1
TERMINOLOGI
INVASI :
Proses mikrobiota/mikro organisma masuk ke
dalam tubuh inang
INFEKSI :
Mikrobiota masuk dalam sel-sel dan atau
jaringan tubuh inang; dapat melakukan
multiplikasi; menimbulkan reaksi
inflamasi/respons imun-host.
(active infection, latent infection, subclinic
infection, asymtomatic infection) 2
PENYAKIT INFEKSI :
Manifestasi klinis dari kerusakan atau
gangguan struktur dan fungsi sel dan
jaringan akibat proses infeksi.
(+ symptoms, +signs, +syndromes)
3
Karakter mikrobiota/mikro organisma
Non patogens
Patogens
6
Karena mikrobiota memiliki :
1. FAKTOR ADHERENS
Melekat pada sel epitel permukaan
mukosa/sel darah/sel endotel/sel
jaringan ! Tahap awal proses infeksi
(untuk berkembang mikrokoloni dan tahap
lanjut patogenesis infeksi)
Contoh : PILI, Fimbriae dan molekul adesin
lain pada permukaan dinding sel
bakteri; spike pada envelope virus
7
2. FAKTOR INVASI
Menembus ke dalam sel dan jaringan
molekul adesin – induksi reaksi proses
menelan sel yang dilekati – invaginasi
yacuole dalam sitoplasma.
3. FAKTOR TRANSMISI
Menyebar dalam jaringan
Ensim Proteolitik : Hyaluronidase, dll
8
4. PRODUKSI TOXINS
EXOTOXIN :
Diphtheria toxin, tetanospasmin, toxin
botulinum, alpha toxin, pyrogenic exotoxin,
choleraetoxin (Enterotoxin).
Kerusakan sel-sel target
ENDOTOXIN :
LPS (Lipopolysaccharides), terutama bakteri
gram negatif, dihasilkan saat bakteri lisis.
Peptidoglycan (gram positif bakteria)
Induksi reaksi inflamasi melalui aktivasi
complement
9
5. PRODUKSI ENSIM
Penghancur sel/jaringan
Coagulase, Collagenase, Lecithinase,
Hyaluronidase, Streptokinase, Hemolysin,
Leukocidin, Fibrinolysin, Streptokinase
Ig A1 Protease
Inaktivasi Ig A1 pada permukaan mukosa
10
6. FAKTOR ANTI FAGOSITIK
Capsule, WAXD/muramic acid
Protein A, Protein M
7. INTRACELLULAR PATHOGENICITY
Mekanisme evade - Menghambat
Fusi Fago-lisosom - Hidup dalam sitoplasma
11
8. ANTIGENIC HETEROGENEITY
12
9. KEBUTUHAN ZAT BESI
13
10. KEMAMPUAN BIOFILM
Agregasi mikrobiota, interaksi-komunikasi
antar sel mikrobiota, melekat pada
permukaan padat, bentuk lapisan karena
hasil exopolysaccharide matrix.
1 spesies / >1 spesies
! Persisten dan sulit dicapai respons imun
dan sulit dicapai anti mikrobiota.
14
FLORA NORMAL
18
Diawali kontak dengan cara tertelan
bersama makanan/minuman, terhirup,
benda/alat melekat molekul
adesin/Pili/fimbriae/kait pada
reseptor/permukaan sel inang (pada
port’entry)
19
Atau diawali robekan/tusukan oleh vehicle/
vector pada permukaan tubuh, mikrobiota
langsung masuk dalam jaringan tubuh
20
Mikrobiota Non Patogens
22
Mikrobiota Patogen – intraseluler
23
Mikrobiota patogen intraseluler/ekstraseluler
dapat invasi lokal pada jaringan mukosa/sub
mukosa dapat pula transmisi ke jaringan
sekitar atau dan dapat pula transmisi ke
dalam aliran darah
24
Mikrobiota dalam Aliran Darah
25
Mikrobiota Flora Normal
( Non patogen/Potensial patogen )
26
Transmisi dari individu individu lain,
hewan ↔ manusia, dengan cara :
kontak kulit, makan/minum, peralatan,
lingkungan, vehicle, vector
27
Hubungan mikroba – inang
30
E :
Sumber infeksi Habitat mikroba
Animal reservoirs Zoonosis;
similar physiologis manusia dengan hewan,
penyebaran natural; pada umumnya dari
hewan ke manusia.
Contoh : Rabies, Anthrax, Yellow fever, dll
Human carriers : Sakit aktif, convalesens,
infeksi laten/asymptomatic
Non living reservoirs : tanah, air, udara,
makanan, minuman terkontaminasi
31
Patogenesis Penyakit Infeksi
32
33
Penyakit Infeksi (D)
34
Daftar Pustaka
35
36