Anda di halaman 1dari 11

BENDA ASING DI HIDUNG

KELOMPOK 7
Definisi

• Benda asing di hidung adalah benda yang


berasal dari luar atau dalam tubuh yang dalam
keadaan normal tidak ada pada hidung.
Epidemiologi

• Kasus benda asing di hidung paling sering terjadi pada


anak, terutama pada usia 1 - 4 tahun. Pada usia ini
anak cenderung mengeksplorasi tubuhnya, terutama
daerah yang berlubang, termasuk hidung. Mereka
dapat pula memasukkan benda asing sebagai upaya
mengeluarkan sekret atau benda asing yang
sebelumnya ada di hidung, atau untuk mengurangi
rasa gatal atau perih akibat iritasi yang sebelumnya
sudah terjadi. Benda asing yang tersering ditemukan
yaitu sisa makanan, permen, manik-manik dan kertas
Faktor Predisposisi

• Faktor yang mempermudah terjadinya aspirasi


benda asing di hidung antara lain faktor
personal (umur, jenis kelamin, pekerjaan,
kondisi sosial dan tempat tinggal), kegagalan
mekanisme proteksi normal (keadaan tidur,
kesadaran menurun, alkoholisme dan
epilepsi), ukuran, bentuk serta sifat benda
asing serta faktor kecerobohan.
Klasifikasi Benda Asing

• Berdasarkan asalnya, benda asing digolongkan


menjadi dua golongan :
1. Benda asing eksogen
2. Benda asing endogen
Patofisiologi

• Benda asing hidung lebih sering terjadi pada anak-


anak, karena anak yang berumur 2-4 tahun
cenderung memasukkan benda-benda yang
ditemukan dan dapat dijangkaunya ke dalam lubang
hidung, mulut atau dimasukkan oleh anak lain. Benda
yang dimasukkan ke dalam hidung anak biasanya
benda yang lembut. Benda tersebut masuk ke hidung
saat anak mencoba untuk mencium sesuatu. Anak
sering menaruh benda ke dalam hidung karena
perasaan bosan, ingin tahu atau meniru anak lain
Manifestasi klinis

• Benda asing di hidung pada anak sering luput dari perhatian


orang tua karena tidak ada gejala dan bertahan untuk waktu
yang lama. Dapat timbul rinolit di sekitar benda asing.
Gangguan umumnya terjadi pada sisi rongga hidung yang
terdapat benda asing. Gejala yang paling sering adalah hidung
tersumbat, rinore unilateral dengan cairan kental dan berbau.
Kadang-kadang terdapat rasa nyeri, demam, epistaksis dan
bersin. Pada pemeriksaan, tampak edema dengan inflamasi
mukosa hidung unilateral dan dapat terjadi ulserasi. Benda
asing biasanya tertutup oleh mukopus, sehingga sering
disangka sinusitis. Benda asing seperti karet busa, sangat cepat
menimbulkan sekret yang berbau busuk.
Diagnosis banding

• Diagnosis banding untuk obstruksi hidung unilateral antara


lain:
• Sinusitis
• Polip
• Tumor
• Upper respiratory infection (URI)
• Atresia koana unilateral
• Tumor hidung
• Abses
• Hematoma septum
• Perlu juga dipertimbangkan adanya masalah
psikis bila ternyata tidak ditemukan kelainan
pada hidung pasien.
• Penegakkan Diagnosis
Diagnosis klinis benda asing di saluran napas ditegakkan
berdasarkan anamnesis adanya riwayat tersedak sesuatu,
tiba-tiba timbul "choking" (rasa tercekik), gejala, tanda,
pemeriksaan fisik dengan auskultasi, palpasi dan pemeriksaan
radiologik sebagai pemeriksaan penunjang. Diagnosis pasti
benda asing di saluran napas ditegakkan setelah dilakukan
tindakan endoskopi atas indikasi diagnostik dan terapi.
Penatalaksanaan

• Untuk dapat menanggulangi kasus aspirasi benda asing


dengan cepat dan tepat perlu diketahui dengan sebaik-
baiknya gejala di tiap lokasi tersangkutnya benda asing
tersebut. Secara prinsip benda asing di saluran napas
diatasi dengan pengangkatan segera secara endoskopik
dalam kondisi yang apling aman, dengan trauma yang
minimum. Kebanyakan pasien dengan aspirasi benda
asing yang datang ke ahli THT telah melalui fase akut,
sehingga pengangkatan secara endoskopik harus
dipersiapkan seoptimal mungkin, baik dari segi alat
maupun personal yang telah terlatih.
Komplikasi

• Perdarahan merupakan komplikasi yang paling sering terjadi, meskipun hal


ini hanya bersifat minimal dan hilang dengan tampon sederhana. Selain itu
benda asing pada hidung juga dapat menyebabkan iritasi dan reaksi
inflamasi. Beberapa komplikasi benda asing pada hidung yang telah
dilaporkan, antara lain:
• Sinusitis
• Otitis Media Akut
• Perforasi septum nasi
• Selulitis periorbital
• Meningitis,
• Epiglotitis akut
• Difteria
• Tetanus

Anda mungkin juga menyukai