Anda di halaman 1dari 25

DEMOKRASI

INDONESIA
Kelompok 8
Cholida (12030115120085)
Sarah Nabila
Desca Nurul Chaerani (12030115120068)
KONSEP DASAR
DEMOKRASI
Istilah demokrasi (democracy) berasal dari penggalan kata
bahasa Yunani

Demos Cratein
 
Rakyat Pemerintahan

Abraham Lincoln (1863)


“Demokrasi adalah pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.”
Berdasar berbagai pengertian yang berkembang dapat dikategorikan 3 (tiga) makna demokrasi
yakni
1. Demokrasi​​sebagai​​Bentuk​​Pemerintahan
Aristotele
Plato s

Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan


yang baik yang buruk yang baik yang buruk

Monarki Tirani Monarki Tirani

Aristokras Aristokras
Oligarki
Oligarki i
i

Demokras
Demokras Polity
Mobokrasi i
i

Okhlokras
i
2. Demokrasi​​sebagai​​Sistem​​Politik

Bentuk pemerintahan yang


Republik dipimpin oleh seorang presiden
atau perdana menteri
Nicollo Machiavelli
(1467-1527)
Bentuk pemerintahan yang bersifat
kerajaan. Pemimpin negara
Monarki umumnya bergelar raja, ratu,
kaisar, atau sultan

Sistem Para pembuat keputusan kolektif yang


politik paling kuat dalam sistem itu dipilih
demokrasi melalui pemilihan yang jurdil
Samuel
Huntington (1997:
6-7) Meliputi
Sistem sistem totaliter, otoriter, absolut,
politik non rezim militer, sistem komunis, dan
demokrasi sistem
partai tunggal
3. Demokrasi​​sebagai​​Sikap​​Hidup

Nilai –
nilai
demokras
i

Dipraktikan
oleh
masyarakat
Menurut John Dewey,
Budaya Ide pokok demokrasi adalah pandangan
demokras hidup yang dicerminkan dengan perlunya
i partisipasi dari setiap warga yang sudah
dewasa dalam membentuk nilai-nilai yang
mengatur kehidupan.
Nilai-nilai dan Budaya Demokrasi
Henry B Mayo Rusli Karim Zamroni
1. Penyelesaian pertikaian 1. Inisiatif 1. Toleransi
secara damai dan 2. Disposisi resiprositas 2. Kebebasan
sukarela, 3. Toleransi mengemukakan dan
2. Menjamin perubahan 4. Kecintaan terhadap menghormati perbedaan
secara damai dalam keterbukaan pendapat
masyarakat dinamis 5. Komitmen 3. Memahami
3. Pergantian penguasa 6. Tanggung jawab, serta keanekaragaman dalam
secara teratur 7. Kerja sama keterhubungan masyarakat
4. Penggunaan paksaan 4. Terbuka dalam
sedikit mungkin berkomunikasi
5. Pengakuan dan 5. Menjunjung nilai dan
penghormatan terhadap martabat kemanusiaan
keanekaragaman 6. Percaya diri atau tidak
6. Penegakan keadilan menggantungkan diri pada
7. Memajukan ilmu orang lain
pengetahuan 7. Saling menghargai
8. Pengakuan penghormatan 8. Mampu mengekang diri
atas kebebasan 9. Kebersamaan
10.Keseimbangan.
PRINSIP-PRINSIP
DAN INDIKATOR
DEMOKRASI
Prinsip-prinsip Demokrasi

Sukarna Robert Dahl Franz Magnis


(1981) (Zamroni, 2011: Suseno (1997:
15) 58)
• Suatu sistem politik
• Kompetisi yang bebas • Negara hukum,
di antara para • pemerintah berada di
kandidat dan bawah kontrol nyata
masyarakat,
• partisipasi bagi • pemilihan umum yang
mereka yang telah bebas,
dewasa memiliki hak • prinsip mayoritas, dan
politik • adanya jaminan terhadap
hak-hak demokratis
Hendra Maswadi Rauf APA (ASEAN
People’s Assembly)
Nurtjahjo (1997: 14)
• Partisipasi,
(2006: 74-75) • Kebebasan/persamaa • inklusif,
• Prinsip secara n (freedom/equality)
• kedaulatan rakyat
• representasi,
substansial, • transparansi,
• prinsip secara (people’s sovereignty)
• akuntabilitas,
prosedural, • responsif,
• prinsip eksistensial • kompetisi yang bebas
dan adil, dan
• solidaritas
Kerangka Kerja dan Tema
Kerangka Kerja Hak-hak Warga Negara yang Kesetaraannya
Terjamin (Guaranteed Framework of Equal Citizen Rights)
• Kewarganegaraan yang Setara (Common Citizenship)
• Hak-hak Sipil dan Politik (Civil and Political Rights)

Institusi-institusi Pemerintah yang Representatif dan Akuntabel


(Institutions of Representative and Accountable Government)
• Pemilu yang Bebas dan Adil (Free and Fair Elections)
• Partai Politik yang Demokratis (Democratic Political Parties)
• Hubungan Sipil-Militer (Civil-Military Relations)
• Transparansi dan Akuntabiltas Pemerintahan (Governmental Transparency and
Accountability)
• Supremasi Hukum (Rule of Law)
• Desentralisasi (Decentralization)
Masyarakat yang Demokratis atau Sipil (Civil or Democratic
Society)
• Media yang Independen dan Bebas (Independent and Free Media)
• Partisipasi Populer (Popular Participation)
Kerangka Kerja, Tema, dan Indikator
KERANGKA
TEMA DIMENSI LEGAL DIMENSI INSTITUSIONAL DIMENSI KINERJA
KERJA
Hak-hak Kewarga- ● Jaminan atas ● Terbentuknya institusi- ● Sejauh mana konflik2
Warganegara negaraan kewarganegaraan yang setara institusi yang relevan dan komunal & kekerasan
yang yang & universal, juga masyarakat atau mekanisme-mekanisme terjadi & diselesaikan.
Kesetaraannya Setara yang plural (sehubungan untuk menangani ● Sejauh mana diskriminasi
Terjamin dengan perihal etnisitas, permasalahan kelompok- terjadi atas kel2
agama, ras, gender, kelas, kelompok minoritas/ minoritas/ termarjinal.
status sosial, dll). termarjinal dalam masyarakat ● Sejauh mana status
● Adanya pengakuan status yang plural (sehubungan khusus diberikan utk
kelompok-kelompok minoritas/ dengan e/a/r/g/k/ss, dll). kasus2 khusus yg
termarjinalisasi. ● Terbentuknya mekanisme- berkaitan dg kel2
● Jaminan adanya upaya resolusi mekanisme untuk minoritas/ termarjinal.
damai untuk konflik-konflik menyelesaikan konflik-konflik
komunal. komunal.
Hak-hak ● Adanya perlindungan thd ● Terbentuknya Komisi HAM ● Efektivitas Komisi HAM
Sipil & warganegara dari kekerasan independen. dlm meng-awasi
Politik politik & pelanggaran fisik atas ● Terbentuknya kantor publik perkembang-an
individu. pembela HAM. penghormatan HAM.
● Jaminan atas kebebasan ● Jumlah & lingkup
berekspresi. pembunuhan politik
● Jaminan atas kebebasan (extra-judicial killings).
berserikat & berkumpul. ● Jumlah & lingkup
● Ratifikasi Konvensi kekerasan aparat
International Hak2 Sipil & keamanan.
Politik (ICCPR). ● Sejauh mana sensor
terjadi.
KERANGKA
TEMA DIMENSI LEGAL DIMENSI INSTITUSIONAL DIMENSI KINERJA
KERJA
Institusi2 Pemilu yg ● Jaminan atas adanya pemilihan ● Terbentuknya otoritas ● Sejauh mana terjadi
Pemerintah yg Bebas & umum/ kepala daerah sebagai elektoral (KPU/D) yg protes2 atau tuntutan atas
Representatif & Adil mekanisme utama utk peralihan mengatur & mengawasi pemilihan.
Akuntabel kekuasan dari warganegara ke pelaksanaan pemilihan yg ● Jumlah pemilih yg memilih
pemimpin. bebas & adil. (voter turnout).
● Jaminan atas hak utk memilih bagi ● Imparsialitas dr otoritas ● Keberagaman & lingkup
warganegara yg telah dewasa scr elektoral thd berbagai pilihan yg tersedia
universal. kandidat & partai2. merefleksikan perbedaan/
● Jaminan atas akses & keterbukaan ● Integritas dr proses pertentangan2 politik
dlm pemilihan umum/ kepala pemilihan yg menjamin (political cleavages).
daerah bagi kekuatan2 politik yg keterwakilan & ● Sejauh mana terjadi
berbeda. transparansi. kekerasan & penipuan dlm
● Jaminan atas keterwakilan dlm pemilihan.
Parlemen (berkaitan dg
e/a/r/g/k/ss, dll).

Partai ● Jaminan atas independensi PP dr ● Terbentuknya sistem partai ● Persentasi PP yg layak dr


Politik intervensi & control negara. yg stabil & representatif. suara nasional utk eksekutif
(PP) yg ● Adanya pendanaan negara utk PP ● Kefektifan PP dlm mewakili & legislatif.
Demokrati ● Adanya aturan2 hukum utk PP konstituen mereka. ● Perubahan signifikan dlm
s agar tdpt proses Intern-al yg ● Kapasitas utk pemerintahan melalui
demokratis, prosedur2 legal & mengekspansi fungsi & perubahan komposisi PP.
keterwakilan dlm PP (berkaitan dg konstituen mereka.
e/a/r/g/k/ss, dll). ● Adanya program2/
● Adanya aturan2 hukum ttg PP yg platform2 yg jelas &
memupuk disiplin & akuntabilitas akuntabel.
antara pejabat partai & anggota.
KERANGKA
TEMA DIMENSI LEGAL DIMENSI INSTITUSIONAL DIMENSI KINERJA
KERJA
Institusi2 Hubungan ● Jaminan atas supremasi sipil atas ● Kepemimpinan sipil dlm ● Sejauh mana t.erjadi
Pemerintah yg Sipil Militer militer. lembaga pertahanan kudeta militer.
Representatif & ● Jaminan adanya insulasi militer dengan otoritas atas ● Sejauh mana personel
Akuntabel atas birokrasi sipil. kebijakan pertahanan & militer (aktif & non-
● Jaminan atas akuntabilitas militer pembuatan anggaran. aktif) ditunjuk dlm
utk menghindari kemungkinan ● Kompetensi sipil dlm birokrasi sipil.
penyalahgunaan kekuasaan. menangani perihal ● Sejauh mana militer
keamanan & pertahanan terlibat dlm
nasional. memberikan keamanan
● Keterwakilan militer internal.
dibandingkan dg komposisi ● Sejauh mana militer
masyarakat luas. telah menjadi
profesional.
Transparansi & ● Jaminan atas akuntabilitas pejabat ● Terbentuknya institusi ● Tingkat persepsi publik
Akuntabilitas publik. independen utk atas kurangnya
Pemerintahan ● Jaminan atas tersedianya laporan akuntabilitas (IIA). akuntabilitas
periodik atas ● Terjaminnya kemandirian & ● Sejauh mana
● kekayaan & aset yg dimiliki imparsialitas lembaga IIA perkembangankinerja
pejabat publik. tsb. IIA.
● Ada kode etik dlm pelaksanaan ● Kecukupan sumber daya ● Jumlah & lingkup
pelayanan publik. utk pejabat publik yg mdptk
● Adanya sanksi atas kemungkinan ● memenuhi mandat IIA. sanksi.
pelanggaran atau penyalahgunaan ● Kemauan & kapasitas utk
wewenang. menjalankan pengawasan.
● Jaminan atas kebebasan informasi
seputar kinerja, tindakan2, &
keputusan2 pemerintah.
KERANGKA
TEMA DIMENSI LEGAL DIMENSI INSTITUSIONAL DIMENSI KINERJA
KERJA
Institusi2 Supremasi ● Jaminan atas independensi ● Terbentuknya sistem ● Status kasus2 judisial yg
Pemerintah yg Hukum lembaga judisial dari kontrol peradilan kriminal. tercatat (jumlah kasus
Representatif & legislatif & eksekutif. ● Perlakuan yg imparsial & tertunda & waktu rata2 utk
Akuntabel ● Jaminan atas kesetaraan & setara dlm sistem pidana. kasus2 yg diselesaikan)
keamanan akses thd keadilan. ● Kapasitas sistem pidana utk ● Kinerja kantor kejaksaan
● Jaminan atas bantuan hukum mengakomodasi narapidana agung.
bagi warganegara yg kurang & tahanan.
mampu.

Desentralisa ● Jaminan atas transfer/delegasi ● Sejauh mana kontrol atas ● Sejauh mana terdapat
si kekuasan & fungsi dari sumber daya oleh batasan bagi pemerintah
pemerintah pusat ke daerah. pemerintahan daerah. daerah dlm melaksanakan
● Jaminan atas otonomi dr ● Adanya pelatihan & kekuasaan & fungsi2nya.
pemerintahan daerah utk pendidikan utk unit ● Sejauh mana terdapat kerja
melakukan perencanaan & pemerintahan daerah. sama antara pemerintah
anggaran. ● Terbentuknya perangkat utk daerah dengan masyarakat
● Jaminan atas pemilihan keterwakilan & partisipasi sekitar dlm proses formulasi
pemerintahan lokal melalui yg lebih besar dari berbagai & implementasi kebijakan.
pemilihan kompetitif (baik kepentingan di daerah.
eksekutif maupun legislatif).
KERANGKA
TEMA DIMENSI LEGAL DIMENSI INSTITUSIONAL DIMENSI KINERJA
KERJA
Masyarakat yg Media yg ● Jaminan atas eksistensi ● Adanya akses thd media bagi ● Sejauh mana terjadi pelecehan &
Demokratis atau Indepen- masyarakat sipil/ “civil publik. kekerasan thd media.
Sipil den society” atau LSM, ● Kemampuan & kemauan dr ● Sejauh mana terdapat sensor
& Bebas maupun institusi media utk merepresentasi- pemerintah atas media.
Partisipasi kerelawanan yg kan berbagai alur opini & ● Sejauh mana terdapat pembatas
Populer indepen-den dr perspektif. atas kebebasan pers.
pemerintah. ● Kemampuan & kemauan utk ● Kemampuan LSM & lembaga
● Jaminan atas partisipasi bertindak sebagai pengawas/ kerelawanan lainnya dlm
masyarakat sipil atau “watchdog” pemerintah. memberikan kontribusi berupa
LSM dlm proses ● Kemauan & sejauh mana input kritis dlm proses perumusan
kebijakan. partisipasi warganegara dlm kebijakan.
● Jaminan atas LSM & lembaga kerelawanan ● Sejauh mana terdapat prosedur
keterlibatan aktif lainnya. internal LSM & lembaga
masyarakat sipil atau ● Adanya kejelasan mengenai kerelawanan lainnya yg demokratis.
LSM dengan aktor2 konstituen yg diwakili oleh ● Sejauh mana terdapat hambatan &
negara. LSM atau lembaga kerelawan batasan dlm partisipasi masyarakat
lain. sipil.
● Sejauh mana terdapat ● Sejauh mana terdapat
partisipasi dari elemen2 keberagaman sumber pendanaan.
masyarakat sipil yg berbeda
(sehubungan dg e/a/r/g/k/ss,
dll).
PERJALANAN
DEMOKRASI DI
INDONESIA
1. Pemilu (legislatif, presiden, pilkada) yang bebas,
KEMAJUAN transparan, damai
2. Check and balance di antara lembaga-lembaga
DEMOKRASI eksekutif dengan legislatif berjalan dinamis.
DI INDONESIA Kebebasan
3. berpendapat dan berserikat lebih baik

1. Masyarakat mengharapkan adanya peningkatan kualitas


demokrasi
PERUBAHA 2. Masyarakat juga mengharapkan pemerintahan yang
dihasilkan melalui prosedur demokrasi mampu menangkap
N PENTING dan mengartikulasikan kepentingan publik
3. menjauhkan diri dari kepentingan-kepentingan sempit
kelompok atau golongan tertentu.

1. sistem demokrasi sekarang belum banyak menghasilkan


kesejahteraan ekonomi dan sosial lebih baik.
2. Partisipasi rakyat dalam setiap proses pengambilan
PERMASALAHAN keputusan sedikit sementara sirkulasi elite nasional tidak
banyak berubah
3. rasa khawatir terhadap berbagai masalah yang cenderung
mengguncang sendi-sendi pokok kehidupan berbangsa dan
bernegara ( Gerakan separatisme dan isu keagamaan )
Ide Demokrasi Pendiri Negara
(Demokrasi Pancasila)
Mohammad Hatta (1953:39-41) :

Demokrasi asli itu memiliki 5 unsur atau anasir yaitu; rapat, mufakat, gotong
royong, hak mengadakan protes bersama dan hak menyingkir dari kekuasaan raja
absolut.

Sempi
Luas
t kedaulatan rakyat
yang dilaksanakan
kedaulatan rakyat
yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila
menurut hikmat
baik sebagai pedoman
kebijaksanaan dalam
penyelenggaraan
permusyawaratan
maupun sebagai cita-
perwakilan.
cita.
10 (sepuluh) pilar demokrasi
(Achmad Sanusi, 2006: 193-205)
◦ Demokrasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa
◦ Demokrasi yang Menjunjung Hak Asasi manusia
◦ Demokrasi yang mengutamakan Kedaulatan Rakyat
◦ Demokrasi yang didukung kecerdasan
◦ Demokrasi yang menetapkan pembagian kekuasaan
◦ Demokrasi yang menerapkan konsep Negara Hukum
◦ Demokrasi yang menjamin otonomi daerah
◦ Demokrasi yang berkeadilan sosial
◦ Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat
◦ Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
Praktik Demokrasi di
Indonesia
Masa kedua Republik Indonesia (1959-1965) yaitu
Masa pertama Republik Indonesia (1945-1959) yang masa Demokrasi Terpimpin yang banyak aspek
dinamakan masa demokrasi konstitusional yang menyimpang dari demokrasi konstitusional yang secara
menonjolkan peranan parlemen dan partai-partai dan formal merupakan landasannya dan menunjukkan
karena itu dinamakan Demokrasi Parlementer beberapa aspek demokrasi rakyat

Empat masa sejarah


demokrasi Indonesia
(Mirriam Budiardjo, 2008:
127-128)

Masa keempat Republik Indonesia (1998-sekarang)


Masa ketiga Republik Indonesia (1965-1998) yaitu yaitu masa reformasi yang menginginkan tegaknya
masa demokrasi Pancasila yang merupakan demokrasi di Indonesia sebagai koreksi terhadap praktik-
demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem praktik politik yang terjadi pada masa ketiga Republik
presidensiil Indonesia.
Alur demokrasi Indonesia (Afan Gaffar,
1999: 10)

Revolusi Demokrasi Demokrasi terpimpin


Reformasi (1998-
kemerdekaan (1945- parlementer (1950- serta orde baru
sekarang)
1949), 1959) (1960-1998)

1. proses konsolidasi demokrasi


1. terbatas pada interaksi politik di 1. Lembaga perwakilanrakyat atau 2. Pemilihan secara langsung
1. Mengaburnya sistem kepartaian
parlemen dan pers parlemeN berperan penting
2. Peranan DPR-GR sebagai lembaga 3. penguatan desentralisasi dan
2. Elemen-elemen demokrasi yang 2. Akuntabilitas pemegang jabatan otonomi daerah
legislatif lemah
lain belum sepenuhnya terwujud dan politisasi pada umumnya sangat
3. Basic human right sangat lemah 4. Sistem pertahanan dan keamanan
3. pemerintah masih disibukkan untuk tinggi;
(TNI dan Polri)
berjuang mempertahankan 3. Peluang berdirinya kepartaian 4. Masa puncak dari semangat anti
kemerdekaan kebebasan pers, dibuktikan dengan 5. Partisipasi politik
4. Pemilu tahun 1955 dilaksanakan pemberangusan harian Abdi dari
dengan prinsip demokrasi Masyumi dan harian Pedoman dari
5. Hak-hak dasar masyarakat umum PSIN
terlindungi. 5. Sentralisasi kekuasaan semakin
dominan dalam proses hubungan
pemerintah pusat dan daerah.
Tahapan Demokratisasi

Pergantian dari penguasa non demokratis


ke penguasa demokrasi

Pembentukan lembaga-lembaga dan


tertib politik demokrasi

Konsolidasi demokrasi

Praktik demokrasi sebagai budaya politik


bernegara
PENDIDIKAN DEMOKRASI
demokrasi adalah sebuah
learning process yang
lama dan tidak sekedar
meniru dari masyarakat
lain.

kesadaran bahwa
demokrasi adalah pola
kelangsungan demokrasi
kehidupan yang paling
tergantung pada
menjamin hak-hak warga
keberhasilan mentrans-
masyarakat itu sendiri,
formasikan nilai-nilai
demokrasi adalah pilihan
demokrasi pada
terbaik di antara yang
masyarakat.
buruk tentang pola hidup
bernegara

Pendidikan
demokrasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai