perhatian) dan kemampuan fungsional (kesulitan
menyelesaikan kompleks yang berhubungan dengan pekerjaan
tugas dan kegiatan sehari hari ) yang sesuai dengan perubahan
patologis pada bagian bagian tertentu dari otak.

MCI adalah suatu kondisi dimana seseorang memiliki masalah


dengan memori, bahasa, atau fungsi lain mental yang cukup
parah untuk menjadi terlihat untuk orang lain dan muncul pada
saat tes , tetapi tidak cukup serius untuk mengganggu
kehidupan sehari hari, sehingga orang tersebut tidak
memenuhi kriteria untuk diagnosis dengan demensia
alzheimer.
Etiopatofisiologi
Penyebab pasti tidak diketahui  tetapi sejumlah kondisi
neurologis dan medis mungkin berkontribusi terhadap
gejala ini.
dalam beberapa kasus yang diteliti di otopsi : patolog
telah mengamati perubahan struktur otak dan akumulasi
peningkatan protein membentuk plak amiloid.

Faktor resiko :
 Meningkatnya usia
 Diabetes melitus
 Merokok
 Depresi
 Hipertensi
 Peninggkatan kadar kolesterol darah
 Kurangknya aktifitas fisik
Gejala klinis
- Mengajukan pertanyaan yang beulang ulang
- Menceritakan cerita yang sama atau memberikan informas
berulang kali
- Kurang inisiatif pada awal atau menyelesaikan aktifitas
- Tidak mampu untuk mengikuti tugas yang rumit
- Pada waktu melakukan aktifitas dan percakapan kurang
bermanfaat.
Kriteria diagnosis MCI menurut the Quality Standars Subcomimitte
of the American Academy of Neurology
 Keluhan kognitif (memori, bahasa, konsentrasi, perhatian,
kemampuan visuospasial)
 Terdapatnya satu atau lebih abnormal dari fungsi kognitif pada
usianya
 Adanya penurunan dari satu atau lebih aspek fungsi kognitif
 Aktifitas fungsional dalam batas normal.

Pemeriksaan
1. Laboratorium  untuk menemukan kondisi yang
menyebabkan demensia, seperti penyakit tiroid dan defisiensi
cobalamin.
2. Neuroimaging  pencitraan otak / CT Scan , MRI .
3. Pemeriksaan lain  pemeriksaan neuropsikologi sangat
diperlukan dalam kasus penurunan kognitif ringan untuk
menunjukkan bahwa skor pasien berada dibawah tes memori
standar.

Penatalaksanaan
Pengobatan farmakologis terhadap MCI akan dianggap berhasil
jika dapat mencegah perkembangan defisit kognitif dan
fungsional dan pengembangan menjadi demensia.
 Donepezil
Perubahan gaya hidup
 Latihan dan aktifitas fisik.
DEMENSIA
• Suatu sindrom akibat penyakit / gangguan otak,
bersifat kronik progresif dimana terdapat gangguan
fungsi luhur ( fungsi kortikal yang multipel )
• Termasuk di dalamnya : daya ingat, daya pikir,
orientasi, daya tangkap, berhitung, kemampuan
belajar, berbahasa dan kesadaran tidak berkabut.
• Umumnya disertai hendaya fungsi kognitif dan ada
kalanya di awali dengan kemerosotan
(deterioration) dalam pengendalian emosi, perilaku
sosial, atau motivasi hidup
Sindrom demensia terjadi pada penyakit :
Alzheimer, Serebrovaskular dan pada
kondisi lain yang secara primer atau
sekunder mengenai otak
Pedoman diagnosis:
o Adanya penurunan kemampuan daya ingat, daya

pikir yang sampai mengganggu kegiatan harian


seseorang seperti: mandi , berpakaian, makan,
kebersihan diri, B.A.B., B.A.K
o Tidak ada gangguan kesadaran

o Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling

sedikit 6 bulan
Behavioral and Psychological Symptomp of
Dementia

 Adalah gejala gangguan persepsi, isi pikir,


suasana hati atau perilaku yang sering
terjadi pada pasien demensia.

 Etiologi
penyebab dari BPSD belum diketahui,
merupakan suatu perjalanan dari suatu
demensia, dan dapat muncul bahkan pada
tahap awal demensia sekalipun.
perubahan perilaku pada BPSD mungkin
dipacu oleh faktor biologi, psikologi, dan
lingkungan sosial.
Beberapa faktor yang berhubungan dengan
BPSD

 biologi
kelainan genetik yang berhubungan dengan struktur bagian
otak tertentu, perubahan kimia dalam otak, dan perubahan
dalam struktur berbeda yang menyebabkan demensia.
 medis
-kondisi seperti konstipasi, infeksi, dan nyeri sendi. Orang
dengan demensia sulit sulit untuk mengungkapkan rasasakit
yang dialami sehingga orang tersebut mengekspresikan
kesulitannya dengan berteriak atau menjadi lebih agresif.
-efek samping obat
-gangguan pendengaran dan pengelihatan menyebabkan
perilaku orang berubah.
-gangguan tidur sering terjadi pada demensia yang
menyebabkan agitasi dan gelisah sepanjang hari dan
sepanjang malam.
 Lingkungan sosial
- perubahan kegiatan rutin bisa menyebabkan orang dengan
demensia bingung dan terjadi perubahan perilaku.
- perubahan suasana ruangan, lingkungan ( contoh : perubahan
/ relokasi ruangan dapat meningkatkan agitasi dan disorientasi
pada pasien demensia.

CONTOH
Seseorang pengidap demensia yang sebelumnya terlihat
menikmati kegiatan mandinya tiba tiba berteriak selama
kegiatan mandi tersebut..
Hal itu mungkin disebabkan oleh perubahan pada otak atau
mungkin orang tersebut mandi dengan air yang terlalu
dingin tetapi tidak bisa untuk merespon/menyampaikan
kehendaknya sehingga penderita hanya bisa berteriak.
F00 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER

 Penyakit degeneratif otak primer


 Etiologinya tidak diketahui
 Gambaran neuropatologis dan neurokimia yang khas
 Biasanya onset dan berkembang secara lambat laun tetapi
pasti dalam beberapa tahun ( 2 atau 3 tahun, dapat lebih
lama )
Pedoman diagnosis

 Terdapat gejala demensia seperti di atas


 Onset yang tersembunyi dengan deteriorasi
lambat
 Tidak adanya bukti klinis, atau temuan dari
penyelidikan khusus bahwa kondisi mental
dapat disebabkan penyakit otak atau sistemik
lain yang dapat menimbulkan demensia ( mis :
hipotiroidi, hematoma subdural, hiperkalsemia )
 Tidak adanya serangan apopleptik mendadak,
hemiparesis, hilangnya daya sensorik, defek
lapangan pandang mata dan inkoordinasi
dalam masa dini dari gangguan itu (walau
fenomena ini dikemudian hari dapat
bertumpang tindih )
Sindrom demensia terjadi pada penyakit :
Alzheimer, Serebrovaskular dan pada
kondisi lain yang secara primer atau
sekunder mengenai otak
Pedoman diagnosis:
o Adanya penurunan kemampuan daya ingat, daya

pikir yang sampai mengganggu kegiatan harian


seseorang seperti: mandi , berpakaian, makan,
kebersihan diri, B.A.B., B.A.K
o Tidak ada gangguan kesadaran

o Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling

sedikit 6 bulan
F00.0 Demensia pada penyakit Alzheimer onset
dini

 Mulai sebelum usia 65 tahun


 Relatif deteriorasi yang cepat
 Gangguan multipel yang nyata dari fungsi kortikal luhur
 Afasia, agrafia, aleksia, apraksia- terjadi relatif dini
F00.1 Demensia pada penyakit Alzheimer
Onset lambat

 Sesudah usia 65 tahun, biasa akhir 70-an


 Kemerosotan yang lamban
 Gambaran utama : gangguan daya ingat
F01 Demensia vaskular = demensia
Arteriosklerotik, termasuk demensia multi – infark

Dibedakan dari demensia pada penyakit


Alzheimer dalam hal ;
•riwayat onset-nya

•gambaran klinis

•perjalanan penyakitnya
F01.0 demensia vaskular onset akut
biasanya terjadi secara cepat sesudah serangkaian
stroke akibat trombosis serebrovaskular,
embolisme atau perdarahan

F01.1 demensia multi-infark


Onsetnya lebih lambat, biasanya setelah
serangkaian episode iskemik minor yang
menimbulkan akumulasi dari infark pada parenkim
otak
F01.2 demensia vaskular subkorikal
Fokus kerusakan akibat iskemik pada substansia
alba di hemisfer serebral, yang dapat diduga
secara klinis dan dibuktikan dengan CT-Scan.

F01.3 demensia vaskular campuran kortikal dan


subkortikal
Komponen campuran kortikal dan subkortikal dapat
diduga dari gambaran klinis, hasil pemeriksaan
(termasuk autopsi) atau keduanya

F01.8 demensia vaskular lainya


 Yang khas adanya riwayat iskemia
sepintas (T.I.A) dengan gangguan
kesadaran sepintas
 Paresis yang sejenak atau hilangnya
penglihatan
 Hendaya daya ingat dan daya pikir
menjadi nyata
 Dapat mendadak, biasa pada usia
lanjut sesudah satu episode iskemik
yang jelas
 Etiologi : infark otak karena penyakit
vaskular termasuk penyakit
hipertensif serebrovaskular
Pedoman diagnostik

Gejala demensia
Hendaya fungsi kognitif biasanya tidak merata
Insight dan Judgement  relatif baik
Onset mendadak atau deteriorasi bertahap,
terdapat tanda dan gejala neurologis fokal
Pada beberapa kasus  penetapan hanya
dengan C.T Scan atau pemeriksaan
neuropatologis
SKOR ISKEMIK HACHINSKI, 1975
Mulanya mendadak 2
Progresinya bertahap 1
Perjalanan berfluktuasi 2
Malam hari bengong atau kacau 1
Kepribadian terpelihara 1
Depresi 1
Keluhan somatik 1
Inkontinensia emosional 1
Riwayat hipertensi 1
Riwayat stroke 2
Ada bukti aterosklerosis 1
Keluhan neurologi fokal 2
__________________________________________________
Demensia vaskular atau demensia multi-infark: skor > 7
Kemungkinan menderita penyakit Alzheimer : skor < 7
F02 Demensia pada penyakit lain YDK

F02.0 Demensia pada penyakit PICK

 Progresif, muncul usia pertengahan ( 50 – 60


tahun )
 Kemerosotan watak secara lambat laun dan
kemerosotan hubungan sosial seseorang
 Hendaya fungsi intelek, daya ingat dan bahasa,
apati, euforia, kadang-kadang fenomena extra-
piramidal
Pedoman diagnostik

 Demensia yang progresif

 Gambaran atrofi lobus frontalis yang menonjol


disertai euforia, emosi tumpul dan perilaku
sosial yang kasar, disinhibisi dan apati / gelisah

 Gangguan perilaku umumnya mendahului


gangguan daya ingat
F02.1 Demensia pada penyakit
CREUTZFELDT-JAKOB

◦Suatu demensia yang progresif dengan tanda neurologis


yang luas akibat perubahan neuropatologis yang khas
(ensefalopati spongioform sub-akut), diduga disebabkan
penyakit yang dapat ditularkan

◦Onsetusia menengah atau lanjut ( 50 – an ) perjalanan


penyakit sub-akut, kematian dalam waktu 1 – 2 tahun
Pedoman diagnosis:

Progresif dan cepat ( bulan sampai 1-2


tahun ), disertai gejala neurologis
multipel

Paralisis spastik progresif dari ekstremitas,


disertai tremor, kekakuan dan gerakan
koreoatetoid
Trias yang mengarah ke penyakit ini:

1. Demensia yang progresif merusak


2. Penyakit piramidal dan ekstra piramidal dengan
mioklonus
3. EEG yang khas ( trifasik )
F02.2 Demensia pada penyakit huntington

- Sebagai bagian dari proses degenerasi otak


- Gen dominan tunggal autosomal
- Timbul usia 30 – 40 tahun
- Pada beberapa kasus  gejala dini berupa
ansietas, depresi, paranoid serta perubahan
kepribadian
- Perjalanan lambat, kematian 10 – 15 tahun
Pedoman diagnostik

• Kaitan antara gangguan gerakan koreiform


demensia dan riwayat keluarga dengan penyakit
ini sangat mengarah pada diagnosis gangguan ini

• Gerakan koreiform yang involunter, terutama pada


wajah, tangan dan bahu, cara berjalan

• Gejala ini biasanya mendahului gejala demensia

• Demensia ditandai dengan gangguan fungsi lobus


frontalis pada tahap dini, dengan masih
terpeliharanya daya ingat secara relatif hingga
saat selanjutnya
F02.3 Demensia pada penyakit parkinson
demensia yang berkembang pada seseorang dengan
penyakit parkinson yang sudah parah, tidak ada
gambaran klinis khusus yang dapat ditampilkan

F02.4 Demensia pada penyakit HIV


demensia yang berkembang pada seseorang dengan
penyakit HIV, tidak ditemukannya penyakit atau
kondisi lain yang bersamaan selain infeksi HIV itu

F02.8 demensia pada penyakit lain YDT YTT


F03 Demensia YTT
Kategori ini digunakan bila kriteria umum untuk diagnosis
demensia terpenuhi, tetapi tidak mungkin di identifikasi
pada salah satu tipe tertentu.
F04 Sindrom Amnesik Organik Bukan Akibat Alkohol
dan Zat Psikoaktif Lainnya

• Adaya hendaya daya ingat, berupa berkurangnya


daya ingat jangka pendek (lemahnya kemampuan
belajar materi baru) amnesia anterograd dan
retrograd, menurunkan kemampuan mengingat dan
mengungkap pengalaman lalu
• Riwayat cedera / penyakit pada otak ( jaringan
diensefalon dan lobus temporalis medialis)
• Daya ingat segera tidak berkurang
• Daya perhatian dan kesadaran tidak terganggu,
hendaya intelektual menyeluruh kurang.
F05 delirium, bukan akibat alkohol dan zat
psikoaktif lainnya.
Pedoman diagnosis
Gangguan kesadaran dan perhatian
- Dari kesadaran berkabut sampai dengan koma
- Menurunnya kemampuan untuk mengarahkan,
memusatkan mempertahankan dan mengalihkan
perhatian
Gangguan kognitif secara umum
-Distorsi persepsi, ilusi dan halusinasi-seringkali visual
-hendaya daya pikir dan pengertian abstrak
-hendaya daya ingat segera dan jangka pendek, namun
daya ingat jangka panjang relatif masih utuh
-disorientasi waktu, pada kasus berat terdapat juga
juga disorientasi tempat dan orang
Gangguan psikomotor

• Hipo atau hiperaktivitas dan pengalihan aktivitas yang tidak


terduga dari satu keorang lain
• Waktu bereaksi yang lebih panjang
• Arus pembicaraan yang berkurang dan bertambah
• Reaksi terperanjat meningkat
Gangguan siklus tidur-bangun
- insomnia atau pada kasus yang berat tidak dapat tidur

sama sekali atau terbaliknya siklus bangun-tidur,


mengantuk pada siang hari
- Gejala yang memburuk pada malam hari

- Mimpi yang mengganggu atau mimpi buruk yang dapat

berlanjut menjadi halusinasi setelah bangun tidur

Gangguan emosional
- Misalnya depresi, anxietas atau takut, lekas marah,

euforia, apatis, atau rasa kehilangan akal.

Onset biasanya cepat, perjalanan penyakitnya hilang


timbul sepanjang hari, dan keadaan itu berlansung
kurang dari 6 bulan.
F05.0 delirium, tak bertumpang tindih
dengan demensia

Delirium yang tak bertumpang tindih dengan


demensia yang sudah ada sebelumnya.

F05.1 delirium, bertumpang tindih dengan


demensia
Kondisi yang memenuhi kriteria delirium di atas,
tetapi terjadinya pada saat sudah ada demensia
F06 Gangguan Mental Lainnya Akibat
Kerusakan dan Difungsi Otak dan Penyakit Fisik

Didukung oleh Hal di bawah ini :


• Adanya penyakit, kerusakan atau disfungsi
otak atau penyakit fisik sistemik yang diketahui
berhubungan dengan salah satu sindrom
• Kesembuhan dari gangguan jiwa setelah
dihilangkan penyebab
• Tidak ada bukti yang mengarah pada
penyebab alternatif dari sindroma mental ini
(riwayat keluarga)
F06.1 Gangguan Katatonik Organik

Kriteria umum seperti diatas


Disertai salah satu keadaan di bawah ini :
 Stupor ( berkurangnya atau hilangnya
sama sekali gerakan spontan dengan
mutisme, negativisme, dan sikap yang
kaku total atau parsial )
 Gaduh gelisah ( hipermotilitas yang
nyata dengan atau tanpa
kecenderungan untuk menyerang )
 Keduanya ( silih beganti, secara cepat
dan tak terduga dari hipo ke
hiperaktivitas )
F06.2 Gangguan Waham Organik ( Lir-
Skizofrenia )

• Kriteria umum untuk menduga suatu penyebab organik


seperti dicantumkan sebelumnya.
• Waham yang menetap / berulang ( waham kejar, tubuh yang
berubah, cemburu dll. )
• Halusinasi, gangguan proses pikir, katatonik
• Kesadaran dan daya ingatnya harus tidak terganggu
• Diagnosis jangan dibuat jika penyebab organik yang diduga
tidak khas atau terbatas pada penemuan seperti ventrikel
otak yang melebar ( CT-Scan ) atau gejala neurologis yang
halus (soft neurological signs)
F07 Gangguan Kepribadian dan Perilaku akibat
penyakit, kerusakan dan disfungsi otak

 Gangguan kepribadian organik


Riwayat penyakit, kerusakan atau disfungsi
otak
Disertai 2 atau lebih gambaran berikut:
a. Penurunan yang konsisten dalam
kemampuan untuk mempertahankan
aktivitas yang bertujuan, terutama yang
memakan waktu lebih lama dan pemuasan
yang tidak segera
b. Perubahan perilaku emosional, ditandai
labilitas dangkal dan kegembiraan yang tak
beralasan
c. Pengungkapan kebutuhan dan keinginan
tanpa mempertimbangkan konsekuensi
atau kelaziman sosial
d. Gangguan proses pikir, curiga atau
pikiran paranoid dan atau preokupasi
berlebihan pada satu tema yang biasanya
abstrak ( seperti soal agama, benar atau
salah )
e. Kecepatan dan arus pembicaraan
berubah dengan nyata ( berputar-putar ),
bicara banyak, alot ( viscocity ),
hipergrafia
F07.1 sindrom paska-
ensepalitis
Sindrom ini mencakup perubahan perilaku sisa
(residual) setelah kesembuhan dari suatu
ensepalitis virus atau bakterial
Gejalanya tidak khas dan berbeda dari satu
orang ke orang lain, dari satu penyebab infeksi ke
enyebab infeksi lainnya. Dan yang pasti berkaitan
dengan usia pasien pada saat kena infeksi.
Sindrom ini terjadi sesudah trauma kepala
(biasanya cukup hebat sehingga berakibat
hilangnya kesadaran) dan beberapa gejala yang
beragam seperti nyeri kepala, pusing (tidak seperti
gejala vertigo yang asli) kelelahan,irabilitas,sulit
berkonsentrasi dan melakukan suatu tugas mental
F07.8 gangguan kepribadian dan
perilaku organik lain akibat penyakit,
kerusakan dan disfungsi otak.
Sindrom tertentu dan terduga dari perubahan kepribadian
dan perilaku akibat kerusakan,pnyakit atau disfungsi otak.
Diluar yang telah tercantumkan pada F07.0 - F07.2 dan
kondisi dengan taraf hendaya fungsi kognitif ringan yang
belum sampai demensia dengan gangguanmental progresif
seperti penyakit alzheimer, parkinson, dsb

F07.9 gangguan kepribadian dan perilaku organik YTT


akibat penyakit, kerusakan, dan disfungsi otak

F09 gangguan mental organik atau simtomatik YTT


Termasuk : psikosis organik YTT, psikosis simtomatik YTT
Pengobatan
Dimensia
 donepezil

Antipsikotik
- Haloperidol

- Clozapin

- risperidon

Anda mungkin juga menyukai