Anda di halaman 1dari 24

Keperawatan Medikal Bedah I

Oleh kelompok 4
HIPERTENSI

Istilah hipertensi diambil dari bahasa Inggris


hypertension yang berasal dari bahasa Latin
“hyper” dan “tension. “Hyper” berarti super
atau luar biasa dan “tension” berarti tekanan
atau tegangan. Hypertension akhirnya
menjadi istilah kedokteran yang populer
untuk menyebut penyakit tekanan darah
tinggi
NEXT
Tekanan darah adalah tenaga yang dipakai
oleh darah yang dipompakan dari jantung
untuk melawan tahanan pembuluh darah,
jika tekanan darah seseorang meningkat
dengan tajam dan kemudian menetap tinggi,
orang tersebut dapat dikatakan mempunyai
tekanan darah tinggi atau hipertensi
(Gunawan, 2001).
Faktor-faktor risiko yang tidak dapat di ubah

 Riwayat keluarga
 Hipertensi dianggap poligenik dan multifactorial-yaitu, pada
seseorang dengan riwayat hipertensi keluarga, beberapa
gen mungkin berinteraksi dengan yang lainnya dan juga
lingkungan yang dapat menyebabkan tekanan darah naik
dari waktu ke waktu.
 Usia
 Hipertensi primer biasanya muncul pada anatara usia 30-
50 tahun. Peristiwa hipertensi meningkat dengan usia; 50-
60% klien yang berumur lebih dari 60 tahun memiliki
tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi sistolik
terisolasi umumnya terjadi pada orang yang berusia lebih
dari 50 tahun, fengan hampir 24% dari semua orang
terkena di usia 80 tahun.
 Jenis kelamin
Pada keseluruhan insiden hipertensi lebih banyak terjadi
pada pria dibandingkan wamita sampai kira-kira pada usia
55 tahun. Risiko pada pria dan wanita hampir sama antara
usia 55-74 tahun. Kemudian, setelah usia 74 tahun,wanita
berisiko lebih besar.
 Etnis

Statistik mortalitas mengindikasikan bahwa angka kematian


pada wanita berkulit putihmdewasa dengan hipertensi lebih
rendah dengan angka 4,7% pria berkulit putih pada tingak
terendah berikutnya yaitu 6,3% dan pria berkulit hitam
pada tingkat terendah berikutnya yaitu 22,5%, angka
kematian tertinggi pada wanita berkulit hitam pada angka
29,3%. Alasan penigkatan prevalansi hipertensi diantara
orang berkulit hitan tidak jelas, akan tetapi peningkatannya
dikaitkan dengan kadar renin yang lebih rendah.
Faktor-faktor risiko yang dapat diubah

 Diabetes
Hipertensi telah terbukti terjadi lebih dari dua kali lipat pada
klien diabetes menurut beberapa studi penelitian terkini
 Stress

Stres meningkatkan resistansi vascular perifer dan curah


jantung serta menstimulasi aktivitas system saraf
simpatis.Dar waktu ke waktu hipertensi dapat
berkembang.
 Obesitas

Obesitas, terutama pada tubuh bagian atas (tubuh


berbentuk”apel”), dengan meningkatnya jumlah lemak
sekitar diafragma, pingang dan perut, dihubungkan
dengan pengembangan hipertensi.
 Nutrisi
Konsumsi natrium bias menjadi faktor penting
dalam perkembangan hipertensi esensial.
Paling todak 40% dari klien yang akhirnya
terkena hipertensi akan sensitive terhadap
garam dan kelebihan garam mungkin menjadi
penyebab pencetus hipertensi pada individu
ini
 Penyalahgunaan obat

Merokok sigaret, mengkonsumsi banayk alkohol


dan beberapa pengunaan obat terlarang
merupakan faktor-faktor resiko hipertensi.
Patofisiologi
 Dalam Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth (2000)
menjelaskan patofisiologi hipertensi terdapat
pada, mekanisme yang mengatur atau
mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh
darah terletak di pusat vasonator
Komplikasi
dapat diketahui komplikasi yang mungkin
terjadi akibat hipertensi, yaitu antara lain
Jantung; infark miokard, angina pectoris,
gagal jantung kongestif.Sistem Saraf Pusat;
stroke, hipertensive encephalopathy.Ginjal;
penyakit ginjal kronik.Mata; hipertensive
retinopathy.pembuluh darah perifer;
peripheral vascular disease
Pada hipertensi tanda dan gejala dibedakan
menjadi:
1) Tidak Bergejala: maksudnya tidak ada gejala
spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan
tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa
mengeluh sakit kepala, pusing, lemas,
kelelahan, gelisah, mual dan muntah,
epistaksis, kesadaran menurun. Gejala
lainnya yang sering ditemukan: marah, telinga
berdengung, rasa berat di tengkuk, sukar
tidur, mata berkunang-kunang
Penatalaksanaan

1) Penatalaksanaan Non Farmakologis: adopsis


gaya hidup sehat oleh semua individu penting
dalam pencegahan meningkatnya tekanan
darah dan bagian yang tidak terpisahkan dari
terapi pasien dengan hipertensi
2) Berdasarkan penelitian terbaru pada obat- obat
antihipertensi yang tersedia sekarang ini
angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE
inhibitor), angiotensin-receptor blocker (ARBs),
calcium channel blocker, diuretik tipe Tiazid,
beta-blocker, semua menurunkan komplikasi
penyakit hipertensi
ASUHAN KEPERAWATAN

 Indentitas Pasien
 Nama :Tn.Muslim
 Umur :60 Tahun
 Agama :Islam
 Jenis Kelamin :Laki laki
 Pekerjaan :Pensiun
 Status Perkawinan: Kawin
 Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi
sebelumnya .
Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien di bawa ke RSUD dengan keluhan nyeri
kepala dan tengkuk merasa berat ,nyeri bertambah
ketika di bawa bangun,dan berkurang ketika di
bawa istirahat
Riwayat Kesehatan Keluarga
Di dalam keluarga pasien ,kedua orang tua
nya(ayah dan ibu) mempunyai riwayat hipertensi
,ayah nya meninggal karna serangan stroke
Diagnosa Keperawatan

 Nyeri akut berhubungan dengan


peningkatan tekanan skuler serebral.
 Ansietas berhububgan dengan perubahan
status kesehatan
 Gangguan pola tidur berhubungan dengan
penjalanan penyakit
DIAGNOSAKEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan
skuler selebral
NOC
1. Kontrol Nyeri
 *Secara konsisten menunjukkan mengenali kapa nyeri
terjadi.
 *Secara konsisten menunjukkan menggunakan sumber
daya yang tersedia.
 *Secara konsisten menunjukkan melaporkan nyeri yang
terkontrol.
2. Nyeri Efek yang Mengganggu
 *Tidak ada Ketidaknyamanan
 *Tidak ada Gangguan konsentrasi
 *Tidak ada Gangguan aktifitas fisik.

3. Tanda-tanda Vital
 *Tidak ada deviasi dari kisaran normal
Denyut jantung apikal
 *Tidak ada deviasi dari kisaran normal
Tingkat pernapasan
 *Tidak ada deviasi dari kisaran normal Irama
pernapasan
NIC
1.Pemberian Analgesik
 *Berikan kebutuhan kenyamanan dan aktifitas lain yang
dapat membantu relaksasi untuk memfasilitasi nyeri
 *Susun harapan yang positif mengenai keefektifan analgesik
untuk mengoptimalkan respon pasien
2. Manajemen nyeri
 *Berikan informasi mengenai nyeri seperti penyebab nyeri
berapa lama akan di rasakan dan antisipasi dari
ketidaknyaman akibat prosedur
 *Dorong pasien untuk memonitorkan nyeri dan menangani
nyeri dengan tepat
3. Bantuan pasien untuk mengontrol pemberian analgesic
 *Pastikan bahwa pasien tidak alergi terhadap analgesik yang
akan di berikan
 *Bantu pasien dan keluarga untuk memberikan dosis bolus
analgesik yang tepat
 ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
1.Tingkat Kecemasan
 *Tidak ada tidak dapat beristirahat
 *Tidak ada Wajah tegang
 *Tidak ada Mengeluarkan rasa marah secara berlebihan

2.Konsentrasi
 *Tidak teganggu Mempertahankan perhatian
 *Tidak terganggu mempertahankan diri untuk fokus
 *Tidak terganggu berespon terhadap tanda-
tanda visual
3.Koping
 *Secara konsisten menunjukkan
mengidentifikasi pola koping yang efektif
 *Secara konsisten menunjukkan
menyatakan perasaan akan kontrol diri
 *Secara konsisten menunjukkan modifikasi
gaya hidup untuk mengurangi stres
NIC
1.Pengurangan Kecemasan
 *Berada di posisi klien untuk meningkatkan rasa aman dan
mengurangi ketakutan
 *Dorong keluarga untuk mendampingi klien dengan cara yang
tapat
2.Peningkatan koping
 *Bantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan
jangka panjang yang tepat
 *Bantu pasien dalam memeriksa sumber-sumber yang tersedia
untuk memenuhi tujuan-tujuannya
3.Terapi Relaksasi
 *Dorong pasien untuk mengambilposisi yang nyaman dengan
pakaian longgar dan mata tertutup
 *Dorong pasien untuk mengulang praktikkan teknik relaksasi jika
memungkinkan
3.Gangguan pola tidur berhubungan dengan penjalanan penyakit
1. Tidur
 *Tidak terganggu pola tidur
 *Tidak terganggu kualitas tidur
 *Tidak ada Kesulitan memulai tidur 
2. Kelelahan Efek yang mengganggu
 *Tidak ada penurunan energi
 *Tidak ada gangguan dengan aktifitas sehari-hari
 
3.Tingkat depresi
 *Tidak ada perasaan depresi
 *Tidak ada insomnia
NIC
1.Peningkatan Tidur
 *Bantu pasien untuk membatasi tidur siang dengan
menyediakan aktivitas yang meningkatkan kondisi terjaga
dengan tepat
 *Perkirakan tidur\siklus bangun pasien di dalam perawatan
perencanaan
2. Teknik menenangkan
 *Yakinkan keselamatan dan keamanan klien
 *Identifikasi orang-orang terdekat klien yang bisa membantu
klien
3.Pengurangan kecemasan
 *Dorong keluarga untuk mendampingi klien dengan cara yang
tepat
 *Berada di sisi klien untuk meningakatkan rasa aman dan
mengurangi ketakutan
 Implementasi
Implementasi keperawatan merupakan
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu klien dari masalah kesehatan
yang dialaminya sehingga dapat meningkatkan
status kesehatan menjadi lebih baik dan dapat
menggambarkan kriteria hasil ya ng diharapkan.
 Evaluasi
Tahap evaluasi adalah perbandingan sistemik dan
terencana mengenai kesehatan klien dengan
tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan
cara berkesinambungan dan juga melibatkan klien
dan tenaga kesehatan lainnya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai