Anda di halaman 1dari 21

CORONARIA

ARTERIA
DESEASE
Keperawatan Medikal Bedah 1

CREATED BY: GRUP


1
KELOMPOK 1
■ Anisa Noviyanti ■ Selvia Tamika
■ Ani Gayatri ■ Winda Rahmawati
■ Chintya Putri Aprilia ■ Wulanda Ayuni
■ Muhamad Parhan Rido
WHAT IS THE DEFINITION OF
CARDIOVASCULAR SYSTEM ?

Sistem kardiovaskuler merupakan organ


sirkulasi yang berfungsi memberikan dan
mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi
keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan
dalam proses metabolisme tubuh.
■ Penyakit jantung koroner (PJK) adalah masalah jantung yang terjadi akibat
penyempitan pembuluh arteri koroner. Penyakit jantung koroner (PJK)
merupakan salah satu dari banyak penyakit yang mematikan dan sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia. Pembuluh arteri koroner menyempit
disebabkan oleh penumpukan plak kolesterol di dinding dalamnya untuk
jangka waktu panjang. Penyempitan dinding arteri ini disebut aterosklerosis.
PENYEBAB DAN FAKTOR RESIKO
FAKTOR RESIKO YANG
FAKTOR RESIKO YANG TIDAK DAPAT DI
DAPAT DI RUBAH RUBAH

1. HIPERTENSI
2. HIPERKOLESTEROLE
1. USIA
MIA
2. JENIS KELAMIN
3. MEROKOK
4. OBESITAS
5. Diabetes Melitus
PATOFISIOLOGI
■ PJK didasari oleh proses aterosklerosis yang bersifat progresif. Fibrous
cap yang menutupi plaque aterosklerosis pada beberapa bagiannya
dapat menjadi tidak stabil (melalui mekanisme yang kompleks) sehingga
akan mudah terjadi perlukaan (fissuring) dan akhirnya pecah (plaque
rupture). Proses selanjutnya adalah terjadi trombosis baik di dalam
plaque (intra plaque) dan seterusnya semakin meluas hingga
memenuhi / menyumbat aliran darah koroner thrombus propagation
PATHW
AY
CORON OF
ARTER ARY
Y DISE
ASE
GEJALA

■ Gejala prodromal
■ Nyeri dada
■ Mual
■ Muntah
■ badan lemah
■ Pusing
■ berdebar
■ keringat dingin.
FARMAKOLOGI PENYAKIT
JANTUNG KORONER
■ Tujuan Terapi Farmakologi :
– Mengatasi nyeri angina dengan cepat dan intensif
– Mencegah berlanjutnya iskemia serta terjadinya infark miokard
– Mencegah kematian mendadak
Penatalaksanaan Medis
lainnya......
1. Elektrokardiogram (EKG)

2. Ekokardiogram

3. Tes stress EKG

4. Kateterisasi jantung dan angiogram

5. CT scan jantung
CONT…

■ Adapun kelompok obat yang sering digunakan pada pengobatan


kasus SKA, secara optimal adalah; anti-iskemik,
antitrombin/antikoagulan, antiplatelet, trombolitik/fibrinolitik serta
obat tambahan yakni ACE-Inhibitor dan obat-obat penekan lemak.
■ ACC/AHA dalam pedoman merekomendasikan, terapi awal untuk SKA
ialah pemberian aspirin, klopidogrel, dan heparin atau low molecular
weight heparin, penyekat beta dan nitrat.
Pengobatan Penyakit Jantung Koroner

Analgetik
Aspirin sebagai antitrombotik sangat penting diberikan. Dianjurkan diberikan
sesegera mungkin (di ruang gawat darurat) karena terbukti menurunkan
angka kematian.
Trombolitik terapi
Terapi Anti-Iskemik
Nitrat
Penyekat-β
Antagonis Kalsium
Penghambat Enzim Konversi Angiotensin (ACE-I)
Statin
Non farmakologi

■ Merubah gaya hidup, memberhentikan kebiasaan merokok


■ Olahraga dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol dan memperbaiki kolateral
koroner sehingga PJK dapat dikurangi, olahraga bermanfaat karena :
■ Memperbaiki fungsi paru dan pemberian O2 ke miokard
■ Menurunkan berat badan sehingga lemak lemak tubuh yang berlebih
berkurang bersama-sama dengan menurunnya LDL kolesterol
■ Menurunkan tekanan darah
■ Meningkatkan kesegaran jasmani
■ Diet merupakan langkah pertama dalam penanggulangan hiperkolesterolemi
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
■ Nama : Tn. P
■ Jenis Kelamin : Laki – Laki
■ Usia : 52 Tahun
■ No. Registrasi : 47 82 46
■ Tgl Masuk RS : 04 September 2014 pukul 11.00 wib
B. RIWAYAT KESEHATAN
■ Riwayat kesehatan sekarang
■ Keluhan utama : nyeri dada hebat dan menjalar ke lengan kiri sangat hebat dan terasa semakin memburuk
keluar keringat sangat nyeri timbul.
■ Riwayat Kesehatan Masa Lalu
■ Pasien Mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi, hipercolesterol, DM dislipidemia,
penyakit jantung ashma dan nyeri dada.  
C. POLA KEBIASAAN PASIEN
■ Pasien mengatakan selama 20 tahun terakhir pasien merokok sebanyak 1-2 pack sehari.
D. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kesadaran Umum
 Kesadaran : Kompos mentis
 Tanda – tanda Vital
 TD = 130/90 mmHg,
 N = 85x Permenit
 RR = 22x Permenit
 S = 37,5oC
 Head to Toe:
■ Sklera : anemic -/-, icterus -/-
■ Bibir cyanosis (-) lymphadenopathy (-),
■ JVP R-1 cmH2O,
■ Dada symmetric R=L, normochest, mass (-), tenderness (-),
■ VF R=L, sonor, vesicular dan tidak ada suara tambahan , batas batas Jantung : , batas atas di ICS 2,
batas bawah di ICS 5, batas kana pada garis parasternal, batas bawah pada garis medioclavikula kiri
dan auskultasi suara jantung I/II reguler, mumur tidak ada.
■ Abdomen peristaltik 4-20 x/mnt, hati dan lien tidak teraba, tympani dan ascites tidak ada, edema
preorbital dan dorso pedis tidak ada.
 Pemeriksaan Penunjang:
■ Hasil pemeriksaan laburatorium :
■ WBC (Tes sel darah putih) = 12,50 x 10 3,
■ RBC (Tes sel darah merah) = 4,94. 10 6
■ Hb (Hemoglobin) = 16,1
■ HCT (Hematokrit) = 46,3
■ PLT = 290. 10 3
■ GDS = 108
■ GOT/GPT (Glutamic Oxaloacetic Transaminase) = 31/37
■ CK (Kreatinin) = 222
■ CKMB (Creatinin Kinase Myocardial Band) = no reagen
■ Trop-T = 0,13
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. DS : mengalami nyeri dada hebat Ateroskelerosis Gangguan rasa nyaman
dan menjalar ke lengan kiri nyeri
sangat hebat dan terasa semakin
Aliran O2 arteri koronaria
memburuk keluar keringat
menurun
sangat nyeri timbul

DO : kesadaran kompos mentis,
Jantung kekurangan O2
TD = 130/90 mmHg,

N = 85x Permenit
Iskemia otot Jantung
RR = 22x Permenit

S = 37,5oC
Gangguan rasa nyaman
 
nyeri

DIAGNOSA
“Gangguan rasa nyaman nyeri b.d iskemia otot jantung”
INTERVENSI

No. Tujuan Rencana Tindakan Rasional Nama & paraf


Dx
1.   Tujuan: Setelah dilakukan 1. Kaji tanda keringat dingin, tidak Mengobservasi tanda-tanda shock  
tindakan keperawatan 3x24 dapat beristirahat, dan ekspresi
   
jam nyeri dapat teratasi, wajah
   
dengan kriteria hasil : Nyeri
hilang, klien dapat beristirahat Menurunkan tegangan otot,
2. Berikan tindakan kenyamanan memfokuskan kembali perhatian.
dan tampak rileks
(sentuhan terapeutik, pengubahan
 
posisi, pijatan punggung dan latiran
relaksasi nafas dalam )  

   

   

3. Kolaborasi pemberian analgetik Analgetik memblok lintasan nyeri


sesuai indikasi sehingga mengurangi nyeri

 
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Dx Tanggal & Jam Implementasi & Respon Evaluasi Nama & Paraf
1.   05 Sept 2014 pukul 1. Mengkaji tanda keringat dingin, tidak dapat S : pasien mengeluh nyeri  

  08.15 WIB beristirahat, dan ekspresi wajah sedikit berkurang, tetapi kadang

Respon : pasien hanya mengeluh dan timbul kadang hilang.


 
menyentuh bagian dada O : pasien tampak lebih tenang,
 
2. Memberikan tindakan kenyamanan dan mulai tidur dengan nyenyak
(sentuhan terapeutik, pengubahan posisi, RR 19x/menit
pijatan punggung dan latiran relaksasi nafas
A : masalah teratasi sebagian
dalam)
P : Intervensi dilanjut
Respon : pasien terlihat lebih tenang dan tidak
cemas

3. Melakukan kolaborasi pemberian analgetik


sesuai indikasi

Obat : Aspirin (Aspilet) 160 mg, dilanjutkan


dengan satu kali setiap hari, Clopidogrel
(Plavix) 300 mg 1x1 (loading dose), Nitrat
(Farsorbid) 5 mg 1x1 (SL),Na Fondaparinux
(Arixtra) 2,5 mg/24 hours/SC, Simvastatin 20
mg 0-0-1, Bisoprolol 2,5 mg sekali sehari ,
Captopril 6,25 mg 3 kali sehari daily , Laxadyn
sirup satu kali sehari , Alprazolam 0,5 mg 0-0-1
THANK YOU!
KESIMPULAN

■ Penyakit jantung coroner merupakan gejala yang


disebabkan adanya penyempitan atau tersumbatnya
pembuluh darah arteri koroner baik sebagian/total
yang mengakibatkan suplai oksigen pada otot jantung
tidak terpenuhi.Penyakit ini biasanya disebabkan
karna gaya hidup yang tidak sehat dan terlalu banyak
mengkonsumsi lemak sehingga menimbulkan plak
pada pembuluh darah yang menyebabkan
penyempitan pembuluh darah. Penyempitan tersebut
menyebabkan beberapa gejala seperti nyeri dada,
lemas, mual dan lain.lain.

Anda mungkin juga menyukai