Anda di halaman 1dari 48

EFLORESENSI

Periode 26 Februari 2018 –


31 Maret 2018
EFLORESENSI
• Definisi
Kelainan kulit yang dapat dilihat dengan mata telanjang (secara
obyektif), dan bila perlu dapat diperiksa dengan perabaan
• Dibagi :
* Efloresensi primer
* Efloresensi sekunder
EFLORESENSI PRIMER
• Makula • Vesikel
• Papula • Bula
• Plaque (plakat) • Pustula
• Nodul • Purpura
• Urtika • Kista
• Papiloma • Teleangiektasis
• Komedo
MAKULA
Perubahan warna kulit yang tegas dengan ukuran dan bentuk
bervariasi tanpa disertai perubahan konsistensi dan permukaannya
Makula berukuran < 1 cm, jika > 1 cm : patch
Papula
Penonjolan kulit yang solid dengan diameter < 1 cm dan
bagian terbesarnya berada diatas permukaan kulit
Plaque (Plakat)
Kelainan kulit seperti papula dgn permukaan datar & diameter > 1 cm
Plak dapat terjadi karena perluasan suatu papula, tetapi juga dapat karena
gabungan dari beberapa papula
Nodul
Penonjolan pada kulit berbatas tegas, letaknya dalam,
diameternya > 1 cm
Urtika
Penonjolan kulit dengan batas tegas, timbulnya cepat dan hilangnya juga
cepat. Biasanya berwana kemerahan dan pucat di bagian tengah
Papiloma
Penonjolan kulit yang berbentuk seperti jari-jari tangan yang disebabkan
karena meningginya papilla dermis dan ditutupi oleh epidermis yang
mengalami hiperplasi
Vesikel
Penonjolan kulit berbatas tegas, berisi cairan & diameternya < 1 cm
Bila pecah menjadi Erosi, bila bergabung menjadi Bula
Bula
Penonjolan kulit berbatas tegas, seperti
vesikel dengan ukuran > 1 cm
Pustula
Penonjolan kulit berbatas tegas, diameter < 1 cm, berisi cairan pus/ nanah
Purpura
Perubahan warna kulit menjadi kemerahan yang terjadi karena perdarahan
di dalam kulit

Berdasarkan diameter :
a. Petechie : < 1 cm
b. Echymosis : > 1 cm

Tes : Diaskopi
Kista
Suatu rongga yang dibatasi oleh epitel dan di dalamnya berisi
massa cair atau solid
Teleangiektasis
Terjadinya pelebaran pembuluh darah kapiler, venulae, atau
arteriole yang nampak pada permukaan kulit
Komedo
Penonjolan kulit karena adanya pelebaran infundibulum folikel rambut
yang terisi masa keratin, sebum & mikroorganisme ttt
Dibagi : Black comedo dan white comedo
EFLORESENSI SEKUNDER
 Skuama  Sikatriks
 Krusta  Sklerosis
 Erosi  Likenifikasi
 Ulkus  Sinus
 Ekskoriasi  Abses
 Fisura  kunikulus
 Atrofi
Skuama

Stratum korneum yang terkelupas dan tampak pada permukaan


Dapat kering/ berminyak, tipis/ tebal, warna putih keabuan kuning coklat
Krusta
Bahan cair, eksudat, darah atau
serum maupun jaringan nekrotik
yang mengering
Erosi
Defek pada sebagian atau seluruh epidermis tetapi tidak sampai
pada membrana basalis, sehingga pada proses penyembuhannya
tidak meninggalkan bekas sikatrik
Ekskoriasi
Hilangnya jaringan sampai dengan stratum papilare
Ulkus
Defek yang mengenai seluruh
epidermis dan melebihi membrana
basalis, bahkan mungkin sampai
dermis atau subkutis, sehingga pada
proses penyembuhannya sering
meninggalkan sikatriks
Fisura
Retakan kulit/ defek linier yang dapat mulai dari
permukaan sampai lapisan dermis
Atrofi
Penipisan kulit, baik epidermis maupun dermis.
Kulit yang mengalami atropi tanpak mengkilat, putih, dengan gambaran
permukaan yang hilang, mengkerut & tidak mempunyai adneksa lagi
Sikatriks
Pembentukan jaringan baru yang sifatnya lebih banyak mengandung
jaringan ikat untuk mengganti jaringan yang rusak akibat penyakit atau
trauma pada dermis yang lebih dalam
Sklerosis

Mengerasnya kulit yang hanya dapat ditemukan dengan palpasi


Likenifikasi
Penebalan kulit yang ditandai dengan penegasan gambaran garis-garis
permukaan kulit baik longitudinal maupun transfersal, biasanya disertai
hiperpigmentasi.
Proses likenifikasi terjadi sebagai akibat garukan kronis dan hebat
Sinus
Saluran yang dibatasi oleh epitel dan bermuara pada kulit
Abses
Kumpulan pus pada jaringan yang terlokalisir
kunikulus
Suatu lorong yang terdapat pada stratum korneum atau stratum spinosum,
yang biasanya terjadi karena adanya infestasi larva suatu parasit tertentu
Konfigurasi lesi
• Diskret : tersebar satu- satu/ terpisah dari yang lain
• Unilateral : mengenai sebelah badan
• Universalis : mengenai hampir seluruh tubuh
• Generalisata : tersebar hampir seluruh tubuh (90-100%)
• Herpetiformis : vesikel berkelompok spt pd herpes zoster
• Anuler/ Sirsinar : seperti lingkaran
• Linier, arkuata : seperti garis lurus
• Arsiner : seperti bulan sabit
• Serpiginosa : proses menjalar ke satu jurusan diikuti
penyembuhan pd bagian yg ditinggalkan
• Konfluens : dua atau lebih lesi yang menjadi satu
Batas lesi
• Sirkumskripta : Batas tegas
• Difus : Batas tidak tegas
• Batas tepi meninggi
• Batas tepi aktif
Ukuran lesi
• Milier : sebesar kepala jarum pentul
• Lentikuler : sebesar biji jagung
• Numuler : sebesar uang logam 100 rupiah
DERMATITIS KONTAK : effloresensi polimorfi tdd
eritema, papul vesikel dan bula
Liken simpleks (neurodermatitis)
gambaran khas lesi berupa hiperpigmentasi
dan likhenifikasi
DERMATITIS NUMULARIS : bercak seperti uang
logam, merah dan basah
TINEA KORPORIS : lesi sirsiner, batas tegas,
polimorfi dan tepi aktif
IMPETIGO VESIKOBULOSA (CACAR MONYET):
bula hipopion, ekskoriasi dan tepi kolaret
IMPETIGO KRUSTOSA : krusta tebal kekuningan
spt madu, tampak vesikel dan pustul
FOLIKULITIS : papul2 eritematosa, diskret
diatasnya pustul
ABSES MULTIPEL KELENJAR KERINGAT : abses
eritematosa bentuk kubah
KUSTA TIPE LL : banyak nodul infiltrat hampir
simetris
VARISELA : terdapat semua stadia pada satu
saat yaitu papul, vesikel dan krusta
HERPES ZOSTER : vesikel dan bula
berkelompok diatas kulit eritematosa,
unilateral, dermatomal
MOLUSKUM KONTAGIOSUM : papul milier dan
lentikuler, bulat kenyal, berkilat dan terdapat
delle
CREEPING ERUPTION : kelainan eritematosa
berkelok-kelok spt benang dng papul dan
vesikel diatasnya
SKABIES : papul, vesikel, krusta dan khas di
daerah predileksi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai