ANALISA SPERMA
PATOLOGI KLINIK FK UISU
Analisa Sperma
• Berguna dlm masalah fertilitas
• Pemeriksaan dengan cara
• Makroskopis
• Mikroskopis
• Tes kimia
• Normozospermia : normal ejakulat
• Oligozospermia : Jumlah sperma kurang
• Astenozospermia : jumlah sperma dgn motilitas yg baik <<
• Teratozospermia : jumlah sperma dgn morfologi normal<<
• Azospermia : Tdk ada sperma dlm ejakulat
• Aspermia : tdk ada ejakulat
• Nekrozospermia : tidak ada sperma hidup pada cairan ejakulasi
• Hipospermia : volume semen < 1,5 ml
• Hiperspermia : volume semen > 6 ml
Pengumpulan dan pengiriman
1. Abstinensia : 3-7 hari
2. Evaluasi awal : 2 sediaan ( waktu pemeriksaan I dan II 7 hari – 3 bulan)
Sediaan yg diambil di rumah harus diantar ke lab dalam waktu 1 jam
3. Lindungi sampel dari suhu ekstrim (20 °C - 37 °C)
4. Cara mengeluarkan : masturbasi
5. Tempat penampung : pot steril / bersih terbuat dari kaca atau plastik non
toksis, bermulut lebar sudah dieri label sesuai identitas pasien. .
6. Label Identitas ,nama, tanggal lahir, tanggal dan waktu saat
penggambilan sampel.
Keamanan pengelolaan sampel
Sperma mungkin mengandung agen infeksius
Gunakan sarung tangan bersih
Gunakan masker bila perlu
Bila sperma akan digunakan utk kultur, IVF, bioassay gunakan alat &
teknik steril
Pada pemeriksaan dengan kondisi spermatozoa resiko tinggi gunakan
APD lengkap
Pemeriksaan Makroskopis
1.WARNA
Tujuan : Mengetahui warna semen
Prinsip : Semen mempunyai warna tertentu
Bahan : Semen
Alat : Indera penglihatan
Cara Kerja : Melihat semen secara langsung dgn latar belakang putih di tempat
terang
Pelaporan : Warna : putih seperti kanji, putih kekuningan, putih abu-
abu,kemerahan, kecoklatan
Nilai normal: putih kanji (putih mutiara)
2. VOLUME
Tujuan : mengetahui volume semen
Prinsip : Semen dikeluarkan dalam volume tertentu
Alat : Gelas ukur 5 mL dengan skala 0,1 mL
Bahan : Semen
Cara kerja :
- Tuangkan seluruh semen dari wadah ke dalam gelas ukur
- Catat volumenya
Nilai rujukan : 1,5 mL / (1,4 – 1,7 mL)
Kesalahan yang dapat terjadi :
• Salah membaca skala pada gelas ukur
• Mengambil semen/mani untuk pemeriksaan lain sebelum mengukur
volumenya
3. PH
Tujuan: Mengetahui pH semen
Prinsip: Semen mempunyai pH tertentu
Bahan : Semen
Alat : Pipet tetes
Reagen: Kertas lakmus / indikator pH
Cara Kerja :
• Dengan pipet tetes teteskan 1 tetes semen pada kertas lakmus/ indikator pH