Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

TERAPI
AKTIVITAS
KELOMPOK
STIMULASI
SENSORI
By : Kelompok 3
Terapi aktivitas kelompok:stimulasi sensori merupakan
aktivitas yang digunakan untuk memberikan stimulasi
pada sensori klien, kemudian diobservasi reaksi sensori
klien berupa ekspresi emosi atau perasaan melalui
gerakan tubuh, ekspresi muka, ucapan.
Terapi aktivitas kelompok untuk menstimulasi sensori
pada penderita yang mengalami kemunduran fungsi
sensoris.
1. Tujuan Umum:
• Tujuan umum klien dapat berespon terhadap stimulus
pancaindera yang diberikan

2. Tujuan Khusus:
• Meningkatkan kemampuan sensoris
• Meningkatkan upaya meningkatkan pusat perhatian
• Meningkatkan kesegaran jasmani

Tujuan terapi • Mengekspresikan perasaan

aktivitas 3. Tujuan khusus berdasarkan jenis Terapi Stimulasi Sensori:


kelompok • Klien mampu berespon terhadap suara yang didengar
stimulasi • Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat

sensori • Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.


Pasien dengan indikasi
menarik diri dan harga
diri rendah dan mulai
menunjukkan kemamuan Pasien dengan
untuk interaksi social. kerusakan komunikasi
verbal yang telah
berespon sesuai
dengan stimulus yang
diberikan

KARAKTERISTIK
PASIEN
Masalah
Keperawata
n
Gangguan sensori persepsi
• EVALUASI STRUKTUR

1
• Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
• Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
• Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
KRITERIA • Alat yang digunakan dalam kondisi baik

EVALUASI • Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan


sebagaimana mestinya.
2
EVALUASI PROSES
• Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga
akhir.
• Leader mampu memimpin acara.
• Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
• Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
• Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
• Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
• Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
EVALUASI HASIL

3
• Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
• Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa
yang dilihat
• Menyampaikan apa yang dirasakan dengan jelas
.
• TERAPIS
• Leader
• Menyiapakan proposal kegiatan TAK
• Menyampaikan tujuan dan peratauran kegiatan
terpi aktivitas kelompok sebelum kegiatan
dimulai.
• Menjelaskan aturan permainan.

Pengorganisasia
• Mampu memotivasi anggota untuk aktiv dalam
kelompok dan memperkenalkan dirinya.

n Tak • Mampu memimpin aktivitas kelompok dengan


baik dan bersih.
• Menetralisir bila ada masalah yang timbul
dalam kelompok
Pengorganisasia
n Tak
• Co leader
• Mendampingi leader
• Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas pasien
• Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dariu perencanaan yang telah dibuat
• Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami bloking dalam proses terapi

• Observer
• Mengobservasi jalannya proses kegiatan
• Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non-verbal pasien selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang
tersedia)

• Fasilitator
• Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung
• Ikut serta dalam kegiatan kelompok
• Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi
• Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria
• Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria
• Membuat kontak dengan pasien yang setuju mengikuti TAK, meliputi
menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok.

Seleksi pasien
Alat-alat • Kaset dengan lagu melayu
(dipilih lagu yang memiliki
cerita bermakna. Dapat juga
• Tape recorder
lagu-lagu yang bermakna
• Buku catatan dan pulpen religious).
Jadwal kegiatan pasien
 
PROSES TAK • Sesi 1 : mendengarkan musik

TAK stimulasi
sensori • Sesi 2 : Menggambar

memiliki 3
sesi yaitu: • Sesi 3 : Menonton TV/video
Terapi Pengertian

Stimulasi • TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus suara pada pasien sehingga
terjadi perubahan perilaku.

Sensori Tujuan
• Klien mampu mengenali musik yang didengar
Suara • Klien mempu memberii  respon terhadap music

Mendengar • Klien mampu menceritakan perasannya setelh mendengarkan music


Setting
Musik • Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
• Ruangan nyaman dan tenang
Alat
• Tape recorder
• Kaset lagu dangdut, slow music, rohani (religius)
Metode
• Diskusi
• Sharing persepsi
• Langkah kegiatan
Persiapan
• Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi menarik diri, harga diri
rendah dan tidak mau bicara
• Mempersiakan alat dan tempat pertemuan
Orientasi
• Salam terapeutik
• Salam dari terapis kepada klien
• Evaluasi atau validasi
• Menanyakan perasaan klien saat ini
• Kontrak
• Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaiu mendengarkan music
• Terapis menjelaskan aturan main berikut :
1. Jika ada klien yang ingin meningalkan kelompok, harus minta ijin kepeda terapis
2. Lama kegiatan 20 menit
3. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
Tahap kerja
• Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri ( nama, dan nama
panggilan ) dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum jam.
• Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak semua klien
untuk bertepuk tangan.
• Terapis dan klien memakai papan nama.
• Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan atau berjoget
sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta mencritakan isi dari
lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengan lagu.
• Terapis memutar lagu, klien mendengar boleh berjoget, tepuk tangan (kira-kira 15
menit) music yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respon
klien terhadap musik
• Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya. Sampai semua
klien mendapat giliran.
• Terapis memberiikan pujian, setiap klien menceritakan perasaannya, dan mengajak
klien lain bertepuk tangan.
• Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan music yang disukai dan bermakna dalam
kehidupannya.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati TAK yang akan datang yaitu menggambar.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
• Evaluasi Dan Dokumentasi
– Evaluasi

• Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.aspek yang dievaluasi
adlah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensori mendengar musik,
kemampuan klien yang diharapkan dalah mengikuti kegiatan , respon terhadap musi, memberi
pendapat tentang musik yang didengar dan perasaan sat mendengar music.

Anda mungkin juga menyukai