Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan profesional yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual
komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat,
baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia
(Lokakarya Keperawatan nasional, 1983).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
HK.0.02.02/Menkes/148/I/2010 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat, dijelaskan bahwa perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan
perawat baik di dalam maupun diluar negeri sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Fungsi utama perawat adalah membantu klien mencapai derajat
kesehatan yang optimal melalui layanan keperawatan. Intervensi keperawatan
dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
menyembuhkan, serta memelihara kesehatan melalui upaya promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif sesuai wewenang, tanggung jawab, etika profesi
keperawatan yang memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat
dan produktif. Dari penjelasan tersebut terlihat jelas bahwa peran perawat sangatlah
penting dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Peran perawat yang utama meliputi pelaksanan layanan keperawatan (care
provider), pengelola (manager), pendidik (educator), dan peneliti (researcher).
Terkait dengan peran perawat sebagai pendidik, perawat dituntut mampu untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan melalui kegiatan
promosi kesehatan. Melalui promosi kesehatan perawat dapat memberikan edukasi
pada masyarakat secara luas terkait dengan masalah kesehatan.

II. Rumusan Masalah


A. Apa yang menjadi peran perawat secara umum ?
B. Apa pengertian, tujuan, manfaat dan sasaran dari promosi kesehatan ?
C. Apa peran perawat dalam promosi kesehatan ?

1
III. Tujuan
A. Untuk mengetahui peran perawat secara umum.
B. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, manfaat dan sasaran dari promosi
kesehatan.
C. Untuk mengetahui peran perawat dalam promosi kesehatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Perawat secara Umum


Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran aktif dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini sejalan dengan UU No. 36 Tahun 2009
Pasal 1 ayat 6 yang menyatakan bahwa “Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan”.
Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan oleh individu sesuai dengan status
sosialnya. Peran menggambarkan otoritas seseorang yang diatur dalam sebuah aturan yang
jelas. Sebagai tenaga kesehatan, perawat memiliki sejumlah peran di dalam menjalankan
tugasnya sesuai dengan hak dan kewenangannya. Peran utama dari perawat adalah sebagai
pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti :
1. Pelaksana layanan keperawatan (care provider). Perawat memberikan layanan berupa
asuhan keperawatan secara langsung kepada klien baik individu, keluarga maupun
komunitas sesuai dengan kewenangannya. Dalamperannya sebagai care provider,
perawat bertugas untuk :
a. Memberi kenyamanan dan rasa aman bagi klien
b. Melindungi hak dan kewajiban klien agar tetap terlaksana dengan seimbang
c. memfasilitasi klien dengan anggota tim kesehatan lainnya
d. berusaha mengembalikan kesehatan klien
2. Advokator. Peran ini dilakukan perawat dalam membantu pasien dan keluarganya
dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi
lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien. Juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-
hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya dan hak atas privasi.
3. Pengelola (Manager). Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola
layanan keperawatan disemua tatanan layanan kesehatan baik dirumah sakit,
puskesmas dan sebagainya maupun tatanan pendidikan yang berada dalam
tanggungjawabnya sesuai dengan konsep manajemen keperawatan. Dalam fungsi

3
perawat sebagai manager berarti perawat melakukan fungsi manajemen keperawtan
yaitu planning, organizing, actuating, staffing, directing dan controlling.
a. Perencana (planning).seorang manajer keperawatan harus mampu menetapkan
pekerjaan yang akan dilaksanaka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi perencana meliputi, mengenali masalah, menetapkan dan
mengkhususkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek, mengembangkan
tujuan dan terakhir menguraikan bagaimana tujuan dan sasaran tersebut dapat
dicapai.
b. Pengorganisasian (Organizing). Fungsi ini meliputi proses mengatur dan
mengalokasikan suatu pekerjaan, wewenang serta sumber daya keperawatan
sehingga tujuan keperawatan dapat tercapai
c. Gerak aksi (actuating) mencakup kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer
keperawatan untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang telah ditetapkan
dalam unsur perencanaan dan pengorganisasian agar dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
d. Pengelolaan staf (staffing) mencakup memperoleh, menempatkan dan
mempertahankan anggota atau staf pada posisi yang dibutuhkan dalam
pekerjaan keperawatan
e. Pengarahan (directing) mencakup mampu memberikan arahan kepada staf
sehingga mereka menjadi perawat yang berpengetahuan dan mampu bekerja
secara efektif guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan
f. Pengendali (controlling) mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah
kegiatan yang dilaksanakan oleh staf telah berjalan dengan baik.
4. Pendidik dalam keperawatan (educator). Perawat berperan mendidik individu, keluarga
dan masyarakat serta tenaga keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya. Perawat
bertugas untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada klien sebagaiupaya
menciptakan perilaku individu atau masyarakat yang kondusif bagi kesehatan. Untuk
dapat melaksanakan perannya sebagaipendidik, ada beberapa kemampuan yang harus
dimiliki seorang perawat antara lain wawasan ilmu pengetahuan yang luas, kemampuan
berkomunikasi, pemahaman psikologis dan kemampuan menjadi model atau contoh
dalam perilaku profesional.
5. Peneliti (researcher) Mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan
metode penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu
asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan (Asmadi, 2008).
4
6. Motivator. Apabila keluarga telah mengetahui, dan mencoba melaksanakan perilaku

positf dalam kesehatan, harus terus didorong agar konsisten dan lebih berkembang.

Dalam hal inilah perawat berperan sebagai motivator.

B. Promosi Kesehatan
1. Definisi
Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan dari konsep pendidikan
kesehatan, yang berlangsung sejalan dengan perubahan paradigma kesehatan
masyarakat (public health). Menurut Lawrence Green (1984) definisi promosi
kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang
terkait dengan ekonomi , politik, dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan
perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
2. Tujuan
Tujuan umum dari promosi kesehatan adalah meningkatnya kemampuan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk hidup sehat dan mengembangkan
upaya kesehatan yang bersumber masyarakat, serta terciptanya lingkungan yang
kondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuan tersebut.
3. Manfaat
a. Mempererat kerjasama dengan berbagai pihak
b. Meningkatkan hubungan terhadap program kesehatan
c. Meningkatkan percaya diri terhadap kesehatan
d. Meningkatkan pembangunan lingkungan, sistem dan kebijakan kesehatan
4. Sasaran
Sasaran promosi kesehatan diarahkan pada individu/ keluarga; tatanan kesehatan
, institusi pendidikan, tempat kerja, dan tempat umum; organisasi kemasyarakatan/
organisasi profesi/ LSM/ dan media massa; program/ petugas kesehatan; dan lembaga
pemerintah/ politisi/ swasta.

5
C. Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan

A. Peran perawat dalam tatanan Individu dan Keluarga


Peran perawat dalam promosi kesehatan kepada individu antara lain :
1. Edukator. Perawat memberikan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan
kesehatan. Misalnya : sebagai perawat komunitas akan secara berkala melakukan
kunjungan rumah pada individu atau keluarga yang mengalami penyakit TBC.
Keluarga atau individu akan diberikan pendidikan kesehatan mengenai rumah sehat,
PMO dan cara penularan
2. Role Model. Perawat akan memberikan contoh tentang cara mempertahankan
kesehatan. Peran ini sejalan dengan peran sebagai edukator. Misalnya seorang perawat
keluarga melakukan kunjungan rumah pada keluarga yang salah satu anggota
keluarganya mengalami TBC. Pada kunjungan tersebut perawat akan memberikan
penyuluhan sekaligus contoh misalnya tentang tata cara batuk efektif. Dalam hal ini
perawat akan memberikan demonstrasi mengenai cara batuk efektif.
3. Fasilitator. Perawat akan membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapi individu atau keluarga. Misalnya dalam kunjungan
keluarga perawat menemukan masalah kesehatan pada anggota keluarga tersebut.
Perawat akan membantu keluarga memecahkan masalah tersebut dengan melibatkan
keikutsertaan keluarga merawat anggotakeluarga yang sakit
Peran perawat dalam promosi kesehatan pada individu atau keluarga pada dasarnya
bertujuan untuk meinngkatkan kemampuan, kemauan, dan pengetahuan individu atau
keluarga dalam upaya peningkatan derajat kesehatan.

B. Peran perawat dalam tatanan sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat


kerja dan tempat umum
Promosi kesehatan adalah upaya memberdayakan perorangan, kelompok, dan
masyarakat agar memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya melalui
peningkatan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan serta mengembangkan iklim yang
mendukung, dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat sesuai dengan factor budaya
setempat.
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan sangat erat kaitannya dengan lingkungan
sarana kesehatan semisal rumah sakit, puskesmas, dan posyandu. Di lingkungan rumah
sakit perawat selain berhadapan dengan pasien yang dirawat juga berinteraksi dengan

6
anggota keluarga yang memerlukan informasi mendalam yang berkenaan dengan status
kesehatan. Upaya promosi kesehatan dalam hal ini pendidikan kesehatan sangat
bermanfaat untuk meningkatkan status kesehatan pasien dan keluarga. Hal yang dapat
dilakukan pada lingkungan rumah sakit adalah melakukan penyuluhan baik secara massal
ataupun individu di rumah sakit. Kegiatan pendidikan kesehatan maupun penyuluhan
dilakukan di sisi pasien serta keluarga secara khusus mengenai suatu penyakit dan upaya
penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi.
Perawat di puskesmas sebagai tenaga kesehatan, minimal dapat berperan sebagai
pemberi pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan, pendidik atau penyuluh
kesehatan, penemu kasus, penghubung dan coordinator, pelaksana konseling keperawatan
dan model peran. Dua peran perawat kesehatan komunitas yaitu sebagai pendidik dan
penyuluh kesehatan serta pelaksana konseling keperawatan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat merupakan bagian dari ruang lingkup promosi kesehatan.
(Efendi,Makhfudi, 2009)
Di lingkungan Puskesmas upaya promosi kesehatan lebih ditekankan daripada di
rumah sakit. Sebagai contoh perawat di komunitas menyikapi dan menindaklanjuti
perilaku masayarakat bantaran sungai yang selalu melakukan BAB di sungai sehingga
mengotori dan mencemari sungai yang menjadi sumber air bersih keperluan masyarakat
setempat. Perawat beranggapan bahwa suatu masalah kesehatan sebagai contoh diare.
Diare yang terjadi akibat tercemarnya sumber air bersih tidak akan tuntas apabila hanya
mengobati pasien di rumah sakit tanpa memotong atau menyingkirkan penyebab
utamanya. Penyebab utamanya yaitu pencemaran serta pengkontaminasian sumber air
sungai yang menyebabkan keadaan diare pada masayarakat setempat.
Di lingkungan posyandu baik posyandu balita maupun lansia sama halnya dengan
program yang ada di puskesmas yaitu upaya promosi kesehatan seperti penyuluhan dan
upaya preventif seperti pemberian imunisasi pada balita serta pemeriksaan kesehatan
secara berkala pada lansia yang berada di wilayah lingkungan posyandu.
Di lingkup istitusi pendidikan, peran perawat pendidik dalam upaya promosi kesehatan
tidak kalah besarnya. Dalam kurikulum bahkan silabus yang disusun selalu ada
dimasukkan pengajaran tentang simulasi pendidikan baik setting individu, kelompok
bahkan komunitas pada tahap pendidikan akademik. Di keadaan nyata mahasiswa serta
dosen keperawatan sering kali melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang
umumnya juga menggambarkan upaya promosi kesehatan seperti pendidikan kesehatan
pada kelompok tertentu dan penyuluhan pada masayarakat umum.
7
Di lingkungan kerja peran perawat sangat diharapkan karena keterbatasan
pengetahuan yang dimiliki para pekerja, misalkan upaya promosi kesehatan dalam tatanan
Kesehatan Keselamatan Kerja (K3). Lingkungan pabrik yang umumnya mempunyai
paparan terhadap debu, polusi serta risiko adanya cidera sangat penting bagi perawat dalam
memberikan pemahaman baik dengan cara pendidikan kesehatan maupun penyuluhan
mengenai pemakaian Alat Pelindung Diri (APD). APD yang mereka pakai diharapkan
dapat melingdungi dari segala risiko yang mungkin terjadi pada para pekerja.
Di tempat umum peran perawat tidak kalah penting dalam upaya promosi kesehatan
karena disana masyarakat sering berkumpul, bercengkrama bahkan melakukan aktivitas.
Beberapa contoh tempat umum antara lain Pasar, Halte Bus, Terminal, Stasiun, Pelabuhan
bahkan Bandara yang semuanya sangat diharapkan tidak terdapat kegiatan ataupun
perilaku yang merugikan bahkan membahayakan orang lain. Merokok di tempat umum
sebagai contoh sangat dilarang karena dapat menyebabkan polusi udara. Peran perawat
untuk mensosialisasikan peraturan tentang pelarangan kegiatan merokok di tempat umum
merupakan salah satu upaya dalam promosi kesehatan.

C. Peran perawat dalam tatanan Organisasi kemasyarakatan/organisasi


profesi/LSM/Media massa
Upaya promosi kesehatan dilakukan agar tercapai masyarakat yang sehat dan mandiri,
hal ini tidak hanya dilakukan oleh perawat maupun tenaga kesehatan namun harus bekerja
sama dengan organisasi kemasyarakatan/LSM/organisasi profesi dan media massa yang
peduli dengan kesehatan. Kerja sama tersebut dapat berupa pemberian informasi yang
terus-menerus agar klien dapat berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek
knowledge) dari tahu menjadi mau (aspek attitude) dan dari mau menjadi mampu
melakukan perlaku yang diperkenalkan (aspek practise).
Agar terjalin kerja sama yang baik maka peran perawat pada tatanan ini adalah
memberikan advokasi, hal ini penting untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari
sasaran advokasi. Pada tatanan ini umumnya advokasi dapat beberapa tahap antara lain :
Menyadari adanya suatu masalah, Tertarik untuk ikut mengatasi masalah, Pedulu terhadap
pemecahan masalah dengan mempertimbangkan beberapa alternatif pemecahan masalah,
Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif dan
memutuskan tindak kanjut kesepakatan. Dengan demikian advokasi harus dilakukan
secara terencana, cermat dan tepat.

8
D. Peran perawat dalam tatanan Program/petugas kesehatan
Kegiatan yang dilakukan terintegrasi sesuai fungsi manajemen meliputi perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan pengendalian dan penilaian, yang dilakukan
diberbagai tingkat administrasi baik dipusat, propinsi maupun kabupaten/ kota. Kegiatan
tersebut memuat stategi promosi kesehatan yaitu pemberdayaan masyarakat, bina suasana
dan advokasi.

a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Pengkajian yang dimaksud untuk mendapatkan informasi tentang besaran
masalah dan penyebabnya, potensi yang dapat didayagunakan dalam pemecahan
masalah.
2. Menggalang komitmen dan dukungan dari lintas program dan sektor dalam
pelaksanaan integrasi melalui pertemuan lintas program dan sektor terkait dalam
promosi kesehatan.
3. Menyusun perencanaan integrasi promosi kesehatan dan program kesehatan
b. Penggerakan pelaksanaan
1. Melaksanakan integrasi promosi kesehatan dalam program kesehatan di
kabupaten/kota sesuai rencana yang telah disepakati bersama.
2. Melaksanakan pertemuan koordinasi lintas program dan sektor secara berkala
untuk menyelaraskan kegiatan.
c. Pengawasan, pengendalian dan penilaian
Pengawasan, pengendalian dan penilaian dilakukan disetiap tahap fungsi
manajemen.
1. Pengawasan untuk melihat apakah kegiatan dilaksanakan sesuai rencana yang
telah ditetapkan.
2. Pengendalian dilakukan agar kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan
arah dan tujuan, mengantisipasi masalah/ hambatan yang mungkin terjadi.
3. Penilaian dilakukan untuk melihat keberhasilan pelaksanaan integrasi `pada
akhir kegiatan.
4. Mendokumentasikan kegiatan integrasi, untuk bahan pembelajaran perbaikan
program integrasi mendatang.
5. Memberikan umpan balik kepada lintas program dan sektor terkait untuk
perbaika kegiatan integrasi selanjutnya.

9
E. Peran perawat dalam tatanan Lembaga pemerintahan/politisi/swasta
Promosi kesehatan sebagai proses mengupayakan individu dan masyarakat untuk
meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya. Perawat mempunyai peran
penting dalam meningkatakn kesehatan salah satunya bekerjasama dengan tenaga
kesehatan lain memanfaatkan dan memaksimalkan fasilitas pelayanan kesehatan sebagai
tempat untuk menyelenggarakan upaya kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Setiap indivividu memiliki kesempatan untuk mendapatkan pelayanan yang
bermutu dan aman, hal ini sejalanan dengan UU RI no. 36 Tahun 2009 yang menyatakan
bahwa, setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu dan terjangkau. Dalam UU tersebut pasal 16 dinyatakan bahwa pemerintah
bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan
merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Sesuai dengan tujuan promosi kesehatan, pemerintah dapat peduli dan mendukung
upaya kesehatan, minimal dalam mengembangkan lingkungan dan perilaku sehat. Selain
itu, membuat kebijakan dan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan
dampaknya dibidang kesehatan. Dukungan yang optimal dari berbagai pihak seyogyanya
dapat memecahkan masalah kesehatan dan dapat membantu tenaga kesehatan terutama
dalam hal promosi kesehatan. Perawat diharapkan menjadi lini terdepan dalam upaya
promosi kesehatan untuk mempengaruhi semua sasaran yang ada.

10
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

 Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran penting dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat
 Promosi kesehatan adalah komponen penting dalam praktek keperawatan dan
merupakan suatu cara berpikir yang bertujuan agar masyarakat berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai kesehatan
 Promosi kesehatan secara garis besar mendorong masyarakat agar mau dan
mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan
 Sasaran dalam promosi kesehatan bersifat langsung dan tidak langsung. Sasaran
promosi kesehatan dan kaitannya degan profesi keperawatan meliputi: Sasaran
Primer (Primary Target), sekunder (Secondary target) dan tersier
(TerttiaryTarget).
 Misi dalam promosi kesehatan antara lain advokat (advocate), Menjembatani
(mediate), dan memampukan (enable).
 Peran perawat dalam promosi kesehatan ada di beberapa lingkup antara lain;
individu atau keluarga, tempat kerja, institusi pendidikan,pemerintah. Dalam
pelaksanaan promosi kesehatan peran perawat antara lain sebagai educator, role
model, fasilitatormaupun educator.

11
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.academia.edu/8888530/Analisa_Peran_Perawat_dalam_Promosi_Keseha
tan

 https://www.scribd.com/document/367587396/Peran-Perawat-Dalam-Promosi-
Kesehatan

 http://nsa206.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/6688/2017/08/PPT-
UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx

12

Anda mungkin juga menyukai