CE II
Oleh:
Jeremy Evans Darmawan
01071180101
2
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An.T
• Umur : 3 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Pasan Indah, Bojong Nangka
• Tanggal datang : 1 Oktober 2019
• No RM : 0025XXX
3
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesa di
Puskesmas Bojong Nangka pada tanggal 1 Oktober
2019.
Keluhan Utama
Ruam kemerahan sejak 2 hari yang lalu
5
• Perjalanan Penyakit
1 2 3 4 5 6 7 JUMAT
tidak
13.00 WIB Demam, Demam tinggi Demam Demam, Demam,
demam
Demam tinggi, batuk Minum tinggi tinggi, Batuk kering, Demam,
37,3 C
batuk kering,pilek, kering, obat pereda ,batuk Batuk pilek, nyeri Batuk kering
nyeri kepala cekot pilek, nyeri demam sering, kering, pilek, telan,mata tambah
cekot ,badan terasa kepala sumer sumer. pilek, nyeri nyeri merah, berair, sering, pilek,
sakit semua cekot Batuk(+), telan, mual. telan,mata belekan nyeri
Diberi obat pereda cekot pilek (+), merah, gatal,bercak telan,mata
demam demam ,badan mual (+), berair, merah wajah, merah, berair,
agak turun, badan terasa sakit muntah (-) , belekan leher, tangan belekan
lebih enak semua gatal,bercak dan kaki gatal,bercak
merah merah
wajah, leher, seluruh tubuh
tangan dan
kaki,muntah
PKM
8
Riwayat Nutrisi
• Pasien mengonsumsi ASI sejak lahir hingga 1 tahun 9 bulan. Pasien juga
diselangi dengan MPASI sejak berusia 6 bulan.
Riwayat Imunisasi
• Ibu pasien mengaku bahwa riwayat imunisasi pasien lengkap.
Riwayat Kebiasaan
• Pasien memiliki kebiasaan bermain di taman depan rumah.
Riwayat Alergi
• Alergi obat & makanan (-)
11
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
• Keadaan umum : Tampak sakit ringan
• Tingkat kesadaran : Kompos mentis
• Tekanan darah : 110/80 mmHg
• Nadi : 90 kali/ menit
• Suhu tubuh : 38,6° C
• Berat badan : 17 Kg
• Tinggi Badan : 98 cm
• BMI : 17.7 (Underweight)
12
Pemeriksaan Generalis
Kulit
• Status lokalis: regio mastoid, fascialis, colli,
thorakalis, abdominalis, dan ektrimitas superior
ditemukan lesi makulopapular eritematous,
berukuran milier, dengan bentuk tidak teratur.
13
Kepala
- Wajah normal simetris
Mata
- sklera ikterik (-)
- sklera hiperemis (+)
- konjungtiva anemis (-)
Telinga
- Daun telinga simetris
- bekas luka/deformitas (-)
- pendarahan, secret atau serumen (-)
- nyeri pada mastoid dan tragus (-)
Hidung
- nafas cuping hidung (-)
- Bentuk hidung normal dan tidak ada deformitas
- ditemukan secret mucus berwarna putih jernih
Leher
- Tidak ditemukan adanya pembesaran nodul limfa
Mulut
- Tonsil tidak hiperemi, T1:T1
- Tidak ditemukan adanya masa berwarna putih dan kuning
- Faring tidak hiperemis
- Terdapat bintik-bintik koplik pada mukosa bukal
15
Toraks
• Inspeksi: pectus excavatum(-), pectus carinatum(-) dan barrel chest(-)
Jantung
• Auskultasi : Suara jantung normal S1-S2.
• Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba.
• Perkusi : Batas jantung normal.
Paru
• Auskultasi : nafas vesicular, tidak ada rhonci(-), wheezing(-) dan stridor(-)
• Palpasi : Chest expansion normal, taktil vokal fremitus simetris.
• Perkusi : Seluruh lapang paru terdengar sonor.
16
Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas luka dan
operasi, caput medusa, spider navy, bentuk
perut datar.
Auskultasi : tidak terdapat peningkatan
bising usus, 23 x/ menit.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : Seluruh lapang abdomen
terdengar timpani.
Ekstrimitas Atas
• Akral hangat
• Tidak terdapat clubbing fingers atau sianosis
Ekstrimitas Bawah
• Akral hangat
• Tidak terdapat edema
17
18
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan
• Disarankan tes serologi IgM dan IgG
19
RESUME
keluhan terdapat makula dan papula 2 hari yang lalu
pertama kali muncul di regio mastoid yang menjalar secara ke regio fascialis,
thorakalis, abdominalis dan kedua ekstremitas superior
Batuk kering (+), pilek (+), konjungtivitis(+), demam (+) 3 hari yang lalu
Pertama kali bergejala serupa
Belum konsumsi obat
kakak pasien mengalami keluhan yang serupa 2 minggu yang lalu.
vaksinasi teratur dan lengkap
makulopapular yang eritematous, berukuran milier, dengan susunan soliter
dan polisiklik, dan menyebar secara bilateral, konfluens, dan regional
20
TATALAKSANA
Non Medikamentosa
• Beristirahat dengan cukup.
• Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak Vit.A
• Menjaga hidrasi tubuh dengan meminum air 8
gelas/hari.
• Vaksinasi booster untuk campak pada usia 6 tahun.
• Vaksinasi booster untuk MMR pada usia 5 tahun.
Medikamentosa
• Paracetamol 10-15 mg/kgBB3x1
• Chlorpheniramine 0,4 mg/kgBB/hari 2x1
• Vitamin A 200.000 iu atau 60 mg / hari selama 2 hari
22
• Prognosis
• Qua ad vitam : Dubia ad bonam
• Qua ad functionam : Dubia ad bonam
• Qua ad sanationam : Dubia ad bonam
Definisi
Campak atau rubeola adalah suatu penyakit infeksi virus
akut yang ditandai dengan keluarnya ruam makulopapular.
Virus penyebab campak adalah virus Paramyxoviridae
yang menyebar secara aerogen.
Family: Paramyxoviridae
Genus: Morbillivirus
Measles
Species:
morbillivirus
Epidemiology
• Menurut WHO, pada tahun 2015 terdapat
sejumlah 195.762 kasus campak di seluruh
dunia.
• sebagian besar penderitanya adalah individu
yang tidak mendapatkan imunisasi campak.
• Campak masih banyak ditemukan di negara-
negara Eropa, Asia-Pasifik dan Afrika.
• Tidak terdapat perbedaan secara jenis kelamin
maupun ras.
• Di Indonesia dilaporkan terdapat sejumlah
12.222 kasus campak pada tahun 2014.
Menurut kelompok umur, pada tahun 2007-
2015
• 5-9 tahun 32,2%
• 1-4 tahun 25,4%
Namun jika dihitung rata-rata umur tunggal
• bayi <1 tahun merupakan kasus yang
tertinggi, yaitu sebanyak 9,5%.
Pathophysiology
Clinical Manifestations
Diagnosis
• Manifestasi klinis dan anamnesis. Pemeriksaan laboratorium jarang dilakukan. Serum
antibodi dari virus campak dapat dilihat dengan pemeriksaan Hemagglutination-
inhibition (HI), complement fixation (CF), immune precipitation, hemolysin
inhibition, ELISA, serologi IgM-IgG, dan fluorescent antibody (FA). Pemeriksaan HI
dilakukan dengan menggunakan dua sampel yaitu serum akut pada masa prodromal
dan serum sekunder pada 7 – 10 hari setelah pengambilan sampel serum akut. Hasil
dikatakan positif bila terdapat peningkatan titer sebanyak 4x atau lebih.
Serum IgM merupakan tes yang berguna pada saat munculnya ruam. Serum IgM
akan menurun dalam waktu sekitar 9 minggu, sedangkan serum IgG akan menetap
kadarnya seumur hidup. Pada pemeriksaan darah tepi, jumlah sel darah putih cenderung
menurun.
Komplikasi
a. Bronkopneumonia
b. Encephalitis
c. Subacute Slcerosing Panencephalitis (SSPE)
d. Konjungtivitis
e. Otitis Media
f. Diare
g. Jantung: Miokarditis dan perikarditis
Tatalaksana
• Pengobatan bersifat suportif dan simptomatis, terdiri dari istirahat,
pemberian cairan yang cukup, suplemen nutrisi
• antibiotik diberikan bila terjadi infeksi sekunder
• anti konvulsi apabila terjadi kejang
• antipiretik bila demam
• vitamin A
• Indikasi rawat inap bila hiperpireksia (suhu >39.5˚C), dehidrasi,
kejang, asupan oral sulit atau adanya penyulit. Pengobatan dengan
penyulit disesuaikan dengan penyulit yang timbul.
Pencegahan
• Makulopapula
• Demam
• 3C
• Penyebaran sefalokaudal
• Kakak pasien memiliki gejala yang
sama 2 minggu yang lalu
Varicella Zoster
• vesikel
• No 3C
• Demam
• penyebaran terjadi dari tubuh
ke wajah
Rubella
• ruam kemerahan
• demam
• konjungtivitis
• sefalokaudal
• Lymphadenopathy
• Bintik Forcheimer
Thank You