LATAR BELAKANG
Walimah merupakan sesuatu perayaan yang diadakan
untuk merayakan suatu pesta. Ketika merayakan suatu
pernikahan, Nabi Saw. Menyuruh para sahabatnya
untuk merayakan pernikahan itu dengan
menghidangkan beberapa makanan.
PENGERTIAN WALIMAH
kata walimah walimah di ambil dari asal walmun yang
berarti perkumpulan, karena pasangan suami-istri pada
saat itu berkumpul sebagaimana yang di katakan AZ-Zuhri.
Bentuk kata kerjanya adalah awlama yang bermakna setiap
makanan yang di hidangkan untuk merasakan
kegembiraan.
HUKUM WALIMAH
Mengenai hal ini, ada perbedaan pendapat yakni
antara wajib dan sunnah. Pendapat Azh-Zhahiriyyah
menyatakan bahwa hukumnya wajib
Ahmad berpendapat bahwa walimah itu hukumnya
sunnah
Asy-syafi’i hukumnya sunnah mu’akkad. Karena
ketetapannya berasal dari Rasulullah SAW, baik
melalui ucapan maupun perbuatan beliau.
WAKTU WALIMAH
Waktu pelaksanaan walimah untuk peserta
pernikahan bisa diperpanjang dari ketika terjadi akad
nikah hingga setelah terjadi hubungan suami-istri.
Meskipun demikian yang lebih afdhal adalah yang
dilakukan setelah terjadi hubungan badan, karena
Rasulullah SAW tidak menyelenggarakan pesta
pernikahan untuk istri-istrinya kecuali setelah terjadi
hubungan badan.
TUJUAN WALIMAH
Untuk akad itu disaksikan oleh orang banyak untuk
membuktikan bahwa pernikahan ini sah dan untuk
mendoakan mempelai orang yang menikah.
HIKMAH WALIMAH
Bersukur keapda allah atas pertolongannya dalam
pernikahan
Berkumpulnya manusia pada pesta [pernikahan}
tersebut, mengajak agar saling mngsihi dan beramah
tamah
Menunjukka pernikahan yang sembunyi-sembunyi
menjadi terang-terangan untuk membedakan antara
pernikahan yang di syariatkan dan perzinahan yang di
larang
MEMENUHI UNDANG-UNDANG
WALIMAH
Pengikut mazhab Azh-Zhahiriyyah, Asy-Syafi’i dan
imam malik berpendapat bahwa memenuhi undangan
walimah adalah fardhu’ain bagi orang yang diundang
untuk mendatanginya. Ibnu Hazm beranggapan
itulah pendapat jumhur sahabat dan tabi’in.