Anda di halaman 1dari 15

CELAH

PALATUM
(PALATOSCI
ZIS)
Kelompok 4 :
1.Intan Sekar N (31101900044)
2. Lulu Sa’adah
(31101900049)
3. Silvia Vera I. (31101900089)

17 Maret 2020 1
REFERENCES

● Cholid, Zainul. 2013. Celah. Palatum


(Palatosciziz). Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol.
10. No. 2. Halaman 99-104
● Arinda, dkk. 2015. Penatalaksanaan Repair
Palatoplasty dengan Teknik Furlow Double
Opposing Z Plasty . Volume 1 No. 1. Halaman
115-121

2
PENGERTIAN
Celah palatum adalah
terpisahnya atap rongga
mulut. Adanya celah pada
palatum dapat menimbulkan
beberapa masalah yaitu
gangguan pada fungsi bicara,
penelanan, pendengaran,
keadaan malposisi gigi-geligi,
fungsi pernafasan,
perkembangan wajah dan
gangguan psikologis dari orang
tua pasien serta adanya
gangguan fisiologis lainnya
yaitu adanya gangguan pada
faring yang berhubungan
dengan fosa nasal,
pendengaran, dan bicara

3
4
Insidensi terjadinya celah rongga mulut di Amaerika Serikat
EPIDEMIOLOGI
diperkirakan 1 dari 700 kelahiran. Dimana lebih sedikit
terjadi pada kulit hitam dan lebih banyak terjadi pada orang
Asia dan penduduk asli Amerika.

Laki-laki lebih banyak menderita orofacial cleft daripada


wanita dengan rasio 3 : 2. menurut Cummings (1993)
insidensi celah bibir dan palatum adalah 1/1000 kelahiran,
dan 35% - 55% adalah celah palatum. Menurut Margulis
(2002) insidensi celah palatum di Asia rasionya adalah 0,45-
0,5/1000 kelahiran

5
EMBRIOLOGI

Ellis (2003) menjelaskan


tentang proses normal
pembentukan palatum
yaitu selama minggu
kelima kehamilan akan
terjadi dua pertumbuhan
ridge yang berlangsung
dengan cepat yaitu yaitu
tonjolan
lateral dan medial
hidung.

6
ANATOMI PALATUM
Randal dan Rossa (1991) membagi
palatum normal terdii dari palatum keras
pada bagian anterior dan palatum lunak
pada bagian posterior. Alveolus membatasi
palatum keras. Alveolus berhasil palatum
keras. Pada bagian anterior dan tengah
terdiri dari premeaksila sedangkan ini
merupakan tempat gigi insisivus,
premaksila meluas kebagian posterior
hingga ke foramen insisivus. Bagian
terbesar palatum keras dibentuk oleh
maksimal maksila. Bagian posterior tulang
maksila adalah tułang palatina.

7
Suplai darah pada palatum
Suplai darah utama dari arteri
palatina yang keluar melalui
foramen palatina. Suplai
darah yang diambil dari
foramen palațina minor dan
foramen insisivus.

8
Persyarafan dan Muskulus pada Palatum
Nervus sensoris palatum hingga foramen
insisivus dan bagian tepi atas dari nervus
palatina spenopalatina cabang dari nervus
maksila posterior. Nervus ini merupakan divisi
kedua yang trigeminus. Palatum lunak melekat
hingga tepi posterior tulang palatina oleh
aponeurosis palatal.

- muskulus levator palatina yang menarik


palatum keatas

- muskulus tensor palatini yang digunakan


hamulus pterigoideus yang menarik otot palatum
mol.

9
ETIOLOGI

faktor genetik dan lingkungan bisa menjadi penyebab celah


palatum

faktor genetik : menurut faktor genetika terjadi sebanyak 20%-


30%,jika anak dilahirkan oleh orang tua yg mempunyai masalah
celah palatum maka mempunyai kemungkinan diturunkan 5% ,
jika orang tua dan salah satu anaknya mengalami celah
palatum maka kemungkinan pada anak yang lain adalah 15%,
pada anak kembar 30%, dan pada dizigot 5%

faktor lingkungan : adanya kekurangan nutrisi, radiasi(pada


anak dalam kandungan yg radiasi melalui sang ibu) , hipoksia
dan kelebihan atau kekurangan riboflavin (b3) dan asam folat 10
Klasifikasi celah palatum menurut Veau

A. Celah pada palatum mol


B. Celah pada palatum mol dan palatum
durum tetapi tidak melebihi foramen
insisivus
C. Celah palatum unilateral pada palatum
dan prepalatum. Vomer melekat pada
maksila disisi yang tidak bercelah.
D. Celah palatum bilateral lengkap pada
palatum dan prepalatum.

11
klasifikasi celah palatum menurut Kernahan dan
Stark
1. Celah inkomplit unilateral kiri dari palatum primer
2. Celah komplit kiri palatum primer hingga mencapai
foramen insisivus
3. Celah komplit bilateral dari palatum primer
4. Celah inkomplit dari palatum sekunder
5. Celah komplit dari palatum sekunder
6. Celah komplit kiri dari palatum primer dan palatum
sekunder
7. Celah komplit bilateral dari palatum primer dan palatum
sekunder
8. Celah inkomplit kiri dari palatum primer dan inkomplit kiri
dari palatum sekunder

12
PENATALAKSANAAN

Operasi Palatum (Palatoplasity)

Dengan Metode Furlow Double Opposing Z


Plasty.
Furlow palatoplasty dilakukan pada kasus
palatum lunak dan celah dangkal unilateral.
Biasanya dilakukan pada anak usia lebih dari 5
tahun ketika faringoplasty primer juga
diindikasikan.

Rangkaian operasi:
(A) Pemisahan mukosa nasal dan mukosa oral,
(B) Proses penjahitan mukosa nasal,
(C) Transposisi mukosa oral,
(D) Hasil akhir operasi 13
KESIMPULAN

• Celah palatum terjadi oleh karena suatu kegagalan penyatuan dua prosesus
maksilaris kiri dan kanan atau kegagalan penyatuan prosesus fronto nasalis pada
saat perkembangan janin.
• Celah palatum di pengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.
• Celah palatum dapat menimbulkan beberapa masalah yaitu gangguan pada fungsi
bicara, penelanan, pendengaran, keadaan malposisi gigi-geligi, fungsi pernafasan,
perkembangan wajah dan gangguan psikologis dari orang tua pasien, gangguan
pada faring yang berhubungan dengan fosa nasal, pendengaran, dan bicara.
• Untuk memperbaiki terjadinya celah palatum maka dilakukan operasi yaitu
palatoplasti

14
THANKS

Does anyone have any questions?

15

Anda mungkin juga menyukai