Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI PERAN DINAS

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN


PERLINDUNGAN ANAK DALAM MENANGANI
KASUS KEKERASAN TERHADAP ANAK
pendahuluan
Anak merupakan aset yang
berharga bagi masa depan bangsa,
sebagai generasi muda penerus cita-
cita perjuangan bangsa yang patut
untuk diasuh, dilindungi dan dididik
dengan baik.

Pasal 28B ayat 2 Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang menyatakan bahwa
“Setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi”
Di Kabupaten Karawang sendiri,
diketahui hak-hak anak kurang begitu
diperhatikan dalam penanganan kasus
kekerasan.

Dalam penanganan kasus


kekerasan terhadap anak ini pihak
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak telah
mempersiapkan aplikasi SELAPOR.
Tujuan aplikasi ini agar tindak
kekerasan terhadap anak yang terjadi
di Kabupaten Karawang ini sedikitnya
bisa berkurang, karena siapapun yang
menjadi korbannya sekarang dapat
dengan mudah melaporkan tindak
kekerasan yang terjadi pada anak.
Hasil dan
pembahasan
Kegiatan Implementasi bertujuan untuk mengetahui
peran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kabupaten Karawang dalam menangani kasus
kekerasan terhadap anak serta untuk mengetahui faktor-
faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam
penanganan kasus kekerasan terhadap anak.

Menurut Ibu Diani Pratiwi (selaku Kepala Pendampingan


Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Karawang) implementasi peran dinas pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak dalam menangani kasus
kekerasan terhadap anak telah dilakukan secara tepat dan
Upaya dalam menangani kasus kekerasan pada anak

1. Menempatkan Satuan Petugas ( Satgas ) di setiap kecamatan yang berada di


Kabupaten Karawang, dengan melakukan penanganan secara langsung
terhadap korban.

2. Diserahkan kepada DP3A untuk dilakukannya kegiatan pendampingan,


dengan cara melakukan identifikasi terhadap korban yang diklasifikasikan
berdasarkan dua jenis kekerasan yaitu kekerasan yang menyerang
terhadap psikologis korban dan kekerasan yang menyerang fisik
korban.
faktor-faktor yang menjadi
penyebab terjadinya
kekerasan

1. Ketidakharmonisan hubungan suami istri yang berimbas


kepada anak, karena faktor ekonomi keluarga.

2. Kasus perselingkuhan orang tua yang tidak memenuhi


kebutuhan keluarga sehingga anak menjadi
pelampiasannya.
Peneliti menggunakan teori George C. Edward III untuk menganalisis Implementasi Peran
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam Menangani kasus Kekerasan
Terhadap Anak yang terjadi di Kabupaten Karawang, implementasi kebijakan dipengaruhi
oleh empat variabel, yaitu:

Struktur
Komunikasi Sumber daya Disposisi
Birokrasi
Simpulan dan
Saran
Simpulan
Sejauh ini Implementasi peran DP3A sudah berjalan dengan baik
dengan selalu melakukan pendampingan terhadap anak yang
mengalami kasus kekerasan dan bekerjasama juga dengan pihak
RSUD dan Polres Kabupaten Karawang juga Satpol PP dalam
menangani suatu masalah yang terjadi.
saran
Para orangtua yang mempunyai masalah seharusnya tidak
melampiaskannya kepada seorang anak, karena anak tersebut
tidak mengetahui apa-apa dan seharusnya setiap masalah yang
dihadapi oleh para orangtua korban bisa dibicarakan baik-baik
sehingga anak tidak akan kena imbasnya, cari jalan keluar yang
bisa membuat damai dan tidak melakukan diskriminasi.
THANK’S 

CREDITS: This presentation template


was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon, and infographics & images
by Freepik.
Please keep this slide for
attribution.

Anda mungkin juga menyukai