KONSENTRASI EPIDEMIOLOGI
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
KOTA MAKASSAR
2014
Masalah?
Dunia
kematian akibat AIDS juga menurun mnjd sekitar 1,6 juta
kematian AIDS pada tahun 2012.
• Berdasarkan data UNAIDS tahun 2012, lebih dari dua pertiga (69
persen) orang yang hidup dengan HIV berada di negara Afrika,
yaitu sekitar 23,5 juta di sub-Sahara Afrika, dengan kematian
yang diperkirakan mencapai 1,1 juta jiwa.
Nasiona
Berdasarkan data dari Ditjen PP & PL Kemenkes RI Pd
thn 2013 ditemukan kasus HIV: 29.037 kasus. Jumlah
kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai dgn
l
Des 2013 : 127.427 kasus.
• Data pdrta AIDS thn 2013 (5.608) menurun
dibandingkan thn sblmnya. Jmlh kumulatif AIDS
sampai dgn Des 2013 : 52.348 kasus
Jumlah kematian HIV dan AIDS di kalangan
remaja di seluruh dunia yang meningkat sebesar
50% antara tahun 2005 dan 2012 menunjukkan
tren mengkhawatirkan (thn 2005=71.000 jiwa
menjadi 110.000 jiwa pada thn2012)
Laki-laki
48% Perempuan
52%
PSK
Homoseks
IDU’s
2011 2012
35% 36%
Tabel diatas menunjukkan jumlah kasus baru yang tertinggi di negara Sub-
Sahara Afrika dengan jumlah kasus sebanyak 1,6 juta jiwa (prevalensi 4,7%)
dan orang yang hidup dengan HIV-AIDS sebanyak 25,0 juta (71%). Sedangkan
negara yang terendah jumlah kasus HIV dan AIDS adalah Negara Oceania
deengan jumlah kasus baru 2.100 jiwa (prevalensi 0,2 %) dan jumlah orang
yang hidup dengan HIV dan AIDS sebanyak 51.000 jiwa (0,7%).
Lanjutan
Lanjutan
Grafik
Distribusi Estimasi Negara-Negara dengan Kasus Baru HIV dan AIDS
di Benua Asia dan Pasifik Tahun 2001 dan 2012
Lanjutan
Lanjutan
Grafik
Distribusi Estimasi Negara -Negara yang Terjadi Peningkatan Kasus
Baru HIV dan AIDS di Benua Asia dan Pasifik Tahun 2001-2012
EPIDEMIOLOGI HIV & AIDS DI INDONESIA
Distribusi Berdasarkan Orang
Grafik
Frekuensi Kumulatif Penderita AIDS
Berdasarkan Jenis Kelamin di Indonesia Tahun 1987-2013
28846
30000
25000
20000
Frekuensi
15565
15000
7937
10000
5000
18000
16000
14000
12000
10000
17892
8000 15204
6000
8086
4000
5628
2000
1733
921 418 522
234 171
0
<1 tahun 1-4 tahun 5-14 tahun 15-19 20-29 30-39 40-49 50-59 >60 Tidak
diketahui
35000 32719
30000
25000
20000
15000
5000
1274 1438
123
0
Heteroseksual Homo-Biseksual IDU Transfusi Darah Transmisi Tidak diketahui
Perinatal
Pencatatan dan
pengumpulan data
Kompilasi Data
Secara Mobile (Survei
Aktif) Kompilasi Data dilakukan
untuk membuat Analisis Data
Secara Menetap pengelompokan atau
(Survei Pasif) spesifikasi data yang Data yang telah
diperlukan untuk diolah selanjutnya
kepentingan analisis dianalisis dan
surveilans kejadian HIV
dan AIDS.
dilakukan
interpretasi untuk
memberikan arti dan
memberikan
kejelasan tentang
situasi yang ada
dalam masyarakat.
Lanjutan
Lanjutan
Interpretasi Data
Masukan
1. SDM (1 tenaga Epidemiologi
Keluaran
terampil) Proses
2. Sarana, berupa 1 paket
Profil Surveilans
komputer, 1 paket alat 1. Kelengkapan laporan
komunikasi (telepon, unit pelaporan dan Epidemiologi
faksimili, SSB), 1 paket
kepustakaan, 1 paket
sumber data awal ≥ 80 Kabupaten/Kota
pedoman pelaksanaan %. sebesar 1 kali
surveilans epidemiologi dan 2. Ketepatan laporan unit setahun.
program aplikasi komputer, pelapor dan sumber
1 paket formulir, 1 paket data awal ≥ 80 %.
peralatan pelaksanaan 3. Penerbitan buletin kajian
surveilans epidemiologi dan
1 roda dua. epidemiologi sebesar 4
3. Pembiayaan, melalui dana kali atau lebih setahun
APBN, APBD, dll. 4. Umpan balik sebesar 80
% atau lebih.
Sistem Surveilans HIV dan AIDS Saat Ini dan Masa Depan HIV dan
Sistem
AIDS Surveilans
Surveilans HIV dan
di Negara AIDS Saat Ini dan Masa Depan HIV dan
Berkembang
AIDS Surveilans di Negara Berkembang
Kasus pelaporan AIDS dan HIV dari beberapa data telah menunjukkan,
sistem surveilans HIV di negara berkembang bervariasi dalam mereka
pilihan pendekatan dan kompleksitas. Sementara sebagian besar dari
negara-negara Karibia telah mengandalkan AIDS dan pelaporan kasus
HIV sebagai alat pemantauan utama, dalam dua pelaporan contoh
kasus lain yang memiliki hanya memainkan peran kecil.
AIDS dan pelaporan kasus HIV memiliki sendiri kekuatan tertentu dan
kelemahan. Sebuah kekuatan Pelaporan kasus AIDS adalah bahwa hal
itu memberikan bukti nyata kehadiran epidemi. Misalnya di kedua
negara Afrika Timur dan Thailand di mana pelaporan kasus didahului
pengenalan sentinel surveilans sero -, semakin banyak dilaporkan
Kelemahan utama dari kasus pelaporan AIDS adalah bahwa kasus AIDS
merupakan infeksi yang didapat beberapa tahun di masa lalu. Sebagai
pengalaman Karibia menyakitkan menunjukkan, analisis kasus AIDS
pelaporan Data hanya dapat memberikan pemahaman yang sangat
terbatas pola penularan HIV saat ini. Oleh karena itu hampir tidak
relevan untuk jangka menengah pendek atau evaluasi dampak
Kesimpulan
Kesimpulan
Distribusi kejadian HIV dan AIDS secara global pada tahun 2001 sekitar 91,7% dari
akumulasi penderita HIV dan AIDS sampai tahun 2001 berada pada kelompok usia
dewasa (>15 tahun) dan menurun menjadi 90,9% pada tahun 2012 di kelompok
umur yang sama dengan infeksi HIV terbesar di seluruh dunia adalah perempuan
dengan persentasi sebesar 52%. Sebagian besar infeksi baru HIV di seluruh dunia
ditularkan melalui hubungan heteroseksual. Namun di beberapa negara
homoseksual, pengguna narkoba suntik (IDU’s), dan pekerja seks memiliki resiko
yang tinggi.
Sebagian besar penderita AIDS di Indonesia adalah laki-laki yaitu sebesar 28.846
orang (55,1%), dengan terbanyak berada pada kelompok umur 20-29 tahun sebesar
17.892 orang (34,18%), sedangkan yang paling sedikit berada pada kelompok umur
<1 tahun sebesar 234 orang (0,45%), sedangkan berdasarkan faktor risiko HIV dan
AIDS, terbesar pada faktor hubungan heteroseksual dengan presentasi 63,02%.
Kondisi Epidemiologi HIV dan AIDS menurut waktu di Asia Pasifik menunjukkan
jumlah orang yang hidup dengan HIV juga mengalami peningkatan, dan jumlah
kasus baru dan jumlah orang yang meninggal dengan HIV mengalami penurunan.
Jumlah kasus baru yang tertinggi secara global adalah di negara Sub-Sahara Afrika
dengan jumlah kasus sebanyak 1,6 juta jiwa (prevalensi 4,7%) dan orang yang hidup
dengan HIV-AIDS sebanyak 25,0 juta (71%).
an
Lanjujtutan
Lan
Jumlah kasus HIV dan AIDS tiga besar terbanyak di Indonesia berasal dari tiga
provinsi yaitu, Provinsi Papua, Jawa Timur dan Jakarta.