ANTIBIOTIK
Asmafitriani Purnama Wulansari Neldy
Dya Iqhta P Reza Nur Fahmi
Firza Savira Rensa Alsya Fitri
Nasyitoh Fatimiyah Syarafina
Ofiati Wijaya Vannisa Nabilla W
Rafika A. Yunita Sari
UJI POTENSI ANTIBIOTIK
Penurunan aktivitas antimikroba tidak dapat ditunjukkan oleh metode kimia sehingga pengujian secara
mikrobiologi atau biologi merupakan standar dalam penetapan penurunan aktivitas anti mikroba.
FIRST UP
CONSULTANTS
JURNAL 1
“Kinetic microplate bioassays for relative potency of
antibiotics improved by Partial Least Square (PLS)
regression”
FIRST UP
CONSULTANTS
Pendahuluan
Keberhasilan terapi antimikroba tergantung pada hubungan antara tingkat
konsentrasi plasmatik dan aktivitas antimikroba (atau potensi relatif) antibiotik yang
ada dalam bentuk sediaan.
FIRST UP
CONSULTANTS
ANTIBIOTIK YANG DIUJI:
Apramisin Vankomisin
• Antibiotik golongan aminoglikosida . • Antibiotik glikopeptida yang
• MK: menghambat sintesis protein. digunakan dalam pengobatan infeksi
• Digunakan dalam pengobatan beberapa Gram-positif.
penyakit menular (colibacillosis, • MK : menghambat sintesis
salmonellosis, enteritis bakteri dan peptidoglikan dan mengubah
septikemia Escherichia coli pada hewan). permeabilitas selektif membran
sitoplasma bakteri.
FIRST UP
CONSULTANTS
METODE YANG DIUSULKAN:
FIRST UP
CONSULTANTS
KELEBIHAN PEMILIHAN METODE:
Inkubator
pH meter
bakteri
Analytical Antibiotic
balance zone reader FIRST UP
CONSULTANTS
PENETAPAN BIOLOGI APRAMYCIN DG TURBIDIMETRIC
MICROPLATE
Cawan petri diinkubasi pada Ukuran zona inhibisi diukur Potensi relative ditentukan
37.0 ± 1.0 °C selama 18-24 menggunakan antibiotic zone dengan balanced experimental
jam. reader. design.
FIRST UP
CONSULTANTS
TURBIDIMETRIC MICROPLATE UNTUK VANKOMISIN
FIRST UP
CONSULTANTS
AGAR DIFFUSION BIOASSAYS UNTUK
VANKOMISIN
FIRST UP
CONSULTANTS
REGRESI PARTIAL LEAST SQUARE (PLS)
FIRST UP
CONSULTANTS
REGRESI PARTIAL LEAST SQUARE (PLS)
FIRST UP
CONSULTANTS
KURVA PERTUMBUHAN B. SUBTILIS DENGAN
VANCOMYCIN
FIRST UP
CONSULTANTS
APRAMYCIN
• Kurva dosis-respons yang diperoleh untuk bioassay titik akhir apramycin
turbidimetric (180 menit inkubasi) menunjukkan regresi yang signifikan secara
statistic (p value = 0,0000).
• Namun, kurva dosis-respons menunjukkan deviasi linearitas yang signifikan
(0,9677).
Tabel 1. Analisis regresi linier diperoleh dari bioassay microplate turbidimetrik untuk apramycin
menggunakan regresi parsial least squares (PLS), regresi area di bawah kurva (AUC), dan regresi
absorbansi vs log konsentrasi (End-Point) setelah 180 menit inkubasi pada 37,0 ± 1,0 ° C.
FIRST UP
CONSULTANTS
VANCOMYCIN
Tabel 2. Analisis regresi linier diperoleh dari bioassay microplate turbidimetrik untuk vancomycin menggunakan
regresi parsial least squares (PLS), area di bawah kurva (AUC) regresi, dan absorbansi vs log konsentrasi (End-
Point) setelah 300 menit inkubasi pada 37,0 ± 1,0 ° C.
FIRST UP
CONSULTANTS
Metode Integral
KURVA DOSIS-RESPONS BIOASSAY TURBIDIMETRIK
Kurva AUC (min.mg/L) vs. log konsentrasi Kurva AUC (min.mg/L) vs. log konsentrasi
vancomysin setelah 300 menit inkubasi apramycin (setelah 180 menit inkubasi
FIRST UP
pada 37 ± 1,0 ° C. pada 37 ± 1,0 ° C CONSULTANTS
CONT’D
• Setelah metode integral gagal memprediksi potensi relatif dari
antibiotik, metode alternatif harus ditemukan untuk mengatasi masalah
ini.
• Multiple Linear Regression (MLR) adalah alat yang berguna untuk
menjelaskan bagaimana variabel dependen (respons) terkait dengan
dua atau lebih variabel independen (prediktor atau faktor).
• Namun, MLR mungkin bukan model prediksi yang baik jika datanya
sangat collinear dan jika jumlah prediktor lebih besar dari jumlah
pengamatan.
• Atas dasar hal itu, peneliti membangun model prediktif untuk
memperkirakan potensi relatif dari antibiotik menggunakan regresi
partial least square (PLS).
FIRST UP
CONSULTANTS
• Masalah penting dalam regresi PLS adalah penentuan jumlah komponen yang akan
digunakan dalam model prediktif.
• Komponen dalam jumlah kecil mungkin tidak cukup untuk membangun model
prediksi yang baik.
• Namun komponen dalam jumlah besar dapat menyebabkan model prediksi yang
‘over-fitting’.
• Dengan demikian, peneliti melakukan validasi silang ”leave-one-out" untuk
menentukan jumlah komponen yang sesuai untuk model regresi PLS.
FIRST UP
CONSULTANTS
CONT’D
• Koefisien prediksi determinasi (R-Sq (pred)) sering digunakan untuk
menentukan seberapa baik model PLS memprediksi respons untuk
pengamatan baru.
• R-Sq (pred) dihitung dengan secara sistematis menghapus setiap
pengamatan dari set data kalibrasi, memperkirakan persamaan regresi
PLS, dan menentukan seberapa baik model memprediksi pengamatan
yang dihapus (prosedur validasi silang).
• R-Sq (pred) dapat mencegah over-fitting model dan dapat lebih
bermanfaat daripada koefisien penambatan (R-Sq).
FIRST UP
CONSULTANTS
• Model regresi PLS untuk apramiycin turbidimetric bioassay dioptimalkan
menggunakan 6 komponen, dengan koefisen dterminasi (R-Sq = 0,9996), regresi
yang signifikan (p-value = 0,000), tidak ada penyimpangan linearitas yang
signifikan.
FIRST UP
CONSULTANTS
• Data kalibrasi digunakan untuk
memperkirakan model PLS untuk
bioassay apramycin dan jumlah
komponen optimal ditentukan dengan
pendekatan crossvalidation “leave-one-
out”. Selanjutnya diguakan data validasi
untuk memprediksi model PLS.
• Menunjukkan kemampuan prediksi yang
tinggi.
• Menggunakan lebih dari 6 komponen,
dengan niali R-Sq (pred) berkurang dan
PRESS meningkat menunjukkan model
yang digunakan sesuai.
FIRST UP
CONSULTANTS
• Model regresi PLS untuk vancomycin dioptimalkan menggunakan 4 komponen,
dengan koefisen determinasi (R-Sq = 0,9951), regresi signifikan (p-value – 0,000)
dan tidak terjadi penyimpangan linearitas yang signifikan.
FIRST UP
CONSULTANTS
• Data kalibrasi digunakan untuk
memperkirakan model PLC untuk
bioassay vancomycin dan jumlah
komponen optimal menggunakan
pendekatan cross validation “leave-
one-out”. Selanjutnya digunakan data
validasi untuk memprediksi model
PLS.
• Menunjukkan kemampuan prediksi
yang tinggi.
• Menggunakan lebih dari 4
komponen, nilai R-Sq (pred)
berkurang dan PRESS meningkat
menunjukkan model yang digunakan
sesuai.
FIRST UP
CONSULTANTS
• Berbeda dengan kurva dosis-respon konvensional , model regresi PLS
dapat disesuaikan untuk memprediksi konsentrasi antiobiotik. Hal ini
menguntungkan karena memungkinkan peneliti untuk menganalisa
berbagai konsentrasi apramycin (rentang eksponensial 7x).
• Model prediksi regresi PLS dapat juga digunakan untuk respon dengan
rentang pendek dari konsentrasi vancomycin (rentang eksponensial
1,6x).
• Cara konvensional menggunakan kurva dosis-respon, rentang harus
dikurangi untuk memenhui penyesuaian regresi linear sehingga
memberikan prediksi yang baik (rentang eksponensial 3x).
FIRST UP
CONSULTANTS
• Perbandingan hasil potensi relatif untuk Apralan dan Vancocin diperoleh dari
bioassay turbidimetri menggunakan regresi PLS yang diperoleh dari metode difusi
agar.
• Two one-sided test untuk kesetaraan menunjukkan potensi relative yang diperoleh
dengan menggunakan bioassay turbidimetri setara dengan yang diperoleh dari
metode difusi agar untuk antibiotik apramycin (p =0,000) dan vancomycin
(p=0,000).
• Waktu untuk inkubasi pada metode bioassay turbidimetri lebih cepat yaitu 180
menit untuk apramycin dan 300 menit untuk vancomycin dibandingkan dengan
metode difusi agar (18-24 jam).
• Penentuaan potensi relative dari antibiotik menggunakan bioassay turbidimetri
meningkat dengan model regresi PLS.
FIRST UP
CONSULTANTS
KESIMPULAN
• Dalam jurnal ini peneliti mengusulkan untuk menggunakan regresi parsial kuadrat
terkecil (PLS) untuk membangun model prediksi untuk estimasi potensi relatif
antibiotik.
• Bioassay microplate turbidimetrik membaca kinetik untuk aminoglikosida dan
glikopeptida digunakan sebagai bukti konsep.
• Regresi PLS memungkinkan peneliti membangun model prediksi tanpa overfitting
dengan beberapa komponen.
• Regresi PLS meningkatkan rentang linear bioassay turbidimetri dan memberikan
prediksi potensi relatif yang setara dengan yang diperoleh dari metode standar
difusi agar.
• Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa regresi PLS dapat digunakan untuk
memperkirakan potensi relatif dari antibiotik dengan keuntungan yang signifikan
bila dibandingkan dengan penentuan kurva dosis-respons konvensional.
FIRST UP
CONSULTANTS
Jurnal 2
Using image analysis to determine
gentamicin potency by agar diffusion
microbiological assay and its
measurement uncertainty
Uji difusi mikrobiologis agar merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan untuk
menganalisis antibiotik dalam farmasi industri dan laboratorium klinis.
Metode ini didasarkan pada dua fenomena yang biasanya terjadi secara bersamaan:
• Difusi antibiotik
• Pertumbuhan mikroba
Setelah masa inkubasi, zona penghambatan dapat diamati karena efek dari difusi antibiotik dalam
pertumbuhan mikroba.
Ukuran zona hambat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhi difusi antibiotik dan/atau
pertumbuhan mikroba.
• Misal: Komposisi dan volume media kultur digunakan; dan kondisi inkubasi
Pendahuluan
Cont’d
Ketidakpastian
dari
Ketidakpastian
pengambilan
dari massa
sampel
dan
volumetrik
aparatur
Ketidakpastian
dari
pengukuran
Data bias
Cont’d
Cont’d
ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
X1 X2 X3 X4
• Logaritma konsentrasi • Logaritma pada basis 2 • Volume MHA pada • Waktu pre-difusi, pada
larutan gentamisin, dari proporsi suspensi lapisan terinokulasi, tiga tingkatan:
pada tiga tingkatan: Staphylococcus aureus pada tiga tingkatan: • 0 (-1), 90 (0), dan 180
• 20 (-1), 40 (0), dan 80 (ATCC 6538), pada tiga • 4,0 (-1), 4,5 (0), dan 5 (1) menit
(1) mcg/mL tingkatan: (1) mL • Yang digunakan: 0
• Yang digunakan: 20 – • 0,1% (-1), 0,3% (0), dan • Yang digunakan: 5 ml menit (tanpa waktu
80 mcg/ml (standar) 1,0% (1) predifusi)
dan 40 mcg/ml (uji) (mulai dari 105 hingga
106 CFU/mL)
• Yang digunakan: 0,3%
FIRST UP
CONSULTANTS
Larutan uji dan standar
Cawan petri disiapkan:
gentamisin sulfat diencerkan
20 ml MHA (lapisan dasar) + 5 Cakram kertas direndam
dengan dapar fosfat
ml MHA (yang diinokulasikan dalam larutan uji dan standar
(konsentrasi akhir: 20 (d (S1)),
dengan 0,3% suspensi letakkan di cawan petri.
40 (d (S2) dan d(T)), dan 80 (d
Staphylococcus aureus).
(S3)) mcg/mL).
Inkubasi pada (37 + 1)oC Tambahkan larutan TTC 0,3% Validasi (linearitas, presisi,
selama 18 – 24 jam. pada tiap cawan petri. akurasi, dan ketahanan).
FIRST UP
CONSULTANTS
ANALISIS GAMBAR
Taguchi Design → mengurangi variabilitas ukuran zona hambat (memaksimalkan rasio signal-to-noise)
Parameter yang diteliti: Parameter yang diteliti:
• Jarak smartphone dari cawan petri (X5), pada dua • Peningkatan kontras gambar (X7), pada dua level:
level: 15 cm (-1) dan 20 cm tanpa peningkatan kontras (-1) dan dengan
• Penggunaan larutan TTC (X6), pada dua level: peningkatan kontras
sebelum penambahan larutan TTC (-1) dan setelah • Tepi yang jelas (X8), pada dua level: gambar tanpa tepi
penambahan larutan TTC yang jelas (-1) dan gambar dengan tepi yang jelas (1)
FIRST UP
CONSULTANTS
Untuk tujuan perbandingan, ukuran zona hambatan standar (I (S1), I (S2), dan I (S3))
dan sampel uji (I (T)) diukur menggunakan reader zona hambat yang telah dikalibrasi
(Haloes caliper, IUL).
FIRST UP
CONSULTANTS
POTENSI DAN KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
Persamaan 2
• Ketidakpastian standar (ꭒI (ꭓi)) , koefisien korelasi (rij) dan turunan parsial (∂M/∂I(xi))
digunakan untuk memperkirakan ketidakpastian standar gabungan yang terkait
dengan potensi (M), seperti yang dijlaskan dalam persamaan 3.
FIRST UP
CONSULTANTS
CONT’D
Persamaan 3
FIRST UP
CONSULTANTS
CONT’D
• Karena ukuran zona hambat proposional dengan logaritma konsentrasi
gentamisin, M harus dikonversi kembali ke skala asli (Persamaan (1)).
• Nilai P% dan ketidakpastian masing-masing diperkirakan dengan
menggunakan logaritma M dan Um.
FIRST UP
CONSULTANTS
HASIL DAN PEMBAHASAN
15 cm dari smartphone
20 cm dari smartphone
FIRST UP
CONSULTANTS
Nilai signal-to-noise ratio yang diperoleh dari desain Taguchi untuk
pengujian faktor ekstrinsik
FIRST UP
CONSULTANTS
ANOVA dari desain Taguchi yang digunakan
untuk mempelajari faktor intrinsik
FIRST UP 57
CONSULTANTS
Berdasarkan nilai rasio signal-to-noise yang
paling maksimum untuk faktor intrinsik
Kondisi optimal:
Dengan peningkatan kontras
(X7=1) dan dengan tepi yang
jelas (X8=1)
FIRST UP 58
CONSULTANTS
Ketidakpastian pengukuran menggunakan image analyzer dan jangka sorong
Ketidakpastian pengukuran
menggunakan penganalisis gambar
jauh lebih kecil dibandingkan
pengukuran menggunakan jangka
sorong
Prosedur analitik yang dioptimalkan adalah linearitas, akurat, presisi, dan kekuatan
(robust).
THANK YOU
61