Anda di halaman 1dari 18

Persalinan beresiko distosia dan plasenta previa

Kelompok 6
definisi
 DISTOSIA
 Distosia adalah persalinan yang panjang,sulit abnormal
yang timbul akibat berbagai kondisi.(Bobak,2004:784).
 Distosia secara harfia,berarti persalinan sulit,ditandai
oleh kemajuan persalinan yang terlalu lambat.secara
umum persalinan abnormal sering terjadi jika terdapat
ketidakseimbangan ukuran antara bagian presentasi
janin dan jalan lahir.(Leveno,2009).
 Definisi distosia adalah persalinan yang sulit yang
ditandai dengan adanya hambatan kemajuan dalam
persalinan (tim obstetric.FKUNPAD,2005)
 PLASENTA PREVIA
 Plasenta previa adalah plasenta yang
letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah
uterus sehingga dapat menutupi sebagian
atau seluruh pembukaan jalan lahir.
Etiologi/penyebab
 Distosia
 1.Persalinan difungsional akibat kontraksi uterus yang
tidak efektif atau akibat upaya mengejan ibu
(kekuatan/power)
 2.Perubahan struktur pelvis (jalan lahir/passage)
 3.Sebab pada janin meliputi kelainan
presentasi/kelainan posisi ,bayi besar,dan jumlah bayi
(passenger)
 4.Respons psikologis ibu terhadap persalinan yang
berhubungan dengan pengalaman
,persiapan,budaya,serta sistem pendukung
 Plasenta previa
Plasenta bertumbuh pada segmen bawah uterus
tidak selalu jelas dapat diterangkan.bahwasanya
viskularisasi yang berkurang atau perubuhan atropi
pada desidua akibat persalinan yang lampau dapat
menyebabkan plasenta previa,tidaklah selalu benar.
Memang dapat dimengerti bahwa apabila aliran
darah ke plasenta tidak cukup seperti pada
kehamilan kembar maka plasenta yang letaknya
normal sekalipun akan memperluas permukaannya
sehingga mendekati atau menutupi sama sekali
pembukaan jalan lahir
Klasifikasi
 Distosia
1.Kelainan his
2.Jenis kelainan jalan lahir
3. Jenis kelainan janin
 Plasenta previa
1.Plasenta previa totalis
2.Plasenta previa lateralis
3.Plasenta previa parsialis
4.Plasenta previa marginalis
5.Plasenta letak rendah
Manifestasi klinik
 Distosia
Gejala pada ibu:
1.Gelisah
2.Letih
3.Suhu tubuh meningkat
4.Nadi dan pernapasan cepat
5.Edem pada vulva
6.Bisa jadi ketuban berbau janin
 
Gejala lain:
1.Dapat dilihat dan di rabah, perut rasa membesar kesamping.
2.Pergerakan janin pada bagian kiri lebih dominan.
3.Nyeri hebat dan janin sulit dikeluarkan
4.Terjadi distensi berlebihan pada uterus
5.Dada teraba seperti punggung,belakang terletak berlawanan dengan letak
dada,teraba bagian bagian kecil dan denyut jatung janin terdengar lebih jelas
pada dada.
 Plasenta previa
Menurut FKUI (2000) tanda dan gejala plasenta previa:
1.Pendarahan tanpa sebab,tanpa rasa nyeri,dari
biasannya dan berulang
2.Darah biasannya berwarna merah segar
3.Terjadi pada saat tidur atau saat melakukan aktivitas
4.bagian terdepan janin tinggi(floating),sering dijumpai
kelainan letak janin.
5.Pendarahan pertama atau first bleeding biasannya tidak
banyak dan tidak fatal,kecuali bila dilakukan periksa
dalam sebelumnya tetapi berdarahan berikut (recurente
bleeding) biasannya lebih banyak. 
Patofisiologi
 Distosia
His yang normal dimulai dari salah satu sudut
difundus uteri yang kemudian menjalar merata
simetris keseluruh korpus uteri dengan adanya
dominasi kekuatan pada fundus uteri dimana
lapisan otot uterus paling dominan,kemudian
mengadakan relaksasi secara merata dan
menyeluruh hingga tekanan dalam amnion balik
ke asalnnya kurang lebih 10 mmHg.
 Disamping itu,tonus otot uterus yang menaik menyebabkan
rasa nyeri yang lebih keras dan lama bagi ibu dapat pula
menyebabkan hipoksia pada janin.His ini juga disebut sebagai
incoordinate hypertonic uterine contraction .kadang – kadang
pada persalinan lama dengan ketuban yang sudah lama
pecah,kelainan his ini menyebabkan spasmus sirkuler
setempat,sehingga terjadi penyempitan kavum uteri pada
tempat itu . ini dinamakan lingkaran kontraksi atau lingkaran
kontriksi. Secara teoritis lingkaran ini dapat terjadi dimana-
mana , tetapi biasnnya ditemukan pada batas antara bagian
atas dengan segmen bawah uterus. Lingkaran kontriksi tidak
dapat diketahui dengan pemeriksaan dalam, kecuali kalau
pembukaan sudah lengkap sehingga tangan dapat dimasukan
ke dalam kavum uteri.
 Plasenta previa
Perdarahan anter partum akibat plasenta previa
terjadi sejak kehamilan 20 Minggu saat sekmen
uterus telah terbentuk dan mulai melebar dan
menipis. Umumnya terjadi pada trimester ke tiga
karena segmen bawah uterus lebih banyak
mengalami perubahan. Pelebaran segmen bawah
uterus dan pembukaan serviks menyebabkan sinus uterus
robek karena lepasnnya plasenta dari dindin uterus atau
karena robekan sinus marginalis dari plasenta.
Perdarahan tak dapat dihindarkan karena adanya
ketidakmampuan segmen bawah uterus untuk
berkontraksi seperti pada plasentta letak normal
Distosia
pengkajian
1. Identitas klien
2. Keluhan utama
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
b. Riwayat kesehatan sekarang
c. Riwayat kesehatan keluarga
d. Pengkajian pola fungsional
e. Pemeriksaan fisik
Diagnosa keperawatan:
 Nyeri
 Dilatasi serviks
 Edema
 Hipoksia jaringan
Intervensi:
 Tingkat nyeri di pantau secara regular
 Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi
lokasi,karakteristik,onset/durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetu
 Catat waktu/jenis obat ,hindari pemberian narkotik dan
anastesi blok epidural sampai serviks dilatasi 4 cm
 Tinjau ulang riwayat persalinan,awitan dan durasi
Implementasi
 Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang
meliputi lokasi,karakteristik,onset/durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri
dan faktor pencetu
 Catat waktu/jenis obat ,hindari pemberian
narkotik dan anastesi blok epidural sampai serviks
dilatasi 4 cm
 Meninjau ulang riwayat persalinan ,awitan dan
durasi
Evaluasi
 S: - klien mengatakan bahwa nyerinnya berkurang setelah diberikan
tindakan untuk mengupayakan rasa nyaman dengan relaksasi
- Pasien mengatakan lemas dan tidak mampu mengerjakan
dengan tenaga penuh
 O:- pasien masih pucat
-pasien terlihat pucat
 A:- masalah sebagian teratasi
-Masalah belum teratasi
 P:- mengajak pasien terus melakukan teknik relaksasi yang telah
diajarkan bila terasa nyeri
-lakukan tindakan yang dapat menghindari cedera
  
Plasenta previa

 Pengkajian
Pengumpulan data
1). Anamnesa
2). Riwayat kesehatan
3) Pemeriksaan fisik
 . Diagnosa keperawatan
1) Penurunan cardiac output
2) Ansietas
3) Hipoksia jaringan
 .Intervensi
1) Kaji TTV ,TD serta jumlah perdarahan
2) Bantu pemberian pelayanan kesehatan atau
mulai sarankan terapi cairan IV atau terapi
transfuse darah sesuai kebutuhan
3) Kaji jumlah darah yang hilang. Pantau
tanda/gejala syok
 Implementasi
1) Kaji TTV ,TD serta jumlah perdarahan
2) Bantu pemberian pelayanan kesehatan atau mulai sarankan
terapi cairan IV atau terapi transfuse darah sesuai kebutuhan
3) Kaji jumlah darah yang hilang. Pantau tanda/gejala syok
 Evaluasi
S: -Pasien mengatakan masih lemas
O:- Pasien terlihat pucat
A: -Masalah belum teratasi
P: - monitor TTV
-monitor perdarahan

Anda mungkin juga menyukai