Anda di halaman 1dari 10

BAB III

KESIMPULAN
• Korban laki-laki usia 28 tahun datang ke IGD RSUP Dr.
M Djamil Padang pada hari Kamis tanggal 27 Februari
2020 pukul 20.00 WIB. Korban tersentrum aliran
listrik bertegangan tinggi saat sedang memanjat
pohon kelapa sawit, saat hendak turun, korban
tersangkut di kabel listrik tegangan tinggi sehingga
menyebabkan terjadinya luka bakar listrik.
Luka bakar listrik adalah luka yang disebabkan oleh trauma listrik,
yang merupakan jenis trauma yang disebabkan oleh adanya
persentuhan dengan benda yang memiliki arus listrik, sehingga dapat
menimbulkan luka bakar sebagai akibat berubahnya energi listrik
menjadi energi panas. Trauma listrik terjadi saat seseorang menjadi
bagian dari sebuah perputaran aliran listrik atau bisa disebabkan
pada saat berada dekat dengan sumber listrik.

Secara umum ada 2 jenis tenaga listrik


1. Tenaga listrik alam, seperti petir
2. Tenaga listrik buatan, seperti arus listrik searah (DC) contohnya
baterai dan arus listrik bolak balik (AC) contonya listrik PLN di
rumah atau pabrik
Luka bakar akibat listrik pada dewasa
sebagian besar terjadi saat korban
sedang bekerja, dengan risiko 9x lipat
lebih tinggi pada laki-laki
Luka bakar adalah suatu bentuk
kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber
panas seperti api, air panas, bahan
kimia, listrik dan radiasi, ada 3 cara
penentuan derajat luka bakar yaitu
surface, Wallace rules of nine serta Lund
and Border chart .
Pada korban ditemukan pada dada sebelah kanan, terdapat kulit yang
bergaung dengan tepi meninggi seluas 20 cm x 15 cm, pada lengan
ketiak juga terdapat kulit yang bergaung dengan tepi meninggi,

tanda-tanda listrik atau current mark (electric mark = stroomerk van


jellinek = joule burn).
Current mark adalah tanda untuk luka akibat listrik dan merupakan
tempat masuknya aliran listrik.
Luka listrik biasanya dapat diamati di titik masuk (entry point) maupun
titik keluar (exit point).

Gambaran current mark yaitu bentuk oval, berwarna kuning atau coklat
keputihan atau coklat kehitaman atau abu-abu kekuningan dan
dikelilingi daerah kemerahan dan edema sehingga menonjol dari
jaringan sekitarnya.
• Kerusakan pada jaringan akibat luka bakar listrik  kerusakan
struktur anatomi ,mengganggu fisiologis vital tubuh  menyebabkan
perubahan homeostasis pasien yang terkadang irreversible.
• Penanganan luka bakar dapat secara konservatif seperti resusitasi
penggantian darah, perawatan luka bakar, pemberian antimikroba
serta analgetik, perbaikan nutrisi sampai tindakan pembedahan
seperti early exicision dan grrafting escharotomy.
• Prognosis pada luka bakar tergantung dari derajat luka bakar, luas
permukaan badan yang terkena luka bakar, adanya komplikasi seperti
infeksi dan kecepatan pengobatan medikamentosa
RUMUS WALLACE: Rules of Nine
Pada orang dewasa “rumus 9”
seperti berikut; luas kepala dan
leher 9%, tangan kanan 9%,
tangan kiri 9%, dada dan perut
18%, punggung dan bokong 18%,
kaki kanan 18%, kaki kiri 18%,
dan genital 1%.

Rumus ini membantu untuk


memperkirakan luasnya
permukaan tubuh yang terbakar
pada orang dewasa.
LUND AND BROWDER CHART
• Kasus luka bakar harus dipertimbangkan masuk dalam derajat luka berat bila luas
daerah luka bakar >40% dari total permukaan tubuh atau adanya jenis trauma lain
yang simultan terjadi pada tubuh korban.
• Kondisi lain yang memenuhi persyaratan pasal 90 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana seperti timbulnya syok hipovolemik, yang bila ditemukan juga harus menjadi
pertimbangan dokter untuk menggolongkan luka dalam derajat luka berat.
• Penentuan derajat luka dilakukan setelah pengobatan dan perawatan selesai
dilakukan, atau apabila dokter menetapkan bahwa perjalanan penyakit korban,
tidak lagi dapat merubah kondisi derajat luka korban. Timbulnya komplikasi lokal
yang dapat menyebabkan disabilitas pada korban seperti timbulnya eschar dan
sindrom kompartemen, tidak boleh luput dari penilaian dokter dalam pembuatan
visum et repertum.1,5,6

Anda mungkin juga menyukai