Kelompok 8
Anisa Karimah
Gusti Silvia Fitriyani Sofyan
Ihya Azizah
Meiliyana Safitri
Sejarah Koalisi Fortifikasi Indonesia (KFI)
• Pemerintah Belanda di tahun 1927 mengeluarkan peraturan yang mengharuskan
yodisasi garam bagi garam rakyat yang dihasilkan oleh satu-satunya pabrik P.N.
Garam di Madura
• Perkembangan program fortifikasi di Indonesia berawal sejak tahun 1994 dengan
dikeluarkannya INPRES wajib yodisasi garam.
• Dilanjutkan dengan percobaan-percobaan fortifikasi terigu dengan zat besi pada
tahun 1997 yang berhasil mendorong terbitnya SNI wajib fortifikasi tepung terigu
tahun 2001/2002.
• Dari sudut kebijakan, perkembangan fortifikasi di Indonesia, didukung oleh terbitnya
UU Pangan tahun 1996, dan masuknya gizi sebagai prioritas dalam REPELITA.
• Tahun 2003 berdiri suatu lembaga independent non pemerintah yang mendukung
kebijakan dan program fortifikasi, dan terbentuklah Yayasan Koalisi Fortifikasi
Indonesia (KFI).
• Koalisi Fortifikasi Indonesia (KFI) ini didirikan oleh Prof. Soekirman, Suroso
Natakusuma, dan Budianto Wijaya yang concern dengan fortifikasi pangan melalui
kemitraan publik dan swasta.
• KFI mengembangkan fortifikasi minyak goreng dengan vitamin A di Makassar dan
Taburia (“sprinkles”) di Jakarta Utara. Kemudian tahun 2010 dirintis kebijakan
fortifikasi beras RASKIN dengan zat besi
Visi Dan Misi
Koalisi Fortifikasi Indonesia (KFI)
GAIN
KEMENTERIAN
KESEHATAN
GIZ/BASF/SAFO
KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN
UNICEF
KEMENTERIAN
PERTANIAN Gabungan Industri
Minyak Nabati Indonesia