Isnadi agus
Brain Attack atau CEREBROVASCULAR ACCIDENT
STROKE is A BRAIN ATTACK!!!
Hemoragik
Beda secara klinis
Stroke Stroke
Iskemik perdarahan
Kesadaran Sadar Terganggu
Sakit Kepala - +
Muntah - +
Kejang - +/-
Emboli Trombosis
Serebri Serebri
Saat serangan Waktu aktivitas Istirahat
(onset)
Perjalanan Gejala komplit dalam Gejala komplit
beberapa menit dalam beberapa jam
Faktor resiko Kelainan irama jantung, Hipertensi, DM,
tu:atrium fibrilasi, dislipidemia,
gangguan katup obesitas
Bisa terganggu
Kesadaran beberapa saat Tidak terganggu
Perdarahan Perdarahan
intraserebral subarachnoid
Onset (saat serangan) Sedang aktivitas Sedang aktivitas
Kesadaran Terganggu Terganggu
Sakit kepala + ++
Kaku kuduk - +
Perdarahan subhyaloid - +
Prinsip pengobatan stroke akut
1. Pemulihan aliran darah otak (reperfusi)
2. Perlindungan terhadap sel otak
(neuroproteksi)
Fase hiperakut
Fase akut
Fase subakut (pemulihan)
Fase kronis/ Fase adaptasi/ Fase rehabilitasi
STROKE IS A BRAIN ATTACK
Kedaruratan medik
Intervensi dini dpt mengurangi “sequel”
Penanganan yg komprehensif dan terkoordinir
dari tim stroke.
Starting with pre hospital and emergency
department care
In acute stroke care….
Time is of the utmost importance
“therapeutic window”
Perlu keterlibatan pasien, klg & tim kes
Stroke management protocols: well known,
rehearsed ( trained ),easy to follow, should be in
place.
A stroke “Chain of survival”
Detection
Dispatch
Door
Data
Decision
Drug
DOOR
Penatalaksanaan fase hiperakut
Tujuan:
1. M’pertahankan fungsi vital
2. Fasilitasi perbaikan neuron ( reperfusi
jaringan serebral )
Special intervention
Pengkajian Primer:
Airway
Breathing
Circulation
Disability
Initial Assessment
Pengkajian Sekunder
GCS
Tanda Vital
Pupil
Kekuatan Otot/ Fungsi motorik
Defisit Neurologis
Status Psikologis dan Emosi
Neurologic examination
Level of consciousness
Visual function
Motor function
Sensation & neglect
Cerebellar function
language
Diagnosa keperawatan
Risiko/ aktual: tidak efektifnya jalan nafas
b.d penumpukan slym sekunder
terhadap penurunan tingkat kesadaran,
gangguan menelan atau disfagia.
Perubahan perfusi serebral b.d iskemik,
edema, peningkatan tekanan intra
kranial.
Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit b.d penurunan intake cairan
sekunder terhadap penurunan tingkat
kesadaran, disfagia.
Perubahan pemasukan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan tingkat kesadaran, disfagia.
Perubahan eliminasi urin: inkontinensia
urin berhubungan dengan penurunan
tingkat kesadaran, gangguan fungsi
kognisi, immobilisasi.
Perubahan eliminasi bowel: konstipasi
berhubungan dengan immobilisasi
Risiko injury: jatuh berhubungan dengan
penurunan tingkat kesadaran, gangguan
fungsi kognisi, immobilisasi.
Tidak efektifnya jalan nafas NOC: Status
pernapasan: Jalan nafas Paten
NIC:
1. Manajemen airway
2. Suction jalan napas
3. Peningkatan batuk
Ganguan perfusi serebral NOC: Perfusi
jaringan serebral membaik dalam batas
toleransi, dengan kriteria :
a. Tingkat kesadaran komposmentis
b. GCS E4 M6 V5
c. Pupil isokor
d. Tidak ada tanda peningkatan TIK
e. Status neurologi & tanda vital dalam batas
normal
Ganguan perfusi serebral NIC:
Monitor status neurologi
Peningkatan perfusi serebral
Menejemen edema serebral
Aktifitas/ Intervensi keperawatan
C(Circulation)
Pemantauan dengan EKG 24 jam pertama utk
mendeteksi atrial flutter, atrial fibrilasi a infark
miocard
Berikan cairan kristaloid atau koloid( hindari
hipotonik spt glukosa)
Langkah 3: D (defisit neurologi)
Tujuan:
Menentukan tingkat gangguan fungsi neurologi
o Pemeriksaan saraf kranial, rangsangan selaput otak, sistem
motorik, sikap dan cara jalan, reflekss, koordinasi, sensorik
dan fungsi kognisi.
Menentukan apakah fungsi neurologi tsb sudah stabil,
membaik, a memburuk?
Dengan menggunakan skala GCS
Standar praktek keperawatan pasien stroke fase
akut
Monitor & Perthnkn jalan nafas lancar
Monitor & pethnkn tanda vital stabil
Atur posisi neutral & tinggikan kep tt 30
monitor AGD dan elektrolit
Kaji status neurologik secara periodik:
GCS, pupil, kekuatan otot & fs saraf kranial
Skala Gasglow Coma Scale (GCS)
Score>1 : Perdarahan
Score <1: Infark
Kesadaran: cmc :0
-1 dan 1 : ragu-ragu somnolen :1
Akurasi SSS 90,3% soporos/coma :2
Muntah/Nyeri kepala; tidak = 0 ya
=1
Ateroma ( DM, Angina); tidak=0
ya =1
Langkah 5: Penanganan kondisi khusus
a.Tekanan darah
o Jgn cepat diturunkan
o Penurunan dipertimbangkan bila
• TDS > 220 mmHg atau TDD> 120 mmHg (pada stroke
iskemik),
• TDS>200 mmHg pada stroke perdarahan.
o Penurunan 15% dlm 24 jam 1
b. TTIK
Tinggikan kepala 30°
Posisi pasien hendaklah menghindari penekanan vena
jugular
Hindari pemberian cairan glukosa atau hipotonik
Hindari hipertermia
Jaga normovolemia
Osmoterapi dengan manitol 20 %
c.Hipertermia/ suhu tubuh
a.Keseimbangan cairan
Bening Merah/hitam
Pasien puasa
< 200 cc > 200 cc
Spoel NGT/ 6 jam
Therapy : Antasida/
Diet makanan cair NGT dibuka/tutup oral dan Ranitidin/ inj.
biasa Pasien puasa Makanan cair/NGT
bertahap
Makanan cair/NGT
bertahap Nutrisi parenteral B/P
Daldijono, 1998
Penatalaksanaan medik lain
◦ 1.Hiperglikemia
harus segera diturunkan.
Prinsip:
Membatasi daerah yang rusak/infark
Mengatasi penyakit dasar
Meningkatkan dan memperbaiki aliran darah otak
Mencegah edema otak
Reperfusi:
Trombolitik agent
Anti agregrasi trombosit
Anti koagulan
Neuroproteksi:
Antagonis calsium
Membran stabilizer
Antioksidan
Terapi khusus perdarahan intraserebral dan perdarahan
sub arachnoid