RONTGEN
BY : Yurissetiowati, SST., M.Kes
Dasar-dasar Radiologi
Radiologi pada mulanya hanya meliputi
imaging yang ditimbulkan oleh Sinar-X
• Listrik • Ultraviolet
• Radio • Sinar-X
• Inframerah • Sinar
• Cahaya Gamma
• Sinar Kosmik
Sinar-X mempunyai panjang gelombang yang
pendek (1/10.000 panjang gelombang cahaya)
Panjang gelombang sinar elektromagnetik
satuannya adalah “Angstrom (A)”
1A = 10-8 cm (1/100.000.000 cm)
Gelombang yang dipergunakan dalam
kedokteran 0,50A – 0,125A
Sinar-X ditemukan oleh Wilhelm Conrad
Rontgen, seorang ahli Fisika di Universitas
Wurzburg-Jerman, pada tahun 1985.
Sifat-sifat sinar-X
1. Daya tembus
2. Pertebaran
3. Penyerapan
4. Efek Fotografik
5. Pendar Fluor (fluoregensi)
6. Ionisasi
7. Efek biologik
1. Daya tembus
Sinar-X dapat menembus bahan dengan
daya tembus sangat besar dan sifat ini
digunakan dalam radiografi.
Daya tembusnya makin besar bila tegangan
(KV) tabung makin tinggi, pada benda yang
berat atomnya makin rendah, daya
tembusnya makin tinggi
2. Pertebaran
Bila sinar-X melalui benda, maka sinar-X
tersebut akan bertebaran ke segala penjuru,
sinar-X ini disebut radiasi hambur.
Radiasi hambur ini akan menyebabkan film
tampak pengaburan.
untuk menghindari ini daipakai grid.
3. Penyerapan
7. Biologik
Sinar-X akan menimbulkan
perubahan-perubahan biologik
pada jaringan.
Efek ini dipergunakan dalam
pengobatan radioterapi.
Pembuatan sinar-X
Utuk membnuat sinar-X diperlukan tabung
rontgen hampa udara
Didalam tabung ada :
1. Katoda, yang ada filamen dan focusing-
cup.
2. Anoda, yang ada kepingan wolfram yang
ditanam dalam tembaga (anoda diam).
Anoda, yang ada piring wolfram
dihubungkan dengan tangkai molybdenum
(anoda putar).
3. Ada jendela untuk keluarnya sinar-X.
Proses terjadinya sinar-X dari tabung
rontgen