Berat Tinggi
Kelompok Badan Badan Energi Asam Piridoksin Vit. B12 Besi
No. umur (cm) (cm) (kkal) Folat (mg) (ug) (mg)
Anak
1 0-6 bln 6.0 60 550 65 0.1 0.4 0.5
2 7-12 bln 8.5 71 650 80 0.3 0.5 7
3 1-3 thn 12.0 90 1000 150 0.5 0.9 8
4 4-6 thn 17.0 110 1550 200 0.6 1.2 9
5 7-9 thn 25.0 120 1800 200 1.0 1.5 10
Laki-laki
6 10-12 thn 35.0 138 2050 300 1.3 1.8 13
7 13-15 thn 45.0 150 2400 400 1.3 2.4 19
8 16-18 thn 55.0 160 2600 400 1.3 2.4 15
9 19-29 thn 56.0 165 2550 400 1.3 2.4 13
10 30-49 thn 62.0 165 2350 400 1.3 2.4 13
11 50-64 thn 62.0 165 2250 400 1.7 2.4 13
12 60 + thn 62.0 165 2050 400 1.7 2.4 13
• Angka Kecukupan Gizi Rata-rata yang dianjurkan
bagi Bangsa Indonesia (per orang per hari).
• Sesuai SK Menkes RI
• No: 1593/MENKES/SK/XI/2005
Wanita
13 10-12 thn 37.0 145 250 300 1.2 1.8 20
14 13-15 thn 48.0 153 2350 400 1.2 2.4 26
15 16-18 thn 50.0 154 2200 400 1.2 2.4 26
16 19-29 thn 52.0 156 1900 400 1.3 2.4 26
17 30-49 thn 55.0 156 1800 400 1.3 2.4 26
18 50-64 thn 55.0 156 1750 400 1.5 2.4 12
19 60 + thn 55.0 156 1600 400 1.5 2.4 12
Hamil (+an) + 200
20 Ti mester I + 100 + 200 + 0.4 + 0.2 +0
21 Ti mester II + 300 + 200 + 0.4 + 0.2 +9
22 Ti Mester III + 300 + 200 + 0.4 + 0.2 + 13
Menyusui (+an)
23 6 bln pertama + 500 + 100 + 0.5 + 0.4 +6
24 6 bln kedua + 550 + 100 + 0.5 + 0.4 +6
• Sumber
– terdapat luas di dalam bahan makanan
terutama dalam bentuk poliglutamat
– terutama terdapat di dalam sayuran hijau
(istilah folat berasal dari kata latin folium,
yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa
lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-
kacangan, dan jeruk
– Vitamin C yang ada dalam jeruk menghambat
kerusakan folat.
– Bahan makanan yang tidak banyak
mengandung folat adalah susu, telur, umbi-
umbian, dan buah, kecuali jeruk.
• AKIBAT KEKURANGAN
– terutama menyebabkan gangguan metabolisme
DNA.
– Akibatnya terjadi perubahan dalam morfologi inti
sel terutama sel-sel yang sangat cepat
membelah, seperti sel darah merah, sel darah
putih serta sel-sel epitel lambung clan usus,
vagina, dan serviks rahim
– menghambat pertumbuhan
– menyebabkan anemia megaloblastik dan
gangguan darah lain, peradangan lidah (glositis)
dan gangguan saluran cerna. Alkohol
mengganggu absorpsi atau meningkatkan
ekskresi folat.
– Kekurangan folat dapat terjadi karena
• kurangnya konsumsi,
• terganggunya absorpsi,
• kebutuhan metabolisme yang
meningkat akan vitamin ini atau pada
pembelahan sel yang berjalan sangat
cepat,
• pengaruh obat-obatan dan kecanduan
alkohol
VITAMIN B6
(Piridoksin, Piridoksal, Piridoksamin)
– terdapat di alam dalam tiga bentuk; piridoksin,
piridoksal, dan piridoksamin.
– Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik
yang digunakan sebagai obat
– Dalam keadaan difosforilasi, vitamin B6
berperan sebagai koenzim berupa piridoksal
fosfat (PLP) dan piridoksamin fosfat (PMP)
dalam berbagai reaksi transaminasi. DI
samping itu PLP berperan dalam berbagai
reaksi lain.
• Sifat Kimia dan Stabilitas
– kristal putih tidak berbau, larut air dan alkohol
– tahan panas dalam keadaan asam,
– tidak begitu stabil dalam larutan alkali dan
tidak tahan cahaya
– Kehilangan pada suhu beku sebanyak 36
hingga 55%. Ketiga bentuk vitamin B6
mengalami fosforilasi pada posisi-5 clan
oksidasi hingga menjadi koenzim aktif
piridoksal fosfat.
• Absorpsi, Transportasi, Ekskresi
– Sebelum diabsorpsi, di dalam makanan yang
terutama terdapat dalam bentuk fosforilasi,
dihidrolisis oleh enzim fosfatase di dalam
usus halus
– Di dalam hati, ginjal, dan otak , difosforilasi
kembali untuk kemudian diubah menjadi
bentuk PLP oleh enzim oksidase.
– Fosforilasi dan perubahan oksidatif juga dapat
terjadi di dalam sel darah merah dimana PLP
terikat pada hemoglobin.
– Sebanyak 50% jumlah dalam tubuh disimpan
dalam otot
– PLP di dalam hati diikat oleh apoenzim dan
beredar di dalam darah dalam keadaan terikat
dengan albumin
– PLP yang tidak terikat diubah menjadi asam
piridoksat oleh enzim oksidase di dalam hati
dan ginjal, yaitu metabolit utama yang
dikeluarkan melalui urin.
• Fungsi
– berperan dalam bentuk fosfrorilasi PLP dan
PMP sebagai koenzim terutama dalam
transaminasi, dekarboksilasi, dan reaksi lain
yang berkaitan dengan metabolisme protein
– Dekarboksilasi yang bergantung pada PLP
menghasilkan berbagai bentuk amin, seperti
epinefrin, norepinefrin, dan serotonin. PLP
juga berperan dalam pembentukan asam alfa-
aminolevulinat, yaitu prekursor hem dalam
hemoglobin.
– PLP diperlukan untuk perubahan triptofan
menjadi niasin.
– Sebagai koenzim untuk fosforilase, PLP
membantu pelepasan glikogen dari hati dan
otot sebagai glukosa-l-fosfat
– terlibat dalam perubahan asam linoleat
menjadi asam arakidonat yang mempunyai
fungsi biologik penting
– Pembentukan sfingolipida yang diperlukan
dalam pembentukan lapisan mielin yang
menyarungi sel-sel saraf juga memerlukan
PLP
– PLP mengatur sintesis pengantar saraf asam
gama-amino butirat (Gamma-Amino-Butiric
Acid/GABA)
– Piridoksin berada dalam otak dalam
konsentrasi tinggi walaupun pada taraf
plasma rendah.
– Kelainan otak seperti demensia mungkin
disebabkan oleh kurangnya pengambilan
vitamin-vitamin tertentu terutama vitamin B6
oleh otak.
• Angka Kecukupan Gizi Rata-rata yang dianjurkan
bagi Bangsa Indonesia (per orang per hari).
• Sesuai SK Menkes RI
• No: 1593/MENKES/SK/XI/2005
Berat Tinggi
Kelompok Badan Badan Energi Asam Piridoksin Vit. B12 Besi
No. umur (cm) (cm) (kkal) Folat (mg) (ug) (mg)
Anak
1 0-6 bln 6.0 60 550 65 0.1 0.4 0.5
2 7-12 bln 8.5 71 650 80 0.3 0.5 7
3 1-3 thn 12.0 90 1000 150 0.5 0.9 8
4 4-6 thn 17.0 110 1550 200 0.6 1.2 9
5 7-9 thn 25.0 120 1800 200 1.0 1.5 10
Laki-laki
6 10-12 thn 35.0 138 2050 300 1.3 1.8 13
7 13-15 thn 45.0 150 2400 400 1.3 2.4 19
8 16-18 thn 55.0 160 2600 400 1.3 2.4 15
9 19-29 thn 56.0 165 2550 400 1.3 2.4 13
10 30-49 thn 62.0 165 2350 400 1.3 2.4 13
11 50-64 thn 62.0 165 2250 400 1.7 2.4 13
12 60 + thn 62.0 165 2050 400 1.7 2.4 13
• Angka Kecukupan Gizi Rata-rata yang dianjurkan
bagi Bangsa Indonesia (per orang per hari).
• Sesuai SK Menkes RI
• No: 1593/MENKES/SK/XI/2005
Wanita
13 10-12 thn 37.0 145 250 300 1.2 1.8 20
14 13-15 thn 48.0 153 2350 400 1.2 2.4 26
15 16-18 thn 50.0 154 2200 400 1.2 2.4 26
16 19-29 thn 52.0 156 1900 400 1.3 2.4 26
17 30-49 thn 55.0 156 1800 400 1.3 2.4 26
18 50-64 thn 55.0 156 1750 400 1.5 2.4 12
19 60 + thn 55.0 156 1600 400 1.5 2.4 12
Hamil (+an) + 200
20 Ti mester I + 100 + 200 + 0.4 + 0.2 +0
21 Ti mester II + 300 + 200 + 0.4 + 0.2 +9
22 Ti Mester III + 300 + 200 + 0.4 + 0.2 + 13
Menyusui (+an)
23 6 bln pertama + 500 + 100 + 0.5 + 0.4 +6
24 6 bln kedua + 550 + 100 + 0.5 + 0.4 +6
• Sumber
– paling banyak terdapat di dalam khamir,
kecambah gandum, hati, ginjal, serealia
tumbuk, kavang, kentang, pisang.
– Susu telur sayur dan buah mengandung
sedikit B6
– B6 dalam bahan makanan hewani lebih
mudah diabsorbsi.
• Akibat kekurangan
– biasanya secara bersamaan dengan
kekurangan beberapa jenis vitamin B-
kompleks lain
– Kekurangan bisa terjadi karena obatobatan
tertentu, kecanduan alkohol, kelainan
kongenital, penyakit kronik tertentu, dan gang
guan absorpsi
– menimbulkan gejala-gejala yang berkaitan
dengan gangguan metabolisme protein,
seperti lemah, mudah tersinggung, clan sukar
tidur
– lebih lanjut menyebabkan gangguan
pertumbuhan, gangguan fungsi motorik dan
kejangkejang, anemia, penurunan
pembentukan antibodi, peradangan lidah,
serta luka pada bibir, sudut-sudut mulut dan
kulit.
– Kekurangan berat dapat menimbulkan
kerusakan pada sistem saraf pusat.
Berat Tinggi
Kelompok Badan Badan Energi Asam Piridoksin Vit. B12 Besi
No. umur (cm) (cm) (kkal) Folat (mg) (ug) (mg)
Anak
1 0-6 bln 6.0 60 550 65 0.1 0.4 0.5
2 7-12 bln 8.5 71 650 80 0.3 0.5 7
3 1-3 thn 12.0 90 1000 150 0.5 0.9 8
4 4-6 thn 17.0 110 1550 200 0.6 1.2 9
5 7-9 thn 25.0 120 1800 200 1.0 1.5 10
Laki-laki
6 10-12 thn 35.0 138 2050 300 1.3 1.8 13
7 13-15 thn 45.0 150 2400 400 1.3 2.4 19
8 16-18 thn 55.0 160 2600 400 1.3 2.4 15
9 19-29 thn 56.0 165 2550 400 1.3 2.4 13
10 30-49 thn 62.0 165 2350 400 1.3 2.4 13
11 50-64 thn 62.0 165 2250 400 1.7 2.4 13
12 60 + thn 62.0 165 2050 400 1.7 2.4 13
• Angka Kecukupan Gizi Rata-rata yang dianjurkan
bagi Bangsa Indonesia (per orang per hari).
• Sesuai SK Menkes RI
• No: 1593/MENKES/SK/XI/2005
Wanita
13 10-12 thn 37.0 145 250 300 1.2 1.8 20
14 13-15 thn 48.0 153 2350 400 1.2 2.4 26
15 16-18 thn 50.0 154 2200 400 1.2 2.4 26
16 19-29 thn 52.0 156 1900 400 1.3 2.4 26
17 30-49 thn 55.0 156 1800 400 1.3 2.4 26
18 50-64 thn 55.0 156 1750 400 1.5 2.4 12
19 60 + thn 55.0 156 1600 400 1.5 2.4 12
Hamil (+an) + 200
20 Ti mester I + 100 + 200 + 0.4 + 0.2 +0
21 Ti mester II + 300 + 200 + 0.4 + 0.2 +9
22 Ti Mester III + 300 + 200 + 0.4 + 0.2 + 13
Menyusui (+an)
23 6 bln pertama + 500 + 100 + 0.5 + 0.4 +6
24 6 bln kedua + 550 + 100 + 0.5 + 0.4 +6
• Sumber
– Semua vitamin B12 alami diperoleh sebagai
hasil sintesis bakteri, fungi atau ganggang.
Sumber utama vitamin B12 adalah makanan
protein hewani yang memperolehnya dari
hasil sintesis bakteri di dalam usus, seperti
hati, ginjal, disusul oleh susu, telur, ikan, keju,
dan daging. Vitamin B12 dalam sayuran ada
bila terjadi pembusukan atau pada sintesis
bakteri.
• Akibat kekurangan:
– Kekurangan vitamin B12 jarang terjadi karena
kekurangan dalam makanan, akan tetapi
sebagian besar sebagai akibat
penyakit saluran cerna atau pada
gangguan absorpsi dan transportasi.
Karena vitamin B12 dibutuhkan untuk
mengubah folat menjadi bentuk aktif-
nya, salah satu gejala kekurangan
vitamin B12 adalah anemia karena
kekurangan folat.
• Anemia pernisiosa terjadi pada atrofinya
lambung yang menyebabkan
berkurangnya faktor intrinsik.
• Gangguan Sintesis DNA, sel cepat
membesar (megaloblastosis) yg
mengakibatkan anemia megaloblastis
BESI
• mineral mikro yang paling banyak terdapat
di dalam tubuh manusia dan hewan
• mempunyai beberapa fungsi esensial di
dalam tubuh: sebagai alat angkut oksigen
dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai
alat angkut elektron di dalam sel, dan
sebagai bagian terpadu berbagai reaksi
enzim di dalam jaringan tubuh
• Absorpsi, Transportasi, dan
Penyimpanan Besi
– Sebelum di absorpsi di lambung, besi
dibebaskan dari ikatan organik
– Sebagian besar besi feri direduksi menjadi
fero
– Terjadi dalam suasana asam dgn adanya HCl
dan Vit C dalam makanan
– Absorpsi terutama di bagian atas duodenum
dgn bantuan transferin dan feritin
– Transferin:
• Transferin mukosa
• Transferin reseptor
-- Dua ion feri diikatkan pd transferin diangkut
ke jar.tubuh
-- Banyaknya reseptor bergantung pd
kebutuhan tiap sel
--Kekurangan besi pertama dilihat pd tingkat
kejenuhan transferin
•
– Besi dalam makanan: besi hem (hemoglobin
dan mioglobin makanan hewani), Besi
nonhem (dalam makanan nabati)
Berat Tinggi
Kelompok Badan Badan Energi Asam Piridoksin Vit. B12 Besi
No. umur (cm) (cm) (kkal) Folat (mg) (ug) (mg)
Anak
1 0-6 bln 6.0 60 550 65 0.1 0.4 0.5
2 7-12 bln 8.5 71 650 80 0.3 0.5 7
3 1-3 thn 12.0 90 1000 150 0.5 0.9 8
4 4-6 thn 17.0 110 1550 200 0.6 1.2 9
5 7-9 thn 25.0 120 1800 200 1.0 1.5 10
Laki-laki
6 10-12 thn 35.0 138 2050 300 1.3 1.8 13
7 13-15 thn 45.0 150 2400 400 1.3 2.4 19
8 16-18 thn 55.0 160 2600 400 1.3 2.4 15
9 19-29 thn 56.0 165 2550 400 1.3 2.4 13
10 30-49 thn 62.0 165 2350 400 1.3 2.4 13
11 50-64 thn 62.0 165 2250 400 1.7 2.4 13
12 60 + thn 62.0 165 2050 400 1.7 2.4 13
• Angka Kecukupan Gizi Rata-rata yang dianjurkan
bagi Bangsa Indonesia (per orang per hari).
• Sesuai SK Menkes RI
• No: 1593/MENKES/SK/XI/2005
Wanita
13 10-12 thn 37.0 145 250 300 1.2 1.8 20
14 13-15 thn 48.0 153 2350 400 1.2 2.4 26
15 16-18 thn 50.0 154 2200 400 1.2 2.4 26
16 19-29 thn 52.0 156 1900 400 1.3 2.4 26
17 30-49 thn 55.0 156 1800 400 1.3 2.4 26
18 50-64 thn 55.0 156 1750 400 1.5 2.4 12
19 60 + thn 55.0 156 1600 400 1.5 2.4 12
Hamil (+an) + 200
20 Ti mester I + 100 + 200 + 0.4 + 0.2 +0
21 Ti mester II + 300 + 200 + 0.4 + 0.2 +9
22 Ti Mester III + 300 + 200 + 0.4 + 0.2 + 13
Menyusui (+an)
23 6 bln pertama + 500 + 100 + 0.5 + 0.4 +6
24 6 bln kedua + 550 + 100 + 0.5 + 0.4 +6
• Sumber besi
– Sumber yg baik makanan hewani; daging
ayam ikan
– Telur serelia tumbuk, kacang kacangan,
sayuran hijau dan beberapa buah
– Yang perlu diperhatikan ad. Ketersediaan
biologik(bioavailability)
• Akibat kekurangan besi
– Defisiensi besi merupakan defisiensi gizi yang
paling umum terdapat, baik di negara maju
maupun di negara sedang berkembang
– sejak 25 tahun terakhir banyak bukti
menunjukkan bahwa defisiensi besi
berpengaruh luas terhadap kualitas
sumberdaya manusia, yaitu terhadap
kemampuan belajar dan produktivitas kerja.
• Kehilangan besi dapat terjadi karena
konsumsi makanan yang kurang
seimbang atau gangguan absorpsi besi,
perdarahan akibat cacingan atau luka, dan
akibat penyakit-penyakit yang
mengganggu absorpsi, seperti penyakit
gastro intestinal
• Kekurangan besi terjadi dalam tiga tahap.
• Tahap pertama terjadi bila simpanan besi
berkurang yang terlihat dari penurunan
feritin dalam plasma hingga 12 ug/L. Hal
ini dikompensasi dengan peningkatan
absorpsi besi yang terlihat dart
peningkatan kemampuan mengikat-besi
total (Total-Iron Bznding Capacity/TIBC).
belum terlihat perubahan fungsional pada
tubuh.
• Tahap kedua terlihat dengan habisnya
simpanan besi, menurunnya jenuh
transferin hingga kurang dari 16% pada
orang dewasa dan meningkatnya
protoporfirin, yaitu bentuk pendahulu
(precursor) hem. Pada tahap ini nilai
hemoglobin di dalam darah masih berada
pada 95% nilai normal. Hal ini dapat
mengganggu metabolisme energi,
sehingga menyebabkan menurunnya
kemampuan bekerja
• Pada tahap ketiga terjadi anemia gizi besi,
di mana kadar hemoglobin total turun di
bawah nilai normal. Anemia gizi besi berat
ditandai oleh sel darah merah yang kecil
(mikrositosis) dan nilai hemoglobin rendah
(hipokromia). Oleh sebab itu, anemia gizi
besi dinamakan anemia hipokromik
mikrositik.
• Kekurangan besi pada umumnya
menyebabkan pucat, rasa lemah, letih,
pusing, kurang nafsu makan, menurunnya
kebugaran tubuh, menurunnya
kemampuan kerja, menurunnya kekebalan
tubuh dan gangguan penyembuhan luka.,
kemampuan mengatur suhu tubuh
menurun. Pada anak-anak kekurangan
besi menimbulkan apatis, mudah
tersinggung, menurunnya kemampuan
untuk berkonsentrasi dan belajar.
• Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan
zat gizi yang berperan dalam
pembentukan hemoglobin, baik karena
kekurangan konsumsi atau karena
gangguan absorpsi
• Anemia gizi merupakan salah satu
masalah gizi di Indonesia. Sebagian besar
anemia gizi ini adalah anemia gizi besi.
Penyebab anemia gizi besi terutama
karena makanan yang dimakan kurang
mengandung besi, terutama dalam bentuk
besi-hem
Terima Kasih