Oleh :
Parawansah
UU RI NO 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA
KESEHATAN
Pasal 11 ayat 1 : Tenaga Kesehatan mencakup
salah satunya Tenaga Kefarmasian.
7 BAB, 39 PASAL
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia (Permenkes) dimana Menteri
Kesehatan, Prof.Dr.dr. Nila Djuwita F.Moeloek
SpM (K) mengesahkan Permenkes Nomor 31
Tahun 2016 tentang “Perubahan atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi,
Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga
Kefarmasian” pada tanggal 18 Juli 2016.
• 3 Pasal di Permenkes
889/MENKES/PER/V/2011 Disesuaikan
• Permenkes Nomor 31 Tahun 2016 dibuat
dengan menimbang bahwa diperlukan adanya
penyesuaian pada
Permenkes 889/MENKES/PER/V/2011 dengan
perkembangan dan kebutuhan hukum saat ini.
Dengan mengingat beberapa peraturan yang
terkait sebelumnya seperti UU No. 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan, UU No 36 tahun
2014 tentang tenaga kesehatan, dan lainnya.
• Perubahan-perubahan mendasar ada pada
pasal 17, 18, dan 19. Permenkes ini terdiri dari
2 pasal, pasal pertama merubah nomenklatur
dari Surat Izin Kerja menjadi Surat Izin Praktik.
Selain itu pada ketentuan ayat (2) pasal 17
diubah sehingga menjadi berbunyi sebagai
berikut :
Pasal 17
(1) Setiap tenaga kefarmasian yang akan
menjalankan pekerjaan kefarmasian wajib
memiliki surat izin sesuai tempat tenaga
kefarmasian bekerja.
(2) Surat izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa
a. SIPA bagi Apoteker, atau
b. SIPTTK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian
• Ketentuan Pasal 18 diubah, sehingga Pasal 18
berbunyi
Pasal 18
(1) SIPA bagi Apoteker di fasilitas kefarmasian
hanya diberikan untuk 1 (satu) fasilitas
kefarmasian.
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana
dimaksud ayat (1) SIPA bagi apoteker di fasilitas
pelayanan kefarmasian dapat diberikan untuk
paling banyak 3 (tiga) tempat fasilitas
pelayanan kefarmasian.meteliti
Ketentuan Pasal 19 dubah sehingga
berbunyi :
Pasal 19
• SIPA atau SIPTTK sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 diberikan oleh pemerintah
daerah kabupaten/kota atas rekomendasi
pejabat kesehatan yang berwenang di
kabupaten/kota tempat Tenaga Kefarmasian
menjalankan praktiknya
• Untuk Pasal II berisi bahwa Permenkes ini
berlaku sejak diundangkan pada tanggal 4
Agustus 2016 yang diketahui oleh Direktur
Jenderal Peraturan Perundang-undangan
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, Widodo Ekatjahjana.
Pasal lainnya di Permenkes 889/MENKES/PER/V/2011
masih berlaku