Anda di halaman 1dari 44

Om Swastyastu

Nama Kelompok :
• Komang Artini Anggun Larasati (P07120018040)
• I Komang Agus Triyadi (P07120018045)
• Ni Kadek Moni Armini (P07120018047)
• Ni Komang Ayu Marini P.C. (P07120018051)
• Ni Putu Anis Kantari (P07120018065)
• Ni Made Aristayani Pratiwi (P07120018067)
• Ni Putu Ayu Tejawati (P07120018068)
KONSEP DASAR DAN ASUHAN
KEPERAWATAN IBU BERSALIN
NORMAL PARTOGRAF
DEFINISI

Persalinan normal disebut juga partus spontan,


adalah proses lahirnya bayi pada letak
belakang kepala
Persalinan dengan
adalah prosestenaga ibu sendiri,
pengeluaran hasil
tanpa bantuan
konsepsi alat-alat
(janin dan uri)serta
yang tidak
telah melukai
cukup
ibu bulan
dan bayi
atauyang umumnya
dapat hidup diberlangsung kurang
luar kandungan
dari 24 jam.
melalui Persalinan
jalan lahir ataudimulai
melalui(inpartu) pada
jalan lain 
saat uterus
dengan berkontraksi
bantuan atau tanpadan menyebabkan
bantuan (kekuatan
perubahan pada serviks (membuka dan menipis)
sendiri).
dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara
lengkap
Teori – Teori Mengenai Proses Terjadinya
Persalinan
SEBAB TERJADI
PERSALINAN
Jenis-Jenis Persalinan
1. Persalinan spontan adalah persalinan yang berlangsung
dengan tenaga sendiri.
2. Persalinan buatan adalah persalinan dengan rangsangan
sehingga terdapat kekuatan untuk persalinan.
3. Persalinan anjuran adalah persalinan yang tidak dimulai
sendiri, tetapi dengan tindakan seperti seksio sesarea.
 
TANDA DAN GEJALA
PERSALINAN
FAKTOR YANG
MEMPENARUHI
PERSALINAN

1. Lightening atau settling atau dropping


2. Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri
turun
3. Sering miksi atau sulit berkemih
4. Sakit dipinggang dan di perut
5. Servik mulai lembek dan mendatar
6. Terjadinya his permulaan
Mekanisme Persalinan

1. Engagement
2. Desent (penurunan kepala)
3. Flexion
4. Internal Rotation
5. Extension
6. External Rotation
(Restitution)
FASE-FASE DALAM
PERSALINAN
Kala I
Tujuan Batasan
• Menjelaskan batasan persalinan. • Persalinan dimulai (inpartu)
• Menjelaskan fase-fase dalam kala sejak uterus berkontraksi dan
satu persalinan. menyebabkan perubahan pada
• Memahami cara dan langkah untuk serviks (membuka dan
melakukan anamnesis secara efektif menipis) dan berakhir dengan
dan pemeriksaan fisik ibu bersalin. lahirnya plasenta secara
• Memberikan asuhan sayang ibu lengkap. Ibu belum inpartu
selama kala satu persalinan. jika kontraksi uterus tidak
• Menjelaskan persiapan asuhan kala
mengakibatkan perubahan
satu persalinan
serviks.
Lanjutan..

Tanda dan Gejala Fase-Fase


• Penipisan dan pembukaan • Fase Laten
serviks • Fase Aktif
• Kontraksi uterus yang
mengakibatkan perubahan
serviks (frekuensi minimal 2
kali dalam 10 menit)
• Cairan lendir bercampur
darah (“show”) melalui
vagina
Lanjutan..

Fisiologi Nyeri Persalinan Penyebab dan intensitas nyeri


• Resepsi • Intensitas nyeri kala I
bervariasi sesuai kemajuan dari
• Persepsi dilatasi serviks. Kala I fase
• Reaksi laten, pembukaan 0-15 3cm
nyeri yang dirasakan sakit dan
tidak nyaman. Sedangkan, fase
aktif pembukaan 4-7cm nyeri
agak menusuk, dan pembukaan
7-10cm nyeri menjadi lebih
hebat, menusuk, dan kaku.
Kala II
Tujuan Batasan
• Menjelaskan Batasan, gejala dan • Persalinan kala dua dimulai
tanda kala dua persalinan
ketika pembukaan serviks
• Membuat persiapan untuk memandu
dan memberikan asuhan kala dua sudah lengkap (10cm) dan
persalinan berakhir dengan lahirnya
• Menilai kemajuan kala dua persalinan bayi. Kala dua juga disebut
• Menilai kondisi bayi selama kala dua sebagai kala pengeluaran
persalinan
bayi
• Memperagakan posisi dan cara
membimbing ibu untuk meneran
Lanjutan..

Tanda dan gejala Nyeri persalinan


• Ibu merasakan keinginan meneran • Resepsi
bersamaan dengan terjadinya kontraksi
• Ibu merasakan makin meningkatnya
tekanan pada rectum dan atau
vaginanya.
• Perineum terlihat menonjol
• Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat
membuka
• Peningkatan pengeluaran lender dan
darah
Lanjutan..
Penyebab dan intensitas nyeri
• Nyeri kala II disebabkan oleh tekanan kepala janin pada
pelvis, distensi struktur pelvis regangan pada organ dasar
panggul (kandung kemih, uretra, rectum, vagina,
perineum) dan tekanan pada pleksus lumbo sakralis.
Impuls-impuls nyeri tersebut di bawa dari perineum ke
sacrum 2, 3, 4 melalui syaraf pudendal. Tipe nyeri kala II
seperti menyengat, tajam, tarikan, tekanan, rasa terbakar,
seperti diplintir serta kram.
Kala III
Tujuan Batasan
• Menjelaskan fisiologi kala tiga dan • Persalinan kala tiga dimulai
pemantauan kala empat persalinan setelah lahirnya bayi dan
• Menjelaskan dan memperagakan
berakhir dengan lahirnya
manajemen aktif kala tiga
plasenta dan selaput
• Menjelaskan cara mengenali dan
menatalaksaan atonia uteri ketuban. persalinan kala IV
• Menjelaskan cara mengenali dan dimulai setelah lahirnya
menatalaksaan perdarahan plasenta dan berakhir 2 jam
pascapersalinan dini setelah itu.
Lanjutan..

Fisiologi persalinan Tanda-tanda lepasnya plasenta


• Otot uterus berkontraksi mengikuti • Perubahan ukuran dan
berkurangnya ukuran rongga uterus secara
tiba – tiba setelah lahinya bayi. bentuk uterus
Penyusutan ukuran rongga uterus ini
menyebabkan berkurangnya ukuran • Tali pusat memanjang
tempat implantasi plasenta. Karena tempat
implantasi menjadi semakin kecil,
• Semburan darah tiba – tiba
sedangkan ukuran plasenta tidak berubah
maka plasenta akan menekuk, menebal
kemudian dilepaskan dari dinding uterus.
Setelah lepas plasenta akan turun ke
bagian bawah uterus atau bagian atas
vagina.
Lanjutan..

Fase kala III Manajemen aktif


• Fase pelepasan uri • Pemberian suntikan
• Fase pengeluaran urin oksitosis dalam 1 menit
pertama setelah bayi lahir
• Melakukan penegangan tali
pusat terkendali
• Masase fundus uteri
Lanjutan.. • Setelah plasenta terpisah,
anjurkan ibu untuk meneran agar
Penegangan tali pusat terkendali plasenta terdorong keluar melalui
• Berdiri di samping ibu introitus vagina
• Pindahkan klem • Pada saat plasenta terlihat pada
introitus vagina, lahirkan plasenta
• Letakkan tangan yang lain pada dengan mengangkat tali pusat
abdomen ibu keatas dan menopang plasenta
• Bila plasenta belum lepas, tunggu dengan tangan lainnya untuk
diletakkan dalam wadah
hingga uterus berkontraksi kembali penampung
• Saat mulai kontraksi, tegangkan tali • Lakukan penarikan dengan
pusat ke arah bawah lembut dan perlahan-lahan untuk
• Jika langkah diatas tidak berjalan melahirkan selaput keutuban
teruskan penegangan tali pusat. • Jika selaput ketuban robek dan
tertinggal di jalan lahir saat
melahirkan plasenta, dengan hati-
hati periksa vagina dan serviks
dengan seksama
Lanjutan..
Melepas plasenta dari dinding uterus
• Bila plasenta berimplantasi di korpus belakang, tali pusat tetap di
sebelah atas dan sisipkan ujung jari-jari tangan diantara plasenta dan
dinding uterus dimana punggung tangan menghadap ke bawah
(posterior ibu)
• Bila di korpus depan maka pindahkan tangan ke sebelah atas tali
pusat dan sisipkan ujung jari-jari tangan diantara plasenta dan
dinding uterus dimana punggung tangan menghadap ke atas (anterior
ibu)
• Setelah ujung-ujung jari masuk diantara plasenta dan dinding uterus
maka perluas pelepasan plasenta dengan jalan menggeser tangan ke
kanan dan kiri sambal digeserkan ke atas (kranial ibu) hingga semua
perlekatan plasenta terlepas dari dinding uterus.
Lanjutan..
Mengeluarkan plasenta
• Sementara satu angan masih di dalam kavum uteri, lakukan
eksplorasi untuk menilai tidak ada sisa plasenta yang tertinggal.
• Pndahkan tangan luar dari fundus ke supra simfisis (tahan segmen
bawah uterus) kemudian intruksikan asisten untuk menarik tali pusat
sambal tangan dalam membawa plasenta keluar (hindari terjadinya
percikan darah)
• Lakukan penekanan (dengan tangan yang menahan suprasimfisis)
uterus kearah dorso-kranial setelah plasenta dilahirkan dan
tempatkan plasenta di dalam wadah yang telah disediakan
Penatalaksananaan Atonia Uteri
Lanjutan.. perdarahan
• Segera lakukan kompresi bimanual
Kontraksi Miometrium dan internal
perdarahan • Berikan 0,2 mg ergometrin IM atau
• Bila uterus berkontraksi maka misoprostol 600-1000 mvg per rektal
• Gunakan jarum berdiameter besar
mieometrium akan menjepit (ukuran 16 atau 18 ), pasang infus dan
anyaman pembuluh darah yang berikan 500 cc larutan Ringer Laktat
yang mengandung 20 unit oksitosin
berjalan diantara serabut otot tadi. • Pakai sarung tangan steril atau
Atonia uteri adalah suatu kondisi desinfeksi tingkat tinggi dan ulangi KBI
dimana miometrium tidak dapat • Jika uterus tidak berkontraksi dalam
waktu 1-2 menit, segera rujuk ibu
berkontrkasi dan bila ini terjadi karena hal ini buka antonia uteri
maka darah yang keluar dari sederhana
bekas tempat melekatnya plasenta • Sambil membawa ibu ke tempat
rujukan, teruskan tindakan KBI dan
menjadi tidak terkendali infus cairan hingga ibu tiba di tempat
rujukan
Kala IV
Fisiologi Kala IV Evaluasi Uterus
• Kala IV adalah kala pengawasan
• Setelah kelahiran plasenta,
dari 1-2 jam setelah bayi dan 
plasenta lahir untuk memantau
periksa kelengkapan dari 
kondisi ibu. Kala empat plasenta dan selaput
persalinan dimulai setelah ketuban. Jika masih ada
lahirnya plasenta dan berakhir sisa plasenta dan selaput
selama  2 jam. Kala IV ketuban yang tertinggal
dimaksudkan untuk melakukan dalam uterus akan
observasi karena perdarahan mengganggu
postpartum paling sering terjadi kontraksi uterussehingga
pada 2 jam pertama. menyebabkan perdarahan.
Lanjutan..
Pemeriksaan Servik, Vagina dan Prinsip Penjahitan Luka Episiotomi
Perineum
• Untuk mengetahui apakah ada
tidaknya robekan jalan lahir, • Gawat janin
maka periksadaerah perineum • Persalinan per vaginam
, vagina  dengan penyulit (sungsang,
dan vulva. Setelah bayi tindakan vakum ataupun
lahir, vagina akan mengalami forsep).
peregangan, oleh kemungkinan
edema dan lecet.
• Jaringan parut
Introitus vagina juga akan tampak (perineum dan vagina) yang
terkulai dan terbuka menghalangi
kemajuan persalinan
Lanjutan..

Tujuan Penjahitan Hal Yang Perlu Diperhatikan


• Untuk menyatukan kembali • Laserasi derajat satu yang
jaringan yang luka. tidak mengalami perdarahan,
• Mencegah kehilangan darah. tidak perlu dilakukan
penjahitan.
• Menggunakan sedikit jahitan.
• Menggunakan selalu teknik
aseptik.
• Menggunakan anestesi lokal,
untuk memberikan kenyaman
FAKTOR YANG
MEMPENARUHI
PERSALINAN IV
 Mengikat tali pusat.
 Memeriksa tinggi fundus uteri.
 Menganjurkan ibu untuk cukup nutrisi dan hidrasi.
 Membersihkan ibu dari kotoran.
 Memberikan cukup istirahat.
 Menyusui segera.
 Membantu ibu ke kamar mandi.
 Mengajari ibu dan keluarga tentang pemeriksaan
fundus dan tanda bahaya baik bagi ibu maupun
bayi.
60 LANGKAH PERSALINAN NORMAL (APN)
ASUHAN KEPERAWATAN
Bagian – Bagian Partograf

A. Identitas

B. Kondisi Janin

1. Denyut jantung janin

2. Air ketuban

3. Molase atau penyusupan


4. Kemajuan Persalinan
Servikogr Penurunan
bagian terbawah
af janin

Garis waspada
dan bertindak
5. Jam dan waktu

a.Waktu mulianya fase akhir persalinan


b.Waktu actual saat pemeriksaan penilaian
c.Kontraksi uterus
6. Obat yang Diberikan

a.Oksitosin
b.Obat-obatan dan cairan IV
7. Kondisi Ibu

a.Nadi dan TD ibu


b.Temperatur
c.Urin
8. Asuhan, Pengamatan
dan Keputusan Klinik
lainnya
a.Pencatatan pada lembar belakang
patograf
1). Data dasar
2). Kala I
3). Kala II
4). Kala III
5). Kala IV
6). Bayi baru lahir
ADA YANG
BERTANYA,,,???

Anda mungkin juga menyukai