selanjutnya)
Stadium hepatisasi kelabu (konsolidasi)
Stadium akhir (resolusi)
A. Berdasarkan klinis dan epidemiologi
Pneumonia komuniti (Community-acquired
pneumonia= CAP)
Penumonia nosokomial (Hospital-acquired
Pneumonia= HAP)
Pneumonia pada penderita
immunocompromised Host
Pneumonia aspirasi
B. Berdasarkan lokasi infeksi
Pneumonia lobaris
Bronko pneumonia (Pneumonia lobularis)
Pneumonia interstisial
Penegakan diagnosis pneumonia dapat
dilakukan melalui:
Gambaran Klinis
Pemeriksaan Laboratorium
Gambaran Radiologis
Pemeriksaan Bakteriologis
Gejala-gejala pneumonia serupa untuk semua
jenis pneumonia. Gejala-gejala meliputi:
Gejala Mayor: 1.batuk
2.sputum produktif
3.demam (suhu>37,80c)
Gejala Minor: 1. sesak napas
2. nyeri dada
3. konsolidasi paru pada
pemeriksaan fisik
4. jumlah leukosit >12.000/L
Pada pemeriksaan laboratorium terdapat
peningkatan jumlah leukosit, biasanya
>10.000/ul kadang-kadang mencapai
30.000/ul, dan pada hitungan jenis leukosit
terdapat pergeseran ke kiri serta terjadi
peningkatan LED.
Untuk menentukan diagnosis etiologi
diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah
dan serologi. Kultur darah dapat positif pada
20-25% penderita yang tidak diobati. Anlalisa
gas darah menunjukkan hipoksemia dan
hiperkarbia, pada stadium lanjut dapat terjadi
asidosis respiratorik.
1.Pneumonia Lobaris
Tampak gambaran gabungan konsolidasi berdensitas tinggi
pada satu segmen/lobus (lobus kanan bawah PA maupun
lateral)) atau bercak yang mengikutsertakan alveoli yang
tersebar. Air bronchogram biasanya ditemukan pada
pneumonia jenis ini.
Hasil CT scan dada ini menampilkan gambaran
hiperdens di lobus atas kiri sampai ke perifer.
2. Bronchopneumonia (Pneumonia Lobularis)
kompres
Minum banyak
Obat-obat penurunan panas, mukolitik,
ekspektoran
Antibiotika
Penderita yang dirawat di Rumah Sakit,
penanganannya di bagi 2 :
Penatalaksanaan Umum
Pemberian Oksigen
Pemasangan infuse untuk rehidrasi dan koreksi
elektrolit
Mukolitik dan ekspektoran, bila perlu dilakukan
pembersihan jalan nafas
Obat penurunan panas hanya diberikan bila suhu
> 400C, takikardi atau kelainan jantung.
Bila nyeri pleura hebat dapat diberikan obat anti
nyeri.
Pengobatan Kausal
Dalam pemberian antibiotika pada penderita
pneumonia sebaiknya berdasarkan MO
(Mikroorganisme) dan hasil uji kepekaannya,
A.Tuberculosis Paru (TB)
B. Atelektasis
C. Efusi Pleura