Anda di halaman 1dari 30

KULIAH

KEDOKTERAN FORENSIC

PENGGUGURAN KANDUNGAN
ABORTUS

Truly D.Dasril,Sp.PA,DFM
DEFINISI
Pengguguran kandungan atau aborsi atau
abortus menurut:

 Medis : berakhirnya kehamilan sebelum fetus


dapat hidup sendiri diluar kandungan. Batas umur
kandungan 28 minggu dan berat fetus kurang dari
1000 gram;

 Kamus Besar Bahasa Indonesia : terjadi


keguguran janin, melakukan abortus (dengan
sengaja karena tidak menginginkan bakal bayi
yang dikandung itu);

 Ilmu Hukum Pidana : abortus provokatus


kriminalis;
INSIDENS
 Angka kejadian abortus sulit didapatkan
karena dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

 WHO memperkirakan di Asia Tenggara


terdapat 4,2 juta abortus setiap tahunnya,
termasuk di Indonesia yaitu sekitar 750.000 -
1,5 juta.

 Dari sekitar 1 juta wanita Indonesia yang


melakukan aborsi setiap tahunnya, sekitar 50
% berstatus belum menikah, 10-21%
diantaranya dilakukan oleh remaja, 8-10%
kegagalan KB dan 2-3 % kehamilan yang tidak
diinginkan oleh pasangan menikah
KALSIFIKASI ABORTUS

Menurut proses terjadinya abortus dibagi


menjadi:
– Abortus yang terjadi secara spontan atau
natural
– Abortus yang terjadi akibat kecelakaan
– Abortus provocatus medicinalis atau
abortus therapeuticus
– Abortus provocatus criminalis atau abortus
kriminal
1.Abortus Spontan (terjadi dengan
sendiri )
Aborsi terjadi secara alamiah tanpa
usaha dari luar utk mengakhiri
kehamilan tersebut

Umumnya terjadi pada usia kehamilan


12 minggu

Pada hamil muda ,abortus selalu


didahului oleh kematian janin

 Merupakan 20 % dari kasus Abortus


Kematian janin dapat disebabkan oleh:
Kelainan ovum (kelainan kromosom )
Penyakit ibu (Infeksi akut,kelainan
endokrin , trauma, kelainan kandungan )
Kelainan Plasenta
Gangguan hormonal

2.Abortus buatan/ provokatus


(sengaja di gugurkan )

Defenisi :
Abortus yg terjadi akibat upaya
upaya tertentu utk mengakhiri kehamilan

merupakan 80 % dari kasus abortus

Terdiri dari 2 yaitu :


A.Abortus Provokatus artificialis
= Abortus Therapeuticals

Merupakan pengguguran kehamilan


yang menggunakan alat dengan indikasi
medis yang akan membahayakan si ibu.

Indikasinya :
Kelainan uterus
Kelainan gynekologi
Penyakit sistemik ibu : toxemia gravidarum;
penyakit jantung yg berat; penyakit ginjal
Janin mati dalam kandungan
Ditinjau dari segi hukum, abortus terapeutik
tidak akan dihukum bila tujuannya benar
yaitu untuk menyelamatkan si Ibu. Maka itu
diperlukan kriteria yang jelas dan tegas.

Ada 2 kriteria yaitu :


1.Kriteria lunak
 Ada ancaman jiwa,mental & fisik bagi ibu
 anak lahir dgn cacat mental/fisik

2.Kriteria Ketat
Benar ada penyakit membahayakan si ibu
Penyakit tsb bertambah berat dgn kehamilan
Abortus satu-satunya cara utk menyelamatkan
si ibu.
Oleh sebab itu sebelum melakukan
Abortus Terapeutik harus :

1. Mengkonsultasikan dgn minimal 2 ahli


gynekologi & ahli penyakit dalam
2. Indikasi medis yang akurat.
3. Ada persetujuan tertulis dari suami/
keluarga
2. Dilaksanakan di Rumah Sakit Umum.

Cara melakukan A.P.Terapeutik :

Menstrual Regulation

Vacum aspiration ini baik utk kehamilan


trimester I (< 10 mgg)
B.Abortus Provokatus Kriminalis

tanpa alasan medis yang syah


suatu tindakan kriminal
jarang diajukan kepengadilan ,karena
ibu merupakan korban sekaligus pelaku
dilaporkan bila terjadi komplikasi :
ibu sakit berat / meninggal & dilaporkan
keluarga / suami

Ciri-ciri Abortus Provokatus Kriminalis

● Ada tanda-tanda infeksi


● Tanda keracunan obat
● Retensi foetus lama kecuali
missed abortion
● Ada luka oleh instrument yang
digunakan
Aborsi yang tidak aman adalah:

penghentian kehamilan yang dilakukan


oleh orang yg tidak terlatih/kompoten
& menggunakan sarana yg tidak memadai
sehingga menimbulkan komplikasi bahkan
kematian.
Biasanya tanpa indikasi medis seperti
korban perkosaan, hamil diluar nikah ,
kegagalan alat kontra sepsi dll.

Aborsi Aman  dilakukan oleh petugas


Kesehatan (perawat, bidan, dokter) yg
benar-benar terlatih dan berpengalaman.
Dilakukan dlm kondisi bersih & dengan
alat-alat kedokteran yg layak.
CARA-CARA MELAKUKAN
ABORTUS
Metode-metode yg digunakan untuk aborsi
disesuaikan dengan umur kandungan.
Pada umur kehamilan sampai dgn 4 minggu:
– Kerja fisik yang berlebihan.
– Mandi air panas.
– Melakukan kekerasan di daerah perut.
– Obat pencahar
– Obat-obatan dan bahan-bahan kimia.
– Electric shock untuk merangsang rahim.
– Menyemprotkan cairan ke dalam liang
vagina.
 Pada umur kehamilan sampai 8 minggu:
– Pemberian obat-obatan yang merangsang
otot rahim dan pencahar agar terjadi
menstrual flow dan preparat hormonal guna
mengganggu keseimbangan hormonal.

– Penyuntikan cairan ke dalam rahim agar


terjadi separasi plasenta dan amnion, atau
menyuntikkan cairan yang mengandung
karbol (carbolic acid).

– Menyisipkan benda asing ke dalam mulut


rahim seperti kateter atau pensil agar terjadi
dilatasi mulut rahim yang berakhir dengan
abortus.
Kadang obat yang diberikan per oral tidak
menyebabkan abortus kecuali diberikan dalam
jumlah besar sehingga bersifat toksik.

Klasifikasi obat-obat yang digunakan


 Obat yang bekerja langsung pada uterus:
– Echolics meningkatkan kontraksi uterus,
:ergot, quinin, oksitosin (ekstrak hipofise
posterior) & kulit tumbuhan cotton root.

– Emmenagogum merangsang terjadinya


menstruasi. Obat yang sering digunakan
antara lain: savin, boraks, apiol, dan
golongan estrogen.
 Obat yang bekerja di sistem genito-urinaria:
− Minyak pennyroyal.
− Minyak terpentin.

 Obat yg bekerja di sistem gastrointestinal:


– Emetik, paling sering digunakan adalah
emetik tartar.
– Gol pencahar: minyak roton,volovynth
minyak jarak, lidah buaya, dll.

 Obat yang bersifat racun sistemik:


– Racun tumbuhan: buah pepaya mentah,
buah nenas mentah, madar juice, lal citra,
buah Daucus carota.
– Racun logam: cairan timah (mengandung
oksida timah dan minyak zaitun), tembaga,
arsen, garam air raksa.

 Obat yang bersifat racun sistemik:

– Racun tumbuhan: buah pepaya mentah, buah


nenas mentah, madar juice, lal citra, buah
Daucus carota.

– Racun logam: cairan timah (mengandung


oksida timah dan minyak zaitun), tembaga,
arsen, garam air raksa.
Tindak kekerasan yang dapat
menyebabkan terjadinya abortus
berupa:
 Tindak kekerasan yang bersifat umum:
– Kekerasan langsung terhadap uterus:
• Penekanan pada abdomen, seperi
pukulan, tendangan
• Menggunakan ikatan yang kencang pada
abdomen
• Olahraga yang keras seperti menunggang
kuda, bersepeda, meloncat.
• Mengangkat barang-barang berat
• Cupping
• Berendam dalam cairan dingin dan
panas berganti-ganti
• Pemijatan uterus melalui dinding
abdomen

– Kekerasan tidak langsung pada uterus,


misalnya tindakan yang menyebabkan
kongesti pelvis atau perdarahan
intrauterin.
KEMUNGKINAN YANG DAPAT TERJADI
PADA ABORTUS
 Janin yang mati atau dirusak keluar tanpa
mengganggu kesehatan ibu.
 Terjadi komplikasi pada ibu: kejang, diare,
perdarahan dan kondisi kesehatan yang kritis.
 Kematian yang berlangsung cepat akibat
terjadinya syok vagal, perdarahan hebat dan
emboli udara.
 Kematian yang lambat (dua hari atau lebih)
setelah abortus umumnya disebabkan oleh:
infeksi ginjal, infeksi umum, keracunan, syok, ,
perdarahan hebat dan emboli
KOMPLIKASI ABORTUS

Komplikasi dari aborsi antara lain:


 Sepsis  komplikasi yg paling fatal
 Perdarahan
 Bendungan sistem pembuluh darah oleh
bekuan darah, gelembung udara atau cairan
 Kemandulan, akibat infeksi yang
mengakibatkan tertutupnya tuba falopii.
KEMATIAN ABORTUS KRIMINALIS
Berdasarkan terjadinya kematian, Simpson
membagi kematian pada abortus sbb:

 Kematian yang segera (immediate deaths),


terutama disebabkan oleh emboli udara dan
inhibisi; perdarahan lebih jarang dijumpai.

 Kematian yang lambat (delayed deaths),


umumnya disebabkan oleh infeksi
Clostridium welchii dan Clostridium tetani.

 Inhibisi vagal terjadi bila korban tidak


dianestesi serta intervensi instrumen atau
penyuntikan cairan yang terlalu dingin atau
terlalu panas secara tiba-tiba.
PEMERIKSAAN KORBAN ABORTUS

 Pemeriksaan korban hidup perlu


diperhatikan tanda kehamilan ,
pemeriksaan toksikologi, pemeriksaan
makroskopik dan mikroskopik
terhadap jaringan dan janin yang mati
serta kaitan genetik antara janin
dengan tersangka ibu.

 Pemeriksaan korban yang mati


tergantung metode yang dipakai
dalam pengguguran.
– Abortus dengan obat-obatan :
pemeriksaan toksikologik untuk mendeteksi
obat-obatan yang digunakan merupakan
pemeriksaan rutin yang harus dikerjakan.
Biasanya ditemukan obat yang bersifat
mengiritasi saluran cerna.

– Abortus dengan instrumen :


dapat diketahui bila terjadi robekan atau
perforasi rahim atau jalan lahir.
Robekan umumnya terjadi pada dinding
lateral uterus, sedangkan perforasi biasanya
terdapat pada forniks posterior vagina.
– Abortus dengan penyemprotan : tampak
adanya cairan yang berbusa antara dinding
uterus dengan fetal membrane, separasi
sebagian placenta, gelembung-gelembung
udara yang dapat ditelusuri pada vena pada
rahim sampai ke bilik jantung kanan.
Pengukuran kandungan fibrinolisis darah
berguna untuk mengetahui apakah korban
mati secara mendadak.
– Perforasi fundus dapat dijumpai bila syringe
digunakan untuk penyemprotan.
TINDAK PIDANA PENGGUGURAN
KANDUNGAN

Pasal-pasal KUHP yang berkaitan


dengan abortus:
 Pasal 346 KUHP
 Pasal 347 KUHP
 Pasal 348 KUHP
 Pasal 349 KUHP
 Pasal 299 KUHP
 Pasal 346 KUHP
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan
atau mematikan kandngannya atau menyuruh
orang lain untuk itu, diancam dengan pidana
penjara paling lama empat tahun.
–Pasal 347 KUHP
1.Barang siapa dengan sengaja
menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita tanpa persetujuannya,
diancam dengan pidana penjara paling
lama dua belas tahun.
2.Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya
wanita tersebut, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima belas tahun.
TINDAK PIDANA PENGGUGURAN
KANDUNGAN

 Pasal 348 KUHP


1.Barang siapa sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungan seorang wanita dengan
persetuannya , diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun enam bulan.
2.Jika perbuatannya itumengakibatkan matinya
wanita tersebut, diancam dengan pidana
penjara paling lama tujuh tahun.
 Pasal 349 KUHP

Jika seorang dokter, bidan atau juru obat


membantu melakukan kejahatan
berdasarkan pasal 346, ataupun
melakukan atau membantu melakukan
salah satu kejahatan yang diterapkan
dalam pasal 347 dan 348, maka pidana
yang ditentukan dalam pasal itu dapat
ditambah dengan sepertiga dan dapat
dicabut hak untuk menjalankan pencarian
dalam mana kejahatan dilakukan.
 Pasal 299 KUHP
1.Barang siapa dengan sengaja mengobati
seorang wanita atau menyuruh supaya diobati,
dengan diberitahukan atau ditimbulkan
harapan bahwa karena pengobatan itu
hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan
pidana penjara paling lama empat tahun

2.Jika yang bersalah berbuat demikian untuk


mencari keuntungan, atau menjadikan
perbuatan tersebut sebagai pencarian atau
kebiasaan, atau jika dia seorang tabib, bidan
atau juru obat, pidananya dapat ditambah
sepertiga
3.Jika yang bersalah melakukan kejahatan tersebut
dalam menjalankan pencarian, maka dapat
dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.

Anda mungkin juga menyukai