ANAK SAKIT
(ASMA, BRONCHOPNEUMONIA,
HYDROCEPALUS DAN ATRESIA ANI)
Kelompok 11 :
NI KADEK SWAMITA MAHAYUNI
NI MADE LINA ANGGRENI
NI PUTU NANDA KRISNA FEBRIANTI
Konsep Asuhan Keperawatan
Asma
Inhalan
Lemah Batuk
Suara
Pucat nafas
weezing
1. Pemberian obat bronkodilator seperti salbutamol dengan
dosis rata-rata yang dapat dipakai 0,1-0,2 mg/kgBB
setiap kali pemeberian bronkodilator
Fisiologis Situasional
Bronkopneumonia
adalah radang paru-
Definisi paru yang mengenai
satu atau beberapa
lobus paru-paru yang
ditandai dengan
adanya bercak-
bercak infiltrat yang
disebabkan oleh
bakteri,virus, jamur
dan benda asing.
ETIOLOGI Faktor lain yang mempengaruhi
timbulnya Broncopnemnia adalah :
1. Faktor predisposisi
a. Usia/umur
- Genetic
a. Bakteri : Diplococus Pneumonia, 2. Faktor pencetus (presipitasi)
Pneumococcus, Steretococcus a. Gizi buruk/kurang
Hemoliticus Aureus, Haemophilus b. Berat badan lahir rendah
Influenza, Basilus Friendlander, (BBLR)
Mycobacterium Tuberculosis c. Tidak mendapatkan ASI
b. Virus : Respiratory sntical virus, virus yang memadai
influenza, virus sitomegalic d. imunisasi yang tidak
c. Jamur : citoplasma, capsulatum, lengkap
criptoccus nepromas, mycoplasma e. polusi udara
pnemounia, aspirasi benda asing f. kepadatan tempat tingga
Broncopneumonia merupakan infeksi sekunder yang biasanya
PATOFISIOLOGI disebabkan oleh virus penyebab broncopneumonia yang masuk ke
saluran pernapasan sehingga terjadi peradangan broncus dan
alveolus dan jaringan sekitarnya. Inflamasi pada bronkus ditandai
adanya penumpukan sekret sehingga terjadi demam, batuk
produktif, ronci positif dan mual. Setelah itu mikroorganisme tiba
di alveoli membentuk suatu proses peradangan yang meliputi
empat stadium yaitu :
Stadium
Stadium 1 II/hepatisasi
(4-12 jam (48 jam
pertama/kongesti) berikutnya)
Stadium Stadium
III/hepatisasi IV/resolusi
kelabu (3-8 hari) ( 7-11 hari )
a. Biasanya didahului infeksi traktus respiratoris atas
d. Infeksi sistemik
1. Vaksinasi pneumonikus
2. Vaksinasi H. Influenza
1. Dehidrasi
3. Proses penyakit
(mis.infeksi,kanker)
Penyebab
4. Ketidaksesuaian pakaian dengan
suhu lingkungan
6. Respon trauma
7. Aktivitas berlebihan
8. Penggunaan inkubator
GEJALA
Hidrosefalus adalah
kelainan patologis otak
yang mengakibatkan
Definisi bertambahnya cairan
serebrospinal dengan
atau pernah dengan
tekanan intrakranial
yang meninggi,
sehingga terdapat
pelebaran ventrikel
(Darsono, 2005:209).
Hidrocephalus pada bayi
Hidrochepalus pada anak atau bayi pada Penyebab sumbatan aliran CSF yang sering
dasarnya dapat dibagi menjadi 2, yaitu : terdapat pada bayi dan anak- anak :
1. Kepala menjadi makin besar dan akan terliha pada umur 3 tahun.
2. Keterlambatan penutupan fontanela anterior, sehingga fontanela menjadi tegang,
keras, sedikit tinggi dari permukaan tengkorak.
3. Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial, meliputi:
a.Muntah
b.Gelisah
c.Menangis dengan suara ringgi
d. Peningkatan sistole pada tekanan darah, penurunan nadi,
peningkatan pernafasan dan tidak teratur, perubahan pupil,lethargi -
stupor.
4. Peningkatan tonus otot ekstrimitas.
5. Tanda-tanda fisik lainnya:
a. Dahi menonjol bersinar atau mengkilat dan pembuluh-pembuluh darah
terlihat jelas.
b. Alis mata dan bulu mata ke atas, sehingga sclera telihat seolah -olah di
atas iris
c. Bayi tidak dapat melihat ke atas, Sunset eyes“
d. Strabismus, nystagmus, atropi optik.
e. Bayi suiit mengangkat dan menahan ke palanya ke atas.
Anak yang telah
menutup suturanya
1. Nyeri kepala
5. Strabismus.
6. Perubahan pupil
Gejala Klinik
1. Iritability.
2. Lethargy
3. Menangis bila di letakkan
terbaring.
4. Reflek awal anak timbul. 1. Headache/Nyeri kepala saat
5. Bila cepat berkembang, bangun.
Hidrocephalus dapat 2. Emesis.
menyebabkan: 3. Edema pupil.
a. Sulit minum atau 4. StrabismuS.
menelan. 5. Tanda Ekstrapiramidal ataksia.
b. Menangis nyaring, 6. Irritable.
singkat, melengking. 7. Letargy, Apatis
c. Emesis.
d. Somnolen
e. Kejang
f. Cardio Pulmonari yang
membingungkan
a. Peningkatan tekanan intra
kranial (TIK).
b. Infeksi.
c. Kerusakan otak.
Komplikasi
d. Malfungsi pirau.
e. Keterlambatan perkembangan
kognitif, psikososial dan fisik.
f. IQ menurun.
g. Kematian.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
HYDROCEPALUS
Konsep Asuhan Keperawatan
Atresia Ani
Anomali Letak
Rendah
Anus bisa tertutup
(Translevator)
secara komplit (atresia)
Anomali
Intermediet
Anomali Letak
Tinggi
a. Terdapat dua tipe yaitu letak tinggi, yang mana
terdapat penghalangan di atas otot levator ani.
Tipe letak rendah adalah adanya penghalangan
di bawah otot levator ani.
b. anus dan rektum berkembang dari embrionik
bagian dorsal hindgut atau berkembang jadi
kloaka sewaktu mesenkim tumbuh kelateral
yang meru- pakan bakal genito urinari dan
struktur anorektal.
Patofisiologi c. Terjadi stenosis anal karena adanya
penyempitan ada kanal anorektal.
d. Terjadi atresia anal karena tidak ada
kelengkapan migrasi dan perkembangan
struktur kolon antara 7 dan 10 minggu dalam
perkembangan fetal
e. Kegagalan migrasi dapat juga karena kegagalan
dalam agenesis sakral dan abnormalitas pada
uretra dan vagina.
f. Tidak ada pembukaan usus besar yang keluar
anus menyebabkan vekal tidak dapat di keluar
kan sehingga intestinal mengalami obstruksi
a. Infeksi saluran kemih yang berkepanjangan.