Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA

DENGAN ASMA

KELOMPOK 1 :
1. AMIN SALAPUDIN

2. ANIS WAHYU EKAPRATIWI

3. ANNISA SALSABILLA RAMADHANI

4. ANNIZAHRO NURRUL SAFITRI

5. ANTI AFRIANI
ASMA

Asma adalah penyakit inflamasi obstruksi yang ditandai oleh

episodik spasme otot polos dalam dinding saluran udara bronchial

(spasme bronkus). Spasme bronkus ini menyempitkan jalan napas

sehingga membuat pernapasan menjadi sulit (dispnea),

menimbulkan bunyi mengi dan batuk.


KLASIFIKASI

Ada 2 bentuk asma : asma bronkhial menurut Subuea (2005), yaitu :

• Asma esktrinsik

Mulai pada usia muda, sering pada anak kecil, gejala awal berupa ekzema/hay fever (bersin-bersin dengan

ingus yang encer) hay fever dan eksema dapat timbul pada penderita yang berdasarkan sifat imunologik,

peka terhadap alergen yaitu bahan yang terdapat dalam udara. Keadaan ini disebut atopi. Alergen yang

telah lama dikenal ialah tepung sari dari bunga, rumput-rumputan, pohon, bulu kucing atau debu rumah.

• Asma bronkhial intrinsik

Timbul pada usia yang lebih lanjut, hampir sepanjang hidup penderita ini tidak kita temukan suatu faktor

alergi yang menjadi penyebabnya tetapi ditemukan kepekaan yang berlebihan dari bronkus terhadap

sejumlah stimulus yang non alergi, misal : infeksi virus/bakteri dari bronkus, kadang-kadang kegiatan

jasmani, kadang-kadang karena menghirup udara dingin.


ETIOLOGI

Menurut Surya (1990) dalam buku Manual Ilmu Penyakit Paru, penyebab asma yaitu :

1. Faktor Predisposisi
• Atopi
• Riwayat keluarga

2. Faktor Presipitasi
• Latihan
• Suhu udara
• Musim
• Alergi
• Pekerjaan
• Makanan dan minuman
• Emosi
• Obat-obatan
• Infeksi saluran napas atas
PATOFISIOLOGI

Mekanisme terjadinya penyempitan saluran nafas pada asma


disebabkan oleh adanya proses :

• Kontraksi otot polos bronkus (bronkospasme)


• Adanya hiperreaktifitas bronkus
• Proses peradangan (inflamasi) saluran napas
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Baughman (2002) adalah :

1. Gejala umum
• Batuk
• Dispnea
• Mengi
2. Serangan asma
• Seringkali terjadi pada malam hari
• Mulai secara mendadak dengan batuk dan sensasi sesak dada
• Kemudian pernapasan lambat, laborius, mengi
• Ekspirasi lebih kuat dan lama dari inspirasi
• Obstruksi jalan napas membuat sensasi dispnea
• Batuk sulit dan kering pada awalnya, diikuti dengan batuk yang lebih kuat dengan sputum yang berbeda dari
lendir encer.
• Total serangan dapat berlangsung 30 menit sampai beberapa jam dan dapat menghilang secara spontan
3. Tanda-tanda lanjut
• Sianosis sekunder akibat, hipoksia berat
• Gejala-gejala retensi karbon inonoksida (misal : berkeringat, takikardia dan desakan nadi melebar)
4. Reaksi yang berhubungan
• Eksem
• Urtikaria
• Edema angioneurotik
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Menurur Samekto (2002) dan Suryo (1990) adalah :


1. Foto ronsen data
2. Pemeriksaan laboratorium
- Darah
- Sputum
- Tes kulit dengan alergen
- Pengukuran kadar IgE serum
3. Pemeriksaan Radiologi
4. Tes provokasi bronkus
5. Anlisa gas darah
6. Pemeriksaan EKG
PENATALAKSANAAN
• Menurut Baughman (2000) adalah :

1. Terapi obat
2. Penatalaksanaan asma tergantung atas beratnya serangan, berdasarkan anjuran WHO penatalaksanaan asma
secara global (GINA : Global Initiative for Asthma)
• Menurut Samekto (2000)
Tujuan umum terapi asma adalah :
a. Pertahankan aktifitas normal, pekerjaan sehari-hari
b. Pertahankan faal paru mendekati normal
c. Cegah gejala kronik dan eksaserbasi
d. Hindari efek samping obat-obatan asma
3. Pencegahan
• Menurut Baughman (2000) adalah :
a. Evaluasi dan identifikasi protein asing yang mencetuskan serangan
b. Lakukan uji kulit terhadap bahan dan matras dan bantal jika serangan terjadi pada malam hari
c. Lakukan uji kulit yang dibuat dengan senyawaan kerokan antigen dari rambut atau kulit jika serangan
tampak berkaitan dengan binatang
d. Hindari pemajanan terhadap bercak serbuk yang membahayakan, misal : tinggal dalam ruangan ber-AC
selama musim serbuk atau jika memungkinkan ubah zona iklim
e. Cegah asma yang diakibatkan oleh latihan (EIA) dengan melakukan inspirasi udara pada 37ºC dan
kelembaban relatif 100%
f. Tutup hidung dan mulut dengan masker untuk aktivitas yang menyebabkan serangan
PENGKAJIAN
Menurut Nugroho (2000) :

• Temperatur
• Pulse (denyut nadi)
• Respirasi (pernafasan)
• Tekanan darah
• Berat badan perlahan-lahan hilang pada tahun-tahun terakhir
• Tingkat orientasi
• Memory (ingatan)
• Pola tidur
• Penyesuaian psikososial
• Sistem persyarafan
• Sistem kardiovaskuler
• Sistem gastrointestinal
• Sitem genitourinarius
• Sistem kulit
• Sistem mukuloskeletal
• Psikososial

Anda mungkin juga menyukai