Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya 2020 Definisi Sosis ...???? Sosis adalah makanan yang umumnya terbuat dari daging yang telah dicincang kemudian dihaluskan dan diberi bumbu-bumbu, dimasukkan ke dalam pembungkus/casing yang berbentuk bulat panjang yang berupa usus hewan atau pembungkus buatan, dengan atau tanpa dimasak maupun diasapkan. Kata sosis berasal dari kata dalam bahasa Latin “Salsus”, yang berarti diasinkan atau diawetkan. Menurut catatan sejarah, yaitu dokumen Yunani yang ditulis sekitar tahun 500SM, sosis pertama kali dibuat oleh orang Sumaria (sekarang Irak) sekitar tahun 300SM. Saat itu masyarakat Sumaria akan menghadapi musim paceklik, lalu timbulah ide bagaimana caranya agar makanan yang berlebih masih awet dan bisa dimakan dalam keadaan baik di musim paceklik itu. Alhasil terciptalah makanan siap saji dari daging yang diberi garam dibumbui dan dimasukan dalam selongsong dari usus hewan. Bahan Pembuatan Sosis sapi....??? 1. Daging sapii, Daging merupakan sumber protein yang berfungsi sebagai pengelmusi dalam sosis. Dalam pembahasan kali ini, bahan baku utama adalah daging sapi. 2. Lemak, dalam pembuatan sosis berguna untuk membentuk sosis yang kompak dan empuk serta memperbaiki rasa dan aroma sosis. Penambahan lemak maksimal 30% dari berat daging untuk mempertahankan tekstur selama proses pengolahan 3. Bahan Pengikat dan pengisi, Yang umum digunakan, tepung terigu, tepung beras, tepung tapioka, tepung kedelai, tepung ubi, tepung kentang, tepung roti, dan susu skim 4. Air yang ditambahkan berupa es, berbentuk serpihan atau cube, untuk menjaga suhu adonan selama proses pencampuran tetap rendah (0 o C). selain berfungsi sebagai fasa pendispersi dalam emulsi daging, air juga berperan untuk melarukan protein sarkoplasma dan garam. 5. Garam, berfungsi untuk memberikan cita rasa, mengawetkan dan melarutkan protein. Garam dapur berpengaruh terhadap pengembangan volume dan daya ikat air dari daging. 6. Bumbu, dalam pembuatan sosis, diantaranya gula, nitrit, dan rempah-rempah. Receiving Raw Meat
Metode Pengawasan Mutu Pangan.. 1. Penerimaan bahan baku berupa daging sapi mentah. Padat tahap ini daging sapi diseleksi menurut kandungan protein(minimal 13%), lemak(maksimal 20%, karena ditakutkan akan ada penambahan kadar lemak karena adanya proses pengolahan lebih lanjut yang menyebabkan kadar lemak bertambah. Pada SNI sendiri tertuliskan kadar lemak maksimal 25%), kadar air(maksimal 50%, karena pada proses pengolahan ada penambahan air dalam bahan dan adanya proses yang memungkinkan adanya peningkatan jumlah kadar air), jumlah mikroba(harus negatif), dan cemaran logamnya. Biasanya dengan metode analisis, diantaranya dengan metode. Kjedahl untuk analisis protein, metode Soxhlet untuk analisis lemak, metode Gravimetri untuk analisis kadar air, metode VRB untuk analisis kadar mikroba, dan metode SSA untuk analisis kadar logam pada daging sapi. Metode Pengawasan Mutu Pangan.. 2. Storage: ruang penyimpanan raw material/daging sapi, dengan suhu ruang antara -18 oC sampai dengan -22 oC (Suhu freezer). Dibawah suhu tersebut kemungkinan daya tahan/umur simpan bahan mentah dan kualitas bahan akan menurun sehingga menurunkan kualitas produk jadi nantinya. 3. Meat Preparation: Merupakan proses persiapan awal, di area ini juga terdapat proses thawing, pembersihan, pemotongan daging menggunakan mesin band saw, mechanical deboning machine, dan proses giling dengan mesin meat mincer.Suhu saat proses giling masih dipertahankan dibawah suhu 22 oC. Hal ini untuk mencegah terdenaturasinya protein yang sangat penting sebagai emulsifier. Yang harus diperhatikan saat proses giling, gesekan antara daging dan screw dalam mesin yang berpotensi menaikkan suhu daging, jika tidak terkontrol, menyebabkan kualitas daging akan turun. Metode Pengawasan Mutu Pangan.. 4. Combine Ingredients:Suhu adonan pada proses ini harus dipertahankan serendah mungkin, yaitu sekitar 3- 12oC. 5. Stuffing:Pada proses ini pengawasan mutu diperlukan saat dimulainya proses inject bahan kedalam casing agar casing tidak sobek atau terisinya udara pada sela-sela casing yang mengakibatkan penurunan berat bahan jadi karena adanya udara. Metode Pengawasan Mutu Pangan.. 6. Proses boiling (Perebusan): Sosis yang sudah terbentuk dari proses stuffing, direbus dalam sebuah boil kettle dengan suhu 70-75 oC, waktu perebusan tergantung pada jenis sosis.Proses cooking dan smoking (Pemasakan dan pengasapan): pada proses cooking biasanya dilakukan pada suhu yang lebih rendah, yakni 65-70oC karena terjadi pemanasan sebanyak dua kali. Setelah cooking, bahan masih tiga perempat matang akan dilakukan pengasapan dengan suhu 40oC untuk menghindari perubahan warna karena adanya proses browning non enzimatis. Biasanya sosis akan diasap selama kurang lebih 30 menit dalam alat yang vacum. Metode Pengawasan Mutu Pangan.. 7. Chilling: menggunakan alat Cooling Chamber. Pendinginan Cepat ini memerlukan waktu ±2 menit untuk setiap lot produk. Setelah didinginkan cepat, sosis disimpan dalam cold room bersuhu Chiller(0-5 oC), Chiller Room ini memiliki spesifikasi khusus, yaitu memiliki hembusan angin blower pada evaporator yang sangat kuat. Biasa disebut sebagai Blast Chiller.
8. Cutting: proses cutting ini menggunakan jenis mesin sausage
cutter.Mesin yang sistem potongnya dilengkapi dengan sensor proximity yang akan memberikan sinyal pada sistem cutting untuk melakukan proses pemotongan menghasilkan output yang lebih presisi. Biasanya ada karyawan bagian QC yang ikut mengawasi jalannya mesin. Metode Pengawasan Mutu Pangan.. 9. Packaging: Proses packaging disini yaitu vacuum Packaging.Pada mesin ini terdapat pengaturan secara otomatis mulai dari proses sealing kemasan, pengeluaran udara/gas-gas dalam kemasan dan pendinginan yang dinyatakan dalam satuan detik. Karyawan bagian QC biasanya dibutuhkan pada saat proses ini untuk memantau agar memastikan tidak ada udara yang masuk pada saat pengemasan sosis.