Anda di halaman 1dari 26

Anggota

Kelompok
 Sarah  Intan Sari Hidayah /
Merlianthi/1713015201 1713015169
 Cyntia Bella Anggraini /  Rahma Sari/1713015137
1713015197  Jorgi Imanuel
 Nur Emor/1713015129
Ismiyanti/1713015113  Fritlyanti Mappapa
 Muhammad Safruddin/ /1713015153
1613015030
Pengerti
aan
Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat
cair atau cairan obat terdispersi dalam cairan pembawa
distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang
cocok.
Master Formula
Alasan Penggunaan Bahan
• Paraffinum liqiudum berfungsi sebagai zat aktif yang memiliki efek
laksativum.
• Gummi arabicum berfungsi sebagai emulsi agent, digunakan untuk
menyatukan fase air dan fase minyak.
• Sirupus simplex sebagai zat pemanis, digunakan agar emulsi yang dihasilkan
rasanya manis.
• Vanilinum berfungsi sebagai corigent odoris, digunakan untuk menutupi dan
memperbaiki bau dari sediaan.
• Aethanolum 90 % digunakan sebagai pelarut
• Aquades digunakan sebagai pelarut
Perhitungan
Bahan
•• Paraffinum Dalam
liqiudum • Sirupus simplex
 
x 60 mL = 30Kemasan
mg x 60 mL = 6 mL

• Gummi arabicum • Aethanolum 90 %


x 60 mL = 7,5 mg x 60 mL = 3,6 mL

• Vanilinum • Aquades
x 60 mL = 2,4 mg = 60 mL – ( 0,03 mL +
0,0075 mL + 6 mL
+ 0,0024 mL +
0.0036 mL )
= 60 mL – 6,0435 mL
= 53,9 mL
Perhitungan
Bahan
Dalam Per-
• Paraffinum liqiudum • Aethanolum 90 %
30 mg x 10 = 300 mg
Batch
3,6 mL x 10 = 36 mL
• Gummi arabicum • Aquades
7,5 mg x 10 = 75 mg 53,9 mL x 10 = 539 mL
• Vanilinum
2,4 mg x 10 = 24 mg
• Sirupus simplex
6 mL x 10 = 60 mL

1 batch yang
akan dibuat
berisi 10
kemasan
Proses Analisis
KUALITATIF

1. Jika dipanaskan dengan kuat akan menyala dan


terjadi peng-arangan
2. Panaskan lebih kurang 500mg dalam tabung reaksi kering bersama
belerang bobot sama. Campuran akan mengeluarkan hydrogen sulfide dan
menjadi hitam sebagai hasil terbebasnya karbon
3. Reaksi kocok paraffin leleh dengan etanol P panas yang telah dinetralkan
terhadap kertas lakmus P dengan volume sama : bagian etanol bereaksu
netral terhadap lakmus P.
Contoh
• Zat mudah terarangkan
Gunakan tabung reaksi bersumbat kaca tahan panas, kering, bersih, panjang 140 mm ± 1 mm,
dengan kapasitas 16 ml ± 1 ml cairan jika disumbat dan dikalibrasi setinggi 5 ml dan 10 ml.
Masukkan 5 ml paraffin pada suhu sedikit di atas suhu lebur, tambahkan 5 ml asam sulfat
mengandung 94,5% sampai 94,4% H2SO4, dan panaskan di atas tangas air pada suhu 70º
selama 10 menit. Setelah pemanasan 5 menit, dan tiap menit berikutnya, angkat tabung, tekan
sumbat dengan jari dan kocok kuat tiga kali secara vertical dengan amplitude lebih kurang 12
cm, letakkan kembali ke atas tangas air dalam waktu 3 detik sejak tabung diangkat.
Pada akhir 10 menit sejak awal tabung diletakkan di atas tangas air, warna bagian asam sulfat
tidak lebih gelap dari warna campuran 3 ml besi(III) klorida LK, 1,5 ml kobalt klorida LK dan
0,50 ml tembaga(II) sulfat LK, dilapis dengan 5 ml minyak mineral P.
Jika asam sulfat masih terdispersi dalam paraffin leleh, kocok kuat warna emulsi tidak terlihat
gelap dari warna campuran pembanding.
KUANTITATIF

Jarak beku antara 47º dan 65º


Proses
Produksi
Skala
Disiapkan alat dan
Laboratoriu
Dituang setengah
Ditambahkan
bahan yang
dibutuhkan,
mdan gom
bagian liquid
paraffin sisa liquid
arab sebanyak 7,5 paraffin , diaduk
Ditimbang bahan mg sekligus, diaduk
sesuai perhitungan ad homogen
ad homogen

Ditambahkan Ditambahkan
Dimasukkan aethanol 90% vanilinum 2,4 mg
kedalam botol, sedikit demi sedikit,
sambil diaduk
dan syrup symplex
dan diberi etiket 6 mL, aduk ad
hingga emulsi
“ kocok dahulu”. terlihat lebih encer homogen
Kemas
PRIMER an
Kemasan Primer
(Tampak Pada Botol)
SEKUNDER
B
R
O
S
U
R
Analisis
Monografi Zat Aktif Formula
Nama Zat Aktif: Paraffin liquiudum
Sifat Fisikokimia:
• Pemerian: cairan kental, transparan, tidak berfluoresensi; tidak berwarna; hampir tidak berbau; hampir tidak
mempunyai rasa.
• Kelarutan: praktik tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%); larut dalam kloroform dan eter.
• Kekentalan: pada suhu 37,8˚ tidak kurang dari 55 cP
• Bobot per-ml: 0,870 gram sampai 0,890 gram
Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
Khasiat dan Penggunaan: laksativium
Dosis:
• Anak 2-4 tahun: ¼ sendok makan
• Anak 5-10 tahun: ½ sendok makan
• Anak 11-12 tahun: 1 sendok makan
1 sendok makan = 15 mL
Monografi Zat Tambahan 2. Nama Bahan: Sirupus simplex
1. Nama Bahan: Gummi arabicum Fungsi: pemanis
Fungsi: zat tambahan/ emulsi agent Sifat Fisikokimia:
Sifat Fisikokimia: • Pemerian: cairan jernih, tidak berwarna
• Pemerian: hampir tidak berbau; rasa tawar seperti • Kelarutan: larut dalam air, mudah larut dalam air
lendir mendidih, sukar larut dalam eter
• Kelarutan: mudah larut dalam air, menghasilkan Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk.
larutan yang kental dan tembus cahaya. Praktis tidak
larut dalam etanol (95%).
• Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik.
3. Nama Bahan: Vanillinum
Fungsi: korigen
Sifat Fisikokimia:
Pemerian: hablur halus berbentuk jarum; putih hingga agak kuning; rasa dan bau khas
Kelarutan: sukar larut dalam air, larut dalam air panas; mudah larut dalam etanol (95%), dalam eter dan dalam
larutan alkali hidroksida; larut dalam gliserol.
Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
3. Nama Bahan: Aethanolum 90%
Fungsi utama: zat tambahan
Sifat Fisikokimia:
Pemerian: cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap; bau khas; rasa pana. Mudah terbakar dengan memberikan
nyala biru yang tidak berasap.
Kelarutan: sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform, dan dalam eter.
Bobot jenis: 0,8119-0,8139
Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya; ditempat sejuk, jauh dari nyala api.
4. Nama Bahan: Aquades
Fungsi Utama: Pelarut
Pemerian: cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik
Uji Organoleptis
Evalua
si
Mengamati bentuk, warna, bau dan rasa pada sediaan emulsi

Uji Tipe Emulsi


• Dengan pengenceran fase
– Diencerkan dengan air
• Tipe o/w : jika ditambahkan air, emulsi tidak akan pecah
• Tipe w/o : jika ditambahkan air, emulsi akan pecah
• Dengan kertas saring
– Diteteskan sedikit pada kertas saring
• Tipe o/w : tidak meninggalkan noda atau tersebar merata pada kertas saring
• Tipe w/o : meninggalkan noda pada kertas saring

• Dengan uji warna


– Meneteskan sedikit emulsi dengan sedikit metyhlen blue
• Tipe o/w : bila dicampurkan akan berwarna biru secara merata
• Tipe w/o : bila dicampurka, warna biru tidak akan merata
Uji Viskositas
• Cara kerja
– Disiapkan 2 viskometer ostwald
yang telah dibersihkan, air, emulsi Uji Volume terpindahkan
dan stopwatch • Dituang sedian dalam gelas ukur
– Dimasukkan emulsi dan air • Diukur volume apakah telah sesuai
kedalam viskometer ostwald dengan volume yang diminta(Wathoni, 2008)
melalui lubang yang besar
– Disedot dengan pro-pipet sampai
batas atas
– Diihitung lama waktu dari awal
pro-pipet dilepas sampai emulsi dan
air di batas bawah
Uji pH
• Dilakukan dengan menggunakan pH
meter universal. Pengujian pH
bertujuan untuk mengetahui kesesuaian
pH emulsi dengan pH saluran cerna
sehingga dapat diabsorbsi oleh lambung
yaitu 5-7
• pH < 7 adalah asam
• pH = 7 adalah netral
• pH > 7 adalah basa
Uji Stabilitas Emulsi
Uji sentrifugasi merupakan alat yang
sangat berguna untuk mengevaluasi
dan meramalkan shelf-life suatu
emulsi dengan mengamati pemisahan
fase terdispersi karena pembentukan
krim atau penggumpalan (Yuliantho,
Uji Daya Sebar
• Timbang 0,5 gram emulsi, lalu letakan
emulsi tersebut ditengah cawan petri yang
berada dalam posisi terbalik. Beri beban
cawan petri yang lain diatas krim lalu
diamkan selama 1 menit. Tambahkan 50
gram beban lalu ukur diameternya
(Erawati, 20

Uji Ukuran Partikel


• Ukuran droplet emulsi menggunakan
mikroskop cahaya dengan perbesaran 1000
kali (Ulfah, 2014).
Uji Homogenitas
• Sejumlah kecil sediaan emulsi yang telah jadi
dioleskan tipis-tipis pada permukaan kaca objek
yang kemudian diamati homogenitas sediaan
dengan cara menggeser sediaan pada permukaan
Uji Perubahan Warna
kaca objek tersebut dari ujung yang satu ke
ujung yang lainnya dengan menggunakan • Diamati perubahan warna yang terjadi pada
bantuan kaca objek lain. Hasil pengamatan sediaan emulsi setelah hari ke-1 sampai ke-5
homogenitas menunjukkan bahwa semua (Wathoni, 2008)
sediaan homogen.
Uji Perubahan Volume
• Diamati perubahan volume yang terjadi pada sediaan emulsi
setelah hari ke-1 sampai ke-5
Gelas ukur
Fungsi : mengukur volume bahn dan sediaan emulsi

pH meter universal
Fungsi : mengukur pH sediaan emulsi

Sentrifuge
Fungsi : untuk pengujian stabilitas sediaan emulsi

Cawan petri
Fungsi : untuk uji daya sebar sediaan emulsi

Mikroskop
Fungsi : untuk uji ukuran partikel

Kaca objek
Fungsi : untuk uji homogenitas
Sekian dan
Terima kasih 

Apakah ada
yang ingin
ditanyakan?

Anda mungkin juga menyukai