Anda di halaman 1dari 48

ASSALAMUAILAIKUM

WR.WB

Kelompok 4
Gathut Dirgantoro (19.010)
Intan Alifatus Dzakiyah (19.011)
Lellya Imroatus S (19.013)
Syifa Salsabila (19.017)
Theresia Indri (19.022)
PERHITUNGAN DOSIS
OBAT

oDosis /takaran obat-> banyaknya suatu obat


yang dapat dipergunakan atau diberikan
kepada seorang pasien, baik untuk obat
dalam maupun obat luar dalam berbagai
satuan takaran
TUJUAN PERHITUNGAN
DOSIS

Untuk menghasilkan efek terapi yang


diinginkan
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI DOSIS
OBAT

1. Faktor Obat
Sifat Fisika

Sifat Kimia

Toksisitas
LANJUTAN….

2. Cara Pemberian Obat


 Oral : Dimakan/diminum
 Parenteral: subkutan,i.m,i.v, dsb
 Rectal ,vaginal,uretral
 Lokal,topikal,transdermal
 Lain-lain: sublingual,intrsbukal,dsb
LANJUTAN
3. Faktor Penderita
a. umur: bayi,anak,dewasa
b. Berat badan
c. Jenis kelamin (untuk obat golongan hormon)
d. Ras: slow-fast acetylator
e. Toleransi
f. Obesitas
g. Sensitivitas
h. Keadaan patofisiologi gangguan hati,ginjal,kelainan
sal.pencernaan
i. Kehamilan
j. laktasi
KETENTUAN UMUM DOSIS
1. Dosis Maksimum(DM)
Dosis untuk pemakaian satu kali dan satu hari
2. Dosis Lazim
Dosis yang merupakan petunjuk yang tidak mengikat,tetapi
digunakan sebagai pedoman umum
3. Regimen dosis
Jadwal pemberian dosis.
4. Loading Dose
Dosis muatan sebagai dosis awal sehingga tercapai kadar dalam
darah yang cukup untuk menghasilkan efek terapeutik
5. Maintenance Dose
Dosis pemeliharaan untuk mempertahankan kadar obat dalam
darah agar tetap menghasilkan efek terapeutik
MACAM-MACAM DOSIS
1. Dosis terapi: takaran obat yang diberikan dalam keadaan biasa
dan dapat menyembuhkan pasien
2. Dosis minimum: takaran obat terkecil yang diberikan dan masih
dapat menyembuhkan serta tidak menimbulkan resistensi pada
pasien
3. Dosis maksimum: takaran obat terbesar yang diberikan dan
masih dapat menyembuhkan serta tidak menimbulkan keracunan
pada pasien
4. Dosis tunggal(single dose): Pola pemberian obat satu kali
sudah mampu memberikan efek terapi dengan efektif secara
klinik
5. Dosis awal(initial dose): dosis yang diberikan pada awal suatu
terapi sampai tercapai kadar kerja yang diinginkan secara terapi
6. Dosis letalis: takaran obat dalam keadaan biasa yang dapat
menyebabkan kematian pada pasien
Cara Menghitung Dosis
Obat
Berdsarkan
Umur

Perhitungan dosis
Obat Berdasarkan
Berat Badan

Berdasarkan
Luas
Permukaan
Tubuh
BERDASARKAN UMUR
oTidak akurat karena tidak mempertimbangkan sangat
beragamnya bobot dan ukuran anak-anak dalam satu
kelompok usia
oObat bebas untuk pediatrik: dosis dikelompokkan atas
usia, spt:2-6 tahun; 6-12 tahun;diatas 12 tahun. Bila
kurang dari 2 tahun,dinyatakan dengan: atas
pertimbangan dokter
Persamaan yang digunakan:
o

-Rumus Young (anak dibawah 8 tahun)


-rumus dilling (anak diatas 8 tahun)
-rumus Cowling
-Rumus fried (khusus untuk bayi)
BERDASARKAN UMUR
Rumus Young (anak dibawah 8 tahun)
o

Rumus dilling(anak diatas 8 tahun)


o

Rumus Cowling
o

Rumus Fried (Khusus untuk bayi)


o
BERDASARKAN UMUR
oRumus Gaubius
0 – 1 tahun : 1/12 dosis dewasa
1 – 2 tahun : 1/8 dosis dewasa
2 – 3 tahun : 1/6 dosis dewasa
3 – 4 tahun : 1/4 dosis dewasa
4 – 7 tahun : 1/3 dosis dewasa
7 – 14 tahun : 1/2 dosis dewasa
14 – 21 tahun : 2/3 dosis dewasa
21 – 60 tahun : dosis dewasa
DOSIS MENURUT THE AUSTRALIAN
PHARMACEUTICALFORMULARY

Umur Dosis

1-2 tahun 15 ml

2-3 tahun 20 ml

3-4 tahun 25 ml

> 4 tahun 30 ml
BERDASARKAN BERAT
BADAN
oDosis lazim obat umumnya dianggap sesuai
untuk individu berbobot 70 kg (154 pon)
oRasio antara jumlah obat yg diberikan dan

ukuran tubuh mempengaruhi konsentrasi obat


di tempat kerjanya

oPersamaan :
-Rumus Clark (AS)
-Rumus Thremick-Fier (Jerman)
-Rumus Black (Belanda)
BERDASARKAN BERAT
BADAN

 Rumus Clark

 Rumus Thremick-Fier

 Rumus Black
BERDASARKAN LUAS PERMUKAAN
TUBUH

oRumus BSA (Body Surface Area)


Paling akurat karena mempertimbangkan
tinggi dan bobot pasien dg menggunakan rumus
Du Bois dan Du Bois

Terutama digunakan untuk :


o

•Pasien kanker yg menerima kemoterapi


•Pasien pediatrik pada semua usia anak2, kecuali
bayi prematur dan bayi normal yg fungsi hati dan
ginjalnya blm sempurna shg memerlukan
penilaian tambahan dlm pengaturan dosis
BERDASARKAN LUAS PERMUKAAN TUBUH

Rumus Du Bois dan Du Bois


RUMUS DASAR

D xV=
H

Keterangan
H: Dosis ditangan/yang tersedia
D: Dosis yang diinginkan
V: Bentuk/volume
BENTUK OBAT

1. Padat
2. Oral: Tablet,Kap,Lozenges
3. Topikal
4. Suppositoria
5. Pessari
6. Cairan: sirup,suspensi,emulsi
7. Gas: Terapeutik,anastetik
8. aerosol
PRINSIP DAN TEHNIK
PEMBERIAN OBAT

Klasifikasi
•Melalui mulut/per oral,sublingual

•Melalui suntikan /parenteral

(intracutan,subcutan,intramuskuler,intravena
)
•Rectal

•Intra vagina

•Obat luar (inhalasi,topikal)


PER ORAL
•Cara pemberian obat yang paling umum
dilakukan adalah obat yang cara pemberian nya
melalui mulut dengan tujuan
mencegah,mengobati,mengurangi rasa sakit
sesuai dengan efek terapi dari jenis obat
•Keuntungan : praktis,aman,dan ekonomis

•Kelemahan dari pemberian obat secara oral

adalah efek yang timbul biasanya lambat,tidak


efektif jika pengguna sering muntah-
muntah,diare,tidak sabar,kurang disukai jika
rasanya pahit (rasanya tidak enak), iritasi pada
saluran cerna
SUBLINGUAL
•Adalah obat yang cara pemberian nya
ditaroh di bawah lidah
•Tujuannya adalah efek yang ditimbulkan bisa

lebih cepat karena pembuluh darah di bawah


lidah merupakan pusat dari sakit
•Kelebihan dari cara pemberian obat dengan

cara sublingual adalah efek obat akan terasa


lebih cepat,kerusakan obat pada saluran
cerna lebih cepat serta metabolisme di
dinding usus dan hati dapat dihindari
PARENTERAL
• Adalah cara pemberian obat tanpa melalui mulut (tanpa
melalui saluran pencernaan) tetapi langsung ke pembuluh
darah.
• Keuntungan :

- Efek timbul lebih cepat dan teratur


- Dapat diberikan pada penderita yang tidak kooperatif, tidak
sadar,atau muntah-muntah
- Sangat berguna dalam keadaan darurat
•Kerugian :

- Dibutuhkan kondisi asepsis , menimbulkan rasa nyeri,tidak


ekonomis , membutuhkan tenaga medis.
•Meliputi :

•Intracutan (IC), IntraVena (IV), SubCutan (SC),IntraMuskular (IM)


INTRACUTAN

•Prisipnya memasukan obat kedalam jaringan kulit


• Merupakan pemberian obat melalui jaringan

Intracutan ini dilakukan dibawah dermis atau


epidermis, secara umum dilakukan pada daerah
Lengan tangan bagian ventral.
•IC biasa digunakan untuk mengetahui sensitivitas

tubuh terhadap obat yang disuntikan agar


menghindarkan bagian dari efek alergi
obat(Dengan skin test), menentukan diagnosa
dengan masalah penyakit tertentu (misalnya
tuberculin test)
SUBCUTAN

• Pemberian obat secara subcutan adalah


pemberian obat melalui suntikan kearah bawah
kulit yaitu pada jaringan konektif atau yang bisa
disebut lemak dibagian bawah dermis
• jenis obat yang biasa diberikan secara SC:

Vaksin - Narkotik
Obat - obatan pre opratif - Insulin - heparin

•Pemberian obat melalui SC ini umumnya

dilakukan dalam program pemberian insulin yang


digunakan untuk mengontrol kadar gula darah
INTRA MUSKULAR
• Merupakan cara memasukan obat kedalam jaringan otot
• Tujuan : pemberian obat dengan absorbsi lebih cepat

dibandingkan dengan subcutan


•Lokasi penyuntikan dapat pada daerah paha (vastus

lateralis),Ventrogluteal (dengan posisi berbaring),


Dorsogluteal (posisi tengkurap),atau lengan atas (deltoid)
daerah ini digunakan dalam penyuntikan dikarenakan
massa otot yang besar, vaskularisasi yang baik dan jauh
dari saraf.
•Pemberian obat secara IM sangat dipengaruhi oleh

kelarutan obat dalam air yang menentukan kecepatan


dan kelengkapan absorpsi obat
INTRAMUSCULAR
INTRAVENA
•Pengertian: Memasukan cairan obat langsung kedalam
pembuluh darah vena waktu cepat sehingga obat
langsung masuk dalam sistem sirkulasi darah.
• Tujuan:

1. Memasukan obat secara cepat


2. Mempercepat penyerapan obat
• Lokasi yang digunakan untuk penyuntikan:
1. Pada lengan (vena mediana cubiti/ vena cephalica)
2. Pada tungkai (vena saphenosus)
3. Pada leher (vena jugularis) khusus pada anak
4. Pada kepala (vena frontalis,atau vena temporalis)
khusus pada anak
INTRA VENA
INTRAVENA

1. Pemberian obat intravena melalui selang


2. Pemberian obat intravena tidak langsung
(via wadah) merupakan cara memberikan
obat dengan menambahkan atau
memasukan obat ke dalam wadah cairan
IV yang bertujuan untuk meminimalkan
efek samping dan mempertahankan
kadar terapeutik dalam darah.
INTRAVENA
RECTAL

Pemberian obat via anus/rektum/rectal, merupakan cara
memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau
rektum,dengan tujuan memberikan efek lokal dan sistemik.
• Tindakan pengobatan ini disebut pemberian obat suppositoria

yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat, menjadikan


lunak pada daerah feses dan merangsang buang air besar.
•Contoh Pemberian obat yang memiliki efek lokal seperti obat

dulcolac suppositoria yang ebrfungsi secara lokal untuk


meningkatkan defekasi dan contoh efek sistemik pada obat
aminofilin suppositoria dengan berfungsi mendilatasi bronkus.
•Pemberian obat ini diberikan tepat pada dinding rektal yang

melewati sfingter ani interna


•Kontra indikasi pada pasien yang mengalami pembedahan

rektal.
INTRA VAGINAL

•Pemberian obat per Vagina,merupakan cara


memberikan obat dengan memasukan obat
melalui vagina, yang bertujuan untuk
mendapatkanefek terapi obat dan mengobati
saluran vagina atau serviks. Obat ini tersedia
dalam bentuk krim dan suppositoria yang
digunakan untuk mengobati infeksi lokal
OBAT LUAR (TOPIKAL)

•Adalah obat yang cara pemberian nya


bersifat lokal,misalnya tetes
mata,salep,tetes telinga dan lain-lain
• Pemberian obat pada kulit

•Pemberian obat pada telinga

•Pemberian obat pada hidung

•Pemberian obat pada mata


INHALASI

Adalah cara pemberian obat dengan cara


disemprotkan ke dalam mulut. Kelebihan dari
pemberian obat inhalasi adalah absorbsi
terjadi cepat dan homogen,kadar obat dapat
terkontrol. Obat inhalasi ini dapat diberikan
dalam keadaan gas atau uap yang diasorbsi.
INHALASI
DAFTAR PUSTAKA

Perhitungan dosis obat Ppt oleh Denok


Hafsari,S.FARM.,APT
https://www.slideshare.net/mobile/4nakmans
4/prinsip-dan-teknik-pemberian-obat-oral-
sublingual-ic-sc-dan-im
SEKIAN TERIMA KASIH

Wasallamuaaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai