Anda di halaman 1dari 58

ERITROPOI

.. ESIS

Krzysztof Lewandowski, MD
Andrzej Hellmann, MD

Professor of Haematology
Medical University of Gdańsk, Poland
Sel-Sel Granulopoiesis
• Proeritroblas • Sel Sasaran
• Normoblas basofilik (dini)
• Normoblas polikromatik (dini)
• Akantosit
• Normoblas piknotik (tua) • Burr cell
• Retikulosit • Sel darah merah mengerut
• Normosit

(krenasi)
Mikrosit
• Makrosit • Skistosit
• Megalosit • Stomatosit
• Anisositosis
• Basophilic stippling
• Sferosit
• Hipokromia • Cincin Cabot
• Polikromasia • Howell-Holly bodies
• Eliptosit
• Lakrimosit • Leptosit
• Pappenheimer’s bodies
• Pokilositosis
• Sel sabit
Proeritroblas(1)
• Ukuran: 15 - 25 m
• Bentuk: bulat, kadang-
kadang oval
• Warna sitoplasma: biru
tua dengan halo sekitar inti
• Granularitas: tidak ada
• Bentuk inti: bulat
• Tipe kromatin: butir kasar
• Rasio inti/sitoplasma:
tinggi
• Nukleolus: hampir tak
terlihat, relatif besar
• Distribusi:  
• darah: tidak ada
• sumsum tulang: < 5%
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x1000 

Catatan: Dua proeritroblas khas terlihat di tengah gambar. Juga, dua eritroblas polikromatik dan dua eritroblas
eosinofilik. Satu plasmosit dengan struktur kromatin berbeda dan rasio inti/sitoplasma lebih rendah berbeda dari
eritroblas polikromatik di dekatnya 1.proeritroblas  2.normoblas polikromatik  3.normoblas piknotik  4.monosit 
5.plasmosit  6.basofil  7.limfosit  8.mielosit neutrofil  9.metamielosit neutrofil  10.promielosit
Proeritroblas(2)
Catatan: Anak panah
menunjukkan
proeritroblas. Juga ada
9 eritroblas muda dan
dua plasmosit yang
. dibedakan dari
harus
eritroblas basofilik
1.basofilik normoblast 
2.normo-blas
polikromatik  3.normo-
blas piknotik 
4.plasmosit  5.eosinofil 
6.promielosit 
7.metamielosit neutrofil
Normoblas
basofilik(dini) (1)
• Ukuran: 13 - 18 m
• Bentuk: bulat, kadang
berubah bentuk
• Warna sitoplasma: biru
tua
• Granularitas: tidak ada
• Bentuk inti: bulat
• Tipe kromatin: gelap,
awal kondensasi
• Rasio inti/sitoplasma:
tinggi
• Nukleolus: tidak terlihat
• Distribusi darah: tidak
ada ;sumsum tulang: 1
-7%
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran:  x1000
Catatan: Eritroblas basofilik dini, kromatin mulai memperlihatkan tanda-tanda maturasi dan sitoplasma tidak
mengandung halo perinuklear yang nyata. Di samping itu, terlihat 9 eritroblas lain dari berbagai stadium
maturasi. 1.normoblas polikromatik  2.normoblas piknotik  3.mielosit neutrofil  4.metamielosit neutrofil  5.neutrofil
batang 6.limfosit  7.megakarioblas  8.eosinofil
Normoblas basofilik(dini) (2)
Catatan: Eritroblas
basofilik eritroblas
dengan kondensasi
kromatin tengah
berlangsung dan
tanpa ada zona
perinuklear . Dalam
gambar juga ada 10
eritroblas polikromatik
dan eosynofilik.
1.normoblas
polikromatik 
2.normoblas piknotik 
3.limfosit 
4.mieloblas 
5.promielosit
6.mielosit neutrofil 
7.metamielosit
neutrofil  8.monosit
Normoblas
polikromatik (dini)(1)
• Ukuran: 10 - 15 m
• Bentuk: bulat, kadang-
kadang berubah bentuk
• Warna sitoplasma: abu-
abu
• Granularitas: tidak ada
• Bentuk inti: bulat
• Tipe kromatin: gelap,
kondensasi tegas
• Rasio inti/sitoplasma:
sedang
• Nukleolus: tidak terlihat
• Distribusi: 
• darah: tidak ada 
• sumsum tulang: 2 - 18 %
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran:  x1000

Catatan: eritroblas polikromatofilik yang ditunjuk merupakan salah satu dari 13 prekursor eritroblas
yang ada. 1.proeritroblas  2.basofilik normoblast  3.normoblas polikromatik  4.normoblas piknotik 
5.metamielosit neutrofil  6.neutrofil batang 7.limfosit
• .
Normoblas polikromatik (dini)(2)
Catatan: Kedua sel
yang ditunjuk anak
panah adalah sel
polikromatofilik. Dalam
gambar juga ada 12
eritroblas lain pada
berbagai stadium
maturasi, termasuk
satu dengan inti yang
membelah.  
1.normoblas
polikromatik 
2.normoblas piknotik  
3.basofilik normoblast 
4.plasmosit 
5.megakarioblast 
6.metamielosit
neutrofil  7.limfosit 
8.monosit 
9.normoblas
polikromatik dalam
Normoblas
piknotik(tua)(1)
•  Ukuran: 8 - 12 m
• Bentuk: bulat, sering
berubah bentuk
• Warna sitoplasma: merah
jambu atau sama dengan
eritrosit
• Granularitas: tidak ada
• Bentuk inti: bulat
• Tipe kromatin:
kondensasi gelap dan
• pekat
• Rasio inti/sitoplasma:
rendah
• Nukleolus: tidak terlihat
• Distribusi 
• darah: tidak terlihat 
Catatan: Anak panah menunjuk satu dari lima eritroblas • sumsum tulang: 5 - 15 %
eosinofilik. 1.normoblas piknotik 2.normoblas polikromatik 
• Pewarnaan: MGG
3.mieloblas  4.promonosit  5.neutrofil segmen 6.eosinofil 
• Perbesaran: x 1000
7.neutrofil batang 8.mielosit neutrofil
Normoblas piknotik(tua)(2)
Catatan: Yang
ditunjuk anak panah
adalah eritroblas
eosinofilik. Di samping
itu, dalam gambar
. terdapat 19 eritroblas
lain dan satu prekursor
eritropoiesis pada
stadium pembelahan.
1.normoblas piknotik 
2.normoblas
polikromatik  3.eritro-
blas dalam stadium
pembelahan  4.plas-
mosit  5.limfosit  6.
metamielosit neutrofil 
7.neutrofil batang
8.promielosit  9.mielo-
blas.
Retikulosit(1)
• Ukuran: 8 - 12 m
• Bentuk: bulat
• Warna
sitoplasma: pucat
• Granularitas:
granul tunggal atau
multipel, pekat,
lembayung
• Bentuk inti: tidak
ada
• Distribusi dalam
darah: 0.5 - 1.5 %
dari jumlah eritrosit
• Pewarnaan:
supravital, dengan
Cresyl blue
• Perbesaran: x
1000
Catatan: Retikulosit yang ditunjuk mengandung granul halus ( sisa zat-zat
ribonukleat). Dalam gambar ada 6 retikulosit
Retikulosit(2)
Catatan: Sel yang
ditunjuk adalah
retikulosit yang
dengan pewarnaan
May-Grunwald-
. Giemsa Pewarnaan
berbeda dengan
eritrosit dewasa. Sel
yang ditunjuk lebih
besar, zona
perinuklear tidak
ada dan bersifat
polikromatik
• Ukuran: 6 - 9 m
Normosit(1) • Bentuk: bulat
• Warna sitoplasma:
merah jambu atau
abu-abu
• Granularitas: tidak
ada
• Distribusi dalam
darah: > 90 % dari
eritrosit normal dalam
darah
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x500

Catatan: Gambar
memperlihatkan eritrosit
normal terlihat pada
bagian slide yang tepat.
Hanya sedikit eritrosit
yang tumpang tindih,
tetapi pada semua sel
lain ada halo sentral
yang jelas.
Normosit(2)
Catatan: Gambar
memperlihatkan
eritrosit normal
terlihat pada bagian
slide yang tepat.
. Hanya sedikit
eritrosit yang
tumpang tindih,
tetapi pada semua
sel lain ada halo
sentral yang jelas.
Di antara eritrosit
terlihat 4 trombosit
normal.
Mikrosit(1)
• Ukuran: < 6 m
• Distribusi:
• dalam darah :< 10
% dalam darah
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x500

Catatan: Eritrosit
dalam gambar
adalah mikrosit dan
diameternya jauh
lebih kecil daripada
diameter limfosit
kecil (10-12 m).
Eritrosit bersifat
hipokrom. Trombosit
normal
Mikrosit(2)
.

Catatan: Eritrosit
dalam gambar
kebanyakan adalah
mikrosit dan
diameternya jauh
lebih kecil daripada
diameter limfosit kecil
(10-12 m). Derajat
hemoglobinisasi
cukup. Trombosit
normal dan ada satu
ovalosit . 1.mikrosit 
2.normosit
Makrosit(1) • Ukuran: 9 - 12 m
• Distribusi dalam
darah: < 10 % dari
eritrosit dalam
darah normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: 500 ×

Catatan: Terlihat
banyak makrosit
(besarnya sebanding
dengan limfosit yang
terletak di tengah
dalam gambar ini.
Juga ada 3 sel
sasaran (3 target
cell), sedikit ovalosit
dan trombosit normal.
Makrosit(2) .
Catatan: Anak
panah menunjukkan
normosit.
Kebanyakan eritrosit
adalah makrosit
(bandingkan dengan
limfosit). 5 ovalosit
terlihat. 1.makrosit 
2.eliptosit
Megalosit(1) • Ukuran: > 12 m
• Distribusi dalam
darah: < 2 % dari
eritrosit dalam
darah normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x500

Catatan: Contoh
tipikal dari
anisositosis
eritrositt. Anak
panah menunjuk
satu dari enam
megalosit. Juga
banyak terlihat
makrosit dan
mikrosit.
.
Megalosit(2)
Catatan: Megalosit
ditunjuk oleh anak
panah. Cukup banyak
anisositosis eritrosit
(bandingkan dengan
limfosit). Sejumlah
ovalosit dan dua
skistosit . 1.makrosit 
2.mikrosit  3.elliptosit 
4.skistosit
Anisositosis(1) • Definisi: Terdapat
sekaligus mikrosit,
makrosit dan normosit
dalam darah
• Distribusi dalam
darah: < 10 % dari
eritrosit dalam darah
normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran:: x500

Catatan:
Anisopoikilositosis
eritrosit. Satu megalosit
dan banyak makrosit
dan mikrosit. Di antara
poikilosit terlihat
skistosit dan ovalosit .
Limfosit kecil bisa
digunakan sebagai
pembanding Ukuran
Anisositosis(2)  .

Catatan: Jelas
tampak
anisopoikilositosis.
Satu megalosit dan
banyak makro- dan
mikrosit .
Kebanyakan sel
ovalosit, juga tampak
skistosit 1.megalosit 
2.makrosit 
3.mikrosit  4.skistosit
Basophilic stippling(1) • Definisi: granula
sitoplasma halus
yang tersebar rata
• Distribusi dalam
darah: < 0.1 % dari
eritrosit dalam
darah normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan: sel
dengan basophilic
stippling. juga ada
anisositosis dan
mikrositosis,
ovalosit dan
skistosit
Basophilic stippling(2) .

Catatan: Sel dengan


basophilic stippling.
Juga ada anisositosis.
Hipokromia (1) • Definisi: Pucat
berlebihan pada bagian
tengah eritrosit, melebihi
sepertiga diameternya.
Disebabkan
hemoglobinisasi yang
tidak adekuat
• Distribusi dalam
darah: < 10 % dari
eritrosit dalam darah
normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x500
Catatan: Kebanyakan
sel memperlihatkan
halo sangat besar (sel
hipokrom), yang
mencapai lebih
daripada sepertiga
diameternya. Hanya
sedikit sel yang
normosit.
.
Hipokromia(2)

Catatan:
Hipokromia.
Hanya sedikit
sel normosit,
lebih dari itu
mikrositosis dan
banyak ovalosit.
Polikromasia(1)
• Definisi: teritrosit
mengambil pewarnaan
basa dan asam sehingga
terlihat agak lembayung.
Ini disebabkan adanya
asam ribonukleat di
dalam sel. Sel-sel ini
adalah retikulosit.
• Distribusi dalam darah:
< 1.5 % dari eritrosit
dalam darah normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x500

Catatan: Polikromasia intensif.. Di dekat sel yang ditunjuk anak panah, 3 sel lainnya
memperlihatkan polikromasia . Semua sel ini adalah mikro-, makro atau megalosit dan tidak
memperlihatkan zona perinuklear. Dalam perkembangannya ini sesuai dengan Retikulosit. Juga
cukup banyak anisositosis dan satu sel dengan basophilic stippling. Trombosit normal. 1.
eritrosit polikromatik 2.basophilic stippling
Polikromasia(2) .

Catatan: Dalam
gambar 4 sel
bersifat
polikrpmatofilik
(salah satu
ditunjuk oleh anak
panah). Juga ada
beberapa ovalosit,
akantosit, dan
trombosit normal .
1. eritrosit
polikromatik
2.akantosit
3.elliptosit
Eliptosit(1) • Definisi: eritrosit
berbentuk oval
atau lonjong
• Distribusi dalam
darah: < 10 %
dari eritrosit dalam
darah normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran:
x1000

Catatan: Anak
panah menunjuk
sebuah ovalosit.
Juga ada satu sel
sasaran.
Eliptosit(2)
Catatan: Ditunjuk
oleh anak panah
sebuah ovalosit
yang lonjong,
kadang-kadang
disebut sel seperti
pensil. Di samping
itu terlihat 6 ovalosit
lainnya yang tidak
begitu lonjong. Juga
jelas anisositosis.
Trombosit normal.
Lakrimosit(1) • Definisi: Eritrosit
dengan bentuk
seperti air mata. (sel
ini berbeda dengan
pseudolakrimosit
yang memiliki
sitoplasma merah
jambu pada salah
satu kutupnya. Sel-
sel ini terlihat banyak
sekali pada bagian
film darah yang tipis.
• Distribusi dalam
darah: normal tidak
ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x1000
Catatan: anak panah
menunjuk sebuah
lakrimosit. Juga
banyak ovalosit dan
trombosit normal.
.

Lakrimosit(2)
Catatan: Dalam
gambar terlihat 3
lakrimosit. Dis samping
itu ada ovalosit dan
anisositosis.
1.lakrimosit  2.elliptosit
Sel sasaran(1) • Definisi: Eritrosit
yang memiliki daerah
gelap di
tengahdikelilingi oleh
cincin sitoplasma
1 yang berwarna terang
tanpa hemoglobin
 
• Distribusi dalam
darah: < 2 % dari
eritrosit dalam darah
normal. Pewarnaan:
1 MGG
• Perbesaran: x1000

Catatan: anak
panah menunjuk
salah satu dari 2 sel
sasaran
Sel sasaran(2)
Catatan: Dalam
gambar ada 7
sel sasaran.
Sedikit
anisositosis dan
trombosit
Akantosit (1) • Definisi: Eritrosit
dengan tonjolan
sitoplasma runcing dan
tidak teratur seperti
duri. Adanya duri
sitoplasma
mengakibatkan
berkurangnya daerah
pucat ditengah sel
• Distribusi dalam
darah: normal tidak ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x 1000

Catatan: Dalam gambar


terlihat 6 akantosit (dua
diantaranya ditunjuk oleh
anak panah) dan
beberapa ekinosit. Juga
ada mikrositosis ringan.
1.akantosit  2.burr-cell  
3.mikrosit
Akantosit(2)
Catatan: Dalam
gambar terklihat
satu akantosit. Di
samping itu ada
ovalosit dan
ekinosit . 1.burr-
cell  2.elliptosit
Burr cells /ekinosit(1) • Definisi: Eritrosit
dengan tonjolan
sitoplasma yang
teratur.
Sel biasanya
bikonkaf.
• Distribusi dalam
darah: normal
tidak ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan: Terlihat
banyak ekinosit,
ada satu eritrosit
normal di antaranya.
Burr cells/ekinosit(2)
Catatan: Anak
panah menunjuk
sebuah ekinosit.
Di samping itu,
ada ovalosit, sel
sasaran dan
skistosit. Juga
sedikit
anisositosis. 1.sel
sasaran 2.eliptosit 
3.skistosit
Sel darah merah mengerut (crenated) (1) • Definisi: Eritrosit
dengan sitoplasma
mengerut. Ini
adalah artefak
biasa.
• Distribusi dalam
darah: tidak ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan: Semua
eritrosit ,mengalami
pengerutan
sitoplasma
(crenated)
Sel darah merah mengerut (crenated) (2) .

Catatan: Semua
eritrosit ,mengalami
pengerutan
sitoplasma (crenated)
Skistosit • Definisi: Eritrosit
dengan bentuk
tidak teratur
• Distribusi dalam
darah: normal
tidak ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan: skistosit
yang ditunjuk adalah
satu dari 6 yang
terlihat dalam
gambar. Juga ada
anisositosis.
1.skistosit  2.mikro-
sit
Stomatosit(1) • Definisi: eritrosit
dengan daerah
pucat memanjang
• Distribusi dalam
darah: < 5% dari
eritrosit dalam
darah normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan: Dalam
gambar ada
beberapa
stomatosit dan
3 trombosit
normal.
Stomatosit(2) .

Catatan: Pada
stomatositosis
herediter
banyak dijumpai
stomatosit
Sferosit(1) • Definisi: ferosit
memiliki diameter
lebih kecil daripada
normal; tanpa halo
di tengah dan
berwarna lebih
gelap.  
• Distribusi dalam
darah: normal tidak
ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan: Dua
sferosit dengan
diameter lebih
kecil daripada
eritrosit normal ,
tidak ada halo dan
warna lebih gelap
Sferosit(2) .

Catatan: 3
sferosit, satudi
antaranya ditunjuk
anak panah.
Sedikit
anisositosis
Cincin Cabot (1) • Definisi: cincin
yang terbentuk
karena kegagalan
eritropoiesis.
Mungkin terbentuk
dari bagian
kumparan mitosis (a
mitotic spindle)
• Distribusi dalam
darah: normal tidak
ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan: Cincin
Cabot ditunjuk anak
panah. Juga
anisositosis eritrosit
dan beberapa
stomatosit.
Cincin Cabot (2)
Catatan: Cincin
Cabot ditunjuk anak
panah. Juga
anisositosis eritrosit
dan ovalosit dan
.
skistosit.
Eritroblas dalam darah(1) • Definisi: Sel dengan
inti padat dan gelap
seperti yang
terdapat dalam
sumsum
• Distribusi dalam
darah: normal tidak
ada. Hanya ada
dalam darah
neonatus.
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x 1000

Catatan: Eritroblas
Polikromatofilik
dalam darah. Juga
banyak trombosit
agranular dan
ssedikit anisositosis
yang sukar dinilai
dalam gambar ini
Eritroblas dalam darah(2)
Catatan: Eritroblas
polikromatofilik dini
terdapat dalam
darah. Juga ada
beberapa ovalosit
dan. mikrosit.
Howell-Jolly bodies(1) • Definisi: fragmen
kromatin bulat yang
tinggal dalam
sitoplasma eritrosit
dewasa yang
diakibatkan
pembelahan
abnormal
dari.eritroblas
• Distribusi dalam
darah: normal tidak
ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan: Dalam
gambar ada 3 sel
dengan Howell-
Jolly bodies
.
Howell-Jolly bodies(1)
Catatan: Eritrosit
Polikromatofilik dengan
2 Howell-Jolly bodies.
Di samping itu ada
anisositosis dan
eritrosit polikro-
matofilik di atasnya
Leptosit(1) • Definisi: Eritrosit
dengan daerah
tengah pucat yang
besar dan daerah
sitoplasma yang
tipis. Diameter sel
ini lebih besar
daripada eritrosit
normal tetaoi
volumenya sama
• Distribusi dalam
darah: normal tidak
ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan: anak panah


menunjuk anulosit
yang khas. dengan
halo perinuklear
besar dan sitoplasma
tipis.
Leptosit(2)
Catatan: Leptosit
harus dibedakan dari
eritrosit
polikromatofilik atau
Retikulosit, yang
bentuknya biconcave
namun tidak
terbentuk sempurna .
Di samping
polikromasia , ada
zona perinuklear
yang tidak teratur. Sel
yang ditunjuk anak
panah bukan leptosit
• Definisi: granul
Pappenheimer’s bodies(1) sangat halus dan
gelap, terpisah atau
bersambungan dalam
sitoplasma eritrosit.
sering di daerah
pinggir eritrosit,
mungkin setara
dengan granul besi
dari siderosit.
• Distribusi dalam
darah: sejumlah kecil
dalam darah
• Pewarnaan: MGG
. • Perbesaran: x 1000
Catatan: Pada banyak
eritrosit dijumpai
Pappenheimer’s bodies
(granule ditunjuk oleh
ujung anak panah).
Juga ada anisositosis,
ovalosit dan skistosit,
sel polikromatofilik.
• .
Pappenheimer’s bodies(2)
Catatan: 6 eritrosit
berisi Pappenheimer’s
bodies. Anisositosis
ringan dan 2 sel
sasaran.
1.Pappenheimer
bodies  2. sel sasaran
• Definisi:
Poikilositosis Keberadaan
berbagai bentuk
sekaligus dari
eritrosit dalam darah
• Distribusi dalam
darah: < 10 % dari
eritrosit dalam darah
normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x 1000

Catatan:
anisopoikilositosis
yang jelas dari
eritrosit dengan
adanya berbagai
bentuk. 1.sel sasaran  
2.eliptosit  3.akantosit 
4.stomatosit5.burr-cell 
6. eritrosit polikromatik
Sel sabit(1) • Definisi: Eritrosit
yang memanjang
dan melengkung
dengan dua kutup
yang runcing.
• Distribusi dalam
darah: normal tidak
ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan: Satu
drepanosit.
Anisopoikilositosis
jelas. Pewarnaan
eritrosit. kurang
baik
• Definisi: Eritrosit
Sel sabit(2) 1000

Catatan: Satu
drepanosit.
Anisopoikilositosis
jelas. Pewarnaan
eritrosit. kurang
baik

Anda mungkin juga menyukai