LANJUT
MIGRAIN
Desi Amalia
(1921012002)
Rido Farnandi
(1921012006)
Desen Pengampu Rida Rosa
Dr. Suhatri, MS, (19210120010)
Apt
MIGRAIN
• Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti faktor penyebab migren,
diduga sebagai gangguan neurobiologis, perubahan sensitivitas sistem
saraf dan aktivitas sistem trigeminal vaskular, sehingga migren
termasuk dalam nyeri kepala primer.
FAKTOR PENCETUS
Perubahan hormon
stres
Cahaya kilat
Makanan/ terlambat
makan
Faktor herediter
Di perifer Gelombang
otak CGRP besar supresi neuron
Irama
Aktivasi saraf
Vasodilatasi vasodilatas
nosiseptif
pembuluh i
Vasodilatas darah Vasokontrik
i si
MIGRAIN
TEORI VASKULAR
• Migren jenis ini mempunyai gejala aura yang khas tetapi tanpa
diikuti nyeri kepala. Biasanya terdapat pada individu berumur lebih dari
40 tahun.
MIGREN DENGAN AWITAN AURA AKUT
Migren dengan aura yang berlangsung penuh kurang dari 5 menit. Kriteria diagnosis sama
seperti kriteria migren dengan aura, dimana gejala neurologi (aura) terjadi seketika
lebih kurang 4 menit, nyeri kepala terjadi selama 4-72 jam (bila tidak diobati atau dengan
pengobatan tetapi tidak berhasil), selama nyeri berlangsung sekurangnya disertai mual
atau muntah, fotofobia/fonofobia. Untuk menyingkirkan TIA dilakukan pemeriksaan
angiografi dan pemeriksaan jantung serta darah.
MIGREN OFTALMOPLEGIK
B. Infark migren
Penderita termasuk dalam kriteria migren dengan aura. Serangan yang terjadi sama
tetapi defisit neurologik tetap ada setelah 3 minggu dan pemeriksaan CT Scan
menunjukkan hipodensitas yang nyata pada waktu itu. Sementara itu penyebab lain
terjadinya infark dapat disingkirkan dengan pemeriksaan angiografi, pemeriksaan
jantung dan darah.
PENATALAKSANAAN
• Secara umum, penanganan migrain terbagi dalam terapi farmakologis dan non-farmakologis. Di
mana untuk terapi non-farmakologis adalah dengan menghindari faktor pencetus serangan,
seperti perubahan pola tidur (kurang tidur/ tidur berlebih), makanan yang merangsang, cahaya
terlalu terang, stres, kelelahan, perubahan cuaca, dsb. (3)
• Untuk terapi farmakologis, dibagi dalam dua bagian, yaitu terapi abortif dan terapi profilaksis.
• Terapi lini pertama adalah sebagai obat abortif nonspesifik untuk serangan ringan sampai
sedang atau serangan berat atau berespons baik terhadap obat yang sama, dapat dipakai
golongan analgesik atau NSAID yang dijual bebas.
• Terapi lini kedua adalah sebagai obat abortif spesifik apabila tidak responsif terhadap analgesik
dan NSAID (obat abortif nonspesifik) seperti golongan triptan dan dihidroergotamin (DHE).
PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI