Anda di halaman 1dari 29

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

“KERACUNAN : ZAT KOROSIF, KERACUNAN


ASAM, KERACUNAN BASA”

Oleh :
Kelompok 5

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
Definisi
• racun adalah suatu zat atau makanan yang
menyebabkan efek bahaya bagi tubuh Junaidi
(2011).
• Keracunan makanan adalah keadaan
darurat yang diakibatkan masuknya suatu zat
atau makanan ke dalam tubuh melalui
mulut yang mengakibatkan bahaya bagi tubuh
disebut sebagai keracunan makanan Junaidi
(2011).
KLASIFIKASI
Racun Korosif racun ini menghasilkan
peradangan dan ulserasi jaringan
Racun Iritan racun ini menghasilkan
gejala sakit di perut, muntah
Racun Anorganik
Racun organik
Racun mekanik
Racun Saraf
MANIFESTASI KLINIS

• Mual • Hipertermi/hipotermi
• Dehidrasi • Mulut kering
• Muntah-muntah • Sering BAB, kadang
• Kram perut bercampur darah,
nanah atau lender
• Diare
• Kejang • Rasa lemas dan
mengigil
• Hilang nafsu makan
KOMPLIKASI

henti nafas

henti jantung

syok,sindrom gawat
pernafasan akut

syok,sindrom gawat
pernafasan akut
PENGGOLONGAN KERACUNAN

1. Menurut cara terjadinya


Meracuni diri (Self poisoning)
Usaha bunuh diri (attempted suicide).
Keracunan akibat kecelakaan (accidental
poisoning)
Keracunan akibat pembunuhan (homicidal
poisoning).
Keracunan akibat ketergantungan obat
2. Menurut cepat lambatnya proses keracunan

 Keracunan akut
 Keracunan akut
 Menurut organ yang terkena
 Bahan kimia
EFEK RACUN TERHADAP KERACUNAN

a. Lokal
 Kulit
Bahan-bahan kimia yang membahayakan kulit
menyebabkan kulit memerah, sakit ketika kulit disentuh,
tapi tidak menyebabkan rasa terbakar ketika sudah
dicuci.
Mata
Agen pengiritasi dapat dengan cepat membakar permukaan
mata dan menyebabkan bekas luka bahkan kebutaan
 Usus
Pasien mungkin merasakan sakit perut, muntah dan diare
serta muntah dan fesesnya mungkin mengandung darah. Jika
tenggorokan terbakar maka dengan cepat membengkak dan
menyebakan pasien sulit bernafas
2. Sistemik

Ada banyak cara di mana racun dapa


menyebabkan kerusakan:
a) Dengan merusak organ-organ seperti otak,
saraf, jantung, hati, paru-paru, ginjal atau
kulit
b) Dengan memblokir pesan antara saraf
c) Dengan menghentikan tubuh bekerja dengan
baik misalnya, dengan memblokir pasokan
energi atau suplai oksigen
 
Efek racun terhadap bayi dalam rahim

• Beberapa racun dapat membahayakan bayi


dalam rahim.Hal ini kemungkinan besar
selama tiga bulan pertama kehamilan ketika
sistem saraf dan semua organ utama mulai
terbentuk
• Bagian-bagian tubuh dari bayi biasanya
terkena adalah tulang, mata, telinga, mulut
dan otak. Jika kerusakan sangat buruk, bayi
akan berhenti tumbuh dan mati.
KERACUNAN ASAM BASA

Asam- Asam Inorganik Yang Bersifat Korosif


1. Asam Sulfat(H2SO4)
• Sifat-sifat : tidak mudah terbakar pada udara
terbuka. Jika ditambahkan air akan
menghasilkan panas. Jika mengenai benda
yang bersifat organik, kulit atau tekstil akan
menyebabkan perubahan warna menjadi
hitam dan seperti terbakar.
Gejala- gejala
• Asam sulfat • Asam menetes dari
mempunyai afinitas sudut bibir menuju
yang tinggi terhadap dagu, sehingga bekas
air tetesan akan berwarna
• Lidah bengkak dan hitam
ditutupi selaput yang • Air liur sangat
putih berlebihan
• Gigi berwarna putih • Urine mungkin akan
seperti putih kapur dan berwarna biru
tidakberkilat
• Bibir bengkak dan
mengalami ekskoriasi
Dosis fatal
 Dosis fatal dewasa untuk asam sulfat pekat
adalah 5- 20 ml, anak- anak 2 ml

Periode fatal
 18 jam – 24 jam, Kematian mendadak pernah
terjadi pada anak- anak karena kesulitan
bernafas
2. Asam Khlorida ( HCL)

• Sifat : Tidak berwarna, bau sangat


merangsang dan larut sempurna dalam air

• Dosis Fatal :
Biasanya 15- 20 ml asam pekat

• Periode fatal
24- 36 jam
Gejala- gejala

• Asam ini lebih ringan •  Keracunan kronis terjadi


dibandingkan akibat karena sering menghirup
asam sulfat dan asam asap dari HCL sehingga
nitrat, sehingga gejala akan mengalami coryza,
konjungtivitis, faringitis
dan tanda yang danbronkitis
ditimbulkan juga lebih
ringan
• Pakaian yang berwarna
gelap akan menjadi
merah kecoklatan jika
terkena asam ini
• Pada beberapa kasus
3. Asam Nitrat(HNO3)

• Sifat-sifat : cairan bening dan tidak berwarna,


jika bereaksi dengan udara akan
mengeluarkan asap yang tidak berwarna
• Dosis fatal
Jumlah sebanyak 10 ml atau lebih bisa
berakibat fatal, tergantung dari usia dan
besarnya kerusakan yang disebabkan oleh
asam
• Periode fatal
Lamanya 12- 24 jam.
Gejala- gejala
• Bibir, lidah dan gigi • ditemukan adanya
menjadi kuning oliguri atau anuria
• Kulit dan pakaian • Kejang mulut dan
yang terkena asam insensibilitas
akan berwarna
kuning.
• Bahan yang
dimuntahkan
berwarna kuning
kecoklatan
• Abdomen mengalami
distensi karena
pembentukan gas
Asam- Asam Organik Yang BersifatKorosif

a) Asam oksalat (COOHCOOH)


• Sifat-sifat : Tidak berwarna, bentuk kristal, larut
dalam air dan alkohol
• Penggunaan secara umum:
Sebagai bahan pemutih untuk menghilangkan bercak
padapakaian.
Sebagai bahan pewarna pada proses percetakan dan
mengkilatkanbesi.
• Dosis fatal
Rata- rata 15 gr (10- 30 gr).
• Periode fatal
1- 2 jam
Gejala- gejala
• korosi pada mukosa, • Pada tahap awal bisa
tetapi tidak pada kulit mengalami anuria
• Perasaan terbakar pada • Pasien kemudian akan
mulut, tenggorokan merasakan kebas dan
dan esofagus. mati rasa pada bagian
• Muntah yang berulang anggota badan
dan terus menerus • Akhirnya pasien
• Sering dijumpai adanya sampai pada tahap
tenesmus mengalami uremia dan
kemudian koma
b) Asam Karbolat (C6H5OH)
1. Phenol
• Sifat-sifat : tidak berwarna, kristalnya berbentuk jarum yang
berwarna agak merah jambu yaitu bila terkena udara,
mempunyai rasa agak manis dan mempunyai bau yang khas
yaitu ” carbolic smell ”. Phenol juga mudah larut dalam air,
alkohol, eter, dan gliserin

• DosisLetal
8- 15 gr ( 2 ml ) per- oral.
C) Asam Asetat (CH3COOH)
• Sifat-sifat : Tidak berwarna, cairan yang mudah
menguap membuat bau yang khas dan rasa asam yang
membuat terbakar.
• Fatal Dose
Kira- kira 5 ml. Konsentrasi asam ini dapat
menyebabkan kematian pada anak- anak, umumnya 60
ml dapat menyebabkan fatal dose tetapi angka
kesembuhan dijumpai pada orang dewasa setelah
pelan- pelan 2 sampai 6 botol cairan dapat
memperbaiki keadaan yang buruk.
• Periode Fatal
Kematian dijumpai 1- 48 jam , walaupun ada yang
melaporkan sampai 3, 7 dan 14 hari.
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

A. PENGKAJIAN
Pengkajian Primer:
A (Airway)
B (Breathing)
C (Circulation)
D (Dissability)
E (Eksposure)

PengkajianSekunder :
Riwayat kesehatan sekarang :
Riwayat kesehatan sebelumnya :
Riwayat keracunan:
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan khusus seperti :
kadar kholinesterase plasma , kadar
kholinesterase plasma , Kadar barbiturat
plasma
• Pemeriksaan toksikologi
Pemeriksaan toksikologi
• Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan
dengan perdarahan pada saluran cerna, mual, muntah,
• Nyeri akut berhubungan dengan adanya gangguan integritas
mukosa pada saluran cerna
• Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan distress
pernafasan
• Defisit nutrisi berhubungan dnegan efek toksin pada
pencernaan
• Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan
dengan hipoksia jaringan

INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC
1 Kekurangan volume cairan dan Setelah dilakukan intervensi 1. Monitor TTV
elektrolit b.d perdarahan pada keperawatan volume airan meningkat 2. Lakukan kumbah lambung
saluran cerna, mual, muntah, dengan kriteria hasil : apabila keracunan bukan
1. TTV dalam batas normal disebabkan zat korosif
2. TD :100-120/60-80 mmHg 3. Berikan antidot untuk
3. RR : 16-20x/menit menghilangkan efek racun
4. N : 60-80x/menit 4. Berikan pengganti
5. S : 36,5-37,4oC annasogastrik sesuai output
6. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi 5. Kolaborasikan pemberian
7. Turgor kulit baik cairan IV
2 Setelah dilakukan intervensi 1. identifikasi lokasi,
Nyeri akut b.d adanya keperawatan nyeri menurun karakteristik, durasi,
gangguan integritas dengan kriteria hasil : frekuensi dan kualitas
1. Nyeri yang dilaporkan nyeri
mukosa pada saluran
berkurang brkurang 2. identifikasi skala nyeri
cerna 2. Pasien tampak rileks 3. Identifikasi respons
nyeri non verbal
4. identifikasi faktor
yang memperberat
nyeri
5. kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu
3. Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan 1. Monitor pola napas
nafas b.d distress intervensi keperawatan (frekuensi, kedalaman,
pernafasan pola napas membaik usaha napas)
dengan kriteria hasil : 2. Monitor bunyi napas
1. Status pernafasan : tambahan
Kepatenan jalan nafas 3. Pertahankan
2. Status pernafasan : kepatenan jalan nafas
ventilasilancar dengan head-tilt dan
chin-lift atau jaw
3. Status tanda-tanda vital thrust jika curi cedera
dalam batas normal servikal
4. Berikan oksigen
therapy 4-6 liter
menggunakan nasal
kanul atau sesuai
instruksi
5. Monitor aliranoksigen
6. Monitor vital sign
7. Auskultasi suara napas
4 Defisit nutrisi b.d 1. Setelah dilakukan 1. Evaluasi adanya /
efek toksin pada intervensi keperawatan kaulitas bisingusus.
pencernaan nutrisi membaik dengan Catat adanya distensi
kriteria hasil : atau ketegangan dari
2. Nafsu makan meningkat abdominal
3. BB naik 2. Catat adanya mual,
4. Kebutuhan tubuh pasien muntah, dan diare
akan nutrisi tetap 3. Kolaborasi dalam
terpenuhi mengusahakan status
5. Pasien tidak puasa sesuai dengan
menunjukkan penurunan indikasi
status gizi/nutrisi, seperti 4. Kolaborasi dengan
pasien tidak tampak dokter dalam
mengurus, turgor kulit pemberian nutrisi
tetap baik melalui I.V
5. Kolaborasi dalam
pemberian obat-
obatan seperti antisida
, vitamin- vitamin
5. Resiko ketidakefektifan Setelah dilakukan intervensi 1. Monitor TTV
perfusi jaringan keperawatan perefusi 2. Batasi gerakan kepala,
cerebral b.d hipoksia jaringan cerebral membaik leher dan punggung
jaringan dengan kriteria hasil : 3. Mengetahui
1. tekanan sistolik dan kestabilan pernafasan
diastole dalam rentang 4. Mengetahui ada atau
normal tidak tanda-tanda
2. tidak ada tanda-tanda dehidrasi
peningkatan tekanan 5. Manajemen cairan
intrakranial 6. Pemantauan cairan

Anda mungkin juga menyukai