Anda di halaman 1dari 73

Skrining Kesehatan

Pada Lansia

Dr. M. Darma Muda Setia SpPd, FINASIM


BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM RS ZAINOEL ABIDIN – FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Terminologi (WHO, Hazzard)

Gerontologi

The scientific approach toall aspects of aging (health,


sociological, economic, behavioural,environmental,
and others). (WHO, 1974)
Pendekatan keilmuan semua aspek menua (kesehatan,
sosial, ekonomi, perilaku, lingkungan)

The study of aging. ( Hazzard,1990)


Ilmu yang mempelajari hal mengenai
menua.
Terminologi (WHO, Hazzard)

Geriatri

Kecabangan dari gerontologi dan kedokteran yang


berkaitan dengan kesehatan usia lanjut pada semua
aspek; pencegahan, pengobatan, rehabilitasi dan
pengawasan yang terus menerus (WHO, 1974)

The health and social care of the elderly.


( Hazzard,1990)
Ilmu kesehatan dan asuhan sosial usia lanjut.
Terminologi (WHO, Hazzard)
 Penyakit degeneratif,
kronik
 Lebih dari satu penyakit
Multipatologi
 Polifarmasi

 Faal organ/sistem organ menurun


 Tanda penyakit akut
Daya Cadangan Faal Menurun
 Normal untuk usianya; cadangan faali menipis
 Mudah gagal pulih (failure to thrive)

Gangguan Status Fungsional


 Fase penyembuhan lambat
Gejala dan Tanda Penyakit Tidak Khas
 Anamnesis : Ungkapan tidak eksplisit, keluhan tidak
jelas, faal kognitif mungkin menurun
 Pemeriksaan : Perubahan Kesadaran.
Contoh pada infeksi : suhu tak meningkat
 Penyakit tumpang tindih; Multipatologi dan polifarmasi

 Sering tak terdeteksi secara dini


 Sangat berpengaruh terhadap respon terapi dan
penyembuhan
Gangguan status nutrisi
Gejala dan Tanda Penyakit Tidak Khas
 Anamnesis : Ungkapan tidak eksplisit, keluhan tidak
jelas, faal kognitif mungkin menurun
 Pemeriksaan : Perubahan Kesadaran.
Contoh pada infeksi : suhu tak meningkat
 Penyakit tumpang tindih; Multipatologi dan polifarmasi
Multipatologi
Implikasi
klinik; proses
menua dan
adanya faktor
resiko

• Akumulatif dari waktu ke


Banyak obat yang
waktu
• Kronik, degeneratif digunakan (POLIFARMASI)
• Karena kondisi akut ->
dirawat

• Perempuan 58 tahun : DM
• 60 tahun -> tekanan darah
tinggi
• 65 tahun kolesterol naik
• 68 tahun -> jantung
• 75 tahun : lumpuh kanan
• Usia 80 tahun -> pneumonia,
delirium, imobilisasi,
inkontinensia urin
Daya Cadangan Faali
Menurun
Implikasi
klinik; proses
menua dan
adanya faktor
resiko

• Berhubungn dengan perubahan fisiologis pada


semua organ
• Berhubungn dengan perubahan komplikasi tubuh
sejalan dengan usia
• Contoh:
 Air lemak
 Jaringan ikat >>
 Otot Jantung Kurang teratur, otot rangka
 Jumlah neurotransmitter, kecepatan hantar
saraf
Gangguan Status
Fungsional
Implikasi
klinik; proses
menua dan
adanya faktor
resiko

• Status fungsional
• Kemampuan untuk melakukan aktivitas hidup
sehari-hari
• Kemampuan melakukan activities of daily living
(ADL)

Yang DINILAI pada Bathel ADL Index (BAI)


;
Duduk, berdiri, berjalan, menggunakan
toilet, BAB, BAK, membersihkan diri,
mandi, berpakaian, makan, minum, naik-
turun tangga
Gejala dan Tanda
‘PENYAKIT’ Tidak Khas
Implikasi
klinik; proses
menua dan
adanya faktor
resiko

Pneumonia
- Demam
- Acute confusional state/
- Batuk delirium
- Sesak
- Instabilitas postural
- Jatuh
Infeksi Saluran Kemih :
- Sering BAK - Hilang nafsu makan
- Terasa nyeri/ panas - Perubahan kebiasaan
- Demam - Malas/ lesu
Gangguan Status
Fungsional

• Multipatologi (Polifarmasi )
• Daya Cadangan Faali Menurun
• Gangguan status fungsional
• Gejala dan tanda penyakit tidak khas
• Gangguan status nutrisi
GERIATRIC
GIANT
GERIATRIC GIANT
 Immobility
 Instabililty
 Incontinence
 Infection
 Inanition
 Impairment of Intelectual
 Isolation
 Impaction
 Impairment of Vision and Hearing
 Insomnia
 Impecunity (Proverty)
 Iatrogenesis
 Immune Deficiency
 Impotence
Immobility

 Keadaan tidak bergerak /


tirah baring selama 3 hari
atau lebih, diiringi gerak
anatomis tubuh yang
menghilang akibat
perubahan fungsi
fisiologis

Back
Imobilisasi dan Ulkus Dekubitus

Imobilisasi
Fraktur dan Penurunan Kesadaran

• Ulkus decubitus
• Kekakuan dan kontraktur sendi
• Trombosis vena
• Atrofi otot
• Hipotensi ortostatik
• ISK
• Pneumonia
Back
• Tn. S, Usia 84 thn
• Osteoporosis 
instabilitas/falls  fraktur
femur dx  nyeri 
imobilisasi  ulkus
dekubitus

Back
Ulkus dekubitus

Back
Back
Instability

 Gangguan
keseimbangan,
memudahkan pasien
geriatri untuk terjatuh
dan mengalami patah
tulang

Back
Back
Instabilitas, Jatuh dan Fraktur

Perubahan proses menua :


• panjang langkah (step) 
• lingkup sendi ankle
• keterbatasan muskuloskeletal
• rotasi spinal 
Kardiovaskular, artritis,
• input sensorik  kondisi ortopedik lain
• respon motorik melambat
• ayunan lengan 

Instabilitas
• Rasa Nyeri
• Imobilisasi
Falls Fraktur • Gangguan asupan
makanan dan cairan Back
Back
Inkontinence

 Inkontinensia Urin  Keluarnya urin


yang tidak terkendali pada waktu yang
tidak dikehendaki tanpa
memperhatikan frekuensi dan
jumlahnya, sehingga mengakibatkan
masalah sosial dan higienis
 Inkontinensia Alvi 
Ketidakmampuan mengontrol
keluarnya feses melalui anus

Back
Perubahan proses menua :
D elirium,
• Kapasitas kk 
R estricted mobility, retension • Otot dasar panggul 
I nfection, inflammation, impaction • Kontraksi otot kk abnormal
• Residu urin kk banyak
P olyuria, pharmaceutic • Hipertrofi prostat
• Produksi urin malam 

INKONTINENSIA URIN
- tipe stres - tipe overflow
- tipe urgensi - tipe campuran

Dehidrasi, jatuh, fraktur, dekubitus, depresi


Back
Penyebab inkontinensia akut/sementara

D Delirium/confusional state
I Infection-urinary
A Atropic urethritis/vaginitis
P Pharmaceuticals
E Excess urine output (seperti CHF, hiperglikemia)
R Restricted mobility

Back
Back
Faktor predisposisi infeksi pada usila
Infection
Imunitas menurun Nutrisi
-Atropi timus
- Kurang energi-protein
-Perubahan respon sitokin
-Efek komorbiditas - Defisiensi mikronutrien
-T-sel 

Komorbiditas
mempengaruh innate immunity

Tampilan infeksi tidak khas :


- Demam sering tidak timbul
- Confusion, jatuh
- Anoreksia dan asupan makanan 
Back
Infeksi Pada Geriatri

Back
Inanition
■ Proses menua : -Gangguan input sensor
- Massa lemak tubuh  -Gangguan gigi geligi
-Malabsorbsi
- Aktivitas fisik 
-Penyakit kronik
- Asupan energi protein  -Obat-obatan
-Gangguan mobilisasi
-Depresi dan demensia
-Faktor sosial ekonomi

-Gangguan imunitas
MALNUTRISI -Status fungsional 
-Menghambat penyembuhan
luka
- Mortalitas 
Back
Malnutrisi

Back
Impairment of Intelectual

 Demensia  Sindrom neurodegeneratif


yang timbul karena adanya kelainan
yang bersifat kronis dan progresif
disertai dengan gangguan fungsi luhur
multiple seperti klakulasi, kapasitas
belajar, bahasa dan mengambil
keputusan

Back
Perubahan Makroskopik Otak Lansia

Back
Isolation

Back
Impaction

Back
Impairment of Vision and Hearing

 Gangguan penglihatan  Mengendornya otot dan kulit kelopak mata, perubahan sistem
lakrimal (air mata), proses penuaan pada kornea (organ yang menerima rangsang cahaya),
penurunan produksi aquous humor, perubahan refraksi, perubahan struktur dalam bola mata,
katarak, dan glaukoma.
 Masalah Penglihatan paling sering
 Gangguan refraksi
 Katarak
 Glaukoma
 Retinopati diabetik
 Degenerasi makular
Back
 Gangguan fungsi pendengaran  Penurunan fungsi saraf-
syaraf pendengaran, perubahan organ-organ di dalam telinga.
Penurunan fungsi kedua panca indera ini mengakibatkan
sulitnya komunikasi bagi lansia, sehingga akibat lainnya adalah
penderita terisolasi atau mengisolasi diri.

Back
Insomnia

• Gangguan kekurangan tidur


Primary yang tidak ada hubungannya
dengan medis , psikis dan
Insomnia lingkungan

• Gangguan kekurangan tidur


Secondary yang disebabkan oleh beberapa
penyakit dan ganguan medis
Insomnia lainnya

Back
Klinis Insomnia

 Sukar untuk melelapkan mata


 Tidak dapat tidur nyenyak
 Terjaga lebih awal dari lazimnya
 Masih merasa letih lesu keeskoan pagi

Back
Impecunity (Proverty)

 Impecunity  usia lansia dimana seseorang menjadi kurang


produktif (bukan tidak produktif) akibat penurunan kemampuan
fisik untuk beraktivitas.
 Usia pensiun dimana sebagian dari lansia hanya mengandalkan
hidup dari tunjangan hari tuanya.

Back
Iatrogenesis

 Iatrogenics (iatrogenesis)
 Geriatri  multipatologik Memerlukan konsumsi obat yang tidak sedikit
jumlahnya  Efek samping dan efek interaksi obat-obat tersebut  mengancam
jiwa.
 Pemberian obat pada lansia haruslah sangat hati-hati dan rasional
o Penurunan fungsi hati
o Penurunan fungsi ginjal

Back
Immune Deficiency

 Immuno-defficiency  penurunan sistem kekebalan tubuh


 Penyakit kronis yang diderita seperti diabetes, gagal ginjal kronis, memperburuk respon
inflamasi dan kekebalan tubuh
 Banyak hal yang mempengaruhi penurunan sistem kekebalan tubuh pada usia lanjut
o Atrofi thymus
o Kulit dan mukosa yang menipis
o Refleks batuk dan bersin melemah
o Respon imun terhadap antigen menurun
o Penurunan jumlah antibodi.

Back
Impotence

 Ketidakmampuan melakukan aktivitas


seksual pada usia lanjut
 Disebabkan oleh gangguan organik
seperti gangguan hormon, syaraf, dan
pembuluh darah.
 Penyebab lainnya adalah depresi

Back
COMPREHENSIVE
GERIATRIC
ASSESMENT
Tujuan-2

Pengertian,
tujuan
dan manfaat CGA
Layanan Kesehatan
GERIATRI

Karakteristik
Geriatri

Masalah kesehatan pada geriatri;


KOMPLEKS
Membutuhkan PENDEKATAN
KHUSUS

• Comprehensive Geriatric Assessment (CGA)


• Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G)
Apakah yang dimaksud dengan CGA?

 Prosedur evaluasi yang multidimensi


 Mengungkapkan dan menguraikan berbagai masalah pada pasien
geriatri (described and explained)
 Menemu kenali semua aset pasien (berbagai sumber dan
kekuatan yang dimiliki pasien)
 Mengidentifikasi jenis pelayanan yang dibutuhkan
 Mengembangkan rencana asuhan secara terkoordinir
 Berorientasi kepada kepentingan pasien (dilihat tidak semata-
mata dari sudut medik)
Apakah yang dimaksud dengan CGA

 Suatu kajian klinik yang bertujuan untuk


 Mencapai derajat kesehatan optimal serta memiliki kemampuan fungsional tertinggi
 Tidak sekedar mengobati gangguan organ (impairment), tapi juga pada tingkat fungsi
sebagai individu (disability), dan fungsi sebagai anggota masyarakat (handicap)
Pengertian
Suatu proses diagnostik
multidisiplin, untuk menentukan
masalah dan kondisi medis,
kamampuan fungsional, psikososial
dan lingkungan bagi pasien lanjut
usia

Tujuan
Merencanakan penanganan yang

CGA komprehensif denganpendekatan


interdisiplin serta tindak lanjut
jangka pajang

Manfaat
Mendapatkan keterpaduan dalam
tatalaksana geriatri sehingga
tatalaksana menjadi efektif dan
efisien (penghematan
biayapengobatan
#Tujuan-3#

Kajian
Multidimensi pada
CGA
Pengkajian
MULTIDIMENSI pada CGA

• Pengkajian masalah medis(diagnosis medis)


• Pengkajian status fungsional (diagnosis
fungsional)
• Pengkajian status mental kognitif dan emosi/
afek
• Pengkajian status nutrisi
• Pengkajian kondisi sosial

Komponen CGA (pasien)


Pengkajian masalah medis
(diagnosis medis)

• Melakukan wawancara medis


• Keluhan utama + riwayat perjalanan
penyakit
• Pemeriksaan jasmani
• Pemeriksaan penunjang
• Tegakkan diagnosis medis (masalah
kesehatan)
Teknik Komunikasi dengan
Usia Lanjut

• Karena keterbatasan pendengaran


• Kadang-kadang kurang perhatian
• Mungkin secara kognitif sudah berkurang
• Faktor pendidikan

• Bicara Perlahan (jangan cepat-cepat, jangan terlalu pelan)


• Tatap wajahnya
• Biarkan ia membaca gerak bibir anda
• Jangan berteriak; volume suara perlu sedikit
ditambah,namun kalau agak keras anda disangka marah-
marah
Pengkajian Status
Fungsional

• Menilai kamapuan seseorang untuk melakukan aktivitas


hidup dasar sehari-hari
• Merupakan gambaran umur derajat kesehatan seseorang
berusia lanjut
• Dapat dijadikan patokan keberhasilan pengobatan/
termasuk evaluasi
• Kalau sakit berat tentu tidak mandiri
• Jika kondisi membaik maka ketergantungan akan
berkurang
1. MINI NUTRITIONAL ASSESMENT
(MNA)

 MINI NUTRITIONAL ASSESMENT (MNA) adalah tool nutrisi yang


valid yang berguna meng-identifikasi (screening / assesment)
malnutrisi dan atau memiliki resiko malnutrisi pada geriatri.
2. Mini-Mental State Examination
(MMSE)

 Merupakan tool / intrumen sederhana yang digunakan untuk


mengetahui kemampuan seseorang dalam berfikir / kemampuan
kognitif (terhadap progresnya yang membaik atau semakinmemburuk)
3. INDEKS AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI
BARTHEL

 Indeks aktivitas kehidupan sehari-hari Barthel bertujuan untuk


mengevalusi fungsi pasien dalam hal kemandirian atau
ketidakmampuan pasien dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Terdapat 10 kriteria yang akan dinilai. Masing-masing criteria memiliki
skor yang akan menjelaskan keadaan pasien. Total skor dari kesepuluh
criteria tersebuta akan menentukan nilai kemandirian atau
ketidakmampuan pasien dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
4. ABBREVIATED MENTAL TEST
(AMT)

 Diperkenalkan pertama kali oleh hodkinson pada tahun 1972, test ini
digunakan untuk melihat kemungkinan pasien mengalami demensia
(khususnya pada geriatri). Saat ini Juga digunakan untuk melihat
gangguan confusion dan ganggaun kognitif pada geriatri
5. GERIATRIC DEPRESSION SCALE

 GDS adalah screening tools untuk menilai kemungkinan pasien-pasien


geriatri mengalami depresi / demensia
KESIMPULAN

 - GERIATRIC MEDICIN ADALAH CABANG ILMU DARI GERONTOLOGI


 - PASIEN GERIATRI ; - PENYAKIT DEGENERATIF KRONIK
- MULTIPATOLOGI
- POLIFARMASI
- FAAL DAN SISTEM ORGAN MENURUN
- GEJALA DAN TANDA PENYAKIT TIDAK KHAS
- GANGGUAN NUTRISI
Kesimpulan

 COPREHENSIVE GERIATRIC ASSESSMENT :


PROSEDUR EVALUASI YANG MULTIDIMENSI DAN BERORIENTASI KEPADA
KEPENTINGAN PASIEN  Derajat Kesehatan Pasien yang Optimal
 MELIPUTI ;
Geriatric Depresion Scale
Activity Daily Living
Mini Mental State Examination / Abreviat Mental Tes
Mini Nutrisi Assessment
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai