Anda di halaman 1dari 34

 Stroke adalah penyebab kematian dan

disabilitas utama.

 Pengkajian retrospektif terbaru


menemukan bahwa 40,9% dari 757
kasus stroke adalah stroke hemoragik

 Morbiditas yang lebih parah dan


mortalitas yang lebih tinggi terdapat
pada stroke hemoragik dibandingkan
stroke iskemik.
 Telensefalon (endbrain)
 korteks serebri, system
limbic, basal ganglia
(nucleus kaudatum, nucleus
klaustrum dan amigdala)

 Diensefalon (interbrain) 
epitalamus, thalamus,
subtalamus, dan
hipotalamus.

 Mesensefalon (midbrain) 
corpora quadrigemina
kolikulus superior dan
kolikulus inferior 
nucleus rubra dan
substansia nigra

 Metensefalon (afterbrain),
pons dan medulla
oblongata

 Cerebellum
 Arteri Karotis Interna

.
 Arteri Vertebrobasilaris
Arteri Vertebralis kanan dan kiri  Arteri
Basilaris

 Sirkulus willisi
Arteri karotis interna dan arteri vertebrobasilaris
disatukan oleh pembuluh-pembuluh darah
anastomosis ya itu sirkulus arteriosus willisi
 Fungsi-fungsi dari otak adalah otak
› pusat gerakan atau motorik,
› pusat sensibilitas,
› area broca atau pusat bicara motorik,
› area Wernicke atau pusat bicara sensoris,
› visuosensoris,
› Cerebellum yang berfungsi sebagai pusat
koordinasi
› batang otak : tempat jalan serabut-serabut
saraf ke target organ
 Stroke adalah suatu tanda klinis yang
berkembang secara cepat akibat
gangguan otak fokal (atau global) dan
gejala-gejala yang berlangsung selama
24 jam atau lebih dan dapat
menyebabkan kematian tanpa adanya
penyebab lain yang jelas selain
vaskular.
(WHO)
 Stroke hemoragik adalah stroke yang
terjadi apabila lesi vaskular
intraserebrum mengalami ruptur
sehingga terjadi perdarahan ke dalam
ruang subaraknoid atau langsung ke
dalam jaringan otak [3]
 Perdarahan Intraserebral
 Pecahnya pembuluh darah otak
karena tekanan darah yang
tinggi

 Perdarahan Subaraknoid
 Pecahnya aneurisma atau
malformasi pembuluh darah
 Penyumbatan Arteri Serebri Media
 Penyumbatan Arteri Serebri Anterior
 Penyumbatan Arteri Serebri Posterior
 Penyumbatan Arteri Basilaris
 Tingkat kesadaran yang berubah
 Defisit neurologis fokal
 Jika Cerebellum terlibat :
› ekstremitas ataksia,
› vertigo atau tinnitus,
› mual dan muntah,
› hemiparesis atau quadriparesis,
› hemisensori,
› gerakan mata yang mengakibatkan kelainan
diplopia atau nistagmus,
› kelemahan orofaringeal atau disfagia,
› wajah ipsilateral dan kontralateral tubuh.[2]
 Berdasarkan Riwayat dan keluhan utama
 Perdarahan Intracerebral pembagian
berdasarkan Luessenhop et al.
 Sistem Gradding Perdarahan
Subaraknoid
Hunt & Hess Grading of Sub-Arachnoid Hemorrhage

Grade Kriteria
I Asimptomatik atau minimal sakit keoala atau leher
kaku
II Sakit kepala sedang hingga berat, kaku kuduk, tidak
ada defisit neurologis
III Mengantuk, kebingungan, atau gejala fokal ringan
IV Stupor, hemiparese sedang hingga berat, kadang ada
gejala deselerasi awal
V Koma
 WFNS SAH grade

WFNS GCS Score Major facal deficit


grade
0    
1 15 -
2 13-14 -
3 13-14 +
4 7-12 + or -
5 3-6 + or -
 CT Scan Non Contras
 untuk membedakan stroke iskemik
dan stroke hemoragik

 MRI
 Untuk mendeteksi stroke secara
cepat

 Siriraj Hospital Score


 Siriraj Hospital Score
 Versi orisinal:
= (0.80 x kesadaran) + (0.66 x muntah) + (0.33 x sakit kepala)
+ (0.33x tekanan darah diastolik) – (0.99 x atheromal) –
3.71.
 
 Versi disederhanakan:
= (2.5 x kesadaran) + (2 x muntah) + ( 2 x sakit kepala) + (0.1 x
tekanan darah diastolik) – (3 x atheroma) – 12.
 
› Kesadaran:
Sadar = 0; mengantuk, stupor = 1; semikoma, koma = 2
› Muntah: tidak = 0 ; ya = 1
› Sakit kepala dalam 2 jam: tidak = 0 ; ya = 1
› Tanda-tanda ateroma: tidak ada = 0 ; 1 atau lebih tanda ateroma = 1
(anamnesis diabetes; angina; klaudikasio intermitten)
  
Pembacaan:
Skor > 1 : Perdarahan otak
< -1: Infark otak
Sensivitas : Untuk perdarahan:
89.3%.
Untuk infark: 93.2%.
Ketepatan diagnostic : 90.3%.
 A. Penatalaksanaan di Ruang Gawat
Darurat
1. Evaluasi cepat dan diagnosis
2. Terapi umum (suportif)
› stabilisai jalan napas dan pernapasan
› stabilisasi hemodinamik/sirkulasi
› pemeriksaan awal fisik umum
› pengendalian peninggian TIK
› penanganan transformasi hemoragik
› pengendalian kejang
› pengendalian suhu tubuh
› pemeriksaan penunjang
 B. Penatalaksanaan Stroke
Perdarahan Intra Serebral (PIS)
Keputusan Operasi atau tidak
 2. Tindakan untuk mencegah perdarahan
ulang setelah PSA 1

› Istirahat di tempat tidur secara teratur


atau pengobatan dengan
› Terapi antifibrinolitik.
› Pengikatan karotis tidak bermanfaat
pada pencegahan perdarahan ulang.
› Penggunaan koil intra luminal dan balon
masih uji coba.
 Operasi pada aneurisma yang rupture 1

› Operasi clipping.
› Aneurisma yang incompletely clipped
mempunyai resiko yang tinggi untuk
perdarahan ulang.
 Peningkatan tekanan intrakranial
 Herniasi
 Deteorisasi
 Disabilitas Permanen
 Tergantung pada
› Tingkat keparahan stroke
› Lokasi perdarahan
› Ukuran dari perdarahan.
 Mengatur pola makan
 Melakukan olah raga
 Menghentikan rokok
 Menghindari minum alkohol dan
penyalahgunaan obat
 Memelihara berat badan yang layak
 Perhatikan pemakaian kontrasepsi oral bagi
yang beresiko tinggi
 Penanganan stres dan beristirahat yang cukup
 Pemeriksaan kesehatan teratur Pemakaian
antiplatelet
1. Kelompok Studi Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia.Guideline Stroke
2007. Edisi Revisi. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia: Jakarta, 2007.
2. Nasissi, Denise. Hemorrhagic Stroke Emedicine. Medscape, 2010. Available at:
http://emedicine.medscape.com/article/793821-overview. Access on : September 29,
2012.
3. Price, Sylvia A. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit ed.6.EGC, Jakarta. 2006
4. Sjahrir, Hasan. Stroke Iskemik. Yandira Agung: Medan, 2003
5. Ropper AH, Brown RH. Adams dan Victor’s Principles of Neurology. Edisi 8. BAB 4. Major
Categories of Neurological Disease: Cerebrovascular Disease. McGraw Hill: New York.2005
6. Sotirios AT,. Differential Diagnosis in Neurology and Neurosurgery.New York. Thieme
Stuttgart. 2000.
7. Silbernagl, S., Florian Lang. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. EGC: Jakarta, 2007.
8. MERCK, 2007. Hemorrhagic Stroke. Available at:
http://www.merck.com/mmhe/sec06/ch086/ch086d.html. Access On : October 1, 2012
9. Samino. Perjalanan Penyakit Peredaran Darah Otak. FK UI/RSCM, 2006. Diunduh dari:
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/13PerjalananPenyakitPeredaranDarahOtak021.pdf/13Perja
lananPenyakitPeredaranDarahOtak021.html [Tanggal: 2 Oktober 2012]
10. Mesiano, Taufik. Perdarahan Subarakhnoid Traumatik. FK UI/RSCM, 2007. Diunduh dari:
http://images.omynenny.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/R@uuzQoKCrsAAFbxtPE1/
SAH%20traumatik%20Neurona%20by%20Taufik%20M.doc?nmid=88307927 [Tanggal: 2
Oktober 2012]
11 Poungvarin, N. Skor Siriraj stroke dan studi validasi untuk membedakan perdarahan
intraserebral supratentorial dari infark. Diunduh dari:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1670347/. [Tanggal: 2 Oktober 2012]
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai